You are on page 1of 39

Pendahuluan

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan


emosional yang tidak menyenangkan terkait
kerusakan jaringan, baik aktual maupun
potensial atau yang digambarkan dalam
bentuk kerusakan tersebut.
Pendahuluan
Nyeri adalah anugerah
• Sesungguhnya nyeri adalah anugerah yg besar
dari maha pencipta (Allah SWT)
• “Pain is alarm protection tell us that something
wrong in our body”.
• Sulit dibayangkan seandainya tubuh kita tidak
dilengkapi dgn “reseptor nyeri”, sehingga kita
tidak pernah menyadari kalau tubuh kita telah
terancam kerusakan.
Pain can occur due to
 Potential tissue damage --- >
Physiological Pain
 Actual tissue damage ----- > Nociceptive pain or
Acute pain or inflammation pain

 Described in term of such damage ----- >


Chronic Pain
Nyeri dibedakan atas:
Nyeri Neuropatik: Nyeri yang disebabkan oleh
lesi (kerusakan) sistem saraf.
Nyeri Nosiseptif: Nyeri yang disebabkan oleh
proses inflamasi dan kerusakan jaringan
Pd keadaan sakit, tubuh merasakan nyeri
Nyeri merupakan mekanisme pertahanan
tubuh sehingga individu memindahkan
stimulus nyeri
Ada 2 jenis rasa nyeri:
☼ Nyeri cepat: tajam, menusuk, rasa kesetrum
dan akut.
☼ Nyeri lambat: rasa terbakar, pegal, berdenyut,
nyeri mual dan khronik
Peripheral Activation

VR1
Voltage-Gated
Extern •Heat Ca2+ Sodium
Channels
al •Mechanical

•Chemical Action
Stimuli Potentials

Adapted from Woolf CJ et al. Science. 2000;288:1766.


The Pain Pathway
Pain Perception
Brain

Dorsal Root Dorsal Horn


Ganglion

Spinal Cord
Nociceptor Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1979-84.
Fields HL et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 1998:53-8.
The Pain Response
Activation of the
Tissue Damage
Peripheral Nervous
System

Activation of the Central


Transmission of the Pain Nervous System
Signal to the Brain at the Spinal Cord Level

Pain
Samad TA et al. Nature. 2001;410:471-5.
Kesimpulan
 suatu perasaan tidak nyaman yang
bersifat subjektif
 tidak dapat dilihat atau dirasakan orang
lain, yang diungkapkan oleh individu yang
merasakannya,
 berhubungan dengan kerusakan jaringan
aktual dan potensial.
Sifat Nyeri

 melelahkan &  merupakan mekanisme


membutuhkan banyak pertahanan fisiologis
energi
 bersifat subyektif &  merupakan tanda
individual peringatan adanya
 Perawat hanya dapat kerusakan jaringan
mengkaji nyeri pasien dg
melihat perubahan  mengawali
fisiologis tingkah laku dan ketidakmampuan
dari pernyataan klien
 Hanya klien yang
 Persepsi yg salah ttg
mengetahui kapan nyeri nyeri menyebabkan
timbul dan seperti apa manajemen nyeri jadi
rasanya
tdk optimal
Atribut Nyeri Menurut
Mahon

a. Nyeri bersifat individu


b. Nyeri tidak menyenangkan
c. Merupakan suatu kekuatan yg
mendominasi
d. Bersifat tidak berkesudahan
Fisiologi Nyeri
3 komponen fisiologis nyeri:
 Resepsi
proses perjalanan nyeri
 Persepsi
kesadaran seseorang terhadap
nyeri
 Reaksi
respon fisiologis & perilaku
setelah mempersepsikan nyeri
13
Resepsi……..
Resepsi……..
Stimulus (mekanik, termal, kimia)

Pengeluaran histamin, bradikinin, kalium

Nosiseptor

Impuls syaraf

Serabut syaraf perifer

16
Masih lanjutan……..

Kornu dorsalis medula spinalis

Neurotransmiter (substansi P)

Pusat syaraf di otak

Respon reflek protektif


Persepsi…….
Stimulus nyeri

Medula spinalis

Talamus

Otak (area limbik)

Reaksi emosi

Pusat otak

Persepsi
Reaksi…..
Impuls nyeri

medula spinalis

batang otak & talamus

Sistem syaraf otonom

Respon fisiologis & perilaku


Teori Gate Control
 Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada
bagian ujung dorsal serabut saraf spinal
cord mempunyai peran sebagai pintu
gerbang (gating Mechanism),
 Mekanisme gate control ini dapat
memodifikasi dan merubah sensasi nyeri
yang datang sebelum mereka sampai di
korteks serebri dan menimbulkan nyeri.
(Melzack dan wall pada tahun 1965 dalam
buku perry potter 2006)
Teori Gate Control
Respon Nyeri
1. Respon Psikis
Respon psikologis sangat berkaitan
dengan pemahaman klien terhadap
nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi
klien.
 Bahaya atau merusak
 Komplikasi seperti infeksi
 Peningkatan ketidakmampuan
 Hukuman untuk berdosa
2. Respon Fisiologis Lanjut……….

Stimulasi Simpatik Stimulus


a. Dilatasi saluran Parasimpatik
bronkhial dan  respirasi a. Muka pucat
rate b. Otot mengeras
b. heart rate  c. Penurunan HR
c. Diaphoresis dan BP
d. Vasokonstriksi perifer, d. Nafas cepat dan
TD  irreguler
e. Peningkatan kekuatan e. Nausea dan
otot vomitus
f. Dilatasi pupil f. Kelelahan dan
g. Penurunan motilitas GI keletihan
Lanjut….

3. Respon Tingkah Laku


Vokalisasi: Ekspresi Wajah:
 Mengaduh  Meringis
 Menangis  Menggeletukkan gigi
 Sesak Nafas  Menggigit bibir
 Mendengkur
Gerakan Tubuh: Interaksi sosial:
 Gelisah  Menghindari percakapan
 Imobilisasi  Menghindari kontak sosial
 Ketegangan otot, peningkatan  Rentang perhatian 
gerakan jari & tangan  Fokus pd aktivitas mnghilangkan
nyeri.
Klasifikasi Nyeri

1. Berdasarkan asalnya atau etiologinya


 Nyeri kutaneus : berasal di kulit atau
jaringan subkutan. Ex, terkena ujung
pisau atau gunting
 Nyeri somatik profunda : Berasal dari
ligamen, tendon, tulang, pembuluh
darah, dan saraf. Ex, keseleo
pergelangan kaki
 Nyeri viseral : Berasal dari stimulasi
reseptor nyeri di rongga abdomen,
kranium, dan torak. sering kali
Lanjut lho……….

2. Berdasarkan lokasinya nyeri


 Radiating pain: nyeri menyebar dr sumber
nyeri ke jaringan di dekatnya. Misalnya,
cardiac pain (IMA)
 Referred pain: nyeri yang dirasakan di satu
bagian tubuh tttu yang cukup jauh dari
jaringan yang menyebabkan nyeri.
 Intractable pain : nyeri yg sangat susah
dihilangkan. ex nyeri kanker maligna
 Phantom Pain: sensasi rasa nyeri yang
dirasakan pd bag tubuh yang hilang. Ex,
3. Nyeri berdasarkan waktu lamanya
serangan

Nyeri Akut Nyeri kronik (chronic


(Acute pain) pain)
 Waktu : < 6  Waktu : > 6 bulan
bulan  Nyeri terasa tumpul
 Terasa tajam seperti ngilu, linu dll
seperti ditusuk-
tusuk, disayat,  Keluhan nyeri kronik
dicubit dll. meliputi keletihan,
 Penampilan klien insomnia, anoreksia,
tampak cemas, depresi, penurunan
gelisah dan terjadi berat badan, putus
ketegangan asa dan kemarahan.
Faktor Yang Mempengaruhi
Respon Nyeri
Keluarga &
Dukungan
usia
Gaya sosial
koping

Pengalaman
Jenis
terdahulu
Pengalaman nyeri kelamin

culture
Ansietas

Makna
Perhatian nyeri
Penilaian Nyeri
 Wong Baker Faces Pain Rating Scale.
Lanjutan………..

 Verbal Rating Scale (Vrs) /


Deskriptif
berdasarkan skala lima point
yaitu tidak nyeri, nyeri ringan,
nyeri sedang, nyeri berat dan
nyeri sangat berat
Numerical Rating Scale (Nrs)

0 : tidak nyeri
1- 3 : nyeri ringan
4- 6 : nyeri sedang
7- 9 : sgt nyeri tapi masih bisa dikontrol
10 : sgt nyeri tp tdk bisa dikontrol
Penatalaksanaan Nyeri

Farmakologi (penggunaan analgetik)


Non-farmakologi
 Distraksi (visual, pendengaran,
intelektual)
 Relaksasi (yoga, zen, meditasi, latihan
relaksasi progresif, guided imaginary)
 Stimulasi Kulit (Cutaneus) : masase,
kompres hangat dan dingin
 Hipnotis
 Akupresur
Pengkajian Nyeri
PQRST
 P : provokatif- paliatif
yaitu faktor yang memicu
timbulnya nyeri. Apa yang
menyebabkan gejala ? apa yang
bisa memperberat? Apa yang bisa
mengurangi ?
 Q : quality- quantity
kuantitas nyeri misalnya tumpul,
Lanjut….

 R : Regio- Radiasi
yaitu daerah perjalanan nyeri ke
daerah lain. Di mana gejala dirasakan
? apakah menyebar?
 S : Skala- severity
severity yaitu intensitasnya seberapa
tingkat keparahan dirasakan ? pada
skala berapa ?
 T : Time
Kapan gejala mulai timbul ? seberapa
sering gejala dirasakan?
Data mayor : Pengugkapan tentang deskriptor nyeri
Data minor :
 mengatupkan rahang atau mengepalkan tangan
 Perubahan kemampuan untuk melanjutkan
aktivitas sebelumnya
 Agitasi
 Ansietas
 Menggosok bagian yang nyeri
 Perubahan pada pola tidur
Diagnosis Keperawatan

Nyeri akut

Nyeri kronik

Nyeri Melahirkan
 Observasi
 Nursing treatment
 Health education
 Kolaborasi
Tugas:

Konsep Asuhan Keperawatan 3 diagnosis Nyeri

You might also like