You are on page 1of 27

ADELIA

NABILA

1710211116
Saluran napas bawah
– Laring
– Trakea
– Pohon bronkus
– Alveoli
Larynx

• Batas superior laringofaring; batas inferior


trakea
• Tersusun atas 9 Cartilago (6 Cartilago kecil dan
3 Cartilago besar)
• 3 pasang kartilago aritenoid, cuneiform,
corniculate
• 3 kartilago tunggal: cartilago tiroid,cricoid,dan
cartilago epiglotis
• Menghubungkan laringofaring dg trachea →
garis tengah anterior leher (v.cervicalis IV-VI).
• Fungsi utama : vokalisasi
• Fungsi lainnya : fungsi sbg katup (sphlncter
pelindung )→ mencegah aspirasi ke dalam
tracheobronchial & mekanisme batuk.
– Plica vocalis  dua lembar
membrana mukosa tipis yg terletak
di atas ligamentum vocale, dua pita
fibrosa teregang di antara bagian
dalam cartilago thyroidea di bag
depan dan cartilago arytenoidea di
bag belakang.
– Akivitas otot  abduksi dan
adduksi (inervasi N.X)
Trakea

– Berbentuk pipa silinder, memiliki panjang


12cm diameter sekitar 2,5 cm
– Letaknya dianterior esophagus yang berawal
dari laring (kartilago krikoid) dan memanjang
sampai thoracic vertebrae v
– kartilago trakea 15-20 buah, bentuk C
memperkuat dan membuat kaku trakea,
supaya selalu terbuka
– Persarafan berasal dari n. Vagus dan n.
Laryngeus reccurens
– Perdarahan : dua pertiga bagian atas trachea
mendapat darah dari arteria thyroidea inferior,
dan sepertiga bagian bawah mendapat darah
dari arteriae bronchiales
Trakea
Bronkus

– Percabangan dari trakea yang


menjadi bronkus dextra dan
sinistra
– Tempat percabangan ini disebut
carina
– Bronkus primer (principalis) →
bronkus sekunder (lobar) →
bronkus tersier (segmentalis)
BRONKUS DEXTRA BRONKUS SINISTRA
LEBAR, PENDEK, DAN VERTIKAL SEMPIT, PANJANG, DAN HORIZONTAL
-/+ 2,5 CM +/- 5CM
BERCABANG MENJADI 3 BRONKUS LOBARIS DAN BERCABANG MENJADI 2 BRONKUS LOBARIS DAN
10 SEGMENTALIS 9 BRONKUS SEGMENTALIS
a. SUPERIOR (3) a. SUPERIOR (5)
 SEGMEN APICALIS  2 SEGMEN APICOPOSTERIOR
 SEGMEN POSTERIOR  SEGMEN ANTERIOR
 SEGMEN ANTERIOR  SEGMEN LIGULARIS
b. MEDIUS (2) SUPERIOR
 SEGMEN LATERAL  SEGMEN LIGULARIS
 SEGMEN MEDIAL INFERIOR
c. INFERIOR (5) b. INFERIOR (4)
 SEGMEN SUPERIOR  SEGMEN SUPERIOR
 SEGMEN MEDIOBASAL  SEGMEN ANTEROBASAL
 SEGMEN ANTEROBASAL  SEGMEN LATEROBASAL
 SEGMEN LATEROBASAL  SEGMEN POSTEROBASAL
 SEGMEN POSTEROBASAL
ALVEOLUS
– Alveolus merupakan kantung udara yang
berukuran sangat kecil dan merupakan akhir dari
bronkiolus respiratorius dan berfunGsi 
pertukaran O2 dan CO2.
Alveolus
Bagian paru

 Permukaan: anterior, lateral, dan posterior surfaces berhadapan dengan tulang rusuk
 Apeks: ujung superior yang sempit
 Basal: bertumpu pada diafragma

www.austincc.edu/diakses tanggal 21 Februari 2013


Paru - Paru
Vaskularisasi paru

• Sirkulasi paru: pulmoner dan bronkial


• Arteri pulmoner: suplai darah vena sistemik jaringan kapiler alveoli
• Vena pulmoner: membawa darah yang mengandung O2 dari paru ke jantung
• Arteri bronkial: suplai darah beroksigen ke jaringan paru (kecuali alveoli)
– Berasal dari aorta masuk paru di hilus
• Vena bronkial beranastomosis dengan vena pulmoner
Innervasi paru

– Dipengaruhi sistem simpatis berasal dari trunkus


symphaticus dari thoracalis vertebrae I-V sbg
bronkodilator
– Parasimpatis yaitu nervus vagus serta kadar CO2
darah
– Simpatis  Bronkodilatasi (adrenalin,efedrin)
– Parasimpatis  Bronkokonstriksi ( asetilkolin,
histamin)
– Peningkatan CO2  Bronkodilatasi
Rongga pleura

– Dibentuk oleh membran serosa


yang tipis namun kuat krn berasal
dari mesoderm
– Tebal rongga pluera 10-20 mikron
berisi cairan sbg pelumas
– Pluera parientalis : membungkus
rongga dada bagian dalma
– Pluera viseralis : membungkus
pulmo
– Aliran balik
– Pleura parietalis kembali ke V.interkostalis
– Pleura viseralis kembali ke V.pulmonalis
– Persarafan N. Intercostalis

– Histologis pleura  sel mesotel dan jaringan


ikat

– stomata pleura parietalis berhubungan dengan


Pembuluh getah bening mediastinum
PERBEDAAN SISTEM PERNAPASAN
PADA ANAK DAN DEWASA

– Bayi dan balita memiliki frekuensi Terdapat perbedaan laring bayi dengan laring orang dewasa,
diantaranya adalah:
bernapas lebih banyak dibanding orang
– Laring bayi secara relative dan absolute lebih kecil dari pada
dewasa. Hal itu disebabkan volume laring dewasa.
paru paru yang relatif kecil, jalan nafas – Laring bayi terletak lebih tinggi di leher dan akan turun
yang pendek, dan sel-sel tubuh sedang menjadi seperti orang dewasa salama bulan pertama.
berkembang sehingga membutuhkan – Jaringan laring bayi lebih lunak dari pada laring orang dewasa.
banyak oksigen. – Terdapat perbedaan ukuran yang jelas antara ukuran glotis
dengan besarnya bayi.
– Frekuensi pernapasan pada orang – Mukosa laring bayi bersifat hipersensitif.
dewasa antara 16-18 kali permenit, Saluran nafas bagian atas pada anak-anak yang lebih pendek dan
pada anak-anak sekitar 24 kali lebih sempit daripada orang dewasa dan karenanya lebih
mungkin menyebabka masalah dengan obstrukif.
permenit sedangkan pada bayi
sekitar 30 kali permenit
Terimakasih

You might also like