Professional Documents
Culture Documents
Keluhan Tambahan
• Sulit tidur
• Mendengar bisikan
• Melamun
ALLOANAMNESIS
Berdasarkan informasi dari ibu pasien, 14 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
mulai berbicara sendiri dan bercerita bahwa dirinya seperti mendengar suara yang
menyuruhnya untuk berbicara terus menerus. Pasien sering mengucapkan “Justine,
Alex” dan “Semangat ngojek, biar cepet nikah” secara berulang-ulang. Pasien juga
sulit tidur, pasien baru dapat tidur pada pukul 02.00 dan terbangun pukul 04.30. Dua
hari terakhir SMRS, pasien semakin sering berbicara sendiri dan sering melamun. Dua
hari kemudian pasien dibawa oleh ibunya ke IGD RSUD Banyumas.
Pasien bisa mandi sendiri meskipun sudah ada gejala berbicara sendiri sejak 19 hari
terakhir ini. Pasien tidak mengalami kesulitan untuk makan dan minum secara
mandiri. Menurut ibu pasien, pasien tidak pernah berbicara ingin bunuh diri dan juga
tidak pernah menunjukkan perilaku ingin bunuh diri. Pasien juga tidak pernah
mengamuk dan berontak maupun berlari-lari tidak jelas. Di rumah sakit, pasien dapat
berkomunikasi dengan baik dengan ibunya.
ALLOANAMNESIS
Sebelumnya pasien pernah mengalami gejala seperti ini yaitu sekitar 10 tahun yang
lalu. Pasien menjalani perawatan di RSUD Banyumas 1 kali pada 10 tahun yang lalu
dan di rawat inap selama 10 hari. Hal itu diawali dengan pasien yang putus cinta saat
lulus SMA, beberapa bulan setelah itu pasien sering ke orang pintar dan diperintahkan
untuk memakai cincin-cincin dan juga beberapa minyak-minyak yang dipercaya
mempermudah jodoh. Setelah sekitar 1 bulan sejak menemui orang pintar, pasien
mulai menunjukkan gejala sering berbicara sendiri sehingga ibu pasien melarang untuk
kembali lagi ke orang pintar. Ibu pasien kemudian memutuskan untuk memeriksakan
pasien ke RSUD Banyumas.
Setelah dirawat dan diperbolehkan pulang, dokter menganjurkan kontrol rutin. Pasien
rutin kontrol di Puskesmas di kota tempat dia berobat dan telah mendapatkan obat.
Menurut Ibu pasien, pasien terakhir kontrol 4 bulan yang lalu dan setelah itu berhenti
sendiri, kemudian gejala berbicara sendiri kembali muncul.
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
Riwayat Psikiatri Tidak ada riwayat gangguan jiwa
Riwayat mengalami gangguan jiwa pada silsilah keluarga. Keluarga pasien
disangkal. tidak ada yang mengalami keluhan
yang sama.
Riwayat Medis Umum
Riwayat cedera pada kepala tidak
diketahui.
Riwayat mengonsumsi alkohol dan
penggunaan zat adiktif disangkal
SILSILAH
KELUARGA
RIWAYAT PRIBADI
• Putus obat
Faktor Organik
• Tidak didapatkan
Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan serupa 10 tahun yang lalu dan
dirawat di RSUD Banyumas selama 10 hari kemudian kondisi pasien membaik.
Pasien rutin kontrol hingga terkhir 4 bulan yang lalu. Setelah itu, pasien dibawa
ibunya ke IGD RSUD Banyumas karena sulit tidur dan berbicara sendiri.
Pasien seorang laki-laki, berusia 30 tahun, belum menikah, beragama
islam, suku jawa, pekerjaan tukang ojek.
Pasien dibawa keluarganya ke IGD RSUD Banyumas pada hari Jumat,
tanggal 30 Maret karena terjadi perubahan perilaku yang sering berbicara
sendiri.
KESIMPULAN Pasien memiliki riwayat kekambuhan 1x rutin kontrol di Puskesmas,
ANAMNESIS namun berhenti pengobatan sejak 4 bulan yang lalu.
Pasien memiliki riwayat opname 1x di RSUD Banyumas 10 tahun yang
lalu.
Perjalanan penyakit berawal dari sekitar 3 minggu yang lalu pasien tiba
tiba lemas mulai bisikan untuk terus berbicara.
Pasien memiliki kecenderungan kepribadian tertutup.
Faktor pencetusnya adalah putus obat
PEMERIKSAAN FISIK
Paru Jantung
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris Inspeksi : Iktus kordis terlihat di SIC
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama V LMC sinistra
dengan kiri Palpasi : Iktus kordis tidak kuat
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru angkat
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, Perkusi : Batas jantung dbn
suara tambahan tidak ada
Con’t
Abdomen
Inspeksi : Simetris, venektasi (-) Ekstremitas : edema -/- , sianosis -/-
sikatrik (-), massa (-) KM 5/5/5/5
Auskultasi: Bising usus normal N. Cranialis : III, IV, VI VII, XII dalam
batas normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Defans muskular (-), nyeri
tekan epigastrium (-),
massa (-), hepar tidak
teraba membesar, limpa
tidak teraba
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Orientasi
Tempat : Baik
Penampilan : Tampak sakit jiwa
Pandangan mata : Kosong Orang : Baik
Kesadaran Waktu : Baik
Kualitatif : Compos mentis Suasana : Baik
Kuantitatif : E4V5M6
Sikap : kooperatif
Tingkah laku : Hipoaktif
Proses pikir
Bentuk pikir : non realistik
Isi pikir : thought of insertion
Progesi pikir : perseverasi