You are on page 1of 40

PEMICU 3 SIKLUS HIDUP

Vivian Saputra
405140126
LO
1. MM Tumbuh Kembang Remaja (secara umum)
2. MM faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang remaja
3. MM gangguan masa pubertas & deteksi dini
LO 1
MM Tumbuh Kembang Remaja
(secara umum)
MASA REMAJA
 Masa remaja/ masa adolesensi : periode transisi
dari masa anak ke masa dewasa, ditandai dengan
percepatan perkembangan fisik, mental, emosional
& sosial dan berlangsung pada dekade kedua masa
kehidupan.

 Remaja : - 10-18 tahun untuk anak perempuan


- 12-20 tahun untuk anak laki”
- 10-19 tahun (WHO)
MASA REMAJA
 Dipandang dari aspek psikologis & sosial  masa
remaja adalah suatu fenomena fisik yang berhub.
dengan pubertas.
 Masa pubertas : masa transisi antara masa anak &
dewasa, di mana terjadi suatu percepatan
pertumbuhan, timbul ciri” seks sekunder, tercapai
fertilitas & terjadi perubahan psikologis yang
menyolok.
PERTUMBUHAN FISIK REMAJA
 Pada masa remaja terjadi pertumbuhan memanjang &
melebar pada tulang  berlangsung sampai epifisis
menutup/ pertumbuhan tinggi berhenti.

 Pertumbuhan fisik pada anak laki-laki:


- Pacu tinggi badan dimulai ± 1 tahun setelah
pembesaran testis  mencapai puncak ketika
pertumbuhan penis mencapai maksimum & rambut pubis
pada stadium 3-4
PERTUMBUHAN FISIK

 Pertumbuhan fisik pada anak perempuan:


- tanda pubertas pertama : pertumbuhan payudara
stadium 2 pada umur 8-12 tahun.
- Menarche terjadi pada stadium lanjut pubertas &
bervariasi pada setiap individu (± 10,5 – 15,5 tahun)
 Terdapat hub. erat antara pertumbuhan remaja dgn tingkat
maturitas kelamin.
 Klasifikasi Stadium Maturitas Seks pada anak laki-laki:
Stadium Rambut Pubis Penis Testis
1 Tidak ada Pra-pubertas Pra-pubertas
2 Sedikit, panjang, sedikit Pembesaran Skrotum
berpigmen ringan membesar,
tekstur merah
muda
3 Lebih hitam, mulai keriting, Lebih panjang Lebih besar
sedikit

4 Menyerupai dewasa, jumlah Lebih besar, Lebih besar,


sedikit, kasar, keriting ukuran glans & skrotum hitam
besar penis
bertambah
5 Distribusi dewasa, menyebar Ukuran dewasa Ukuran dewasa
ke permukaan medial paha
Tahapan Pubertas

http://www.bristol.ac.u
k/alspac/external/inter
active/tanner.png
 Klasifikasi Stadium Maturitas Seks pada anak perempuan:
Stadium Rambut Pubis Payudara
1 Pra-pubertas Pra-pubertas
2 Jarang, sedikit Payudara & papila
berpigmen, lurus batas menonjol sebagai bukit
medial labia kecil, diameter areola
bertambah
3 Lebih hitam, mulai Payudara & areola
keriting, jumlah membesar, tidak ada
bertambah pemisahan garis bentuk
4 Kasar, keriting, banyak Areola dan papila
tetapi lebih sedikit membentuk bukit kedua
daripada orang dewasa
5 Segitiga anita dewasa, Bentuk dewasa, papila
menyebar ke permukaan menonjol, areola
medial paha merupakan bagian dari
garis bentuk umum
payudara
Tahapan Pubertas

http://www.ufrgs.br/imunovet/molecular_immunology/Tanner_stages.jpg
Perubahan Psikis Remaja
1. Perkembangan Intelegensia
 Pertumbuhan otak remaja mencapai kesempurnaan usia 12 - 20
tahun. Secara fungsional dapat digambarkan sebagai berikut:
 Remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
 Remaja mulai dapat membuat rencana & keputusan” serta
memecahkan masalah.
 Remaja sudah mampu membedakan hal” konkrit & abstrak.
 Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah.
 Mulai memikirkan masa depan.
 Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar
berintropeksi.
 Cara berfikirnya semakin luas yang dapat meliputi agama,
keadilan, moralitas, dan jati diri.
Perubahan Psikis Remaja
2. Perkembangan Emosi (Emosionalitas)
 Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif,
reaktif yang kuat, emosional bersifat negative dan
temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, murung).
 Sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan sifat-
sifat psikis yang terjadi pada remaja awal tersebut.

3. Perkembangan Moral
 Meningkatnya kepuasan psikologis seperti rasa diterima,
dihargai dan penilaian positif dari orang lain. Namun
perkembangan moral remaja baru berkisar pada perilaku
yang sesuai dengan tuntutan dan harapan kelompoknya.
Perubahan Psikis Remaja
4. Perkembangan Sosial
 Remaja telah mengalami perkembangan sosial dalam
menjalin persahabatan  memilih teman yang mempunyai
sifat & kualitas psikologis yang relative sama dengan dirinya.

5. Perkembangan Kepribadian
 Remaja mulai sibuk dengan problema pencarian jati dirinya
“siapa saya?”. Terkait dengan pencarian jati diri itu remaja
mulai risau mencari tokoh idola yang menjadi panutan dan
kebanggaan misalnya artis, tokoh politik, pemimpin dan lain-
lain.
Tahap- tahap Masa Remaja
1. Masa remaja awal (perempuan : 10 – 13 tahun, laki-laki : 10,5 -15
tahun)
 periode dimana masa anak telah lewat & pubertas dimulai.
 masa transisi dari stadium SMS 1 ke SMS 2 sampai sebelum SMS 3

2. Masa remaja menengah (perempuan : 11 – 14 tahun, laki-laki : 12 -


15,5 tahun)
 mencakup stadium SMS 3 & 4

3. Masa remaja akhir (perempuan : 13-17 tahun, laki-laki: 14-16 tahun)


 tahap akhir dari perkembangan pubertas, yaitu SMS 5, sebelum
masa dewasa
Masa Remaja Awal
 TB :
i. Percepatan tumbuh tinggi anak perempuan biasanya
mulai setelah mulainya pertumbuhan payudara (± 12
tahun).  bertambah tinggi ± 25 cm
ii. Pada awal masa pubertas, kecepatan tumbuh anak laki”
= masa pubertasnya.  sehingga pada saat kelas 5 &
6 seringkali lebih pendek daripada anak perempuan.
Puncak kecepatan tumbuh TB adalah 11-15 tahun
(bertambah ± 28 cm)
Masa Remaja Awal
 BB:
 Pada awal masa remaja awal, anak laki” telah
mencapai 55% dari berat dewasa sedangkan anak
perempuan 59%.
 Kenaikan BB masih = akhir masa anak yaitu kg/tahun.
 Kenaikan BB pada anak perempuan berhub. dengan
peningkatan lemak tubuh, sedangkan pada anak laki”
berhub. dengan peningkatan massa otot.
Masa Remaja Awal
 CIRI-CIRI SEKS PRIMER
Laki” : Pembesaran testis akibat pembesaran tubulus
seminiferus + bertambahnya jumlah sel leydig &
sertoli.
Efek fungsional yang penting: kemampuan
berejakulasi 1 thn setelah pertumbuhan testis.

Perempuan: Ovulasi  berkembang dan pelepasan


dari sel telur dari folikel ovarium ± setiap 28 hari.
Menarche : antara usia 11-15 thn
Masa Remaja Awal
 CIRI-CIRI SEKS SEKUNDER

Laki-laki : Urutan tumbuhnya rambut seksual


Rambut pubis  Rambut aksila (± 1,3 tahun kemudian) 
Rambut muka (± 1 tahun kemudian)  Rambut dada

Perempuan : Perkembangan payudara (THELARCHE)


Rambut pubis  Rambut aksila (1 tahun kemudian),
kelenkar apokrin vulva & aksila mulai berfungsi, dan
kelenjar Bartholini mulai bersekresi menghasilkan sekresi
vagina mukoid dan tidak berbau.

Timbulnya akne dan bau badan.


Masa Remaja Menengah
 TB
Laki” : Puncak percepatan Tinggi (PHV) usia 14 tahun,
kecepatan tumbuh 10,3/ tahun.
Perempuan : PHV usia 12 tahun, kecepatan tumbuh 9,0/
tahun.

 BB
Laki” : Pertambahan 4x lipat dari sel-sel otot, jaringan
lemak berkurang.
Perempuan : bertambah besar ukuran & jumlah sel-sel
adiposit.
Masa Remaja Menengah
 CIRI-CIRI SEKS PRIMER
Laki” : volume testis 10-14 ml.
Perempuan: Ovarium membesar & beratnya rata-rata 6
gr, cairan vagina disekresi dlm jumlah besar.

 CIRI-CIRI SEKS SEKUNDER


Laki-laki : suara menjadi dalam, kelenjar keringat apokrin
mulai berfungsi bersamaan dengan tumbuhnya rambut
aksila, akne bertambah banyak.
Perempuan : areola payudara melebar.
Masa Remaja Akhir
 CIRI-CIRI SEKS PRIMER
Laki” : testis mencapai bentuk dewasa yaitu volume
± 25 ml masing-masing & beratnya 20 gr.
Kemampuan bereproduksi penuh dicapai pada SMS
5.
Perempuan: Semua anak perempuan normal akan
mengalami menarche pada akhir SMS 5, potensi
untuk bereproduksi.
Masa Remaja Akhir
 CIRI-CIRI SEKS SEKUNDER
Laki” : Genitalia eksterna telah berkembang
sempurna dan rambut pubis telah mencapai bentuk
dewasanya.
Perempuan: Perkembangan payudara memasuki
stadium SMS 5, rambut pubis mencapai tekstur &
distribusi dewasa.
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
E. ERIKSON
Tahap perkembangan Komponen dasar
1. Infancy (0-1 thn) Trust vs Mistrust
2. Toodler (1-3 thn) Autonomy vs shame and doubt
3. Early Childhood (3-6 thn) Initiative vs Guilty
4. Middle Childhood (6-12 thn) Industry vs Inferiority
5. Adolescent (12-18 thn) Identity vs Identity confusion
6. Young Adulthood (18-40 thn) Intimacy vs Isolation
7. Middle years (45-65 thn) Generativity vs Stagnation
8. Later year (65 thn ke atas) Integrity vs Despair
E. Erikson
Freud  Physcosexual

http://www.enmu.edu/services/tsi/documents/psychology_sociol
ogy/Freud%20Psychosexual.pdf
LO 2
MM faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang remaja
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PUBERTAS
A. Faktor Internal
 Ras/ etnik/ bangsa : bila seseorang dilahirkan sebagai ras orang
Eropa, tidak mungkin ia memiliki faktor herediter ras indonesia atau
sebaliknya.
 Keluarga : ada kecenderungan keluarga yg tinggi-tinggi & ada
keluarga yg gemuk-gemuk.
 Umur : kecepatan pertumbuhan yg pesat adalah masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
 Jenis kelamin : Pada masa pubertas umumnya wanita tumbuh lebih
cepat daripada laki-laki & setelah melewati masa pubertas laki-laki
akan lebih cepat
 Kelainan genetik
 Kelainan kromosom
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PUBERTAS
B. Faktor Eksternal
 Lingkungan (fisik, sosial, ekonomi)
 Asupan makanan
 Stress (psikologis)
 Hormon
 Zat kimia
 Tumor, Kanker
 Penyakit kronik (Inflammatory bowel disease, chronic renal failure)
LO 3
MM gangguan masa pubertas &
deteksi dini
PUBERTAS PREKOKS
 Pubertas Prekoks : perkembangan ciri seks
sekunder pada anak perempuan < 8 thn / anak
laki-laki < 9 thn.

 Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks


masih belum diketahui secara pasti.

 Pubertas Prekoks dominan terjadi pada anak-anak


perempuan dibandingkan laki-laki.
PENYEBAB PUBERTAS PREKOKS
PATOFISIOLOGI PUBERTAS PREKOKS
 Pubertas Prekoks diawali produksi berlebihan GnRH 
menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan produksi LH
dan FSH.
 ↑ jumlah LH  menstimulasi produksi hormon seks steroid
oleh sel Leydig pada testis atau sel granul pada ovarium.
 Peningkatan kadar androgen atau esterogen menyebabkan
fisik berubah dan mengalami perkembangan dini meliputi
- pembesaran penis dan tumbuhnya rambut pubis pada
anak laki-laki
- pembesaran payudara pada anak perempuan, serta
mendorong pertumbuhan badan.
 Peningkatan kadar FSH mengakibatkan pengaktifan
kelenjar gonad dan akhirnya membantu pematangan
folikel pada ovarium dan spermatogenesis pada testis
Telars Prematur
 Istilah telars prematur pertama kali digunakan oleh
Wilkins untuk menyatakan payudara tanpa disertai
tanda-tanda seks sekunder lainnya pada anak
perempuan < 8 tahun.
 Pada telars prematur perkembangan payudara
dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara.
 Prevalensi telars prematur tertinggi terjadi pada
umur dua tahun pertama kehidupan.
Pubarke (adrenarke) premature
 Pubarke prematur : munculnya rambut pubis
sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan 9
tahun pada anak laki-laki tanpa disertai tanda-
tanda seks sekunder lainnya.
 Mekanisme yang mendasari terjadinya pubarke
prematur adalah terjadinya maturasi dini dari zona
retikularis adrenal korteks yang menyebabkan
peningkatan produksi androgen
Ginekomastia
 Ginekomastia (gyneco=wanita; mastia=payudara) merupakan
pembesaran kelenjar mamae yang terjadi pada laki-laki.
 Hal ini terjadi karena adanya gangguan fisiologi hormon steroid
yang bersifat sementara (reversibel) maupun menetap.
 Ginekomastia terjadi karena berbagai macam perubahan dalam
payudara termasuk jaringan penunjang, proliferasi duktus kelenjar
mamae, penambahan vaskularisasi, dan infiltrasi sel-sel radang
kronik.
 Pembesaran seringkali terjadi pada regio tepat di bawah papila dan
areola mamae,dan dapat disertai atau tanpa sekresi menyerupai
kolostrum, teraba lunak, dan pembesaran papila dan areola
mamae.
Puberty disorders detection
 Physical exam :
 Pubic hair, axillary hair, acne, oily skin/hair
 Phallic length and width
 Testicular volume
 Breast development
 Clitoromegaly, labial fusion
 Bone age
 Imaging – Pituitary MRI, Testicular
Ultrasound, adrenal ultrasound
 Bloodwork – pituitary hormones (LH and
FSH), sex steroids, hCG and AFP
Delayed Puberty
 In General : Lack of pubertal development in girls
(13) and boys (14)
 In girls, delayed puberty is defined as
 Lack of breast development (12-13),
 Lack of pubic hair (14),
 Lack of menarche (16), or
 > 5 years between Thelarche and Menarche.
 In boys, puberty is considered delayed if
 No testicular enlargement (14),
 Lack of pubic hair (15), or
 > 5 years are required to complete genital enlargement.
DAFTAR PUSTAKA
 Klapowitz PB. Medscape Team Of Emedicine.
Precocious Puberty. (Diakses : 2 September 2015).
Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/987886-
overview. March 28th 2007.

You might also like