Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 7
• Tutor : dr. Nico • Anggota :
Diagnosa
Prognosis dan komplikasi
Pemeriksaan
Radiologi Definisi
penunjang
Neoplasma
Tanda dan gejala Benigna SMS Faktor resiko
Etiologi
Ulkus
Patofisiologi
Langkah 5 : Learning objectives
4. MM. Ulkus
LO 1
NEOPLASMA JARINGAN
LUNAK
Neoplasma
1. Tumor Jinak
• Pertumbuhan sel tulang yang abnormal tapi tidak progressiv & tidak
bermetastase
2. Tumor Ganas
• Pertumbuhan (mitosis) sel tulang baru yang abnormal & progressiv , tidak
pernah menjadi sel dewasa, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh.
o Primer
o Sekunder dari : Breast,bronchus, kidney, prostate, thyroid, GI
Klasifikasi
SEL BENIGNA MALIGNA
Epitel
Skuamosa Papiloma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa
Sel basal Papiloma sel basal Karsinoma sel basal
Glandular Adenoma Adenokarsinoma
Terpigmentasi Melanoma benigna Melanoma maligna
Otot
Otot polos Leiomioma Leiomiosarkoma
Otot rangka Rabdomioma Rabdomiosarkoma
Saraf
Pembungkus saraf Neurilemoma Neurofibrosarkoma
Sel glial Glioma Glioblastoma
Sel ganglion Ganglioneuroma Meningioma maligna
Klasifikasi (cont.)
SEL BENIGNA MALIGNA
Jaringan penyambung
Fibrosa fibroma Fibrosarkoma
Lemak Lipoma Liposarkoma
Tulang Osteoma Osteosarkoma
Kartilago Kondroma Kondrosarkoma
Pembuluh darah Hemangioma Angiosarkoma
Pembuluh limfe limfangioma Limfangiosarkoma
Sumsum tulang Mieloma multipel
Leukemia
Sarkoma Ewing
Limfoid
Limfoma maligna
Limfosarkoma
Sarkoma sel retikulum
Leukemia limfatik
Penyakit Hodgkin
Sel darah lain
Eritrosit Polisitemia vera
Granulosit Leukemia mielogsitik
Monosit Mononukleosis Leukemia monositik
Sel plasma Mieloma multipel
Limfosit T atau B Leukemia limfositik
• Perbedaan neoplasma jinak dan ganas
Jinak Ganas
• Serupa sel asal • Tidak sama dengan sel asal
• Tepian licin (bersimpai) • Tepian tidak rata
• Menekan • Menyusup
• Tumbuh perlahan • Tumbuh cepat
• Sedikit vaskuler • Vaskuler/sangan vaskuler
• Jarang timbul ulang • Sering resisdig setelah dibuang
• Jarang nekrosis dan ulserasi • Umumnya nekrosis dan ulserasi
• Jarang efek sistematik kecuali neuplasma • Umumnya efek sistematik
endokrin
• Stadium neoplasma berdasarkan klasifikasi TNM
Tahap 1 Massa terbatas pada organ
Lesi operabel, resectable
Kemungkinan hidup 70-90%
Klasifikasi TNM: T (tumor atau lesi primer dan luasnya), N (limfonodus regional dan
keadaanya), M (metastasis jauh). Istilah lain yg ditemua pada klasifikasi stadium
Neoplasma: TIS (tumor in situ, tumor setempat), penyebaran keganasan ke limfonodus
Regional disebut (sedikit, :banyak), tidak ada metastasis jauh (), ada metastasis
NEOPLASMA
NEOPLASMA
tumor jinak jar. lemak : benign collections of mature fat cells
Lipoma
Insiden 50-60 th, Kej. 1% di populasi
Letak jar. subkutis punggung, bahu, & leher
Bisa juga tp jarang : mediastinum ante, retroperitoneum, dinding
sal. cerna, ekstremitas
Etiologi Tidak Jelas ; penyusunan ulang kromosom 12 --> lipoma soliter -->
abnormal fusi gen HMGA2-LPP
Gejala benjol kecil 1-3 cm & tepat dibwh permukaan kulit.
dapat digerakkan, konsistensi elastis, lembut, tdk menimbulkan
nyeri (kec. angiolipoma), ber+ uk. ny dlm wkt yg lama
NEOPLASMA OTOT
Definisi Tumor jinak yg berasal dr otot serat lintang
http://emedicine.medscape.com/article/191233
Fetal Rhabdomyoma
Jaringan Otot
(Leiomyioma)
Definisi
Gambaran klinis
1. Piloleiomyoma: merupakan tumor tunggal dengan permukaan
halus, papula/nodul diameter 2 cm dan berwarna coklat
kemerahan. Tempat predileksi pada tubuh, wajah/ekstremitas.
Pola distribusi bilateral simetris.
2. Angioleiomyoma: nodul kulit cukup dalam dengan diameter
4cm, nyeri saat palpasi, soliter, terjadi terutama di ekstremitas
bawah.
3. Leiomyoma genitalis: pada vulva/skrotum biasanya berukuran
lebih besar.
Pemeriksaan histologi
LO 3
NEOPLASMA TULANG
NEOPLASMA BENIGNA PADA TULANG
Sekunder
OSTEOGENIK KONDROGENIK FIBROGENIK ANGIOGENIK UNCERTAIN ORIGIN
Osteoma Enkondroma (kondroma) Polyostotic fibrous dysplasia Aneurysmal bone cyst Simple bone
(ABC) cyst/unicameral bone
cyst (UBC)
Osteoid osteoma multiple enkondroma Subperiosteal cortical defect
(ollier’s dyschondroplasia) ( metaphyseal fibrous defect)
Brown tumor
( hyperparatiroidism)
Neoplasm like lesion
OSTEOGENIK KONDROGENIK FIBROGENIK ANGIOGENIK MYELOGENIK UNCERTAIN
ORIGIN
Limfoma hidgkin
Kondromixoid fibroma
Limfoma non-
Hodgkin
Skeletal reticulosis
leukimia
True primary neoplasm
Osteoma
• Neoplasma jinak dan tidak sejati
• Predileksi : kepala, leher, dan sinus paranasalis
• Morfologi : pertumbuhan eksofitik local, soliter, lesi (jarang) berbatas tegas,
keras dan melekat pada tulang
• Histopatologi/mikroskopik : proliferasi sel tulang lameler
• Ciri : lesi tumor tumbuh dari bagian metafisis tulang, tidak sakit tetapi dapat juga mengenai
saraf/jaringan lunak sekitar. Kalau besar juga dapat mnyebabkan pembatasan gerak,
pembengkakan/benjol
• Predileksi : pada anak muda yg masih dapat tumbuh tinggi, paling sering pada bag. Bawah os
femur, bag. Atas os humerus dan os tibia. Jika pada anak tidak diobati, bisa tetap ada sampe
dewasa
• Tipe
• Predileksi tempat : bisa disemua tulang kecuali os cranium, dan paling umum terdapat
di pertengahan diafisis os tibia dan leher os femur
• Ciri : tidak ada reaksi periosteal maupun kalsifikasi
Lesi : berisi nidus yang merupakan jaringan osteoid yang dikelilingi oleh jaringan
reaktif tulang disekitarnya. Nidus tidak tumbuh berlanjut dan biasnya < 1 cm, dan
dapat tumbuh baik di tulang kompak atau di tulang spongiosa
Osteoid osteoma
• Diagnosis :
Nyeri ringan terutama pada malam hari, dan sembuh ketika mengonsulsi analgesic
(aspirin/NSAID)
Atrofi otot local
Jika terjadi pada dekat sendi efusi membrane synovial gangguan pergerakan
Radiologi : foto polos dan scintigraphy (bone scan) terdapat reaksi periosteal benigna dan nidus
• Treatment : jika nyeri mengganggu eksisi untuk menghilangkan nidus dan untuk mencegah
rekuren
Osteoblastoma Benigna (giant osteoid osteoma)
• Sama seperti osteoid osteoma, hanya lebih besar
• Predileksi : vertebra dan tulang pipih dengan relative sedikit
sclerosis yang berisi osteoid
• Ciri-ciri : nyeri
• Treatment : operasi eksisi yang diikuti dengan bone grafting
Epidemiologi 9,8% dari seluruh tumor jinak tulang,
biasanya ditemukan pada usia dewasa muda tetapi dapat pula pada setiap
umur
Gejala biasanya berupa benjolan yang tidak nyeri
E Lokasi Paling srg pd tulang-tulang kecil di tangan dan kaki
N Patologi pada specimen biopsy didapatkan 3 karakteristik pada lesi ini antara lain
K vague labularity, abundant cartilaginous matrix
Radiologi Lesi radiolusen dan kemudian bercak – bercak kalsifikasi
O Pengobatan Operatif berupa kuretase, rongga lesi diisi dgn bonegraft
N Prognosis ada kemungkinan terjadi degenerasi maligna tulang panjang besar atau di
pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%.
D Dicurigai perubahan ke arah ganas terasa sakit
R
O
M
A
• Gambaran radiologi • Gambaran histopatologi
K Epidemiologi Jarang ditemukan
O Pria 2 : 1 wanita
Umur 10 – 25 thn
N
D Lokasi •Proximal humeri, tibia, femur
R •Distal femur
O Gejala •Nyeri ( progressive )
B •Massa
•Effusion
L •ROM berkurang
•Atrofi otot
A
S Radiologi •Terlihat rekfaksi yg jelas melebar di luar epifisis
•Bntk eksentrik dgn korteks tipis
T •Batas tumor irreguler, tdk tegas, disertai bintik bintik kalsifikasi
O
M
A
Patologi Gambaran patologis ditandai dengan gejalagejala karasteristik dari banyaknya
sel sel yangtidak berdiferensiasi dengan sel sel yang bulatatau poligonal dari sel
sel yang menyerupaikondroblas dengan sel sel raksasa inti banyak dari sel
osteoklas yang diatur secara sendirisendiri atau berkelompok. Hanya
ditemukansedikit jaringan seluler dari matriks jaringantulang rawan yang
disertai kalsifikasi fokal dan jaringan retikulin.
ULKUS
ULKUS
• Ulkus adalah kerusakan lokal atau ekskavasi, permukaan organ atau jaringan yang
ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan
• Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis atas yang disebabkan
oleh infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan
• Klasifikasi Ulkus Kruris:
1. Ulkus Tropikum
2. Ulkus Varikosum
3. Ulkus Arteriosum
4. Ulkus Neutropik
1.Ulkus Tropikum
Definisi Manifestasi Klinis
ulkus arteriosum
Ulkus Neutrofik
Ulkus
Varikosum
Kesimpulan
Kami telah mempelajari tentang neoplasma jaringan lunak,
neoplasma tulang, neoplasma otot dan ulkus.
(Definisi, etiologi, epidemiologi, faktor resiko, pemeriksaan,
diagnosis dan tatalaksana)
Saran
Dalam kasus, sebaiknya benjolan yang pecah dibersihkan dengan
NaCl dan ditampon dengan antibiotik/ antiseptik. Perlu dilakukan kultur
jaringan untuk menegakkan diagnosa pada pasien tsb.
Daftar Pustaka
• http://radiopaedia.org/articles/
• Greenspan A, Jundt G, Remagen W. Differential diagnosis in orthopaedic oncology. Lippincott
Williams & Wilkins. (2006) ISBN:0781779308.
• http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping-with-cancer/coping-physically/ulcer/wha
t-is-an-ulcerating-tumour
• https://www.scribd.com/doc/97515414/ULKUS
• Waspaji S. Kaki Diabetes. Dalam: Sudoyo A dkk, eds. Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam jilid III edisi
IV. Jakarta: FKUI press, 2007;1911.
• South H. Wound Care for People Affected by Leprosy: A Guide for LowResource Situation.
Greenville: American Leprosy Missions, 2001
• General And Systematic Pathology : Edited JCE Underwood, Churchill Livingstone, Toronto, 2004
• Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease : Kumar, Abbas, Fausto, Elseviers Saunders, 2009
• Pathology Illustrated : Peter S Macfarlene, Churchill Livingstone, Toronto, 2000
• Buku ajar patologi robbins edisi 9: Kumar, Abbas, Aster