You are on page 1of 23

QUALITY ASSURANCE

IN NURSING

KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
Filosofi
• Quality Assurance mulai digunakan di rumah
sakit sejak tahun 1960-an implementasi
pertama yaitu audit keperawatan. Strategi ini
merupakan program untuk mendesain standar
pelayanan keperawatan dan mengevaluasi
pelaksanaan standar tersebut
(Swansburg,1999).
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
Tiga konsep dasar yang dipakai untuk memahami konsep
jaminan mutu (A.A.G Muninjaya, 2004);
• Batasan manajemen mutu: program jaminan mutu yang
dilakukan secara berkesinambungan, sistematis, obyektis, dan
terpadu.
• Tujuan program jaminan mutu: pengembangan mutu dan
menjaga mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan mutu
jasa pelayanan keperawatan
• Tahapan kegiatan program jaminan mutu : Upaya yang
sistematis dan berkesinambugan dalam memantau dan
mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu yang
diperlukan agar mutu layanan senantiasa sesuai dengan
standar layanan
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
TUJUAN: untuk menyediakan suatu sistem di mana para pekerja
dapat berfungsi secara efektif
Tujuan Menjaga Mutu Keperawatan:
• Meningkatkan Mutu Pelayanan & Askep
• Menurunkan biaya operasional
• Menjaga mutu pelayanan sesuai standar & peraturan yang
berlaku
• Meningkatkan pencatatan & dokumentasi pelayanan &
asuhan
• Membuat penilaian terhadap penampilan secara rasional
• Meningkatkan tanggung gugat para profesional praktisi
• Meningkatkan image yg positif thd Rumah Sakit
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
TARGET/SASARAN
• Pelayanan keperawatan kepada pasien

PERAN TENAGA KEPERAWATAN DALAM MANAJEMEN MUTU


• Peran tenaga keperawatan dalam manajemen mutu sangat
besar, diawali dalam keterlibatan dalam pembentukan tim
mutu, sosialisasi, penggalangan komitmen, melakukan self
assesment bidang keperawatan, kemudian penyusunan
standar operasional prosedur (SOP), alur kegiatan
keperawatan baik klinik maupun manajerial.
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
Faktor yang mempengaruhi QA dalam Keperawatan
• Kurangnya sumber daya , infrastruktur , peralatan , uang dan staf membuat kualitas output
menjadi kurang terjamin
• Personil: Kurang terlatih , ketrampilan dan motivasi karyawan , disiplin staf, dll dapat
mempengaruhi kualitas perawatan .
• Pasien : Penyakit , kecemasan, tidak adanya tanggapan langsung terhadap pengobatan , tidak
kooperatif, sikap yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas perawatan .
• Pemeliharaan peralatan yang tidak benar : perawatan peralatan harus dirawat dengan benar
supaya dapat digunakan secara efektif dan efisien
• Tidak adanya informasi baik : Untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan , perlu
masyarakat mengetahui hak mereka untuk mendapatkan perawatan yang berkualitas .
• Tidak adanya hukum akreditasi : Tidak adanya undang-undang yang pasti yang digunakan
ntuk menetapkan standar keperawatan & perawatan medis
• Inspeksi rumah sakit dan memastikan bahwa persyaratan dasar terpenuhi : meminta
keterangan dalam insiden kelalaian dan mengambil tindakan terhadap tim kesehatan yang
terlibat dalam malpraktek
PENDAHULUAN
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
Faktor yang mempengaruhi QA dalam Keperawatan
• Kurangnya prosedur pemeriksaan insiden: Selama rawat inap pasien, beberapa insiden dapat
terjadi yang berdampak pada pengobatan dan pemulihan akhir pasien.
• Keterlambatan kehadiran dokter/perawat : Obat yang salah , luka bakar yang timbul dari
prosedur yang salah , kematian dalam ruangan tanpa perawat / dokter yang menyertai
perawatan pasien.
• Kurangnya sistem informasi rumah sakit yang baik : Sebuah sistem informasi manajemen
yang baik sangat penting untuk penilaian kualitas perawatan.
• Tidak adanya survei tentang kepuasan pasien : Survei akan dilakukan melalui kuesioner ,
wawancara dll dengan pekerja sosial , manajemen rumah sakit dan kelompok konsultan
• Kurangnya catatan asuhan keperawatan : Perawat harus menggunakan sistem dokumentasi
berorientasi masalah atau proses asuhan keperawatan ketika mendokumentasikan tindakan
perawatan yang diberikan .
• Factor-faktor lain : kurangnya kebijakan & kurangnya petunjuk administrasi prosedur manual ,
pendidikan dan latihan dari produsen pembuat alat standar , mutu yang tidak memadai dari
sejumlah profesional , kurangnya teknik evaluasi , kurangnya koordinasi antara dan dalam
departemen , kurangnya deskripsi pekerjaan tertulis dan spesifikasi pekerjaan , kurangnya
dalam pelayanan dan program-program pendidikan berkelanjutan .
JAMINAN MUTU DALAM
KEPERAWATAN
(NORMA M LANG)

KELOMPOK 3
Penjaminan Mutu adalah
menetapkan tingkat
kesempurnaan dari praktek
keperawatan yang
berkelanjutan dan terjamin
bagi setiap penerima
layanan keperawatan pada
berbagai tingkat konsumen
UNTUK MENYUSUN PAKET JAMINAN MUTU DAPAT
DIGUNAKAN MODEL :
1.PEMBENTUKAN NILAI
Untuk menyusun standar mutu
harus mempertimbangkan :
• Nilai prefesional
• Nilai sosial
• Nilai organisasi kesehatan
Sumber konflik berasal dari
perbedaan dari nilai-nilai misalnya
filosofi dan tujuan
2. MENETAPKAN HASIL, PROSES
DAN STANDAR DAN KRITERIA
ASUHAN KEPERAWATAN

• Untuk menetapkan nilai-nilai


tertulis harus menentukan
standar dan kriteria
• Berdasarkan model diatas
terdapat 3 jenis kriteria:
– Struktur
– Proses
– Outcome
STRUKTUR
Kriteria struktuk menggambarkan struktur
organisasi, fiscal, finansial seperti :
1. Kebutuhan staf
2. Kebutuhan pendidikan dan
pengalaman kerja
3. Perencanaan keperawatan di
lingkungan
Kriteria struktur dapat diperolah dari
JCAH (join commission on accreditation
of Hospital) dan AORN’s Nursing Audit :
Challenge to the Operating Room Nurse
PROSES
• Kriteria Proses berfokus pada aktivfitas
perawat atau proses keperawatan
• Kriteria proses dapat diperolah dari
Nursing Audit : Challenge to the
Operating Romm Nurse (AORN, 1974),
the nursing audit : profile for
excellence(Phaneuf, 1972), Quality
patient care scale (Wandelt, 1974)
OUTCAME
• Kriteria otcame adalah hasil akhir dari
pelayanan keperawatan atau sebuah
perubahan yang dapat diukur
berdasarkan penyataan aktual dari
klien (individu atau populasi tertentu :
pasien-pasein pembedahan app).
• Untuk mengkaji kriteria outcame dapat
diperolah dari AORN’s Nursing Audit :
Challenge to the Operating Romm
Nurse
3. MENGKAJI
• Mengkaji tingkat kesenjangan antara
kriteria dan tingkat praktik keperawatan
saat ini.
• Komponen ini berkaitan dengan assesment
atau evaluasi dari pratik saat ini untuk
menentukan perbedaan antara kriteria
yang ditetapkan sebelumnya dengan
kriteria yang sudah dicapai
4. SELEKSI DAN IMPLEMENTASI PRAKTIK
KEPERAWATAN YANG TEPAT

• Perawat menggunkan hasil evaluasi


sebagai dasar untuk merencanakan
perubahan dalam praktik keperawatan
• Salah satu contoh perubahan Dilakukan
individu, Kelompok, teman seprofesi,
4. PENINGKATAN PRAKTIK KEPERAWATAN

• Komponen terakhir adalah peningkatan


dalam praktik melalui implementasi
perubahan, peningkatan praktik bukan
pembuktian praktik yang menjadi fokus
jaminan kualitas.
• Tantangannya kelas bagi semua perawat
akuntabilitas dari mandat profesional
JAMINAN MUTU
(JAMES D. VAIL)

KELOMPOK 3
DEFENISI
Jaminan mutu dapat
didefenisikan sebagai sebuah proses
untuk menguji aktivitas-aktivitas yang
telah dilakukan oleh pemberi
pelayanan kepada penerima
pelayanan.
Jaminan kesempurnaan, yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas
perawatan dan berperan dlm
monitoring kualitas perawatan.
GAMBAR
JAMINAN MUTU

1. IDENTIFIKASI NILAI
2. IDENTIFIKASI STANDAR DAN KRITERIA
3. PENGUKURANA YANG AMAN DARI STANDAR DAN KRITERIA
4. MENAFSIRKAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN BERDASARKAN
PENGUKURAN
5. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN TINDAKAN
6. PILIH TINDAKAN YANAG SESUAI
7. AMBIL TINDAKAN
8. EVALUASI HASIL DARI TINDAKAN YANG DIAMBIL
desyindahps

You might also like