Sasanthy Kusumaningtyas

Outline
• Dasar ilmu gerak
• Struktur yang terlibat dalam gerak (tulang,
sendi otot)
• Sistem pengungkit
• Kinetika dan kinematika
• Pusat gravitasi
• Lokomosi
• Kontrol saraf
 ILMU GERAK
• Terdiri dari kinesiologi dan biomekanika
• KINESIOLOGI :
Adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan
gerakan. Beberapa disiplin ilmu yang terlibat dalam kinesiologi adalah
anatomi, fisiologi neuromuskular dan biomekanika

• BIOMEKANIKA : Adalah bagian dari kinesiologi yang menerapkan aspek-

aspek mekanika pada tubuh manusia
• Kinematik: deskripsi suatu gerakan, tanpa memperhatikan gaya.
 posisi, kecepatan (velocity), percepatan (akselerasi)
• Kinetik: mempelajari gaya yang bekerja pada suatu sistem
Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 SENDI DALAM GERAKAN

Stabilitas sendi dipengaruhi:

• Bentuk tulang
• Susunan ligamen
• Susunan otot
• Fascia dan kulit
• Tekanan atmosfer
 SENDI DALAM GERAKAN

Bentuk sendi mempengaruhi:

• derajat kebebasan gerak (degree of freedom
of movement /DF) sendi tersebut.
– Umumnya sesuai dengan jumlah sumbu suatu
sendi
• Luas gerakan (range of movement/ROM)
Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 FUNGSI UTAMA OTOT DALAM
GERAKAN

• Menghasilkan gerak
• Memelihara postur dan posisi tubuh
• Stabilisasi sendi

“ terdapat sekitar 600 otot pada tubuh manusia,

hanya 70-80 pasang yang berfungsi sebegai
penggerak utama”
 Bagaimana otot menggerakkan suatu
sendi?
• Otot membuat gerakan dengan
cara membangkitkan torque
(kecenderungan suatu
gaya/forcce untuk melakukan
rotasi pada aksis tertentu).

• Gaya yang dihasilkan otot

merupakan penjumlahan
vektor gaya-gaya tiap serabut
otot (R)
• Arah gaya disebut : Force
Generating Axis
 JENIS-JENIS
KONTRAKSI OTOT

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
JENIS-JENIS KONTRAKSI OTOT
KONTRAKSI ISOTONIC DAN ISOMETRIK

Source: http://www.youtube.com/watch?v=pbXML3m2hSE
 Peranan otot
Gerak  koordinasi beberapa otot yang bekerja dalam kelompok
• Agonis
 Otot yang menghasilkan gerak yang dikehendaki
• Antagonis
 Otot yang bekerja berlawanan dengan agonis
• Stabilizer/fiksator/supporting muscle
 Otot-otot yang bekerja pada satu segmen sehingga
pergerakan pada segmen yang berdekatan dapat terjadi.
 Menyokong gerak otot pada suatu sendi
• Neutralizer
 Otot yang mengeliminir gerakan yang tak diinginkan dari otot
lain
 PERANAN OTOT

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
KINEMATIKA: bahu dan gelang bahu

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd
Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 KINEMATIKA: bahu
Horizontal
flexion
135o
Horizontal
Flexion extension
80o 45o

External rotation
90o Abduction
180o

internal rotation
90o
hyperextension Hyper
60o adduction
75o

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 KINEMATIKA: jari-jari tangan

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 KINEMATIKA:
batang
badan

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd
Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
KINEMATIKA:
ekstremitas
inferior

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human

Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
KINEMATIKA: ekstremitas inferior
 SISTEM PENGUNGKIT PADA TUBUH
MANUSIA
• Dalam menghasilkan gerak,
tulang berfungsi sebagai
pengungkit (lever).
• Lever: struktur batang yang kaku,
bergerak mengelilingi fulcrum
• Fulcrum: titik tumpu, aksis rotasi
• Load (resistance): beban
• Effort (usaha):tempat terjadinya
gerak(usaha yang dilakukan
untuk memeindahkan beban 
kontraksi otot
Pengukit dibagi menjadi tiga tipe
berdasarkan letak F,E dan L Source: Tortora GJ & Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology.
12th ed. Volume 1. 2009. John Wiley & Sons.
 LA

EA

Source: Marieb & Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings. 2010
 SISTEM PENGUNGKIT PADA TUBUH
MANUSIA

Pengungkit tipe 1
• Titik tumpu terletak di antara
gaya dan beban
• E dan L mempunyai arah yang
sama
• Contoh: art.atlantooccipitalis

Source: Tortora GJ & Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 12th
ed. Volume 1. 2009. John Wiley & Sons.
 SISTEM PENGUNGKIT PADA TUBUH
MANUSIA

Pengungkit tipe 2
• L (load, beban) berada di antara
F (fulcrum) dan E (effort, gaya)
• LA (load arm) < EA (effort arm)
– Mechanical advantage

Source: Tortora GJ & Derrickson BH. Principles of

Anatomy and Physiology. 12th ed. Volume 1. 2009. John
Wiley & Sons.
 SISTEM PENGUNGKIT PADA TUBUH
MANUSIA

Pengungkit tipe 3
• E berada di antara F dan L
(effort, gaya)
• LA > EA
– Mechanical disadvantage

Source: Tortora GJ & Derrickson BH. Principles of Anatomy and

Physiology. 12th ed. Volume 1. 2009. John Wiley & Sons.
 PUSAT GRAVITASI TUBUH
• “a point representing the weight center of an
object”
• “point in the body about which all the parts
exactly balance each other”
• Letak pusat gravitasi bergantung kepada:
sikap dan posisi tubuh, bentuk badan, usia
dan jenis kelamin.
Hamilton N, Weimar W & Luttgens K. 2008. Kinesiology. Sciectific basis of
human motion 11th ed. Mc Graw Hill
 PUSAT GRAVITASI TUBUH
• Stabil dan
seimbang: pusat
gravitasi berada
pada base of
support
Garis gravitasi (line of gravity)
• Garis vertikal yang melewati pusat gravitasi tubuh.
• Garis gravitasi berpindah sesuai dengan posisi tubuh
 LOKOMOSI
• Lokomosi: gerak berpindah dari satu tempat
ke tempat lain
– Solid surface: berjalan, berlari, melompat
– Aquatic surface: berenang, canoeing, rowing.
 Berjalan
• Tubuh jatuh ke depan
• Posisi kaki pindah  membentuk base of support
baru.
Komponen utama saat berjalan:
• Rotasi pelvis
• Miring panggul (Pelvic tilt)
• Fleksi lutut
• Fleksi panggul
• Interaksi lutut dan pergelangan kaki
• Perpindahan pelvis ke lateral
BERJALAN
 BERJALAN
• Tidak hanya eksterimitas inferior saja yang
bekerja  kerja sendi bahu dan siku 
penyeimbang rotasi pelvis
• Keterlibatan sistem saraf:
refleks, koordinasi,
keseimbangan

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
 stance phase
swing phase

BERJALAN

Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen M. Biomechanical Basis of Human

Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott Williams & Wilkins
Sheila A Dugan & Krishna P Baht. Biomechanics and analysis of running gait. Phys Med Rehabil Clin N Am 16 (2005) 603-621
Source: Hamill J, Knutzen & Kathleen
M. Biomechanical Basis of Human
Movement, 3rd Edition. 2009. Lippincott
Williams & Wilkins

BERLARI
Sheila A Dugan & Krishna P Baht. Biomechanics and analysis of running gait. Phys
Med Rehabil Clin N Am 16 (2005) 603-621
KONTROL SARAF
 REFERENSI
• Hamill J, Knutzen KN. 2009. Biomechanical basis of human
movement. 3rd ed. Lippincott Williams & Wilkins.
• Hamilton N, Weimar W & Luttgens K. 2008. Kinesiology.
Sciectific basis of human motion 11th ed. Mc Graw Hill.
• Hillman SK. 2006. Interactive Functional Anatomy (DVD). 3rd
ed.Primal Pictures Ltd.
• Marieb EN, Wilhem PB & Mallat J. Human Anatomy 6th ed.
Benjamin Cummings. 2010.
• Sheila A Dugan & Krishna P Baht. Biomechanics and analysis
of running gait. Phys Med Rehabil Clin N Am 16 (2005) 603-
621
• Tortora, JG & Derricson BH.2009. Priciples of anatomy and
physiology.