Professional Documents
Culture Documents
2
3
STUNTING
Gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan
anak memiliki postur tubuh pendek jauh dari rata
rata anak lain di usia sepantaran
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
awal anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 th
Nutrisi yang tidak adekuat
33 % produktivitasnya dan
kreatifitasnya terganggu
Tingkatkan
identifikasi,
pengukuran &
pemahaman
ASI EKSKLUSIF
&
PMT
Sebaran Stunting di Indonesia
Intervensi 1000 hari pertama
(270 hari masa kehamilan & 730 setelah persalinan
1 2
“PERBAIKI” “PERBAIKI”
4
3
1 DARI 3 IBU HAMIL KURANG AKSES KE
TERKENA ANEMIA SANITASI YG BAIK
DAN AIR BERSIH
“PERBAIKI’
“PERBAIKI”
14
15
16
17
18
19
Tabel 3. Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil
Tambahan
Zat
kebutuhan Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Energi (kkal) Peningkatan rata – rata metabolisme basal,Pertambahan kebutuhan
Trimester I + 180
Trimester II + 300
Simpanan
Trimester III + 300
Protein + 17 gr Pertum. janin, plasenta, cairan amonion, jar. uterus, payudara dan
peningkat volu. darah, Cadangan ibu untuk persalinan dan laktasi
Kalsium + 150 mg Pembentukan tulang dan gigi janin, peningkatan metabolisme ibu
Fosfor 0 Pembentukan tulang & gigi janin, peningkatan met. forspor ibu
Besi (Fe) + 30 mg Peningkatan vol. darah dan sirkulasi darah ibu dan Hb, Cadangan
besi janin sertaCadangan persalinan dan laktasi
Yodium + 25 µg Metabolisme meningka dan Produksi tiroksin meningkat
Magnesium + 30 mg Koenzim met. energi dan protein, Aktivator enzim,Pertumbuhan
jaringan dan met. sel dan Fungsi otot optimal
Seng (Zn) + 5 mg Mencegah kelainan bawaan, Pertumbuhan otak normal, Cegah
retardasi pertumbuhan janin (intra uterin)
Vitamin A + 200 RE Esensial untuk pertumbuhan sel, Pertumbuhan tulang dan
gigi, Mencegah kelainan bawaan
Vitamin D + 200 IU perbaikan absorbsi kalsium dan fospor, proses mineralisasi
tulang dan gigi
Vitamin C + 10 mg Pembentukan dan integrasi jaringan dan Zat semen dalam
jaringan ikat dan vaskuler
Asam folat + 150 µg peningkatan kebutuhan metabolic, mencegah anemia
megaloblastik, produksi hem/hemoglobin, produksi materi
sel inti (RNA – DNA)
Niasin + 1 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Riboflavin + 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Thiamin 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Piridoksi + 0,6 mg Koenzim metabolisme energi dan protein, Pertumbuhan
janin
Vitamin B12 + 0,3 mg Koenzim metabolisme asam nukleat dan
protein,Pembentukan sel darah merah
Pertambahan BB ibu selama hamil
Janin
Kekurangan Zat tumbuh
Gizi saat hamil tidak
sempurna
• pertumbuhan dan
Kebutuhan perkembangan janin
ENERGI & ZAT • pertambahan besarnya organ
kandungan
GIZI
• perubahan komposisi &
lainnya metabolisme tubuh ibu dan
janin
Recommended Daily Dietary Allowances for Pregnant and Lactating Women
26
Kebutuhan As. folat
Garam
22 %
rekomendasi
Kebutuhan energi
Kehamilan normal perlu +an ± 80.000 kkal
selama hamil atau ±280/hari.
Kebutuhan energi pd trimester I meningkat scr
minimal, trimester II - III kebutuhan energi trs
meningkat sampai akhir kehamilan.
Indonesia : AKG 2004 (trimester I = + 180 kkal
; trimester II dan III = 300 kkal (1800 kkal)
tidak termasuk pe+an akibat perubahan
temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan.
Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak
merubah kegiatan fisik selama hamil.
37
38
39
TERIMA KASIH
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi. Intervensi paling menentukan pada
1.000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan).
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
• Kurang pengetahuan kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
• 60 % dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima Makana Pengganti ASI
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan anc (ante natal care), post
natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di Pendidikan Aanak Usia Dini
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di
2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi
• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
• 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang terbuka
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih