Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah suatu
penyakit yang ditandai oleh limitasi saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel.Limitasi saluran napas umumnya bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi. Umumnya, limitasi saluran napas yang terjadi pada PPOK disebabkan oleh campuran antara penyakit saluran napas kecil (Obstructive bronchiolitis) dan desruksi parenkim (Emfisema). Emfisema adalah kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disetai kerusakan dinding alveoli. Penurunan kemampuan fisik atau pekerjaan yang cukup berat. Keadaan ini terjadi karena penurunan cadangan paru, Batuk produktif akibat stimulasi refleks batuk oleh mukus, Dispnea pada aktifitas ringan, Infeksi saluran napas yang sering terjadi,Hipoksemia intermiten atau kontinue serta Deformitas perubahan toraks. KOMPLIKASI
• Hipoximia didefinisikan sebagai penurunan nilai PaO2 kurang dari
55 mmHg, dengan nilai saturasi Oksigen <85%. Pada awalnya klien akan mengalami perubahan penurunan konsentrasi, dan pelupa • Asidosis Respiratory Timbul berdasarkan peningkatan nilai PaCO2 (hiperkapnia). Gejala yang muncul antara lain: nyeri kepala, fatique, lethargi, dizzines, tachipnea • Infeksi Respiratori adalah Infeksi pernapasan akut disebabkan karena peningkatan produksi mukus, peningkatan otot polos bronchial, dan edema mukosa. Terbatasnya aliran udara akan meningkatkan kerja nafas dan timbulnya dyspnea PERAN FISIOTERAPI
Peran Fisioterapi dalam mengatasi penurunan
kualitas hidup pasien PPOK dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui program rehabilitasi paru pada penderita PPOK. Rehabilitasi paru pada penderita PPOK merupakan pengobatan standar yang bertujuan untuk mengontrol, mengurangi gejala dan meningkatkan kapasitas fungsional secara optimal sehingga pasien dapat hidup mandiri TEKNIK ATAU METODE TERAPI
Teknik atau metode terapi yang dapat diaplikasikan pada
kondisi PPOK untuk mengurangi problematika yang ditimbulkan oleh pasien. Antara lain inhalasi, Chest Fisioterapi, (Caughing dan Diapraghmatic breathing) dan Mobilisasi sangkar thorak untuk meningkatkan ekspansi toraks. Pada inhalasi proses aerosol yang terjadi dimana obat-obatan yang dicampurkan dirubah menjadi partikel yang lebih kecil sehingga pada saat dihirup dapat masuk kedalam paru-paru dan mengurangi kepekatan sputum dan diharapkan setelah diencerkan sputum dapat mudah untuk dikeluarkan THE END