You are on page 1of 46

TANAH AMBLES

di JLN. GUBENG, SURABAYA


OLEH KELOMPOK 4 :

ACHMAD RAYHAN LUKI WIJAYA


ADE WIDYA SEPTARI RIZKYANA FATHONI
ANDRE YUNUS ZAHRA KARIMA
Welcome!!
Insert the title of your subtitle Here

Situasi Jalan Gubeng,


Surabaya
Sebelum & Sesudah
Kejadian
Kronologis Kejadian
Pada 18 Des 2018 sekitar pukul 21.45 WIB tanah terasa bergetar dan
terdengar suara mirip ledakan sebanyak dua kali disertai listrik yang
tiba-tiba padam
longsoran tanah dari jalan mengarah masuk ke proyek basement
RS. Siloam Surabaya

Jalan amblas dengan kedalaman 20 m panjang 100 m serta


lebar 25 m.

Dampaknya jalan Raya Gubeng ditutup selama 10 hari

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut


Identifikasi Masalah

Terdapat Konstruksi
Amblasnya pengerjaan tembok penahan
Jalan Raya pengerukkan tanah yang Gagalnya
Gubeng galian tanah dipasang tidak Anchor Head
dalam kondisi hu mampu menahan
Surabaya beban
jan
Identifikasi Masalah - Penyebab

Putusnya Soil atau Ground Anchorage

• Dikarenakan tidak kuat menahan beban dari tanah, air hujan serta
beban lalu lintas jalan sehingga mengakibatkan dinding penahan
tanah (Concrete Corrugated Sheet Pile) runtuh dan tanah yang
berada di jalan raya gubeng ambles ke arah proyek.

Terdapat kesalahan teknis pada


pelaksanaan proyek basement

• Mengindikasikan kurangnya aplikasi manajemen kualitas dari


pihak kontraktor saat mengerjakan proyek tersebut.
Dampak Kegagalan - Waktu

Pemerintah Kota Surabaya beserta PT. NEK memerlukan waktu 10


hari untuk normalisasi jalan kembali seperti semula.

Masyarakat mengalami pengalihan arus sehingga mengakibatkan


keterlambatan waktu

pemerintah akibat adanya peristiwa ini, dapat menganggu waktu


pengerjaan proyek pemerintah lainnya.

Bagi proyek, mengalami keterlambatan waktu pengerjaan proyek


sehingga proyek tidak selesai sesuai dengan target.
Dampak Kegagalan - Biaya

Kontraktor harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki jalan


yang amblas serta perbaikkan gedung bank BNI.

Terdapat 9 tiang listrik roboh dan 3 travo milik PLN mengalami


kerusakan yang cukup berat.

Masyarakat Surabaya secara tidak langsung mengalami kerugian


secara finansial.

Pada proyek terdapat dua alat berat dan satu unit kendaraan roda
empat milik proyek yang tertimbun
Data Proyek

01 Nama Proyek
Pembangunan Lippo Mall Gubeng & Siloam Hospital 2

02 Pemilik Proyek

Lippo Group

03 Kontraktor
PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) - Putus Kontrak
PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) - Lanjutan .

04 Konsultan
PT Ketira Engineering Consultans
PT Testana Engineering
Data Proyek

05 Lingkup Pekerjaan

Gedung total 20 lantai tower


Gedung 11 lantai podium
Basement 3 lantai

06 Luas total bangunan

6400 m2

03 Lokasi
Jalan Raya Gubeng Surabaya

04
Lokasi Proyek
Quality
Management System
Ground Anchor

Ground Anchor ini digunakan untuk


menahan/ menstabilkan dinding
penahan tanah dengan meneruskan
gaya horizontal yang diakibatkan
oleh gaya dorong alami dari tanah
dan beban kerja ke luar bidang
runtuh tanah

Prinsip Ground Anchor

Proses konstruksi dimana jangkar


dimasukkan ke dalam tanah.
Jangkar dimasukkan ke dalam lubang
hasil pengeboran dan dijepit ujungnya.
Ground Anchorage
Quality Plan
01 Quality Metrics 03 Checklist
• Menjelaskan bagaimana proses quality control • Selebihnya akan dijelaskan di QC
akan mengukurnya.
• Akan dijelaskan pada bab QA dan QC

02 02

02 Inspection Test and Plan

Proving test
On site suitable test
On site acceptance test
Ground Anchorage
Quality Assurance
Metode (Work Instruction)
Pekerjaan

Persiapan

Pengeboran

Grouting

Pemasangan Anchor Head

dan stressing

Testing

Monitoring

Penyelesaian

Pekerjaan
Metode
Pekerjaan Persiapan Ground Anchor

• Buat lubang penampungan air untuk persiapan sirkulasi air pengeboran,


• Marking elevasi dan posisi titik pengeboran,
• Menyiapkan air secukupnya untuk keperluan pengeboran,
• Siapkan material yang akan digunakan untuk anchor dan grouting, seperti strand dan material grouting serta material l
ainnya.
• Strand harus di fabrikasi dan diikat sedemikian rupa sehingga dapat dijamin ketepatan posisi pada waktu pemasangan
di lubang boring dengan panjang dan jumlah strand sesuai gambar rencana. Total panjang strand terdiri dari bond lengt
h, free length,dan stressing lengt.
• Siapkan sejumlah strand untuk membentuk rangkaian kelompok strand sesuai desain,
• Pasang di strand bond length, tie spreader dan centralizer sebagai sarana agar posisi anchor berada tepat pada posisi y
ang dikehendaki dan dimatikan dengan pemasangan anchor nose,
• Potong pipa PVC sesuai panjang strand untuk free length dan stressing length,
• Lumuri dengan greas bagian strand yang akan digunakan untuk free strand, tetapi tetap jaga agar strand yang akan dig
unakan untuk bond length,
• Masukkan masing-masing bagian free strand ke pipa PVC. Atur kembali susunan strand dan ikatan dengan sempurna, p
astikan tidak ada bagian strand yang tertukar posisinya; dan kelompok strand siap dipasang,
• Siapkan air yang memenuhi standard sebagai air campuran beton untuk air grouting,
• Selama pelaksanaan pengeboran, pekerjaan dewatering tidak boleh berhenti untuk menjamin tidak ada air rembesan d
ari sekeliling lubang boring yang akan mengganggu dan mengakibatkan keruntuhan lubang boring. .
Metode
Pengeboran

• Arahkan dan setting posisi mesin bor, pastikan mesin tidak akan bergeser/bergerak pada waktu penge
boran sedang berlangsung,
• Arahkan mata bor pada sudut pengeboran yang telah ditentukan dan pastikan/kunci sudut yang telah
didapat,
• Pekerjaan pengeboran dapat dilaksanakan dengan diameter lubang bor 20 cm,
• Sistem pengeboran menggunakan Rotary Percusive Wet Drilling, air pembilasan harus terus dijalankan
untuk membuang lumpur dan kotoran lain dari lubang yang telah dibor,
• Lanjutkan pekerjaan sampai kedalaman yang ditentukan, yaitu 1 m lebih panjang dari panjang free len
gth dan bond length ( 26 m + 1 m = 27 m ),
• Sebelum mencabut mata bor dan pipa bor, bilas sekali lagi agar kotoran/lumpur yang tersisa tidak ad
a lagi,
• Cabut pipa bor dan mata bor, lanjutkan pengeboran di titik selanjutnya.
Metode
Grouting

• Grout body (bond length) direncanakan mulai dari elevasi -16.0 m dari muka tanah asli, pada lapisan t
anah pasir kelanauan,
• Pasang selang grouting tipe HDPE 1,5” menembus kelompok strand yang akan dipasang sampai ujung
bond length,
• Masukkan kelompok strand tersebut ke lubang bor dengan hati-hati sampai kedalaman yang diminta,
• Setelah kelompok strand tersebut dapat sempurna masuk ke lubang bor, maka lubang bor siap untuk
digrouting,
• Buat campuran grouting yang terdiri dari semen tipe I/ordinary portland cement, expanding agent pla
stizer (Cebex-100 ex Fosroc) dan air. Perbandingan jumlah air yang diperlukan terhadap jumlah semen
sebesar 0,425 dengan campuran grouting sebanyak 1 zak semen : 50 kg semen : 20 liter air (untuk 1
m panjang bor berdiameter 20 cm) : 227 gram cebex-100,
• Jeda waktu yang diperlukan antara proses pengeboran dengan grouting paling lambat 24 jam,
• Pasang selongsong/pelindung kelompok strand dalam posisi yang kuat dan benar sehingga tidak terja
di pergeseran dan kebocoran sebelum dilakukan pengecoran,
• Persiapkan dan laksanakan pekerjaan capping beam yang juga berfungsi sebagai struktur/dinding per
manen,
• Penarikan ground anchor dapat dilakukan apabila mutu beton capping beam talah mencapai min. fc’ =
250 kg/cm².
Metode
Pemasangan Anchor Head dan Stressing

• Teliti dan pastikan bahwa tidak ada bagian strand yang tertekuk yang dapat menimbulkan terjadinya ta
mbahan gesekan,
• Pasang prestressing anchor head dengan hati-hati,
• Setting hidraulic jack yang sesuai dengan tipe anchor head dan dengan kapasitas yang sesuai dengan
beban yang akan ditarik,
• Buat rekaman/monitoring yang berisi mengenai data beban (cycle), lamanya proses stressing, pergeser
an/pergerakan anchor head.
• Syarat yang diperlukan agar proses stressing dapat dilakukan apabila mutu grouting telah mencapai 28
Mpa dengan mengacu pada persyaratan stressing umum yang meliputi :
• - Lock of : 110 % x working load
• - Cycle : 1 cycle
• - Lower limit ext : 90 % x elastic extention design
• Acuan/syarat yang digunakan agar ground anchor dapat ditentukan untuk suitability test harus memilik
i target test sebesar 125 % x working load, minimal 1 cycle dan untuk proofing test dipilih dari salah s
atu titik ground anchor yang terpasang.
Metode
Monitoring

• Pekerjaan monitoring yang dilakukan adalah sebagai berikut :


a. Inclinometer
adalah monitoring pergerakan tanah (baik lateral atau transversal). Elevasi dasar pipa inclinometer ini aka
n dipasang pada kedalaman minus 15.000 di belakang soldier pile sisi gereja sebanyak 2 (dua) buah,

b. Piezometer
adalah monitoring elevasi air. Pipa piezometer ini akan diletakkan di luar area galian di dekat pipa inclino
meter sehingga lateral pressure akibat perbedaan elevasi air dapat di monitor dengan tepat.

c. Settlement dan displacement plate


adalah monitoring terhadap pergerakan/settlement tanah ataupun bangunan yang terjadi di sekitar area
galian dengan memasang bearing plate setelah kuat tekan beton capping beam dan bracket mencukupi
untuk menerima gaya jacking.
STANDARD OPERATIONAL AND PROCEDURE (SOP)
Struktur Organisasi
STANDARD OPERATIONAL AND PROCEDURE (SOP)
Deskripsi Pekerjaan

01 Project Manager 02 Site Operation Manager


• Membentuk tim perencanaan proyek serta mengem
bangkan SDMnya • Melakukan perumusan dan penerapan metode kerja
• Membuat perencanaan proyek • Memastikan dan memonitoring pekerjaan terlaksanan
• Membangunan komunikasi dan hubungan baik deng sesuai target mutu, waktu dan biaya
an pihak terkait • Memimpin rapat produksi pelaksanaan
02 •

Menjamin penerapan Project Management
Mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
• Membuat laporan progress harian
• Melakukan pengendalian kinerja mandor
• Memberikan persetujuan, keputusan dan evaluasi ter
hadap pelaksanaan proyek

03 Chief Engineer 04 Chief Quality Control (QC)


• Membuat perencanaan kegiatan operasional Enginee
ring • Merencanakan dan mengadakan pelatihan prosedur
• Mengatur kegiatan operasional Engineering dan keterampilan pekerja
• Melaksanakan kegiatan operasional Engineering • Melakukan inspeksi terhadap kedatangan material da
• Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering n pekerjaan proyek konstruksi terkait mutu
02 • Melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan pada pr
oyek konstruksi
• Menyusun data rekapitulasi hasil monitoring pengece
kan mutu
STANDARD OPERATIONAL AND PROCEDURE (SOP)
Deskripsi Pekerjaan

05 Quality Assurance (QA) Engineer 06 Chief Surveyor


• melakukan perencanaan, dokumentasi dan penentu
an panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk • Membuat perencanaan kegiatan operasional Survey
memahami persyaratan dan standar kualitas yang di • Mengatur kegiatan operasional Survey
harapkan. • Melaksanakan kegiatan operasional Survey
• memastikan proses pekerjaan sesuai dengan standar • Mengontrol pelaksanaan pelaksanaan operasional Sur
02 •
dan persyaratan yang telah ditentukan
melakukan pengembangan / improvement dari pere
vey
ncanaan kualitas sebelumnya.

07 Chief Supervisor 08 Chief Health, Safety & Enviroment


(HSE)
• Melakukan perumusan dan penerapan metode kerja • Membuat perencanaan K3 proyek
• Memastikan dan memonitoring pekerjaan terlaksanan • Mengidentifikasi dan melakukan penanggulangan te
sesuai target mutu, waktu dan biaya rhadap hazard
• Memimpin rapat produksi pelaksanaan • Menyediakan dan memonitoring terhadap APD di li
02 • Membuat laporan progress harian ngkungan proyek
• Melakukan pengendalian kinerja mandor • Melakukan inspeksi rutin terhadap pekerja terkait K3
• Merencanakan dan memasang rambu-rambu K3
STANDARD OPERATIONAL AND PROCEDURE (SOP)
RAM/RACI

Project Adm. Officer (Lv.2)

Struktur Engineer (Lv.3)

Chief Supervisor (Lv.3)


Project Manager (lv.1)

Planning n Scheduling
MEP Supervisor (Lv.2)

Chief Surveyor (Lv.3)


Chief Engineer (Lv.2)

Procurement (Lv.3)
Site Manager (Lv.2)

BBS Engineer (Lv.3)


QA Engineer (Lv.2)

Cost Control (Lv.3)


Contract QS (Lv.3)
PENJABARAN AKTIVITAS PROYEK

Mechanic (Lv.3)

Chief HSE (Lv.3)


Chief QC (Lv.2)

Engineer (Lv.3)
Chief QS (Lv.2)
PEKERJAAN GROUND ANCHOR

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membuat Shop Drawing Pekerjaan Ground Anchor I A I R I
2 Membuat Penjadwalan Pekerjaan Ground Anchor A/C C C I R I
3 Melakukan Persiapan Lokasi C A I R R
4 Penentuan Titik BM (Benchmark) C I C R C
5 Persiapan Mob-Demobilisasi I A C R C
6 Material Fabrikasi I I I A A R I C
7 Pembuatan Komponen Tendon I I I A A R I C
8 Perakitan Tendon C A A A C I R C
9 Persiapan Penampungan Air C A C I R C
II PEKERJAAN PENGEBORAN
1 Persiapan marking titik pengeboran C A C/I R R C
2 Persiapan pengairan air flushing C A C/I R C
3 Pemasangan multiplek C A C/I R C
4 Penyetingan Mesin Bor C A C/I R C
5 Pekerjaan Pengeboran Lubang GA C A A A C/I R R C
6 Pembongkaran peralatan pengeboran C A C/I R C
III PEKERJAAN PEMASANGAN TENDON
1 Pengangkatan Tendon C A C/I R C
2 Pemasangan Tendon C A A A C/I R R C
IV PEKERJAAN GROUTING
1 Persiapan Peralatan Grouting C A C/I R C
2 Pekerjaan Grouting C A A A C/I R R C
3 Persiapan Peralatan Pemasangan Anchor Head C A A C/I R C
V PEKERJAAN PROVING TEST
1 Pemasangan waller beam C A C/I R C
2 Persiapan Peralatan Proving Test C C C R R C/I C/I C
3 Proses Proving Test C C C R R C/I C/I C
VI MONITORING PERGESERAN TANAH
1 Persiapan Peralatan Monitoring C C R R C/I C/I C
2 Monitoring Pergeseran Tanah C C R R C/I C/I C
3 Hasil Monitoring Pergeseran Tanah C C R R C/I C/I C
SOP PEKERJAAN PERSIAPAN

Planning n Scheduling Chief


Project Manager Chief Engineer Struktur Engineer Chief QC QA Engineer Site Manager Chief Surveyor
Engineer Supervisor

Mulai

Shop Drawing
Ground
Anchor

CEK

1 Jadwal
Pekerjaan
Ground
Anchor

SOP
CEK

Persiapan
Lokasi

Pekerjaan
Persiapan
Mob-Demob

Penentuan
Material Titik BM
Fabrikasi

Persiapan Pembuatan
Komponen
Tendon
CEK

CEK

Perakitan
Tendon

CEK

Persiapan
Penampungan
Air

CEK

Selesai
SOP PEKERJAAN PENGEBORAN

Site Manager Chief Surveyor Chief Supervisor Chief QC QA Engineer

Mulai

Pekerjaan Marking
Pengeboran

CEK

SOP
Pek. Air
Flushing

CEK

Pekerjaan
Pemasangan
Multiplek

CEK

Pengeboran
Setting
Mesin Bor

CEK

Pekerjaan Pengeboran
Lubang

CEK

CEK

Bongkar
Peralatan Bor

CEK

Selesai
SOP PEKERJAAN PEMASANGAN TENDON

Site Manager Chief Surveyor Chief Supervisor

Mulai

SOP
Pengangkatan
Tendon

Pemasangan CEK

Tendon Pemasangan
Tendon

CEK

Selesai
SOP
Pekerjaan
Grouting
SOP PEKERJAAN PROVING TEST

Project Manager Site Manager Chief QC QA Engineer Chief Supervisor

Mulai

SOP Pemasangan
waller beam

Pekerjaan CEK

Proving Persiapan
Peralatan

Test
Proving Test

Proses
Proving Test

CEK

Selesai
SOP PEKERJAAN PROVING TEST

Project Manager Site Manager Chief QC QA Engineer Chief Supervisor

Mulai

SOP Pemasangan
waller beam

Pekerjaan CEK

Proving Persiapan
Peralatan

Test
Proving Test

Proses
Proving Test

CEK

Selesai
SOP MONITORING PERGESERAN TANAH

Project Manager Chief QC QA Engineer

Mulai

SOP Persiapan
Peralatan
Monitoring

Monitoring
Pergeseran Monitoring
Pergeseran
Tanah

Tanah
Hasil
Monitoring
Pergeseran
Tanah

CEK

Selesai
QUALITY AUDIT (WI)
No. Deskripsi SS KS JS N/A
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN PENGEBORAN
3 PEKERJAAN PEMASANGAN TENDON
4 PEKERJAAN GROUTING
5 PEKERJAAN PROVING TEST
6 MONITORING PERGESERAN TANAH
JUMLAH
PERFORMANCE WI
QUALITY AUDIT (SOP)
No. Deskripsi SD KD JD N/A
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN PENGEBORAN
3 PEKERJAAN PEMASANGAN TENDON
4 PEKERJAAN GROUTING
5 PEKERJAAN PROVING TEST
6 MONITORING PERGESERAN TANAH
JUMLAH
PERFORMANCE SOP
Ground Anchorage
Quality Control
Analisis Dinding Soil Anchorage

Mode-mode Utama Runtuhan Sistem Dinding Soil Anchorage


Fungsi Pemeriksaan (Control/Inspection)

• Konstruksi dikerjakan sesuai dengan rencana dan spesifikasi;


• Tidak melebihi ketinggian galian yang dibolehkan;
• Lubang bor anchorage tidak runtuh saat pemasangan anchorage;
• Batang anchorage dalam ukuran dan jenis yang benar (contoh: kualitas baja,
panjang, diameter);
• Sistem perlindungan karat telah sesuai:
• Grouting, pemasangan rebar dan kawat, dan shotcrete sesuai dengan materi
al dan metode;
• Uji penarikan anchorage memverifikasi nilai desain yang disyaratkan oleh
spesifikasi;
• Drainase yang diperlukan dipasang dengan sesuai.
Checklist Quality Control Soil Anchorage

1. Pre Konstruksi;
2. Material;
3. Pemantauan Konstruksi, Pengeboran, Pemasangan Tendon, Grouting;
4. Penekanan dan Pengujian;
5. Dokumentasi.
Contoh Dokumen Checklist
No Pekerjaaan Checklist Pelaksana QC/K3 Konsultan
Meninjau laporan geoteknik untuk proyek
Meninjau dan kenali rencana dan spesifikasi, termasuk urutan konstruksi
Meninjau pengajuan sistem grouting yang disetujui
1 Pre konstruksi Mengakrabkan dengan desain yang diajukan dan metode konstruksi yang
diusulkan
Menghubungi insinyur geoteknik untuk mendiskusikan kondisi tanah yang
diharapkan di lapangan
Memeriksa semua sertifikat tes pabrik untuk kesesuaian dan spesifikasi

Memastikan tieback dirakit sesuai dengan prosedur yang disetujui


kontraktor. Secara khusus memeriksa:
- Jarak dan jarak pemusat;
- pemusat tersebut memastikan minimum 1/2 ich nat menutupi semuanya;
- jumlah batang dan ukurannya benar;
2 Material - tieback dikemas, jika dibutuhkan di dokumen kontrak.
Tendon harus ditutup dan disimpan di dalam tanah, jauh dari peralatan
konstruksi;
Tendon harus diperiksa untuk karat sebelum pemasangan. Karat longgar
perlu digosok, namun jangan di amplas. Tendon dengan torehan atau
lubang jangan digunakan.
Mengkonfirmasi material yang disediakan untuk campuran nat sesuai
dengan campuran yang ada di spesifikasi.
Pemantauan konstruksi
Merekam informasi yang sesuai untuk setiap pemasangan anchor dalam
sebuah lembar "form pemasangan soil anchor " termasuk manual ini.
Memverifikasi lokasi lubang anchor
Memverifikasi sudut deklinasi anchor pada saat pemboran sesuai dengan
Pemboran rencana
Mencatat tanah dan pecahan batu yang dibawa oleh operasi pemboran
Memeriksa lubang anchor diposisikan sehingga tendon tersebut tidak
perlu ditarik secara lateral atau vertikal untuk dilekatkan pada sistem
struktural
Memeriksa lubang dengan sebuah kaca atau senter untuk caving atau
sampah halus. Lubang harus terbuka dan bersih.
Memastikan tendon ditangani dengan hati-hati untuk menghindari
kerusakan. Jika panjang ikatan tieback yang dienkapsulasi di grouting
sebelum dimasukkan dilubang, kontraktor harus memberikan dukungan
yang seragam untuk mencegah nat dari retakan.

Pemasangan Tendon Suhu tendon harus diatas 32˚F (0˚C) untuk mencegah nat membeku saat kontak
Memeriksa panjang ikatan menurun sebelum pemasangan

Memeriksa tendon dimasukkan dalam panjang minimum yang tidak terikat.


3 Jangan mengizinkan kontraktor untuk memaksa tendon dengan mesin.
Terompet harus cukup panjang untuk memanjang ke atas tendon yang
terselubung, namun tidak untuk seluruh panjang yang terikat.
Tendon harus tidak bersentuhan dengan sisi trompet kapanpun.
Menhubungi kelompok material untuk memeriksa dan menyetujui
peralatan grouting .
Nat harus dipompa pada titik terendah pada lubang bor sehingga lubang
diisi secara progresif dari bawah ke atas.
Kontraktor harus terus memompa nat hingga mengalir bebas dari kotoran
Kontraktor harus terus memompa nat pada saat tabung nat, auger, atau
casing dilepas
Peralatan grouting harus dilengkapi dengan pengukur tekanan dan
memeriksa perjanjian dengan desain campuran yang disetujui
Grouting
Membersihkan tekanan nat paling tidak harian untuk mencegah
penyumbatan
Mengukur dan merekam volume nat yang ditempatkan di lubang
Melakukan uji quality assurance - Densitas fluida nat dan Kubus Nat
Kontraktor harus tidak membalikkan rotasi auger saat grouting
Trompet dan achor harus diisi sepenuhnya dengan gemuk atau nat, setelah
pengujian selesai
Untuk trompet yang diisi gemuk, pastikan penutup di tempat dan level
gemuk tidak menurun
Mendapatkan karakter batangan atau baja (mis. Modulus baja dan luas),
penting untuk menghitung perpanjangan, dari pengajuan GTS yang
disetujui dan untuk memastikan bahwa bahan-bahannya sama seperti yang
ditentukan
Pengukuran dial harus dalam urutan kerja yang benar dan harus memiliki
panjang yang sesuai
Mendapatkan kurva kalibrasi untuk tiap dongkrak dan pengukur tekanan,
dan untuk tiap sel beban
dongkrak atau pompa harus memiliki katup
Cell pembebanan dan dongkrak harus disejajarkan secara konsentris satu
sama lain
Pengukur dial harus sejajar dengan garis sumbu jangkar
4 Penekanan dan Pengujian
Jangan biarkan jack jatuh ke atas atau berbaring di jangkar
Beban di jangkar tidak boleh jatuh di bawah beban pelurusan
Untuk tendon batang, mur bulat di dalam tidak bersentuhan dengan
dongkrak
ketika tendon untai digunakan, perhatikan irisan untuk memastikan bahwa
untaian dimuat secara seragam
selama tes rayapan, beban harus dijaga konstan. Beban harus ditahan
dalam waktu 25 psi (175 kPa) jika pengukur tekanan dongkrak digunakan
atau dalam 200 lbs (900 N) jika sel beban digunakan
Jangan biarkan baris atas jangkar ditekankan sampai bahan urukan
ditempatkan dan dipadatkan di atas jangkar di belakang struktur
catat semua bacaan dan informasi terkait lainnya selama pengujian
Buat salinan dari semua formulir yang sesuai untuk pemasangan dan
pengujian jangkar

Catat dan jabarkan tiap pemasangan anchor, termasuk: pemboran, kondisi


5 Dokumentasi bawah permukaan yang dijumpai, pemasangan tendon, dan grouting
Catat dan plot hasil uji untuk tiap anchor
Tiap form dan perhitungan harus lengkap, akurat, dan terbaru
Catat tanggal, waktu, dan kondisi cuaca dalam semua catatan
Menyimpan catatan foto bersama dengan dokumentasi tertulis
Contoh Dokumen Instalasi Soil Anchor
Contoh Dokumen Uji Data Creep
Cost Of Quality
CoQ sebelum kegagalan
CoQ setelah kegagalan

You might also like