BUNYI 1.

GELOMBANG LONGITUDINAL
2. GELOMBANG MERAMBAT, PARTIKEL
MEDIUM TIDAK IKUT MERAMBAT,
ENERGI YANG DIRAMBATKAN
FREKUENSI
AMPLITUDO

AMPLITUDO=INTENSITAS=DESIBEL
ARAH BUNYI
PENDENGARAN DAN AMPLITUDO BUNYI
PENDENGARAN DAN FREKUENSI BUNYI
SISTEM SARAF
FUNGSI BAGIAN ANATOMI TELINGA UNTUK
MENDENGAR

• TELINGA LUAR DAN TELINGA TENGAH TRANSPORT STIMULUS

• COCHLEA MENDISTRIBUSIKAN STIMULUS
• INNER HAIR CELLS ME TRANSFORMASI STIMULUS
• OUTER HAIR CELLS ME AMPLIFIKASI
 TRANSFER BUNYI DARI LINGKUNGAN LUAR DENGAN
MEDIA UDARA
KE TELINGA DALAM DENGAN MEDIA AIR
TRANSMISI ENERGI BUNYI HANYA DITERIMA 0,1% (-30 dB) OLEH TELINGA DALAM
 • PINNA SEBAGAI KOLEKTOR DAN PENGARAH
PINNA BUNYI KE KANALIS AUDITORIUS
DAUN TELINGA • LIPATAN/TONJOLAN PADA PINNA MEMPERKUAT
BUNYI FREKUENSI TINGGI DAN MEMBANTU LO
KALISASI ARAH BUNYI
• BUNYI DARI ARAH DEPAN DAN SAMPING LEBIH
TERTANGKAP DIBANDING BUNYI DARI BELAKANG,
MEMBANTU UNTUK MENDENGAR APA YANG KITA
LIHAT DAN MENGURANGI BACKGROUND NOISE
DARI ARAH BELAKANG.

EFEK PINNA HANYA UNTUK BUNYI DENGAN

FREKUENSI TINGGI
UNTUK FREKUENSI RENDAH FASE ARAH BUNYI
MEMBANTU MELOKALISASI BUNYI
EFEK KANALIS AUDITORIUS EKSTERNUS

KARENA PANJANG SEKITAR 2,5 CM, AKAN MERESONANSI

BUNYI 3 KHZ . (NOISE INDUCE HL= TAKIK 4000HZ)
AKSI TELINGA TENGAH
TEORITIS

1. MT 20X LEBIH BESAR DARI FOOTPLATE/OVAL WINDOW, ENERGI BUNYI

MENINGKAT 20 KALI=26dB
2. PERBANDINGAN PERBEDAAN PANJANG MALLEUS DAN INCUS = 1,3
MENINGKATKAN 2dB
JADI SECARA TEORI MENINGKAT 26dB + 2dB = 28 dB (mendekati 30 dB)
STIMULUS EFEKTIF DI TELINGA DALAM TERGANTUNG
PERBEDAAN TEKANAN BUNYI ANTARA OVAL DAN ROUND
WINDOW

DIATUR OLEH 2 MEKANISME:

1. GERAKAN TULANG PENDENGARAN AKAN
MENINGKATKAN TEKANAN OVAL WINDOW
SEMENTARA MT YANG INTAK MENGURANGI
TEKANAN BUNYI PADA KAVITAS TIMPANI 10-20dB
DIBANDING TEKANAN BUNYI DI CAE, OLEH KARENA ITU
MEMPROTEKSI ROUND WINDOW DARI BUNYI DI CAE.
2. ADANYA UDARA TELINGA TENGAH DILUAR ROUND
WINDOW MEMBUAT NYA DAPAT BERGERAK BEBAS.
 JALUR GELOMBANG BUNYI STIMULASI
TELINGA DALAM
1.OSSICULAR COUPLING
2.ACOUSTIC COUPLING
3.WHOLE BODY SOUND
CONDUCTION
1. KOMPRESI DINDING KANALIS
DAN TELINGA DALAM
2. GERAK TULANG PENDENGARAN
DAN TELINGA DALAM
3. KOMPRESI LANGSUNG PADA
TULANG DAN CAIRAN
EFEK OKLUSI KANALIS TELINGA LUAR

•MASKING BUNYI DARI LINGKUNGAN

•OCCLUSSION EFFECT
VIBRASI DIRUANG TERTUTUP
TEKANAN BUNYI LEBIH KUAT
OTOT OTOT TELINGA TENGAH

FUNGSI PROTEKSI TERHADAP TEKANAN BUNYI, TERUTAMA FREKUENSI RENDAH

OTOT STAPEDIUS
ACOUSTIC REFLEX
MEMBANTU DISKRIMINASI SUARA, MEMASKING BUNYI FREKUENSI RENDAH PADA STIMULUS BUNYI FREKUENSI TINGGI

OTOT TENSOR TIMPANI

MEMBUKA TUBA AUDITIVA, SAAT MT BERGERAK KE ARAH DALAM
• MASSA ---------- GELOMBANG BUNYI FREKUENSI TINGGI
LEBIH SULIT MERAMBAT DIBANDING
FREKUENSI RENDAH

• KEKAKUAN------GELOMBANG BUNYI FREKUENSI RENDAH

LEBIH SULIT MERAMBAT DIBANDING
FREKUENSI TINGGI
MEKANISME GANGGUAN PENDENGARAN
PADA BEBERAPA KEJADIAN PATOLOGIS
• TULANG PENDENGARAN PUTUS DENGAN MEMBRANA TIMPANI
INTAK:
OSSICULAR INTERRUPTION-----OSSICULAR COUPLING (-), MELALUI ACOUSTIC COUPLING = 60dB
PARTIAL OSSICULAR INTERRUPTION------TULANG TERGANTI JARINGAN IKAT--- AIR BORNE GAP LEBIH
BESAR DI FREKUENSI TINGGI.
• TULANG PENDENGARAN HILANG, + MEMBRANA TIMPANI
CHL 40-50 dB, KARENA MT PERFORASI MENINGKATKAN ACOUSTIC COUPLING 10-20dB
• FIXASI TULANG PENDENGARAN
FREKUENSI RENDAH LEBIH BERAT DIBANDING FREKUENSI TINGGI
• PERFORASI MEMBRANA TIMPANI:
AREA MT BERKURANG---GANGGUAN OSSICULAR COUPLING.
PERFORASI MENYEBABKAN TULI TERGANTUNG PADA FREKUENSI , UKURAN LOBANG, VOLUME
UDARA TELINGA TENGAH.
-FREKUENSI RENDAH LEBIH BERAT, MAKIN MENINGGI FREKUENSINYA MAKIN KECIL AIRBORNE GAP
-UKURAN MAKIN BESAR MAKIN BERAT, LETAK SEJAJAR DENGAN ROUND WINDOW MEMPERBERAT
-MASTOID SKLEROTIK LEBIH BERAT
• EFUSI TELINGA TENGAH
CHL 30-35 dB, GANGGUAN OSSICULAR COUPLING AKIBAT BEBERAPA MEKANISME:
A. FREKUENSI > I000Hz CAIRAN YANG MENGGANGGU GENDANG TELINGA, EFEK MEMBERAT SAAT
CAIRAN MENINGKAT
B. FREKUENSI < 1000Hz TERGANTUNG DARI TEKANAN NEGATIF
TRANSFORM
THE STIMULUS

THE INNER EAR

INNER HAIR CELLS
• HANYA PUNYA AFFERENT SYNAPSES

• STEREOCILIANYA TIDAK MENEMPEL PADA MEMBRANA TECTORIAL

TERDEFLEKSI OLEH CAIRAN ANTARA MEMBRANA TECTORIAL DAN
LAMINA RETICULAR.

• DEFLEKSI CILIA MENYEBABKAN PINTU ION CHANNEL MEMBUKA

MENYEBABKAN POTASSIUM DAN CALCIUM MASUK SEL, KEMUDIAN
MENYEBABKAN VOLTAGE GATED CALCIUM CHANNEL TERBUKA
MENYEBABKAN DEPOLARISASI.
 OUTER HAIR CELLS
• PUNYA AFFERENT DAN EFFERENT SYNAPSES
• STEREOCILIANYA MENEMPEL PADA MEMBRANA TECTORIAL
• MENSENSOR GELOMBANG BUNYI YANG DATANG DAN MENIMBUL
KAN KEKUATAN UNTUK MENINGKATKAN VIBRASI MEMBRANA BASILA
RIS YANG SINKRON DENGAN EFEK GELOMBANG BUNYI SEHINGGA
PENDENGARAN LEBIH SENSITIF. (COCHLEAR AMPLIFIER).
• OTOAKUSTIK EMISI ADALAH PENGUKUR FUNGSI OHC. AKAN HILANG
JIKA TULI >50 Db. DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN SKRENING PADA
ANAK
• KERUSAKAN OHC SEBABKAN TULI DAN KESULITAN DISKRIMINASI
• TEREFEK OLEH OTOTOKSIK AGEN, PAPARAN BISING, USIA.
SIFAT KETULIAN
Kuantitas Suara
-Berkurang -Berkurang -Berkurang menjadi hilang
Kwalitas Suara
-Tetap Baik -Tetap Baik -Berubah / tidak jelas

KETULIAN
-Tuli hantaran / -Tuli hantaran -Tuli persepsi / saraf / tuli
konduksi / conductive -Prognose reversible sensori neural hearingless
hearingless baik -Irreversible jelek
-Prognose + Reversibel
baik

DERAJAT KETULIAN
-Ringan 25 – 40 db -Ringan 25 – 40 db - Ringan 25 – 40 db
-Sedang 45 – 65 db -Sedang 45 – 65 db -Sedang 45 – 65 db
-Berat 65 – 85 db
-Total > 90 db
 Perkembangan Kemampuan Bicara Anak
• Lahir : NORMAL – terlatih
• 0-3 Bln : - Belum ada arti
- Reaksi – menangis – lapar –minum – tertawa
• 3-9 Bln : - Umur 3 bln ini – mulai ada asosiasi suara di
otak
- Perkembangan reaksi suara
- Arah Suara
- Mengenal Kata (20 Kata)
- Ucapan mulai sempurna
• 12-24 bln: - Kata kalimat pendek
Bertambah ~Umur
• 9 bln – 3(31/2)thn : Perkembangan Bicara optimal – anak
- 3 bln – 3,6thn – harus di optimalkan
KLASIFIKASI DERAJAT KETULIAN

Threshold Klas Derajat Threshold Kemampuan mengerti

Ketulian Rata frek.500 - Percakapan
2000 lebih
A Normal - 20 dB Tidak ada keluhan
25 B Ringan 25 – 40 dB Kesukaran pada nada
bicara lemah
40
C Sedang 40 – 55 dB Kesukaran pada nada
bicara lemah
55
D Berat 55 – 70 dB Kesukaran pada nada
bicara keras
70 E Berat 70 – 90 dB Mengerti hanya teriak
F Total 90 dB- Tidak mengerti meski
90
diperkeras