You are on page 1of 47

 Ny.

Mira berusia 60 tahun, datang ke puskesmas


dengan berjalan terpincang-pincang dan wajah
menahan nyeri. “Dokter, lutut kanan saya nyeri sekali
sejak 2 minggu ini”, kata Ny.Mira. Sebenarnya
keluhan nyeri lutut itu sudah mulai dirasakan hilang
timbul sejak 2 tahun ini, dan memberat apabila
Ny.Mira naik turun tangga atau berjalan jauh.
Selama ini Ny.Mira membeli obat di warung yang
hanya dapat sedikit mengurangi nyeri. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan BB 70 kg dan TB 155
cm. Pemeriksaan pada lutut kanan menunjukkan
adanya krepitasi, nyeri tekan, dan tanda efusi sendi.
Riwayat trauma dan jatuh disangkal.
 Efusi Sendi merupakan kelurnya cairan
menuju suatu bagian / jaringan sebagai
eksudasi.
 Krepitasi merupakan kretak-kretak pada
gerak pasif yang biasanya menunjukkan
kerusakan sendi lanjut.
 Ny. Mira berusia 60 tahun
 berjalan terpincang-pincang
 Nyeri lutut sejak 2 minggu yang lalu
 keluhan nyeri lutut itu sudah mulai dirasakan hilang
timbul sejak 2 tahun ini,
 Nyeri memberat apabila naik turun tangga atau
berjalan jauh
 Pemakaian obat di warung
 pemeriksaan fisik didapatkan;
BB 70 kg dan TB 155 cm
krepitasi, nyeri tekan, dan tanda efusi sendi.
 Riwayat trauma dan jatuh disangkal.
 Ny. Mira berusia 60 tahun mengalami
nyeri hebat sejak 2 minggu yang lalu
dengan keluhan nyeri hilang timbul sejak
2 tahun yang lalu.
 Didapat hasil pemeriksaan, lutut kanan
menunjukkan adanya krepitasi, nyeri
tekan, dan tanda efusi sendi. Riwayat
trauma dan jatuh disangkal.
 Ny. Mira 60 th mengalami Osteoarthritis
 Berat Badan yang tidak ideal (obesitas)
memicu terjadinya osteoarthritis
 Gangguan sendi lutut pada pemicu
berhubungan dengan usia pasien yang
telah memasuki masa menopouse.
 DEFINISI
Osteoarthritis adalah gangguan pada
sendi yang bergerak. Penyakit ini bersifat
kronik, berjalan progresif lambat, tidak
meradang, dan ditandai oleh adanya
deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan
adanya pembentukan tulang baru
pada permukaan persendian (Price,
2006).
 Tidak ada bakteri atau virus yang menyebabkan
osteoarthritis. Adapun penyebab dari osteoarthritis
adalah (Anonim, 2007):
 adanya peradangan kronis pada persendian
 pernah mengalami trauma dan radang pada sendi
 karena faktor usia
 keturunan
 berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan
sendi dalam menopang tubuh.
 stres pada sendi
>biasanya stres pada sendi ini terjadi pada
olahragawan.
 Usia
 Jenis Kelamin
 Kegemukan dan penyakit metabolik
 Pekerjaan
 Cedera sendi
 Olahraga berat
 Kelainan pertumbuhan dan faktor
lainnya
 Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-
masing negara, tetapi data pada berbagai
negara menunjukkan bahwa arthritis primer
adalah yang paling banyak ditemui,
terutama pada kelompok usia dewasa dan
usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai
pertambahan usia. Data radiografi
menunjukkan bahwa OA terjadi pada
sebagian besar usia lebih dari 65 tahun,
dan pada hampir setiap orang pada usia
75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan
kaku pada sendi, serta adanya hendaya
keterbatasan gerakan (Muchid, 2006)
 Nyeri Sendi apabila digerakkan
 Kaku pagi
 Keterbatasan gerak sendi
 Krepitasi
 Deformitas
 Perubahan gaya berjalan
 Nyeri tekan
 Efusi sendi
 Pada proses timbulnya OA, kondrosit yang
terstimulasi akan melepaskan aggrekan
dan kolagen tipe dua yang tidak adekuat
ke kartilago dan cairan sendi.
 Aggrekan pada kartilago akan sering habis
serta jalinan-jalinan kolagen akan mudah
mengendur (Felson, 2008).
 Kegagalan dari mekanisme pertahanan
oleh komponen pertahanan sendi akan
meningkatkan kemungkinan timbulnya OA
pada sendi (Felson, 2008)
 Gambaran radiografi sendi yang
menyokong diagnosis osteoarthritis adalah:
 Penyempitan celah sendi yang asimetris
 Peningkatan densitas tulang subkondral
(sklerosis)
 Kista pada tulang
 Osteofit pada pinggir sendi
 Perubahan struktur anatomi sendi
 Farmakologi
- Analgesik
ex.OAINS, analgesik topikal
- Chondroprotective Agent
(menjaga atau merangsang perbaikan
dari kartilago pada pasien OA)
ex. tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin
sulfat, glikosaminoglikan, vitamin C, dan
sebagainya
 Definisi
Rheumatoid arthritis adalah penyakit
autoimun dengan karakteristik adanya
inflamasi kronik pada sendi disertai
dengan manifestasi sistemik seperti
anemia, fatique, dan osteoporosis.
 Penyebab penyakit rheumatoid arthritis
belum diketahui secara pasti, namun
faktor predisposisinya adalah
mekanisme imunitas (antigen-antibodi),
faktor metabolik, dan infeksi virus
(Suratun, Heryati, Manurung & Raenah,
2008).
Artritis reumatoid merupakan penyakit
yang jarang pada laki-laki dibawah
umur 30 tahun. Insiden penyakit ini
memuncak pada umur 60-70 tahun.
Pada wanita, prevalensi penyakit ini
meningkat dari pertengahan abad ke-
20 dan konstan pada level umur 45-65
tahun dengan masa puncak 65-75
tahun.
 Poliartitis simetris terutama pada sendi perifer,
termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya
tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal.
Hampir semua sendi diartrodial dapat terserang.
 Terjadi proses peradangan (inflamasi)
 Kekakuan pada pagi hari selama lebih dari 1 jam
 Keterbatasan gerak sendi
 Artitis erosi merupakan ciri khas penyakit ini pada
gambaran radiologik.
 Deformitas: kerusakan dari struktur-struktur
penunjang sendi dengan perjalanan penyakit.
 Nodula-nodula reumatoid
 Pada rheumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang
dijelaskan sebelumnya) terutama terjadi dalam
jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan
enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema,
proliferasi membran sinovial dan akhirnya
pembentukan pannus. Pannus akan
menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan
erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya
permukaan sendi yang akan mengganggu gerak
sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot
akan mengalami perubahan degeneratif dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan
kontraksi otot . (Smeltzer & Bare, 2002).
 Tanda-tanda inflamasi pada sendii
(Rubor, Color, Tumor, Dolor, Function laesa)
 Keterbatasan gerak sendi
 Deformitas
 Sendi terasa nyeri dan kaku pada pagi
hari
 Jika tidak tertahan lagi dapat
mengakibatkan demam
i. Foto polos
 Pembengkakan jaringan lunak
 Penyempitan ruang sendi karena
hilangnya tulang rawan sendi
 Erosi tulang pada tepi sendi
 Penurunan kepadatan tulang
ii. CT-Scan
 Memperlihatkan patologi dari tulang,
erosi pada sendi-sendi kecil ditangan
 Mengindasikan letak destruksi tulang
dan stabilitas tertinggi tulang secar
cepat
iii. Ultrasonografi
Mengevaluasi sendi-sendi kecil pada
arthritis reumatoid
Efusi sendi: hipoekhoik, hipertrofi sinovium:
ekhogenik
Nodul-nodul reumatoid terlihat sebagai
cairan yang memenuhi area kavitas
dengan pinggiran yang tajam
Mengevaluasi manifestasi dari hiperemia
pada peradangan jaringan sendi
iv. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Perubahan jaringan lunak, kerusakan
kartilago, dan erosi tulang-tulang
 Non farmakologik
-edukasi dan pendekatan multidisiplin
dalam perawatan penderita.
 Farmakologik
- Analgesik
(OAINS, Acetaminofen, dll)
- Imunosupressan
(DMARD)
 Definisi

Gout adalah sekelompok penyakit yang


terjadi akibat deposit kristal monosodium
urat di jaringan. Deposit ini berasal dari
cairan ekstra selular yang sudah
mengalami supersarusasi dari hasil akhir
metabolisme purin yaitu asam urat.
 Penyebab utama terjadinya gout
adalah karena adanya deposit atau
penimbunan Kristal asam urat dalam
sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan
metabolism asam urat abnormal.
 Konsumsi alkohol
 Pola makan
 Suku bangsa / Ras
 Konsumsi Alkohol
 Konsumsi Ikan laut
 Penyakit lain
 Tahap Artritis Gout Akut
 Tahap Artritis Gout Intermediet
 Tahap Artritis Gout Kronik bertofus
i. Pemeriksaan laboratorium
kadar asam urat > 7 mg/dL
Kadar asam urat > 6 mg/ dL
kadar asam urat didalam urin > 760-
1000 mg/dL
ii. Pemeriksaan Radiologis
 Pembengkakan sendi asimetris
 Kista subkortikal tanpa erosi
 Pengapuran didalam tofus
iii. Pemeriksaan Cairan sendi
 Kristal urat/monosodium urate
 Kristal dari sel-sel radang
 Kristal-kristal asam urat berbentuk
jarum/batangan
 Terapi gout akut
 Konfirmasi diagnosis
 Awali terapi dengan NSAID dosis penuh (full dose)
segera pada saat serangan, kecuali jika kontraindikasi.
 Berikan colchicine jika NSAID tidak dapat diberikan.
Gunakan dalam 24‐48 jam serangan akut.
 Gunakan colchicine dengan hati‐hati karena toksisk,
dan monitor respon.
 Jika serangan melibatkan 1‐2 sendi, berikan steroid
intra‐artikular.
 Jika penyakit parah atau NSAID/colchicine tidak
ditoleransi baik berikan steroid sistemik.
 Hiperurisemia pada saat serangan akut jangan diterapi.
 Terapi gout kronik
 Mulai terapi menurunkan kadar urat pada psien yang
mengalami serangan lebih dari 2 kali dalam setahun
(obat penurun kadar urat tidak diberikan selama
serangan akut, obat pilihan penurun kadar urat untuk
mayoritas pasien adalah allopurinol).
 Gunakan urikosurik pada pasien yang tidak tahan atau
alergi allopurinol dan pada pasien dengan fungsi ginjal
normal tetapi ekskresinya rendah.
 Pertimbangkan pemberian kombinasi dengan
colchicine sampai tercapai kadar urat serum rendah
dan tidak ada serangan akut yang kambuh dalam 6‐12
bulan.
 Monitor kadar urat serum setiap 3‐6 bulan dan pada
pasien yang simptomatis terapi disesuaikan dengan
kadar
 Intervensi seperti istirahat yang cukup,
penggunaan kompres dingin, modifikasi
diet, mengurangi asupan alkohol dan
menurunkan berat badan pada pasien
yang kelebihan berat badan terbukti
efektif.
 Bertambahnya umur dan adanya beban
biomekanik pada sendi
 Peningkatan katabolik, degenerasi tulang
rawan sendi
 Kartilago sendi terdiri dari kondrosit dan
matriks yang disebut kolagen dan
proteoglikan
 Proteoglikan tersusun dari molekul-molekul
agrekan dan hialuronat yang berfungsi
sebagai pengembali bentuk rawan sendi
 Degradasi rawan sendi berkaitan
dengan degradasi kolagen dan
proteoglikan oleh enzim autolitik seluler
seperti: kolagenase, metaloproteinase
 Kondrosit dapat mengeluarkan
plasminogen aktivitor inhibitor (PAI-I) dan
tissue inhibitor of metaloproteinase
(TIMP)
 Efusi Sendi merupakan kelurnya cairan
menuju suatu bagian / jaringan
sebagai eksudasi.
 Dapat diakibatkan radang sendi,
cedera pada ligamen, atau
penumpukan cairan di bursa.
 Perhatikan struktur
disamping.
 Cairan sinovial
berada di suatu
ruangan antar sendi
yang dilapisi oleh
ligamentum, kapsula
fibrosa,dan membran
sinovial.
 Ketika terjadi inflamasi, maka akan terjadi
pembengkakan. Hal tersebut akan
meningkatkan eksudat pada cairan sendi.
 Sehingga terjadilah desakan antar sendi
oleh cairan sinovial.
 Ketika terjadi ketidakseimbangan antara
stress mekanis yang diberikan dengan
kekuatan pelindung. Maka keelastisitasan
dari ligamentum, kapsula fibrosa,dan
membran sinovial akan menurun sehingga
terjadilah efusi.
 KETIGA HIPOTESIS KAMI DAPAT DITERIMA,
YAITU;
1. Ny. Mira 60 th mengalami Osteoarthritis
2. Berat Badan yang tidak ideal (obesitas)
memicu terjadinya osteoarthritis
3. Gangguan sendi lutut pada pemicu
berhubungan dengan usia pasien yang
telah memasuki masa menopouse.

You might also like

  • Drug Induce Hepatitis
    Drug Induce Hepatitis
    Document14 pages
    Drug Induce Hepatitis
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • SF 36
    SF 36
    Document8 pages
    SF 36
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • SF 36
    SF 36
    Document8 pages
    SF 36
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Langkah
    Langkah
    Document1 page
    Langkah
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • 23 September 2018
    23 September 2018
    Document16 pages
    23 September 2018
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Scribd Jurnal
    Scribd Jurnal
    Document9 pages
    Scribd Jurnal
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Imunisasi dan Respon Imun
    Imunisasi dan Respon Imun
    Document4 pages
    Imunisasi dan Respon Imun
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • 26 Agustus 2018
    26 Agustus 2018
    Document18 pages
    26 Agustus 2018
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Document2 pages
    ABSTRAK
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Gambar Pleno 1
    Gambar Pleno 1
    Document28 pages
    Gambar Pleno 1
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Gonore
    Gonore
    Document38 pages
    Gonore
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Lapjag
    Lapjag
    Document15 pages
    Lapjag
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • SLE KUPU-KUPU
    SLE KUPU-KUPU
    Document51 pages
    SLE KUPU-KUPU
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Materi Bedah 2
    Materi Bedah 2
    Document26 pages
    Materi Bedah 2
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Sistem Imun Spesifik
    Sistem Imun Spesifik
    Document20 pages
    Sistem Imun Spesifik
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Imun Tubuh
    Imun Tubuh
    Document31 pages
    Imun Tubuh
    Rizal Tabooti
    No ratings yet
  • Ekg Angga
    Ekg Angga
    Document5 pages
    Ekg Angga
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Demam Berdarah Dengue DBD
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Document12 pages
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Novy Ayunita Santoso
    No ratings yet
  • Lapjag Bedah
    Lapjag Bedah
    Document15 pages
    Lapjag Bedah
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Kegawatdaruratan
    Kegawatdaruratan
    Document21 pages
    Kegawatdaruratan
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Kegawatdaruratan Mata
    Kegawatdaruratan Mata
    Document26 pages
    Kegawatdaruratan Mata
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Lapjag Eci
    Lapjag Eci
    Document39 pages
    Lapjag Eci
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Lapjag Eci&Tania
    Lapjag Eci&Tania
    Document57 pages
    Lapjag Eci&Tania
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Lapjag Bedah
    Lapjag Bedah
    Document15 pages
    Lapjag Bedah
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • REFERAT Gastroschisi
    REFERAT Gastroschisi
    Document20 pages
    REFERAT Gastroschisi
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Kelompok 5 Pleno
    Kelompok 5 Pleno
    Document25 pages
    Kelompok 5 Pleno
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Juanda'a Maroel
    No ratings yet
  • HK Asuransi
    HK Asuransi
    Document26 pages
    HK Asuransi
    Meicilia Bahari
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document16 pages
    Daftar Pustaka
    Meicilia Bahari
    No ratings yet