You are on page 1of 65

PEMICU 4

BLOK SISTEM MUSKULOSKELETAL

Oleh :
Kelompok 7
• Tutor : dr. Nico • Anggota :

• Ketua : M. Zaki Pradana (405130101) 1. Vica Claudia Budiono (405130144)


2. Heiddy Chandra Sumampouw
(405140021)
• Sekretaris : Vivian Saputra 3. Cynthia (405140056)
(405140126) 4. Nailah Rahmah (405140069)
5. Novial Imam Filardhi (405140082)

• Penulis 6. Melinda (405140119)


: Evelline Priscillia
7. Ade Sovia Pohan (405140161)
(405140047)
8. Soetojo, Jessica Fungestu
(405140181)
9. Syahrurrozi (405140244)
Balada Benjolan Bikin Benjol
• Seorang laki laki berusia 63 thn dtg ke klinik dgn keluhan benjolan di tungkai kanan
yang mengeluarkan nanah.Benjolan telah ada sejak 2 mnggu yg lalu ,awalnya
sebesar 4 cm dn membesar cepat hingga saat ini diameter 10 cm .Pada awalnya
pasien tidak merasakan nyeri,nyeri baru dirasakan 1 minggu trakhir .Sehari sblm ke
RS,benjolan pecah mengeluarkan nanah berbau dan tampak seperti luka yang
menganga .Pasien tdk segera memeriksa benjolan di kaki krn dia menganggap
benjolan tersebut sma seperti benjolan yang terdapat di punggung kanan yang telah
ada 2 thn .Apakah yang dapat dipelajari dari cerita diatas?
Langkah 1 : unfamiliar terms
Langkah 2 : rumusan masalah
1. Apakah ada hubungan benjolan dia yang lalu dengan sekarang?

2. Mengapa pasien baru merasa nyeri 1 minggu kemudian?

3. Apa yang menyebabkan benjolan tsb pecah & mengeluarkan nanah?

4. Mengapa benjolan tersebut cepat membesar?

5. Bagaimana penanganan benjolan yang pecah?

6. Apa yang menyebabkan benjolan tsb?

7. Bagaimana diagnosa pasien tersebut?

8. Pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa?


Langkah 3 : curah pendapat
1,7. Tidak ada
- Benjolan di punggung : - otot : Rhabdomioma
- tulang : Osteosarcoma
- jaringan lunak : Lipoma, Arteroma
- Benjolan di tungkai: mungkin sama tapi tungkai lebih beresiko karena pembuluh darah
lebih kecil, sel imun lebih sedikit.
2. Space occupying lession / karena tekanan yang mendesak dinding tulang.
3,6 . Karena ada proses inflamasi  ada ulkus  nanah keluar. Bagian tungkai lebih lama
terhadap proses penyembuhan karena pembuluh darah lebih kecil, sel imun lebih sedikit.
4. Neoplasma yang dibarengi proses inflamasi, mungkin juga karena progresivitas ↑.
5. Dibersihkan dengan NaCl, ditampon dengan antibiotik/ antiseptik.
8. PF, kultur jaringan.
Langkah 4 : mind map
Tatalaksana
(farmakologi,nonfarmakologi,
KIE)

Diagnosa
Prognosis dan komplikasi

Pemeriksaan
Radiologi Definisi
penunjang
Neoplasma
Tanda dan gejala Benigna SMS Faktor resiko

Etiologi

Ulkus
Patofisiologi
Langkah 5 : Learning objectives

1. MM. Neoplasma Jaringan Lunak

2. MM. Neoplasma Otot

3. MM. Neoplasma Tulang

4. MM. Ulkus
LO 1

NEOPLASMA JARINGAN
LUNAK
Neoplasma
1. Tumor Jinak
• Pertumbuhan sel tulang yang abnormal tapi tidak progressiv & tidak
bermetastase
2. Tumor Ganas
• Pertumbuhan (mitosis) sel tulang baru yang abnormal & progressiv , tidak
pernah menjadi sel dewasa, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh.
o Primer
o Sekunder  dari : Breast,bronchus, kidney, prostate, thyroid, GI
Klasifikasi
SEL BENIGNA MALIGNA
Epitel
Skuamosa Papiloma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa
Sel basal Papiloma sel basal Karsinoma sel basal
Glandular Adenoma Adenokarsinoma
Terpigmentasi Melanoma benigna Melanoma maligna
Otot
Otot polos Leiomioma Leiomiosarkoma
Otot rangka Rabdomioma Rabdomiosarkoma
Saraf
Pembungkus saraf Neurilemoma Neurofibrosarkoma
Sel glial Glioma Glioblastoma
Sel ganglion Ganglioneuroma Meningioma maligna
Klasifikasi (cont.)
SEL BENIGNA MALIGNA
Jaringan penyambung
Fibrosa fibroma Fibrosarkoma
Lemak Lipoma Liposarkoma
Tulang Osteoma Osteosarkoma
Kartilago Kondroma Kondrosarkoma
Pembuluh darah Hemangioma Angiosarkoma
Pembuluh limfe limfangioma Limfangiosarkoma
Sumsum tulang Mieloma multipel
Leukemia
Sarkoma Ewing
Limfoid
Limfoma maligna
Limfosarkoma
Sarkoma sel retikulum
Leukemia limfatik
Penyakit Hodgkin
Sel darah lain
Eritrosit Polisitemia vera
Granulosit Leukemia mielogsitik
Monosit Mononukleosis Leukemia monositik
Sel plasma Mieloma multipel
Limfosit T atau B Leukemia limfositik
• Perbedaan neoplasma jinak dan ganas

Jinak Ganas
• Serupa sel asal • Tidak sama dengan sel asal
• Tepian licin (bersimpai) • Tepian tidak rata
• Menekan • Menyusup
• Tumbuh perlahan • Tumbuh cepat
• Sedikit vaskuler • Vaskuler/sangan vaskuler
• Jarang timbul ulang • Sering resisdig setelah dibuang
• Jarang nekrosis dan ulserasi • Umumnya nekrosis dan ulserasi
• Jarang efek sistematik kecuali neuplasma • Umumnya efek sistematik
endokrin
• Stadium neoplasma berdasarkan klasifikasi TNM
Tahap 1 Massa terbatas pada organ
Lesi operabel, resectable
Kemungkinan hidup 70-90%

Tahap 2 Massa telah menyebar ke jaringan sekitar dan


limfonofus regional
Lesi operabel, resectable
Kemungkinan hidup 45-55%

Tahap 3 Massa luas, melekat pada dasarnya


Penyebaran ke limfonodus dan tulang
Lesi operabel, tidak resectable
Kemungkinan hidup 15-25%

Tahap 4 Tanda metastasis jauh


Lesi inoperabel
Kemungkinan hidup 0-5%

Klasifikasi TNM: T (tumor atau lesi primer dan luasnya), N (limfonodus regional dan
keadaanya), M (metastasis jauh). Istilah lain yg ditemua pada klasifikasi stadium
Neoplasma: TIS (tumor in situ, tumor setempat), penyebaran keganasan ke limfonodus
Regional disebut (sedikit, :banyak), tidak ada metastasis jauh (), ada metastasis
NEOPLASMA
NEOPLASMA
tumor jinak jar. lemak : benign collections of mature fat cells
Lipoma
Insiden 50-60 th, Kej. 1% di populasi
Letak jar. subkutis punggung, bahu, & leher
Bisa juga tp jarang : mediastinum ante, retroperitoneum, dinding
sal. cerna, ekstremitas
Etiologi Tidak Jelas ; penyusunan ulang kromosom 12 --> lipoma soliter -->
abnormal fusi gen HMGA2-LPP
Gejala benjol kecil 1-3 cm & tepat dibwh permukaan kulit.
dapat digerakkan, konsistensi elastis, lembut, tdk menimbulkan
nyeri (kec. angiolipoma), ber+ uk. ny dlm wkt yg lama

Diagnosis PF, Biopsi, MRI / CT Scan


Tatalaksana Bedah (alasan kosmetik, menimbulkan gjl, >5cm)
Histopatologi •Massa berbatas tegas yang dikelilingi kapsul fibrosa tipis
•Lobul-lobul yang berisi jaringan adiposa matur berwarna putih, dengan
ukuran yang bervariasi dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa halus yang
mengandung pembuluh darah kecil
•Inti sel terletak di pinggir

Prognosis Baik stlh di op. rekuren jika eksisi tdk komplit.


Klasifikasi - lipoma konvensional (umum, lemak putih)
- Hibernoma (lemak coklat sebagai ganti dari lemak putih)
- Fibrolipoma (lemak ditambah jaringan fibrosa)
- Angiolipoma (lemak ditambah pembuluh darah)
- Myelolipoma (lemak ditambah jaringan pembentuk sel darah)

DD •Sebaceous cyst (central punctum & terasa keras sekelilingnya) ;


•Abscess (overlying induration and erythema) ;
•Hibernoma (berasal dari lemak coklat (lemak bayi), konsistensi keras,
soliter/tunggal) ;
•Neurofibromatosis (multipel, terasa lunak, tidak dapat digerakkan)
Diagnosis
• Test
X-Ray CT Scan MRI Scan Biopsi
X-Ray dapat CT Scan lebih detail dari MRI Scan dapat Sampel jaringan akan
menunjukkan bayangan X- Ray dan akan membuat gambar yang diambil dan dilihat
yang menonjol menunjukkan massa lebih jelas dari jaringan melalui mkroskop
disebabkan oleh tumor lemak untuk lunak seperti lipoma,
jaringan lunak mengkonfirmasi menunjukan massa
diagnosis dari lipoma lemak dari segala
perspektif

CT Scan : Computed Tomography Scan


MRI Scan : Magnetic Resonance Imaging Scan
LIPOMA
Fibroma
• tumor jinak jar. ikat.
• sifat = tmbh terbatas, punya simpai, & t.d. sel2 fibroblas dg jar. ikat kolagen di
antaranya
• leiomioma inti sel berujung tumpul, fibroma inti sel berbtk kumparan / perahu
• umumnya pada org dewasa
• biasanya di buccal mucosa
tumor-like lesions = Fibromatosis
• bukan neoplasma, sering menyerupai tumor jar. lunak.
• Tidak ditemukan anaplasi & tdk ada metastasis.
• perbedaan dg fibroma = tdk bersimpai, tetapi tmbh infiltratif (sbg sifat
jar. ikat).
• residif bila eksisi tdk luas.
• sering di regio kepala & leher, mandibula,
• menyerang anak <10 th
• DD : myofibroma, rhabdomyosarcoma
Fibromatosis
• Klasifikasi:
1. Fibromatosis superficial
1. Fibromatosis palmaris (pykt Dupuytren)
2. Fibromatosis plantaris (pykt Ledderhose)
3. Fibromatosis penis (pykt Peyronie)

2. Fibromatosis yang dalam (tumor desmoid)


1. Fibromatosis ekstraabdominal
2. Fibromatosis abdominal
3. Fibromatosis intraabdominal
1. Fibromatosis pelvik
2. Fibromatosis mesenterik
3. Fibromatosis mesenterik pada sindrom Gardner
Tumor Desmoid
• Aggresive fibromatosis
• Dapat terjadi pada semua usia (20-40 thn)
• Makroskopik: tidak bersimpai, batas tidak jelas, berwarna putih kelabu, bergaris tengah 1-
15cm.
• Mikroskopik: bagian tengah terdiri atas serabut kolagen, bagian tepi terlihat sel-sel fibroblas
yang bervariasi baik selnya, maupun ukuran intinya.

• Cara mendiagnosa • Treatment


- Pemeriksaan fisik • Nonsurgical Treatment
size and consistency of the lump • Radiation.
- Pemeriksaan penunjang • Desmoid tumors treated with a combination of surgery
MRI and radiation or with radiation therapy alone may return.
Biopsi • Hormone therapy. .
• Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
• Chemotherapy.
• Surgical Treatment
(Lef) This MRI shows an extra-abdominal desmoid tumor in the arm. (Right) This MRI shows the same tumor in a cross-section view
HISTIOSITOMA FIBROSA JINAK (DERMATOFIBROMA)
• Tumor jinak kulit dengan gambaran nodul
yang rata dan terasa keras bila diraba
diatas permukaan kulit
• Timbul di daerah dermis dan subkutan
• Tidak terasa nyeri dan tumbuh secara
lambat
• Nodul berukuran kecil (<= 1 cm), dapat
digerakkan
• Sering mengenai wanita dewasa usia
pertengahan
• Faktor predisposisi : trauma seperti luka
tusuk, garukan atau gigitan serangga
DIAGNOSIS DERMATOFIBROMA
• Predileksi : tungkai, telapak kaki, punggung, atau bahkan dapat mengenai seluruh
permukaan tubuh
• Dengan efloresensi : nodul dengan permukaannya mengkilat dan licin, warna coklat
hingga kekuning-kuningan, disertai perabaan keras
• Gambaran histopatologi :
– Epidermis : hiperkeratosis, akantosis
– Dermis : serabut kolagen muda, kapiler, histiosit, fibroblas
• Diagnosis banding : histiositoma, kista epidermal
LO 2

NEOPLASMA OTOT
Definisi Tumor jinak yg berasal dr otot serat lintang

R Klasifikasi Neoplastic  adult, fetal, genital


Hamartoma  Cardiac rhabdomyoma, Rhabdomyomatous
H mesenchymal hamartomas of the skin
A
B Epidemiologi Umumnya pd Laki – laki
D Org dewasa >40thn
Janin antara kelahiran dan umur 3 thn
O
Gejala klinis
M Dewasa  massa di leher, sesak napas, kesulitan menelan
Janin  subcutaneus head and neck mass
Y cardiac rhabdomyoma  may present with a history of shortness of
O breath, sometimes associated with signs and symptoms suggestive
of cerebral palsy
M
A
Prognosis depending on the part of the body involved. Patients with cardiac
rhabdomyomas have the highest risk.

http://emedicine.medscape.com/article/191233
Fetal Rhabdomyoma
Jaringan Otot
(Leiomyioma)
Definisi
Gambaran klinis
1. Piloleiomyoma: merupakan tumor tunggal dengan permukaan
halus, papula/nodul diameter 2 cm dan berwarna coklat
kemerahan. Tempat predileksi pada tubuh, wajah/ekstremitas.
Pola distribusi bilateral simetris.
2. Angioleiomyoma: nodul kulit cukup dalam dengan diameter
4cm, nyeri saat palpasi, soliter, terjadi terutama di ekstremitas
bawah.
3. Leiomyoma genitalis: pada vulva/skrotum biasanya berukuran
lebih besar.
Pemeriksaan histologi
LO 3

NEOPLASMA TULANG
NEOPLASMA BENIGNA PADA TULANG

Neoplasm like Osteogenik


Primer
lesion Kondrogenik
Fibrogenik
True primary Angiogenik
Neoplasma neoplasm
Myelogenik
pada tulang

Sekunder
OSTEOGENIK KONDROGENIK FIBROGENIK ANGIOGENIK UNCERTAIN ORIGIN

Osteoma Enkondroma (kondroma) Polyostotic fibrous dysplasia Aneurysmal bone cyst Simple bone
(ABC) cyst/unicameral bone
cyst (UBC)
Osteoid osteoma multiple enkondroma Subperiosteal cortical defect
(ollier’s dyschondroplasia) ( metaphyseal fibrous defect)

Giant osteoid osteoma Nonosteogenic/nonossifying Angioma of bone


(benign osteoblastoma) fibroma (hemangioma dan
limphangioma)

Single osteokhondroma Monostotic fibrous dysplasia


(osteocartulagoneous
exostosis)

Multiple osteochondroma Osteofibrous dysplasia


(multiple hereditary (campanacci syndrome)
exostosis)

Brown tumor
( hyperparatiroidism)
Neoplasm like lesion
OSTEOGENIK KONDROGENIK FIBROGENIK ANGIOGENIK MYELOGENIK UNCERTAIN
ORIGIN

Osteosarkoma Benign kondroblastoma Fibrosarkoma pada Angiosarkoma Multiple nyeloma Oteoklastoma


tulang pada tulang

Periosteal sarcoma Kondrosarkoma Fibrous histiosarkoma


(surface maligna pada tulang
osteosarcoma)
Ewing’s sarcoma

Limfoma hidgkin

Kondromixoid fibroma

Limfoma non-
Hodgkin

Skeletal reticulosis

leukimia
True primary neoplasm
Osteoma
• Neoplasma jinak dan tidak sejati
• Predileksi : kepala, leher, dan sinus paranasalis
• Morfologi : pertumbuhan eksofitik local, soliter, lesi (jarang) berbatas tegas,
keras dan melekat pada tulang
• Histopatologi/mikroskopik : proliferasi sel tulang lameler

• Diagnosis : foto polos  peningkatan densitas tulang berbatas tegas


• Treatment : tidak ada, kecuali jika ada lesi yang menekan jaringan lunak
Osteokondroma (osteocartilagoneous exostosis)
• Merupakan abnormalitas arah pertumbuhan dan remodeling dari region metafisis tulang panjang

• Ciri : lesi  tumor tumbuh dari bagian metafisis tulang, tidak sakit tetapi dapat juga mengenai
saraf/jaringan lunak sekitar. Kalau besar juga dapat mnyebabkan pembatasan gerak,
pembengkakan/benjol

• Predileksi : pada anak muda yg masih dapat tumbuh tinggi, paling sering pada bag. Bawah os
femur, bag. Atas os humerus dan os tibia. Jika pada anak tidak diobati, bisa tetap ada sampe
dewasa

• Tipe

Sessile type : luas

Predunculated/stalked type : sempit


Osteokondroma (osteocartilagoneous exostosis)
• Diagnosis
Morfologi : lesi berbatas jelas, bengkak/benjol
Histopatologik : soliter, timbul dari metafisis
tulang dan melekat erat pada koteks tulang

Foto polos : lesi klinik > lesi pada radiografi


• Treatment : tidak semua membutuhkan treatmen,
hanya jika mengganggu fs normal dan sudah parah
maka benjolan dapat dieksisi
• Prognosis : baik, ttp dapat berubah menjadi
maligna yaitu kondrosarkoma (1%)
Osteoid osteoma
• Tidak progesif, self-limiting selama beberapa tahun

• Predileksi : anak-anak dan remaja, dan laki-laki > perempuan

• Predileksi tempat : bisa disemua tulang kecuali os cranium, dan paling umum terdapat
di pertengahan diafisis os tibia dan leher os femur
• Ciri : tidak ada reaksi periosteal maupun kalsifikasi

Lesi : berisi nidus yang merupakan jaringan osteoid yang dikelilingi oleh jaringan
reaktif tulang disekitarnya. Nidus tidak tumbuh berlanjut dan biasnya < 1 cm, dan
dapat tumbuh baik di tulang kompak atau di tulang spongiosa
Osteoid osteoma
• Diagnosis :

Nyeri ringan terutama pada malam hari, dan sembuh ketika mengonsulsi analgesic
(aspirin/NSAID)
Atrofi otot local

Jika terjadi pada dekat sendi  efusi membrane synovial  gangguan pergerakan

Radiologi : foto polos dan scintigraphy (bone scan) terdapat reaksi periosteal benigna dan nidus

• Treatment : jika nyeri mengganggu  eksisi untuk menghilangkan nidus dan untuk mencegah
rekuren
Osteoblastoma Benigna (giant osteoid osteoma)
• Sama seperti osteoid osteoma, hanya lebih besar
• Predileksi : vertebra dan tulang pipih dengan relative sedikit
sclerosis yang berisi osteoid
• Ciri-ciri : nyeri
• Treatment : operasi eksisi yang diikuti dengan bone grafting
Epidemiologi 9,8% dari seluruh tumor jinak tulang,
biasanya ditemukan pada usia dewasa muda tetapi dapat pula pada setiap
umur
Gejala biasanya berupa benjolan yang tidak nyeri
E Lokasi Paling srg pd tulang-tulang kecil di tangan dan kaki
N Patologi pada specimen biopsy didapatkan 3 karakteristik pada lesi ini antara lain
K vague labularity, abundant cartilaginous matrix
Radiologi Lesi radiolusen dan kemudian bercak – bercak kalsifikasi
O Pengobatan Operatif berupa kuretase, rongga lesi diisi dgn bonegraft
N Prognosis ada kemungkinan terjadi degenerasi maligna  tulang panjang besar atau di
pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%.
D Dicurigai perubahan ke arah ganas  terasa sakit
R
O
M
A
• Gambaran radiologi • Gambaran histopatologi
K Epidemiologi Jarang ditemukan
O Pria 2 : 1 wanita
Umur 10 – 25 thn
N
D Lokasi •Proximal  humeri, tibia, femur
R •Distal  femur
O Gejala •Nyeri ( progressive )
B •Massa
•Effusion
L •ROM berkurang
•Atrofi otot
A
S Radiologi •Terlihat rekfaksi yg jelas melebar di luar epifisis
•Bntk eksentrik dgn korteks tipis
T •Batas tumor irreguler, tdk tegas, disertai bintik bintik kalsifikasi
O
M
A
Patologi Gambaran patologis ditandai dengan gejalagejala karasteristik dari banyaknya
sel sel yangtidak berdiferensiasi dengan sel sel yang bulatatau poligonal dari sel
sel yang menyerupaikondroblas dengan sel sel raksasa inti banyak dari sel
osteoklas yang diatur secara sendirisendiri atau berkelompok. Hanya
ditemukansedikit jaringan seluler dari matriks jaringantulang rawan yang
disertai kalsifikasi fokal dan jaringan retikulin.

Pengobatan Kuretase diikuti bone graft


• Gambaran histopatologi
LO 4

ULKUS
ULKUS
• Ulkus adalah kerusakan lokal atau ekskavasi, permukaan organ atau jaringan yang
ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan
• Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis atas yang disebabkan
oleh infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan
• Klasifikasi Ulkus Kruris:
1. Ulkus Tropikum
2. Ulkus Varikosum
3. Ulkus Arteriosum
4. Ulkus Neutropik
1.Ulkus Tropikum
Definisi Manifestasi Klinis

• Ulkus Tropikum  Ulkus yang cepat Dimulai dari luka kecil 


berkembang dan nyeri, biasanya pada terbentuk papula dengan
tungkai bawah dan lebih sering cepat meluas menjadi vesikel
ditemukan pada anak-anak kurang gizi di  vesikel pecah dan
daerah tropik terbentuklah ulkus kecil 
setelah ulkus diinfeksi kuman
Etiologi  ulkus meluas ke samping
• Trauma dan ke dalam dan memberi
bentuk khas ulkus tropikum
• Higiene
• Gizi
• Infeksi oleh kuman Bacillus
fusiformis dan Borrelia vincentii
Diagnosis Penatalaksanaan
• Predileksi  tungkai bawah
• Kelainan kulit : ulkus solitar, ada lesi Umum : Perbaiki gizi 
satelit akibat autoinokulasi memberikan makanan
• Pinggir ulkus meninggi, dinding mengandung kalori dan
menggaung, tepi teratur, sekret protein tinggi, vitamin,
produktif (wrn kuning coklat kehijauan mineral
dan berbau) Pengobatan Topikal :
• Terasa nyeri
 Salep salisilat 2%
Pemeriksaan penunjang  Kompres KMnO4
• Diambil sekret dari dinding ulkus 
mencari bakteri Bacillus fusiformis dan
Borrelia vincentii
2.ULKUS VARIKOSUM
Definisi Manifestasi Klinis
• Ulkus varikosum  ulkus pada • Khas ada edema
tungkai bawah yang disebabkan • Bengkak meningkat ketika berdiri lama
• Ulkus soliter biasanya di maleolus medialis
oleh gangguan aliran darah vena • Kaki terasa pegal, gatal, terbakar, tidak nyeri
dan berdenyut
• Ulkus biasanya memilki tepi tidak teratur,
Etiologi ukurannya bervariasi dan dapat jadi meluas
• Dari P.D  trombosis dan kelainan katup • Di dasar ulkus terlihat jaringan granulasi
vena • Terdapat banyak eksudat
• Dari luar P.D  Bendungan di daerah • Kulit sekitar tampak merah kecoklatan
proksimal tungkai bawah oleh karena akibat hemosiderin
tumor di abdomen, kehamilan, atau
pekerjaan yang dilakukan dengan banyak
berdiri
Patogenesis
Vena superficial

Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI


Diagnosis Penatalaksanaan
• Predileksi : tungkai bawah dan betis Umum :
• Kelainan kulit : eritema dan  Tinggikan letak tungkai
hiperpigmentasi saat berbaring untuk
• Ulkus bisa soliter dan multipel mengurangi hambatan
• Bentuk bulat / oval, bentuk kadang aliran vena, sementara
tidak teratur untuk varises yang terletak
• Tepi luka lunak dan meninggi oleh di proksimal ulkus diberi
karena radang akut dan dasar kotor beban elastis agar dapat
• Ulkus tidak terasa nyeri, kecuali membantu kerja otot
disertai selulitis / infeksi sekunder tungkai bawah memompa
lainnya darah ke jantung
3. ULKUS ARTERIOSUM
• Ateroma yang terjadi pada P.D abdominal dan
Definisi tungkai
• Ulkus arteriosum  ulkus
Secara garis besar, penyebab ulkus arteriosum
yang terjadi akibat dibagi jadi 3 :
gangguan peredaran darah – Ekstra mural  aliran darah arteri terganggu oleh
arteri karena p.d ateriole terjepit oleh jaringan fibrosis,
misal karena edema yang lama, skeloris karena
skleroderma
– Mural  aliran darah terganggu karena kelainan
pada dinding p.d, misalnya vaskulitis /
arterosklerosis
– Intra mural  aliran darah terganggu karena
sumbatan lumen p.d kecil, misal akibat perubahan
viskositas darah, perlekatan, platelet, fibrinogenesis
Patogenesis Manifestasi Klinis
• Gangguan aliran darah arteri (terjadi
• Ulkus krn hipertensi srg di lateral
penyempitan / penyumbatan lumen)
pergelangan kaki
 jaringan akan alami hipoksia (iskemi)
• Lesi eritema nyerii +, bagian tgh kebiruan
 terjadi perubahan di kulit  kulit
mjdi bulla hemoragik
jadi tipis kering, bersisik, sianotik, bulu
• Timbul ulkus dlm punched out, kotor,
tungkai berkurang, kuku jari menebal,
dan distrofik  akibatnya daya tahan tepi jelas
terhadap trauma dan infeksi menurun • Nyeri lbh hebat pd malam hari & jika
 bisa terjadi gangren pada jari kaki, tungkai diangkat
kaki dan tungkai  ulkus • Perabaan bagian distal lbh dingin
Diagnosis • Denyut nadi dorsum pedis lemah
• Predileksi : tungkai bawah
• Kelainan kulit : ulkus yang timbul biasanya
dalam, bentuk plong (punched out), tepi
ulkus jelas
• Terasa nyeri
4. ULKUS NEUTROFIK
Definisi Etiologi
Ulkus Neutrofik  ulkus yang • Kerusakan saraf  neuropati perifer 
terjadi karena tekanan / hilang rasa nyeri / anstesi
trauma pada kulit anestetik • Pada penderita siringomieli , spina bifida,
tabes dorsalis, cedera pada saraf
• Pada pasien DM yang alami komplikasi
neuropati perifer  tidak akan merasa sakit
jika menginjak benda tajam padahal timbul
luka dan mudak terkena infeksi  berulang
akan menimbulkan kerusakan jaringan
• Pasien Kusta  saraf rusak  hilang rasa
nyeri dan suhu  tidak menyadari bila terjadi
trauma
Manifestasi Klinis Diagnosis
• Predileksi : telapak kaki, ujung jari
• Sering terjadi pada kaki (sering
dan sela pangkal jari kaki
terkena trauma)  Tumit dan
metatarsal (bisa tungal dan • Kelainan kulit : ulkus soliter, bulat,
multipel) pinggir rata, dasar cekung, kering
• Bentuk ulkus bulat, tidak nyeri, (tidak produksi sekret), tidak ada
berisi j. nekrotik, kering indurasi
(anhidrotik), hiperkeratotik • Tidak nyeri
• Ulkus bisa sampai subkutis bentuk • Ulkus dapat ditutupi krusta dan
sinus bahkan mengenai tulang, dan daerah sekitarnya anhidrosis
dapat pula mengalami infeksi (kering)
sekunder
Penatalaksanaan
1. Kurangi tekanan
2. Atasi infeksi
3. Obati DM
4. Melindungi diri terhadap
trauma
Ulkus Tropikum

ulkus arteriosum

Ulkus Neutrofik
Ulkus
Varikosum
Kesimpulan
Kami telah mempelajari tentang neoplasma jaringan lunak,
neoplasma tulang, neoplasma otot dan ulkus.
(Definisi, etiologi, epidemiologi, faktor resiko, pemeriksaan,
diagnosis dan tatalaksana)

Saran
Dalam kasus, sebaiknya benjolan yang pecah dibersihkan dengan
NaCl dan ditampon dengan antibiotik/ antiseptik. Perlu dilakukan kultur
jaringan untuk menegakkan diagnosa pada pasien tsb.
Daftar Pustaka
• http://radiopaedia.org/articles/
• Greenspan A, Jundt G, Remagen W. Differential diagnosis in orthopaedic oncology. Lippincott
Williams & Wilkins. (2006) ISBN:0781779308.
• http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping-with-cancer/coping-physically/ulcer/wha
t-is-an-ulcerating-tumour
• https://www.scribd.com/doc/97515414/ULKUS
• Waspaji S. Kaki Diabetes. Dalam: Sudoyo A dkk, eds. Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam jilid III edisi
IV. Jakarta: FKUI press, 2007;1911.
• South H. Wound Care for People Affected by Leprosy: A Guide for LowResource Situation.
Greenville: American Leprosy Missions, 2001
• General And Systematic Pathology : Edited JCE Underwood, Churchill Livingstone, Toronto, 2004
• Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease : Kumar, Abbas, Fausto, Elseviers Saunders, 2009
• Pathology Illustrated : Peter S Macfarlene, Churchill Livingstone, Toronto, 2000
• Buku ajar patologi robbins edisi 9: Kumar, Abbas, Aster

You might also like