Professional Documents
Culture Documents
• Pendaftaran
– Ditanya petugas bagaimana bila ada
pasien mendaftar mau rawat inap
• Ditanya identitasnya
• Menunjukkan pilihan kamar
• Ditanyakan punya asuransi atau tidak
– Kalau setelah di tanya ternyata bersedia
untuk rawat inap
• Melengkapi form general consent, menjelaskan
hak dan kewajiban pasien
• Bila pasien/keluarga bisa baca—diberikan
kesempatan baca sendiri
• Diberikan kesempatan bertanya untuk hal-hal
yang kurang jelas, dilakukan review tentang poin
yang ada pada general consent dengan
penyampaian lisan,Pemberian informasi dimulai
dari asesmen pasien
– Visualisasi/banner hak dan kewajiban pasien
dipasang sejak diruang pendaftaran
APOTIK
• Dicek resep-resep yang ada untuk dilihat apakah proses
verifikasi (dicek jml,dosis,rute,yang dilakukan pengecekan
oleh tenaga apotik)
• Verifikasi resep
Dilihat dalam bentuk resep asli bukan salinan resep atau
bukan permintaan ruang rawat
• Resep khusus rawat inap harus sesuai dengan 9 kaedah
penulisan resep, baru bisa diverifikasi
• Dilakukan ceking dan labeling (pengkemasan obat yang
dipesan dan diberi label sesuai rencana penggunaan)
• Di cek NORUM/LASA/Hight alert dan cairan konsentrat
• Untuk cairan konsentrat diberi tulisan hati-
hati cairan konsentrat
• Dipisahkan dengan obat lain dengan jarak
yang jelas
• Dicek lemari penyimpanan obat pengukur
suhu dan catatan obat yang ada didalamnya
• Obat narkotik dilabeli dan dipisahkan agak
jauh dengan non narkotik
• Tidak boleh menumpuk obat2 yang berbeda
jenis tanpa dipisah berdasarkan
penggunaan/pengelompokannya
logistik
• Logistik/gudang farmasi
• Obat dengan kriteria sound a like tone a like
harap dijauhkan
• Cairan konsentrat disendirikan sesuai sifat
cairan
• Ruang harus ber Ac
• NORUM/LASA juga diberikan label untuk
seluruh obat yang masuk kategori
Tinjauan Rawat Inap
• Pasien atau keluarga ditanya langsung apa yang dilakukan perawat,dokter
yang dihubungkan dengan Prosedur SKP,HPK,PPI(general consent,inform
consent, ditanya dijelaskan apa tidak)
• Dicek cairan infus yang terpasang apakah ada campuran cairan consentrat,
bila ada diberlakukan pengelolaan hight alert etiket prosedur
• Indikator klinik pemasangan gelang pasien, dilakukan pemilihan dengan
kecenderungan yang sering terjadi kelemahan, dipantau jumlah
pemasangannya atau kualitas pemasangan
• Kebijakan tentang pengambilan sampel darah diruang rawat dilakukan
oleh analis sesuai standart kompetensi undang – undang, bila dilakukan
delegasi oleh perawat harus dicantumkan dalam kebijakan rumah sakit
• Obat-obat dispensing dirawat inap harus disentralisasi dikantor perawat,
bukan ditempatkan di ruang pasien
• Ditanyakan tentang reconsiliasi obat, daftar obat yang
direkap sebelum dikonsumsi pasien sesuai form
dicatatan integritas layanan rawat inap
• Kalau ada reaksi obat tercatat di integrated note
• Form untuk penolakan pengobatan ditanyakan pada
perawat
• Form pasien APS
• Tabung sampel darah pemeriksaan lab tidak boleh
diruang rawat inap, harus di ruang laboratorium
• Packing obat untuk pemberian harian pertanggal di cek
ulang dirawat inap
UGD
• Pasang gelang pasien beresiko jatuh mulai dari UGD
• Ditanya apakah pasien atau keluarga faham mengapa harus di infus,
dan dapat penjelasan dari siapa, general consent
• Stock obat ER di lakukan registrasi oleh farmasi
• Urgency tentang obat-obat dengan kebutuhan khusus
• Floor stock ditata biasa ada daftar masing-masing unit
• Pengendalian obat emergency diruang khusus bila regulasinya
cepat diatur dalam kebijakan
• Yang menggunting regester stok obat emergency dilakukan user
• Tugas ruangan membuat laporan penggunaan direceck oleh farmasi
• Safety box jangan sampai penuh, bila sudah mencapai 2/3 sudah
harus dibuang
Laboratorium
• Pengelolaan sampah medis limbah lab
• Form permintaan lab : nama, TTL, Regester
sesuain dengan kaedah SKP
• Etiket identifikasi ditabung darah harus sama
dengan kaedah SKP
• Bila masih ada identitas yang tak sesuai SKP
dibuatkan sendiri etiketnya