You are on page 1of 16

Kelompok 12;

Saepul Laili (3335160044)


Siti Rohimah (3335160040)
 Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan
hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat
(atom,ion atau molekul).

 Reduksi adalah proses yang mengakibatkan


diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat
(atom,ion atau molekul).
 Permanganometri adalah metode titrasi
dengan menggunakan kalium permanganat
(KMnO4) yang merupakan oksidator kuat
sebagai titran.
 Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan
oksidasi.
 Pada proses titrasi permanganometri
tidak perlu ditambahkan indikator untuk
mengatahui terjadinya titik
ekivalen,karena MnO4– yang sudah
berwarna ungu
 Reaksi reduksi ion permanganat (MnO4–) tergantung
pada suasana larutan.
 Dalam suasana asam ion permanganat (MnO4–) yang
berwarna ungu mengalami reduksi menjadi Mn2+ yang
tidak berwarna menurut reaksi :
MnO4 – + 8H+ + 5e– Mn2+ + 4H2O
 Dalam suasana netral dan basa,MnO4– mengalami
reduksi menjadi endapan MnO2 yang berwarna hitam,
menurut reaksi :
 MnO4 – + 2H2O + 3e– MnO2 + 4OH–
 Larutan pentiter KMnO4- pada buret, apabila
percobaan dilakukan dalam waktu yang
lama, larutan KMnO4 pada buret yang
terkena sinar akan terurai menjadi MnO2
sehingga pada titik akhir titrasi akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat
yang seharusnya adalah larutan berwarna
merah rosa.Penambahan KMnO4 yang
terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4
yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah
dipanaskan cenderung menyebabkan
reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.
 Arsen (III) oksida
Senyawa As2O2 adalah standar primer yang sangat baik untuk
larutan-larutan permanganat. Senyawa ini stabil, nonhigroskopik dan
tersedia dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
 Natrium Oksalat
Senyawa ini Na2C2O4, juga merupakan standar primer yang baik
untuk permanaganat dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh
dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan
nonhigroskopik. Reksinya dengan permanganat agak sedikit rumit, dan
meskipun banyak penyelidikan telah dilakukan, mekanisme tepatnya
tidak perna jelas
Persamaan untuk reaksi untuk oksalat dan permanganat adalah :
5C2O42+ + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
 Besi
Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat di jadikan
sebagai sebuah standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer
dan semua besi (III) yang siproduksi selama proses pelarutan direduksi
menjadi besi (II) jika larutannya kemudian dititrasi dengan permanganat,
cukup banyak ion klorida yang dioksidasi selain besi (II).
 Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada
reaksi redoks.Dalam reaksi ini,ion MnO4- bertindak
sebagai oksidator.Ion MnO4- akan berubah menjadi ion
Mn2+ dalam suasana asam.
 Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan

kadar oksalat atau besi dalam suatu sample.


 Pembakuan larutan KMnO4 dengan larutan H2C2O4
0,1N
- Dipipet 10 mL asam oksalat 0, 1 N, dimasukkan ke
erlenmeyer 250 mL
- Ditambahkan 10 mL H2SO4 4N
- Dipanaskan 60°C - 70°C
- Dititrasi larutan panas ini dengan KMnO4
 Penentuan kadar besi secara permanganometri
- Dipipet 10 mL larutan cuplikan Fe2+, dimasukkan
ke erlenmeyer 250 mL
- Ditambahkan 2 mL H2SO4 4N
- Dipanaskan 60°C
- Dititrasi larutan panas ini dengan KMnO4
- Dihitung konsentrasi Fe+
Setengah reaksi redoks larutan KMnO4 dengan H2C2O4

Oks : C2O4-2 2 CO2 + 2e- (x5)

Red : MnO4- + 8 H+ + 5e- Mn2+ + 4 H2O (x2)


5C2O4-2 10 CO2 + 10e-
2MnO4- + 16 H+ + 10e- 2 Mn2+ + 8 H2O
5 C2O4-2 + 2MnO4- + 16 H+ 10 CO2 + 2 Mn2+ + 8 H2O
 Setengah reaksi redoks larutan KMnO4 dengan Fe2+
 Oks: Fe2+ Fe3+ + e- (x5)
 Red: MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O (x1)
 5Fe2+ 5Fe3+ + 5e-
 MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O
 5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
Pembakuan larutan KMnO4 dengan
H2C2O40,1N
Diket : V H2C2O4 = 10 mL
N H2C2O4 = 0,1 N
V KMnO4 = 8,5 mL
Dit : N KMnO4...................?
Jawab :
N KMnO4 = V H2C2O4 X N H2C2O4
V KMnO4
= 10 mL X 0,1 N
8,5 mL
= 0,11765 N
Penentuan kadar besi secara
permanganometri
Diket : V KMnO4 = 3,5 mL
N KMnO4 = 0,1 N
V Fe2+ = 10 mL
Dit : N Fe2+............................?
Jawab :
N Fe2+ = V KMnO4 X N KMnO4
V Fe2+
= 3,5 mL X 0,11765 N
10 mL
= 0,411775 N
 Kelebihan
a. mudah dilakukan dan efektif
b. tidak memerlukan indicator
 Kekurangan
a. larutan kalium permanganat jika terkena cahaya atau dititrasi
cukup lama maka mudah terurai menjadi MnO2,sehingga
pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan
presipitat coklat.Oleh karena itu penggunaan buret yang
berwarna gelap itu lebih baik.
b. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti
H2C2O4.Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan
H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan
cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4– dengan
Mn2+.Dengan reaksi :
MnO4– + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+
 Untuk mengetahui kadar dari zat-zat
yang bilangan oksidasinya masih dapat
dioksidasi. Dalam bidang industri,
metode ini dapat dimanfaatkan dalam
pengolahan air, dimana secara
permanganometri dapat diketahui kadar
suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi
reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat
dipisahkan apabila tidak diperlukan atau
berbahaya

You might also like