You are on page 1of 20

Kelompok

 Asep Pahmi Azis 1607773


 Desy Nur Annisa 1604249
 Dimas Cahya M 1603484
 Putri Utami N 1606870
 Rahma Hidayanti 1600570
 Yosi Erdiani 1600185
• Social Control Theory
• Labeling Theory
• Re-integrative Theory
MENGAPA TERJADI KENAKALAN REMAJA?

Orang Tua
Lingkungan

Interaksi

Jati Diri Remaja


ADA YANG TAU LAMBANG APA INI ?
DEFINISI GENG MOTOR

Menurut Kartini Kartono, geng banyak tumbuh dan berkembang di kota-kota besar. Geng
juga identik dengan berbagai bentuk kenakalan yang mengarah pada tindak kriminalitas.
Meskipun sebenarnya, gerombolan anak laki dari suatu geng terdiri dari anak-anak normal,
namun oleh satu atau beberapa bentuk pengabaian, dan upaya mereka mencari kompensasi
bagi segala kekurangannya, menyebabkan anak-anak muda ini kemudian menjadi jahat.
DEFINISI LAINNYA

DEFINISI PENGEROYOKAN KENAKALAN ANAK


Pengeroyokan merupakan suatu tindak Kenakalan anak adalah suatu tindakan atau
pidana yang dapat digolongkan dalam perbuatan yang dilakukan oleh seseorang
kategorikan sebagai kekerasan kolektif, anak yang dianggap bertentangan dengan
karena didalam melakukan tindak ketentuan- ketentuan hukum yang berlaku
kekerasan secara berkelompok disuatu negara dan yang oleh masyarakat
itu sendiri dirasakan serta ditafsirkan
sebagai perbuatan yang tercela
SOCIAL CONTROL THEORY

E.A.Ros salah seorang Bapak sosialog Amerika berpendapat bahwa sistem keyakinan lah
yang membimbing apa yang dilakukan oleh orang-orang dan yang secara universal
mengontrol tingkah laku, tidak peduli apapun bentuk keyakinan yang dipilih
LABELING THEORY

Menurut Lemert yang berasumsi dari teori ini adalah jika seseorang mendefinisikan suatu
situasi adalah nyata (real) maka nyata pulalah konsekuensinya.
Teori Labeling memandang bahwa kejahatan merupakan akibat dari proses sosial yang
terjadi di dalam masyarakat, dimana perilaku jahat dibentuk oleh warganya yang memiliki
“kekuasaan”, atau sebagai cap yang diberikan oleh kelompok dominant.
PENDAPAT TOKOH MENGENAI KENAKALAN
REMAJA
• E.A.Ros
Bapak sosiolog amerika yang berpendapat bahwa system keyakinanlah yang membimbing
apa yang dilakukan oleh orang-orang dan yang secara universal mengontrol tingkah laku,
tidak peduli apapun bentuk keyakinan yang dipilih.
PENDAPAT TOKOH MENGENAI KENAKALAN
REMAJA
• Lemert • Kartini Kartono
Beliau berasumsi dari teori ini adalah jika Menurut teori biologis bahwa sebab-sebab
seseorang mendefinisikan suatu situasi terjadinya kenakalan remaja dapat muncul
adalah nyata (real) maka nyata pulalah karena faktor-faktor fisiologis dan struktur
konsekuensinya jasmaniah seseorang, demikian juga karena
cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir.
Landasan berpikir teori biologis adalah
bahwa terdapat perbedaan-perbedaan
biologis pada tingkah laku manusia.
SUMBER HUKUM YANG MEMBAHAS KENAKALAN REMAJA

Anak yang
melakukan
tindak pidana
Ada
Anak yang
pemeriksaan
melakukan
oleh penyidik
perbauatan yang
bagi anak yang
dilarang bagi ank
belum 8 tahun

Undang-
Undang
No.3 Tahun
1997
DATA BPS PADA KASUS KENAKALAN REMAJA DI
INDONESIA
2016
2015
2014 4460
2013 4123
3280
3514
ADA APA INI??
KASUS PENGEROYOKAN OLEH GENG MOTOR “BELGIA”
RINCIAN KASUS
Polisi menangkap anggota geng bermotor yang diduga sebagai pelaku penganiayaan di
wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari mengatakan,
pihaknya menahan dua tersangka di bawah umur pada 12 September 2016. Mereka adalah BM
(14) dan FH (15), yang merupakan anggota geng bermotor “Belgia”.
BM dan FH pada 29 Juli 2016 dini hari menyerang dua warga Kebagusan, RR (22) dan S
(25), hingga keduanya luka parah. Kejadiannya bermulai ketika kedua korban sedang berada di
jalan Jagakarsa mengendarai sepeda motor, kemudian motornya mogok dan mereka menepi
untuk mengecek sepeda motornya. Lalu, melintaslah 20 orang anak-anak naik motor.
Kemudian terjadi pembicaraan yang menyinggung tersangka dan terjadilah aksi
penganiayaan tersebut.
ANALISIS KASUS DARI SEGI KRIMINOLOGI

Dalam hal ini ada beberapa teori yang menjelaskan tentang adanya tidak kekerasan yang
dilakukan geng motor yaitu :
1. Teori kontrol social
• Dalam buku Yesmil Anwar, dalam menjelaskan kenakalan remaja yang berupa geng
motor,Yesmil Anwar mengaitkannya dengan teori Kontrol sosial dengan mengangkat pendapat
dari Romli Atmasasmita bahwa: pengertian teori kontrol sosial atau control theory merujuk
kepada pembahasan delikuensi dan kejahatan yang dikaitkan dengan variabel-variabel yang
bersifat sosiologis, antara lain struktur keluarga, pendidikan, dan kelompok yang dominan.
• Dengan demikian, pendekatan teori kontrol sosial ini berbeda dengan teori kontrol lainnya.
Pemunculan teori kontrol sosial ini diakibatkan tiga ragam perkembangan kriminologi
2. Teori Anomie
Dalam kasus ini, yang menjadi titik penting dari teori ini adalah tidak adanya kesempatan dan
perbedaan struktur kesempatan untuk mencapai sebuah tujuan (cita-cita).
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Diantara banyak cara
tersebut adalah cara-cara yang ditempuh oleh anggota geng motor tersebut. Mereka menganggap
dengan menjadi anggota geng motor, mereka ingin menambah teman, ingin merasa aman, ingin
disebut gaul, dan mudah mendapatkan perempuan.
Dengan pendekatan Teori anomie ini, kita dapat tahu bahwa cara-cara untuk mencapai tujuan
dari anggota geng motor tersebut, adalah cara-cara yang tidak tepat.
PANDANGAN TERHADAP KASUS DARI SEGI YURIDIS

Berdasarkan kasus posisi yang terjadi, dimana kedua pelaku dibawah umur melakukan tindak
pidana kekerasan terhadap korban yang mengakibatkan luka berat, dan dari pihak korban
tidak mau menyelesaikan secara musyawarah seperti yang tercantum pada Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, melainkan melalui proses pidana,
maka sesuai dengan Pasal 170 ayat (2) KUHP, maka pelaku diancam dengan hukuman 9
tahun penjara.
PENANGGULANGAN TERHADAP KASUS

1. Sebaiknya masalah tindak pidana yang dilakukan oleh kelompok geng bermotor diatur
secara khusus dalam sebuah peraturan daerah (perda) yang tentu saja secara yuridis
harus mengacu pada perundang-undangan lebih tinggi.
2. Dalam menangani masalah tindak pidana yang dilakukan kelompok geng bermotor ini
harus melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat.
3. Untuk remaja sendiri diperlukan sikap mawas diri dalam melihat kelemahan dan
kekurangan diri sendiri dan melakukan intropeksi dan koreksi terhadap kekeliruan yang
dilakukan

You might also like