Professional Documents
Culture Documents
• Nama : Tn. D
• Umur : 48 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Buruh
• Alamat : Jl. Panca Karsa Purna Jaya, Banjar Baru
• Masuk IGD : 13 Februari 2014, pukul 19.50
2. Anamnesis
Keluhan utama : bengkak dan nyeri di bawah rahang
sebelah kanan
Keluhan tambahan : nyeri ketika membuka mulut
Riwayat penyakit sekarang:
• Pasien datang ke IGD RSUDM dengan keluhan
bengkak dan nyeri di bawah rahang sebelah
kanan sejak 10 hari SMRS dan memberat sejak 3
hari SMRS. Awalnya sebesar kelereng, namun
bengkak dirasakan semakin membesar hingga pipi
kanan pasien membesar dan bengkak dirasakan
nyeri.
• Pasien juga mengeluhkan nyeri ketika membuka
mulut pasien hanya dapat minum dan
mengkonsumsi makanan yang lunak.
• Demam juga dirasakan pasien sejak 10 hari SMRS
sejak bawah rahang sebelah kanan tersebut
membengkak. Di IGD demam (-).
• Keluar cairan berwarna kekuningan dari
mulutnya sejak 4 hari SMRS. Di IGD cairan tsb
keluar kira2 1,5 cc.
• Ada riwayat sakit gigi 2 minggu SMRS.
• Awalnya sakit gigi geraham kanan bawah 2
minggu SMRS minum obat warung tidak
ada perubahan dan gusi membengkak praktek
bidan 10 hari SMRS dan diberi antibiotik, obat
penghilang demam, dan anti nyeri keluhan
tidak berkurang dan bengkak dirasakan semakin
memberat hingga mengeluarkan cairan kuning 4
hari SMRS ke puskesmas pasien dirujuk ke
RSUD Menggala
• Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri menelan,
tidur mengorok, sesak nafas, dan suara serak.
• Pasien menyangkal mengalami trauma wajah
sebelumnya ataupun riwayat tertusuk tulang
sewaktu makan.
• Pasien menyangkal mengalami gejala banyak
makan, banyak minum, banyak buang air kecil,
gatal-gatal, mudah lelah, dan kesemutan.
• Pasien menyangkal adanya sakit di telinga,
hidung, dan tenggorokan sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Pasien menyangkal memiliki penyakit hipertensi maupun Diabetes
Melitus.
3. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 150/100 mmHg
• Nadi : 96 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 37, 2 º C
Kepala : Normosefali, simetris, deformitas (-),
krepitasi (-)
• Wajah : Tampak asimetris
• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik(-),
lensa jernih, pupil isokor
• Telinga : Status Lokalis
• Hidung : Status Lokalis
• Mulut : Status Lokalis
• Leher : Perbesaran KGB (-)
Thoraks
• Paru : Pergerakan nafas kiri dan kanan simetris,
sonor pada kedua lapang paru, vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)
• Jantung : Ictus cordis tidak terlihat dan tidak teraba,
bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, simetris, tidak tampak massa
• Palpasi : Turgor cukup, hepar dan lien tidak teraba,
nyeri tekan (-), defans muscular (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
Pre-aurikular
-kulit Sawo matang Sawo matang
-nyeri tekan - -
-fistel, sekret - -
- tumor - -
Post-aurikular
-kulit Sawo matang Sawo matang
-nyeri tekan - -
Status Lokalis -fistel, sekret - -
Membran timpani
-warna Hiperemi (-) Hiperemi (-)
-bulging, retraksi - -
-refleks cahaya + +
-perforasi (letak) - -
Kanan Kiri
Hidung luar
- kulit Sawo matang
-deformitas -
- nyeri tekan, krepitasi -
- nyeri tekan frontal -
- nyeri tekan maksila -
- tumor, fistel -
Rhinoskopi anterior
-vestibulum Ulkus (-) Ulkus (-)
-mukosa cavum nasi Hiperemi (-) Hiperemi (-)
-septum Deviasi (-) Deviasi (-)
-mukosa septum Hiperemis (-) Hiperemis (-)
-sekret (-) (-)
• Hidung -tumor (-) (-)
-konka inferior
Warna Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Edema (-) (-)
Sekret (-) (-)
Hipertrofi (-) (-)
-konka media
Warna Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Edema (-) (-)
Sekret (-) (-)
Hipertrofi (-) (-)
• Tenggorokan
Mulut : Trismus dengan interdental opening
4 cm, pus (+)
Ginggiva : Merah muda, ginggivitis (-)
Gigi geligi : Tampak gangren pulpa pada gigi M3
bawah dextra
Lidah : Tidak ada kelainan
Palatum durum : Tidak ada kelainan
Palatum molle : Tidak ada kelainan
Uvula : Di tengah
Tonsila palatine : Sulit dinilai
• Pemeriksaan Leher : pembesaran KGB (-)
Haematokrit 34 40-48
(%)
Tenggorokan
Mulut : Trismus dengan interdental opening 4
cm, pus (+)
Gigi geligi : Tampak gangren pulpa pada gigi M3
bawah dextra
7. Penatalaksanaan
Advise dr. Ansorulloh, Sp. THT-KL, M.Kes
• Rawat dalam bangsal
• Bed rest
• IVFD RL : D5% = 2:1 gtt 20
• Diet cair 2000 kkal via oral
• Medikamentosa:
Ceftriaxone vial 1 x 2 gram (IV)
Metronidazole flash 4 x 500 mg (IV)
Dexamethasone 3 x 1 ampul (IV)
Drip Ketorolac 3 x 30 mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
Betadine kumur, kumur selama 1 menit/ 3 jam
• Rencana konsul dokter gigi
8. Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
• Quo ad sanationam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Epidemiologi
Di Bagian THT-KL Rumah Sakit dr. M. Djamil Padang selama periode
Oktober 2009 sampai September 2010 didapatkan abses leher dalam
sebanyak 33 orang. Abses submandibula (26%) merupakan kasus
kedua terbanyak setelah abses peritonsil (32%), diikuti abses
parafaring (18%), abses retrofaring (12%), abses mastikator (9%),
dan abses pretrakeal (3%).
3. Anatomi
Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang
submaksila. Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila
oleh otot miohioid. Ruang submaksila selanjutnya dibagi lagi
atas ruang submental dan ruang submaksila (lateral) oleh otot
digastrikus anterior.
Aerob Anaerob
• Kuman
Stafilococcus sp. Bacteroides
Streptococcus sp. Prevotella
Klebsiella sp. Fusobacterium
Neisseria sp.
5. Patogenesis