You are on page 1of 37

PHBS KELOMPOK 9

DEFINISI
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat.
TUJUAN
Tujuan Umum Tujuan Khusus

Meningkatnya rumah tangga  Meningkatkan pengetahuan,


sehat di desa kabupaten/kota kemauan dan kemampuan
di seluruh Indonesia. anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS.
 Berperan aktif dalam gerakan
PHBS di masyarakat.
MANFAAT
Bagi RT Bagi Masyarakat
 Meningkatkan kesehatannya.  Masyarakat mampu mengupayakan
 Anak tumbuh sehat dan cerdas. lingkungan yang sehat.
 Produktivitas kerja anggota keluarga  Masyarakat mampu mencegah dan
meningkat  biaya untuk kesehatan menanggulangi masalah-masalah
dapat dialihkan untuk biaya investasi kesehatan.
seperti biaya pendidikan, pemenuhan  Masyarakat memanfaatkan
gizi keluarga dan modal usaha untuk pelayanan kesehatan yang ada
peningkatan pendapatan keluarga.  Masyarakat mampu mengembangkan
Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu,
jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan
jamban, kelompok pemakai air,
PROGRAM PHBS
MANAJEMEN PHBS
PHBS DI BERBAGAI TATANAN
INDIKATOR DAN
DEFINISI
OPERASIONAL
TATANAN PHBS
INDIKATOR DAN DEFINISI
OPERASIONAL
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan
Rumah Tangga Sehat yang memenyuhi 7 indikator PHBS dan 3
indikator Gaya Hidup Sehat
INDIKATOR PHBS DI RUMAH
TANGGA
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI eksklusif
3. Penimbangan bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Rumah bebas jentik
TIGA INDIKATOR GAYA HIDUP
SEHAT
INDIKATOR PGBS DI
SEKOLAH
1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
INDIKATOR PHBS DI TTU
PHBS Di Pasar
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di pasar
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
INDIKATOR PHBS DI TTU
PHBS Di Tempat Ibadah
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat ibadah
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
INDIKATOR PHBS DI TTU
PHBS Di Rumah Makan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Tidak merokok di rumah makan
6. Menutup makanan dan minuman
7. Tidak meludah sembarangan
8. Memberantas jentik nyamuk
INDIKATOR PHBS DI TTU
PHBS Di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat,
Kapal Laut, dll)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di angkutan umum
5. Tidak meludah sembarangan
INDIKATOR PHBS DI TEMPAT
KERJA
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur/ aktifitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan
INDIKATOR PHBS DI
INSTITUSI KESEHATAN
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di institusi kesehatan
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
5 PILAR PHBS
Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup dalam
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), ada 5 pilar ver-PHBS,
yaitu:
1. CUCI TANGAN PAKAI
SABUN (CTPS)
Cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau
perilaku higienes dengan CTPS. Mencuci tangan dengan air saja
tidak cukup.
Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan
menggunakan air bersih yang mengalir akan dapat menurunkan
kejadian diare sampai 45%.
Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.
CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-
effective” jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.
KAPAN HARUS CUCI
TANGAN?
Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat
1. Sebelum makan
2. Sebelum menyiapkan makanan
3. Setelah buang air besar
4. Setelah menceboki bayi/anak
5. Setelah memegang unggas/hewan

Ada beberapa waktu lain yang juga penting, yaitu


1. Sebelum menyusui bayi
2. Setelah batuk/bersin dan membersihkan hidung
3. Setelah membersihkan sampah
4. Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)
APA PERAN KADER
MASYARAKAT?
Mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku cuci
tangan pakai sabun, diantaranya adalah:
memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk
memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS
mengadakan kegiatan yang sifatnya “suatu gerakan” cuci tangan
pakai sabun sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti
pada hari besar kesehatan, pesta desa, dll
2. STOP BUANG AIR
BESAR DI
SEMBARANGAN  (SBS)
Prinsip utama tempat pembuangan tinja /jamban sehat
A. Tidak mencemari sumber air /badan air atau Jarak tempat
penampungan tinja terhadap sumber air di atas 10 meter.
B. Tidak mencemari lingkungan (bau)
C. Tidak ada kontak dengan Vektor
D. Konstruksi yang aman
E. Sebagai tambahan adalah adanya saluran SPAL, pengelolaan
tinja dan milik sendiri.
3. PENGAMANAN AIR MINUM
RUMAH TANGGA
AIR
BER
SIH
Peran Kader
Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang
belum memiliki ketersedian air bersih/air minum di rumahnya.

Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha


untuk mencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan
bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih bagi
lingkungannya.

Membentuk kelompok pemakai air (pokmair misalnya) untuk


mengawasi sumber air, memelihara saluran air dan memperbaiki
kerusakan bilamana terjadi.

Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk member


bantuan dalam penyedian air bersih dan air minum.
4. Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga
• limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang
Apa itu bias membusuk (organic) dan tidak membusuk
(anorganik) yang dianggap sudah tidak berguan lagi
sampah dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan masyarakat.
• bila tidak akan dapat menjadi tempat
Mengapa perindukan vector bibit penyakit
sampah perlu penyakit.
• demam berdarah, disentri, thypus, dan
dikelola lain-lain

Jenis-jenis • sampah basah (organic) dan


sampah sampah kering (non-organik)
Kemana • Dengan dibakar
sampah • Dibuang ke lubang galian
• Dibuat kompos
dibuang
Apa itu 3R • reduce, reuse dan recycle
upaya suatu cara pemanfaata

Reduce

Reuse

Recycle
pengelolaan untuk n limbah
sampah menggunak melalui
dengan cara an kembali pengolahan
mungurangi sampah fisik atau
volume yang ada, kimia, untuk
sampah itu untuk mengahsilka
sendiri keperluan n produk
yang sama yang sama
atau atau produk
fungsinya yang lain
yang sama
Apa • Memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk mengelola
sampah dengan benar, dan bila

pera mungkin dapat mendatangan


keuntungan secara financial
• Menggalang pihak lain, termasuk

n dunia usaha untuk memberi


bantuan dalam pengelolaan
sampah

kade • Memanfaatkan setiap


kesemapatan untuk memberi
penyuluhan kepada masyarakat

r
tentang hidup bersih dan sehat ,
tentang persampahan terkait
masalah kesehatan masyarakat
5. Pengelolaan Air Limbah
Rumah Tangga
Apa itu • limbah yang berbentuk cair yang merupakan
timbulan dari kegiatan rumah tangga
limbah cair • berasal dari kamar mandi, peturasan, cucian

RT barang/bahan dari dapur

Mengapa • bila tidak akan dapat menjadi tempat

limbah cair perindukan vector bibit penyakit penyakit.


• Limbah cair akan menarik binatang-binatang

perlu yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat


menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat,
kecoa , tikus.
dikelola
Kemana • Limbah cair harus dibuang pada sarana
limbah cair pengolahan air limbah, (SPAL) yang dapat
dibuat oleh masing-masing rumah tangga.
harus • Bentuk SPAL dapat berupa sumuran ataupun
saluran dengan ukuran tertentu
dibuang
• Memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk mengelola

Apa
limbah cair dengan benar, dan
bila mungkin dapat dijadikan
media yang dpat dimanfaatkan

pera secara ekonomi.


• Menghubungi unit/instansi
terkait untuk memberikan
n bimbingan teknis dalam
pembangunan sarana (SPAL).

kade
• Memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada untuk
memberi penyuluhan kepada

r masyarakat tentang hidup


bersih dan sehat, menjaga
lingkungan yang bersih aman
dan nyaman
TERIMA KASIH

You might also like