Professional Documents
Culture Documents
Vivian Saputra
405140126
LO
• Anatomi organ reproduksi dan mammae
• Histologi organ reproduksi dan mammae
• Fisiologi reproduksi wanita
• ANC (gizi, PF, PP, KIE)
• Kelainan pada mammae
Ovarium, Tuba Uterina, Uterus
Ovarium
• Ovarian mesothelium/surface (germinal) epithelium
• Bagian:
– Extremitas tubaria & uterina (2)
– Margo mesovaricus & liber (2)
– Facies medialis & lateralis (2)
• Mesovarium
• Aspek superolateral Lig. suspensorium ovarii
– A et v. ovarica
• Medial Lig. ovarii propium
Ovarium, Tuba Uterina, Uterus
Tuba Uterina
• Extend laterally from the uterine horns and open
into peritoneal cavity near the ovaries (10 cm)
• Parts:
– Infundibulum tubae uterinae
• Ostium abdominale
• Fimbriae tuba uterina
• Fimbriae ovarica
– Ampulla tubae uterinae (widest & longest)
– Isthmus tubae uterinae
– Pars uterina tubae uterinae (Uterine part)
• Intramural segment ostium uterinum tubae uterinae
Arterial Supply & Venous Drainage
Ovarium & Tuba Uterina: Arterial Supply
• Ovarian arteries
– lateral aspects of the ovaries and uterine tubes
• Ascending branches of the uterine arteries
– medial aspects of the ovaries and uterine tubes
• Anastomose with each other
Tuba Uterina
Tubal veins ovarian veins and uterine
(uterovaginal venous plexus)
Ovarium & Tuba
Uterina:
Innervation
• Ovarian plexus
• Uterine (pelvic)
plexus
Uterus: Structures
Uterus:
Structures
• N: anteverted &
anteflexed
• Main parts: corpus &
cervix uteri
• Bagian:
– Corpus Uteri
• Fundus Uteri
• Cavitas Uteri
Permukaan:
• Uterine horns (L. cornua)
Facies anteroinferior/vesicalis
– *Isthmus Uteri Facies posterosuperior/intestinal
– Cervix Uteri Dinding:
• Supravaginal & vaginal part Endometrium
• Internal & external os of the
uterus Myometrium
• Canalis cervicis uteri Perimetrium
Female Internal Genitalia: Anatomy
Uterus: Structures
• Ligamentum: Cervix uteri (passive support)
– Lig. ovarii proprium Lig. transversum cervicis (Lig
– Lig. teres uteri cardinale
– Lig. latum uteri (broad Lig. Sacrouterinum
ligaments of the uterus)
• Mesosalpinx Relations of the uterus:
• Mesovarium Anterior excavatio
• Mesometrium vesicouterina
• Supports of the uterus Lateral lig. latum uteri & lig.
– Active: pelvic diaphragm cardinale
– Passive: its position Posterior excavatio
(anteverted & rectouterina
anteflexed)
Uterus: Arterial Supply & Venous Drainage
Uterus: Arterial Supply & Venous
Drainage
• Mainly: Uterine arteries
• Collateral supply: ovarian arteries
• Uterine veins
– Uterine venous plexus internal iliac veins
Vagina
Vagina: Structures
• Extends from the middle
cervix of the uterus to the
vaginal orifice
• Relation:
– Anterior fundus vesicae &
urethra
– Lateral m. levator ani,
visceral pelvic fascia, ureter
– Posterior canalis analis,
rectum, excavation
rectouterina
Muscles (compress vagina + act as sphincter)
• Part: M. pubovaginalis
– Ostium vaginae M. sphincter urethrae externus
• Vestibulum vaginae M. ssphincter urethrovaginalis
– Fornix vaginae pars anterior, M. bulbospongiosus
posterior, lateralis
Vagina: Arterial Supply & Venous Drainage
Vagina: Arterial Supply
• Superior part uterine arteries
• Middle & inferior part vaginal & internal
pudendal arteries
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Myometrium
• Terdiri dr otot polos yg bgn dalam (inner) tersusun secara
longitudinal, bgn tengah (middle)sirkular, dan bgn luar
(outer)longitudinal.
– Bgn tengah kaya akan pembuluh darah (tempat arteri arcuata
disebut stratum vaskulare)
• Ketebalan myometrium tergantung kadar estrogen.
– Saat hamil kadar estrogen paling tinggi sel otot polos besar
dan banyak
– Saat akhir siklus mens kadar estrogen rendah sel otot kecil
• Kontraksi myometrium:
– Saat terjadi stimulasi seksual moderate contraction
– Saat menstruasi kontraksi dpt terasa sakit pd bbrp perempuan
– Saat melahirkan terjadi kontraksi ritmik untk mengeluarkan
fetus dan plasenta Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of
histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Uterine serosa dan adventitia
• Bgn anterior uterus menempel ke VU
dilapisi oleh adventitia (jaringan ikat tanpa
lapisan epitel)
• Fundus dan bgn posterior dilapisi oleh
serosa terdiri dr lapisan sel squamosa
mesothelial
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Cervix
• Bgn akhir dari uterus dan agak menonjol ke vagina
• Lumen serviks dilapisi oleh simple columnar
epithelium yg mensekresi mukus.
• Permukaan eksternal yg meninjol ke vagina dilapisi
o/ stratifies squamous nonkeratinized epithelium
• Saat pertengahan siklus mens (sekitar masa ovulasi)
cervical gland mensekresikan cairan serosa yg
membantu spermatozoa msk ke uterus.
• Saat hamil, sekresinya menjadi lbh kental
menumbat orifice servix mencegha msknya sperma
dan mikroorganisme ke uterus.
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Perkembangan plasenta
• Plasenta = jaringan vascular yg berasal dari endometrium
uterus dan embrio yg berkembang.
• Syncytiotropoblas erosi endometrium yg kaya akan P.D.
& pembuluh darah maternal darah dr P.D. mengisi ke
lakuna dr syncytiotropoblas yg mengelilingi embrio
darah maternal memberikan nutrisi untuk perkembangan
embrio.
• Dengan pertumbuhan dan perkembangan lbh lanjut
plasenta terbentuk memisahkan darah embrio yg
sedang berkembang dan darah maternal.
• Dari sisa2 sel trofoblas terbentuk chorion dan
berkembang menjadi chorionic plate membentuk
chorionic vili
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
• Trofoblas mengubah sekitar endometrium.
Daerah yg diubah disebut decidua
• Decidua terbagi menjadi:
– Decidua capsularis terletak diantara lumen uterus dan
embrio
– Decidua basalis terletak diantara embrio dan
myometrium
– decidua parietalis dipinggir uterus, jauh dari embrio
• Plasenta merupakan tempat pertukaran nutrient,
air, O2 dan CO2 antara ibu dan fetus, dan terdapat
jaringan dari ibu dan anak.
– bgn embrio adl korion, yg berasal dari trofoblas
– Bgn dr ibu berasal dari decidua basalis
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
th
• Terjadi pertukaran antara darah embrionik
melalui chorionic villi diluar embrio dan darah
meternal di lakuna dari decidua basalis
• Chorionic vili melalui 3 stages:
– Primary villi
• Muncul 2 hari setelah implantasi.
• Terdiri dari syncytiotrophoblasts and cytotrophoblasts
– Secondary villi
• Mulai terbentuk pada hari ke 15 perkembangan embrio,
terjadi saat primary villi diinvasi oleh extraembrionik
mesenkim
– Tertiary villi
• Mesenkim pada secondary villi berdifferensiasi dan
membentuk capillary loop dan bersambung dengan sistem
sirkulai embrionik.
Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed.
Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed.
Mammary glands
• Perkembangan glandula mammae pada laki2 dan
perempuan sama sampai masa pubertas.
• Sekresi estrogen dan progesteron dr ovarium dan
prolaktin dr anterior hipotalamus memulai
perkembangan lobules dan terminal ductules.
• Kelenjar pd payudara diklasifikasikan sebagai
coumpound tubuloalveolar glands
– Terdiri dr 15- 20 kelenjar.
– Tiap kelenjar punya duktus laktiferus yg mengarah ke puting
– Sebelum sampai ke putingm setiap duktus membentuk
sinus laktiferous yg berfungsi sbg penympanan susu (milk
storage)
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Resting mammary glands
• Mempunyai arsitektur yg sama dgn kelenjar
mammary yg aktif, tetapi ukurannya lbh kecil
dan belum terbentuk alveoli
• Duktus laktiferous dekat puting dilapisi o/
stratified squamous (keratinized) epithelium.
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Lactating (Active) Mammary Glands
• Kelenjar mammae menjadi aktif krn terjadi
peningkatan estrogen dan progesteron saat hamil
– Pd saat ini bgn terminal dr duktus membentuk alveoli.
– saat kehamilan berlanjut, payudara membesar
dikarenakan hipertrofi dari parenkim glandural dan
terisi dgn kolostrum
– Bbrp hari setelah melahirkan, estrogen dan
progesteron menurun dan prolaktin disekresikan oleh
hipotalamus naterior mengaktifkan sekresi susu.
• Alveoli terdiri dari sel kuboidal dan dikelilingi oleh
sel myoepitelial
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of
histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed.
Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed.
Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed.
Perubahan Histologik Pada Ovarium
Dalam Siklus Haid
• Ovarium mengalami perubahan” dalam besar, bentuk, &
posisinya sejak bayi dilahirkan – masa tua seorang wanita.
• Ovarium dihubungkan oleh mesovarium dgn lig. Latum & oleh
lig. Ovarii proprium dgn uterus.
• Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapis sel kubik =
germinal epitelium.
• Ovarium terbagi menjadi 2 bagian:
– Korteks terdiri atas stroma padat, di mana terdapat
folikel” dgn sel telurnya. Dijumpai juga korpus rubrum,
korpus luteum, & korpus albikans.
– Medulla terdapat PD, serabut saraf & jar. Ikat elastis
Perubahan Histologik Pada Ovarium
Dalam Siklus Haid
• Dalam pengaruh FSH beberapa folikel mulai berkembang
tapi hanya satu yg tumbuh terus sampai jadi matang.
• Pada folikel ini mula” sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda
di antara sel” tsb timbul rongga berisi cairan (likuor folikuli)
• Ovum terdesak ke pinggir & terdapat di tengah tumpukan sel
yg menonjol ke dalam rongga folikel.
• Antara ovum & sel” sekitarnya terdapat zona pellusida.
• Dengan tumbuhnya folikel jaringan ovarium sekitar folikel
terdesak keluar & membentuk 2 lapisan:
– Teka interna : banyak mengandung PD
– Teka eksterna : terdiri dari jaringan ikat padat.
Perubahan Histologik Pada Ovarium
Dalam Siklus Haid
• Ovulasi :
Folikel semakin matang hingga akhirnya matang benar &
pembentukan cairan folikel semakin bertambah folikel
semakin terdesak ke permukaan ovarium sel” ovarium
menipis suatu saat folikel pecah cairan keluar bersama
ovum yg dikelilingi sel” kumulus ooforus.
2. Fase proliferasi madya • berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10
• merupakan bentuk transisi & bisa dikenal dari epitel
permukaan berbentuk torak & tinggi
• kelenjar berkeluk-keluk & bervariasi
• stroma edema
• banyak mitosis dgn nake nucleus
3. Fase proliferasi akhir • berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14
• dapat dikenal dari permukaan kelenjar yg tidak rata
& banyak mitosis
• Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi
• Stroma tumbuh aktif & padat
Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam
Siklus Haid
4. Fase prahaid / Fase sekresi
– Dimulai setelah ovulasi & berlangsung dari hari ke-14
sampai ke-28.
– Endometrium kira” tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar
berubah jadi panjang, berkeluk” & mengeluarkan getah.
– Di dalam endometrium telah tertimbun glikogen & kapus
u/ makanan bagi telur yg dibuahi
– Dibagi 2 :
• Fase sekresi dini
• Fase sekresi lanjut
Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam
Siklus Haid
Fase sekresi dini • endometrium lebih tipis karena kehilangan cairan
• dibedakan menjadi beberapa lapisan:
- stratum basale lapisan endometrium bagian dalam
yg berbatasan dgn lapisan miometrium.
- stratum spongiosum lapisan tengah berbentuk
anyaman seperti spons
- stratum kompaktum lapisan atas yg padat.
• Protein
Protein yang disarankan berasal dari sumber hewani (daging,
susu, telur, keju, produk ayam, dan ikan) karena protein
hewani mengandung asam amino “ dlm kombinasi optimal
Gizi Pada Ibu Hamil
• Besi
o Dari 300 mg besi yg dipindahkan ke janin & plasenta dan 500
mg yg dimasukkan ke dalam massa Hb ibu yg bertambah
hampir semua digunakan setelah pertengahan kehamilan.
o American Academy of Pediatrics dan American College of
Obstetricians and Gynecologists wanita hamil minimal
mendapat suplemen besi fero sebanyak 27 mg/hari.
Gizi Pada Ibu Hamil
• Seng
o Defisiensi seng berat dapat menyebabkan :
− pe↓an nafsu makan
− Pertumbuhan suboptimal
− Gangguan penyembuhan luka
− Dwarfism (tubuh cebol)
− Hipogonadisme
o Kadar seng yg aman bagi wanita hamil belm dipastikan tapi
dianjurkan asupan harian = 12 mg
Gizi Pada Ibu Hamil
• Yodium
– Pemakaian garam & produk roti beryodium dianjurkan
selama kehamilan untuk mengimbangi peningkatan
kebutuhan oleh adanya janin & hilangnya yodium ibu
lewat ginjal.
– Defisiensi yodium berat pada ibu bayi mudah
mengalami kretinisme epidemik.
• Trace mineral
– Tembaga, selenium, kromium & mangan berperan
penting dalam fungsi enzim ttt.
Patologi Anatomi
FIBROCYSTIC CHANGES
• Nonproliferative Changes
FIBROCYSTIC CHANGES
• Proliferative Change
• Culture is rarely used to confirm bacterial infection of the milk because + cultures
can result from normal bacterial colonization, and - cultures do not rule out
mastitis.
http://www.aafp.org/afp/2008/0915/p727.html
Treatment
• Treatment of mastitis begins with improving breastfeeding technique.
• If the mother stops draining the breast during an episode of mastitisshewill have
increased milk stasis & is more likely to develop an abscess.
• Milk from a breast with mastitis has been shown to contain :increased levels of
some anti-inflammatory components that may be protective for the infant.
• the duration of antibiotic therapy is also not well studied, but usual courses are 10
to 14 days.
http://www.aafp.org/afp/2008/0915/p727.html
Periductal Mastitis
• This condition is known by a variety of names, including recurrent
subareolar abscess, squamous metaplasia of lactiferous ducts, and Zuska
disease.
• Women, and sometimes men, present with a painful erythematous
subareolar mass that clinically appears to be an infectious process.
• This condition is not associated with lactation, a specifi c reproductive
history, or age.
• Recurrent casesa fistula tract often tunnels under the smooth muscle of
the nipple and opens onto the skin at the edge of the areola.
• Many women with this condition have an inverted nipple, most likely as a
secondary effect of the underlying inflammation.
Morphology
• The key histologic feature is keratinizing squamous metaplasia of the
nipple ducts.
• Keratin shed from these cells plugs the ductal system, causing dilation and
eventually rupture of the duct.
• In most cases en bloc surgical removal of the involved duct and contiguous
fistula tract is curative.
• Simple incision drains the abscess cavity, but the offending keratinizing
epithelium remains and recurrences are common.
• When bacterial infection is present, antibiotics also have a therapeutic
role.
Sore/Cracked Nipples
• In the early weeks, many mothers experience some nipple pain that
ceases after the initial attachment.
• For most mothers, sore nipples cease to be a problem after the early weeks.
• The most common reason for sore and damaged nipples is the baby’s poor attachment to the breast.
Https://www.breast
feeding.asn.au/bf-
info/common-
concerns–
mum/sore-cracked-
nipples
Fibroadenoma Mammae
Definisi Tumor jinak payudara
sering pada usia muda 20-30 thn & sering multipel & bilateral
• Morphology.
• The tumors vary in size from a few centimeters to
massive lesions involving the entire breast.
• The larger lesions often have bulbous protrusions
(phyllodes is Greek for “leafl ike”) due to the presence
of nodules of proliferating stroma covered by
epithelium
Ginekomastia
• Pembesaran payudara pda laki-laki
• Penyebab:Respon terhadap kelebihan estrogen
absolut/relative ,Sering terjadi pd usia pubertas & usia lanjut.
• Mikroskopik: yg dibentuk adalah ductus utama & cabang
sekunder tanpa lobules.
– Proliferasi serabut kolagen,degenerasi hialin & hiperplasi epitel duktus
(mnjadi hiperplastik dan bertumpuk)
• Ginekomasti dpt terjadi karena adanya hiperestrinisme,yaitu:
– Pnghancuran estrogen terganggu (sirosis hepatis)
– Fungsi androgen ber-
– Tumor testis
Paget Disease
Definisi penyakit Paget dari puting susu jenis kanker langka yang
melibatkan kulit puting dan areola.
Perluasan dari DCIS ke ductus laktiferos dan ke dalam kulit papilla di
dekatnya
Manifestasi • Papilla mamma terlihat kasar Epidermis papilla scr
Klinis • Kemerahan mikroskopik:
• Ulserasi ringan • Sel bulat besar + inti
• Mirip eksim/dermatitis pleiomorfik
• Hiperkromatik
• Dikelilingi halo
Tanda & • Gatal atau kemerahan di puting dan / atau areola
Gejala • Mengelupas, kering, atau kulit menebal pada atau sekitar puting
• puting rata
• Discharge kekuningan atau berdarah
Diagnosis • Biopsi
• Mammogram
• USG
• MRI
Tatalaksana • Mastectomy • Kemoterapi
• Biopsi limfe axillary lymph • Terapi hormone
node dissection 2011.
Karsinoma Payudara
• Tingkatan/klasifkasi patologik
a) Kanker puting payudara,Paget’s disease.
kanker duktus laktiferus:
1) Papillary(non infiltrative carcinoma)
2) Comedo (non infiltrative carcinoma)
b) Kanker duktus laktiferus
c) Kanker dari lobulus
• Kanker duktus laktiferus
a) Non infiltrating papillary carcinomabisa terbentuk dlm tiap
duktus laktiferus dari yg terbesar sampai kecil.
b) Comedo carcinoma:terdiri dr sel kanker non papillary &
intraductal sering dgn nekrosis sentral.
Medullary Carcinoma
tumor ini biasanya sgt dalam dikelenjar mamma,biasanya tdk sbrp
keras & kadang disertai kista dan mempunyai kapsul
krg infiltratif
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013
Buku saku pelayanan
kesehatan ibu di
fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan.
Edisi pertama. 2013
Tatalaksana
• Tatalaksana umum
– Jika retraksi tidak dalam, susu dapat diperoleh
dengan menggunakan pompa payudara.
– Jika puting masuk sangat dalam, suatu usaha
harus dilakukan untuk mengeluarkan puting
dengan jadi pada beberapa bulan sebelum
melahirkan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013
Mastitis
• Definisi : inflamasi atau infeksi payudara
• Diagnosis:
– Payudra (biasanya unilateral) keras, memerah,
nyeri
– Dapat disertai demam >38o C
– Paling sering terjadi di minggu ke-3 dan ke-4
postpartum, namun dapat terjadi kapan saja
selama menyusui
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013
• Faktor predisposisi
– Menyusui selama bbrp minggu setelah melahirkan
– Puting yang lecet
– Menyusui hanya pada satu posisi, sehingga
drainase payudara tdk sempurna
– Menggunakan bra yg ketat dan menghambat
aliran ASI
– Riwayat mastitis sebelumnya saat menyusui
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013
Tatalaksana
• Umum
–Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat
asupan cairan yang banyak
–Sampel ASI sebaiknya dikultur dan diuji
sensitivitasnya
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013
Tatalaksana
• Khusus
– Berikan antibiotik:
• Kloksasilin 500 mg PO per 6 jam selama 10-14 hari, Atau
• Eritromisin 250 mg PO 3x sehari selama 10-14 hari
– Dorong ibu untuk tetap menyusuim dimulai dari payudara yg tdk
sakit. Bila payudara yg sakit belum kosong setelah menyusui,
pompa payudara untuk mengeluarkan isinya
– Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan
nyeri
– Berikan parasetamol 3x500 mg PO
– Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yg pas
– Lakukan evaluasi setelah 3 hari
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Edisi pertama. 2013