You are on page 1of 95

MINYAK ATSIRI

Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2018

1
Minyak atsiri Minyak terbang (Volatile oil)
atau Minyak eteris (Essensial oil)

Sifat-sifat:
 Berbau wangi sesuai aroma tanaman
penghasilnya
 Mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami dekomposisi
 Mempunyai rasa getir (pungent taste)
 Umumnya larut dalam pelarut organik
(alkohol, eter, petroleum, benzena dll.)
 Tidak larut dalam air
(Guenther, 1987)
Minyak Atsiri

Tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia :


± 160 – 200 jenis

Di dunia perdagangan terdapat ± 80 jenis minyak atsiri


(nilam, serai wangi, cengkeh, jahe, pala, akar wangi,
jasmin, ocimum, vanili, dll)

Indonesia ± 40 jenis minyak atsiri; yang diperdagangkan


12 jenis
(nilam, serai wangi, akar wangi, kenanga, cengkeh,
jahe, pala, lada dll)
MINYAK ATSIRI
Komoditas ekspor non migas
dibutuhkan oleh berbagai negara

 Industri parfum, kosmetika


 Industri farmasi/obat-obatan
 Industri makanan dan minuman
Penggunaan minyak atsiri di Indonesia,

 Dikonsumsi langsung :
berupa makanan atau minuman
seperti : - Jamu yang mengandung minyak atsiri
- Penyedap/fragrant makanan
- Flavour ice cream, permen, pasta gigi

 Pemakaian luar :
- Pemijatan, lulur, obat luka/memar
pewangi (parfum), lotion dll.

 Pernapasan/inhalasi :
- Wangi-wangian ruangan
- Aroma untuk aromaterapi
- Rasa sejuk/”cool”
Tabel 1. Jenis dan Ekspor Minyak Atsiri Indonesia

Jenis 2002 2003 2004


No minyak
atsiri Vol. (kg) US$ Vol. (kg) US$ Vol. (kg) US$

1 Patchouli 1.295.379 22.526.142 1.126.821 19.164.731 2.074.250 27.136.913


2 Pala 3.276 14.886.440 - - 955.466 11.164.676
3 K. manis 330 429 404 8.017 446.528 3.577.428
4 Vetiver 75.714 1.078.451 45.821 1.428.682 56.444 2.445.744
5 Citronella 106.315 775.564 41.591 535.111 55.924 368.326
6 Cinnamon 176 1.642.394 151 2.396 - -
7 Ginger 2.050 100.632 16.600 21.304 - -

Sumber : BPS (2002-2004)


Potensi keanekaragaman tanaman aromatik
(penghasil minyak atsiri)

Sudah berkembang

No Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan


1. Nilam Patchouli oil Pogestemon cablin Parfum, sabun
2. Serai wangi Citronella oil Andropogon nardus Parfum, sabun
3. Akar wangi Vetiver oil Vetiveria zizanoides Parfum, sabun
4. Kenanga Cananga oil Canangium odoratum Parfum, sabun
5. Cendana Sandalwood oil Santalum album Parfum, sabun
6. Kayu putih Cajeput oil Melaleuca leucadendron Farmasi
7. Daun cengkeh Clove leaf oil Syzygium aromaticum Parfum, farmasi,
makanan, rokok
8. Gagang cengkeh Clove stem oil Syzygium aromaticum Idem
9. Bunga cengkeh Clove bud oil Syzygium aromaticum Idem
10. Pala Nutmeg oil Myristica fragrans Makanan, rokok
11. Lada Black pepper oil Piper nigrum Makanan, minuman
12. Jahe Ginger oil Zingiber officinale Makanan, minuman
Potensi keanekaragaman tanaman aromatik
(penghasil minyak atsiri)
Sedang berkembang
No. Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan

1. Masoi Massoi oil Criptocaria massoia Makanan


2. Kulit manis Cinnamon Bark Cinnamomum burmanii Makanan, farmasi
3. Daun kayu manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
4. Ylang-ylang Ylang-ylang oil Canangium odoratum Parfum, sabun
5. Serai dapur Lemon Grass oil Cymbopogon flexyosus Makanan, farmasi
(East India)
6. Serai dapur Lemon Grass oil Cymbopogon citratus Makanan, farmasi
(West Indian)
7. Gaharu Agarwood oil Aquilaria sp Parfum
8. Klausena Clausena/Anis oil Clausena anisata Farmasi, minuman,
parfum, rokok
9. Permen Cormint oil Mentha arvensis Farmasi, rokok,
makanan
10. Kemukus Cubeb oil Piper cubeba Makanan, farmasi
Potensi untuk dikembangkan
1. Kayu manis Cinnamon Bark oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
2. Daun kayu manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
3. Kulit manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum zeylanicum Makanan, farmasi
4. Daun manis Cinnamon leaf oil (Ceylon) Cinnamomum zeylanicum Mkanan, farmasi
5. Fuli pala Mace oil Myristica fragrans Makanan, farmasi
6. Permen Cormint oil Mentha arvensis Makanan, minuman,
farmasi, rokok
7. Palmarosa Palmarosa oil Cymbopogon martini Farmasi
8. Teh pohon (hitam) Tea tree oil (Black) Melaleuca bracteata Farmasi
9. Teh pohon (putih) Tea tree oil (White) Melaleuca alternifolia Farmasi
10. Temulawak Curcuma oil Curcuma xanthorriza Farmasi, minuman
11. Kapol Cardamon oil Amomum cardamomum Farmasi
12. Kapolaga Cardamon oil Elletaria cardamomum Farmasi
13. Surawung pohon Native myrthle oil Backhousia citriodora Farmasi
14. Adas Fennel oil Bitter type Foenicullum vulgare Farmasi
15. Kemukus Cubeb oil Piper cubeba Farmasi
16. Serai ginger Ginger Grass oil Cymbopogon martini Farmasi
17. Time Thymus oil Thymus vulgaris Farmasi
18. Proseres Proseres oil Andropogon procerus Parfum, sabun
19. Rosemari Rosemari oil Rosmarinus officinale Farmasi
20. Keuanyam Geranium oil Pelargonium graveolens Farmasi
21. Basil Basil oil (Reunion type) Ocimum basillicum Farmasi
22. Selasih Mekah Basil oil (Eugenol type) Ocimum grattisimum Farmasi, makanan
23. Krangean Litsea oil Litsea cubeba Farmasi
24. Jeringau Calamus oil Acarus calamus Farmasi
25. E. Citriodora E. citriodora oil Eucalyptus citriodora Farmasi
26. Spearmin Spearmint oil Mentha spicata Farmasi
27. Kunyit Curcuma oil Curcuma domestica Farmasi, minuman
28. Jeruk purut Lime oil Citrus hystrix Makanan
29. Ketumbar Coriander oil Coriandrum sativum Makanan, farmasi
30. Gandapura - Gaultheria fragrantissima Farmasi
31. Bangle - Zingiber cassummunar Farmasi

Sumber : Balitro; Kemala (1990); Hobir (2002)


Produksi minyak atsiri
• Penyulingan (untuk bahan yang
tahan panas)
• Ekstraksi dengan pelarut
• Pengempaan
Tujuan Penyulingan :
memperoleh minyak atsiri dari tanaman aromatik yang mempunyai
kandungan minyak atsiri yang sulit untuk diekstrak pada kondisi
lingkungan normal.

minyak atsiri terdapat pada kantung-kantung minyak dalam jaringan


tumbuhan sehingga diperlukan suatu usaha untuk mengeluarkannya.

air

Uap panas
Tanaman
ketel penyuling dan minyak
aromatik
atsiri

panas
kondensor

tabung pemisah

minyak atsiri air suling


Faktor-faktor yang menentukan hasil penyulingan :

1. Jenis dan penanganan bahan baku yang akan disuling


2. Jenis, distribusi dan debit uap yang digunakan
3. Bahan penyusun ketel penyulingan
4. Dimensi alat penyuling
5. Metode penyulingan yang digunakan
Sistem Penyulingan
Penyulingan: suatu proses pemisahan secara fisik
suatu campuran dua atau lebih produk yang
mempunyai titik didih yang berbeda, dengan cara
mendidihkan terlebih dahulu komponen yang
mempunyai titik didih rendah terpisah dari
campuran.

Metode penyulingan minyak atsiri :


1. Penyulingan dengan air (water distillation)
2. Penyulingan dengan uap dan air (steam and
water distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (steam
distillation)
Penyulingan dengan air (water distillation)
Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distillation)
Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)
Peralatan Penyulingan

Ketel Suling
MINYAK ATSIRI PROSPEKTIF
DI INDONESIA

1. Minyak nilam
2. Minyak kayu putih
3. Minyak sirih wangi
4. Minyak ylang-ylang
5. Minyak pala
6. Minyak kayu manis
7. Minyak akar wangi
8. Minyak jahe
MINYAK NILAM
Nilam
Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) : salah satu tanaman
penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50%
dari total ekspor minyak atsiri Indonesia.
(Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004).

Sentra produksi nilam


- Nanggroe Aceh Darussalam (Tapaktuan, Sidikalang, Lhokseumawe)
- Sumatera Barat (Pasaman)
- Sumatera Utara (Dairi)
- Bengkulu - Lampung
- Jawa Barat - Jawa Tengah
- Jawa Timur - daerah lainnya

Luas areal pertanaman nilam tahun 2002 sekitar 21.602 ha, namun
produktivitas minyaknya masih rendah rata-rata 97,53 kg/ha/tahun
(Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004).
Jenis tanaman nilam di Indonesia :

1. Pogostemon cablin, Benth (syn P. patchouly Pell.) atau


dikenal sebagai nilam aceh dan banyak diusahakan di
Aceh dan Sumatera Utara.
2. P. heyneanus, Benth atau dikenal sebagai nilam jawa
atau nilam hutan.
3. P. hortensis, Benth atau dikenal juga sebagai nilam
jawa atau nilam sabun ini tidak tidak berbunga,
kandungan minyaknya rendah, yaitu 0,5-1,5%.
Kandungan Minyak Nilam :

Daun : 5-6%
Batang, cabang dan ranting : 0.4-0.5%
Minyak Nilam
• Minyak nilam diperoleh dari hasil
penyulingan (hidrodestilasi) daun dan
tangkai tanaman nilam.
• Kandungan senyawa minyak nilam,
antara lain benzaldehid (2,3%), kariofilen
(17,29%), -patchoulien (28,28%),
Buenesen (11,76%) dan patchouli alkohol
(40,04%).
Ekspor Minyak Nilam Indonesia
(BPS, 2006)

Tahun Volume Harga/kg


(kg) (US$)
2001 1.189.000 17,30

2002 1.295.000 17,39


2003 1.127.000 17,00
2004 2.074.250 13,08
2005 (Jan-Mei) 1.102.982 7,16
TEKNOLOGI PROSES
TANAMAN NILAM

PEMETIKAN

DAUN NILAM TANGKAI NILAM

PENGECILAN
UKURAN

PELAYUAN DAN
PENGERINGAN

DAUN DAN TANGKAI


NILAM KERING

PENYULINGAN

MINYAK + AIR
NILAM

PEMISAHAN AIR

MINYAK NILAM
PEMETIKAN
• Dilakukan pada saat pagi hari atau menjelang malam hari
• Cara memangkas dan meninggalkan sisa tanaman nilam
setinggi 40-50 cm
• Daun nilam yang dipanen dipetik sebelum daun berubah
menjadi berwarna coklat (masih berwarna hijau)

Tanaman Nilam Siap Panen


PELAYUAN / PENGERINGAN

• Penjemuran tidak langsung di bawah sinar matahari


• Setelah penjemuran, kemudian diangin-anginkan di tempat
teduh selama 3-4 hari
• Kadar air daun dan tangkai yang siap disuling adalah + 15 %

Ruang Pengeringan Daun


Nilam (kering angin) Daun Nilam Kering
Bahan Baku Nilam untuk Penyulingan
PENYULINGAN
Penyulingan Daun Nilam
 Penyulingan dengan metode uap langsung (steam distillation)
akan memberikan hasil yang optimal

 Penyulingan daun segar akan menghasilkan rendemen


minyak yang rendah.
 Pencampuran dengan ranting nilam
Unit Penyulingan Nilam Kapasitas 25 kg
Unit Penyulingan Nilam Kapasitas 500 kg
MUTU MINYAK NILAM

Faktor yang mempengaruhi :


1. Jenis tanaman dan umur panen
2. Perlakuan bahan olah sebelum ekstraksi
3. Sistem, jenis peralatan dan kondisi proses
ekstraksi minyak
4. Perlakuan terhadap minyak atsiri
setelah ekstraksi
5. Pengemasan dan penyimpanan
Parameter mutu minyak nilam berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) 06-2385-1998

Karakteristik SNI 06-2385-1998

Warna Kuning muda sampai coklat tua

Bobot Jenis 20oC/20oC 0.943 – 0.983

Indeks Bias 1.504 – 1.514

Bilangan asam Maksimum 5.0

Bilangan ester Maksimum 10.0

Kelarutan dalam alkohol 90% Larutan jernih dalam perbandingan


volume 1 : 1 – 1 : 10
Minyak Kruing Tidak nyata

Minyak lemak Negatif (-)

Minyak pelican Negatif (-)


Syarat Mutu Rekomendasi
Jenis Uji Persyaratan SNI 06- 2385-1998
Bau Segar, khas minyak nilam

Putaran Optik (-47o) – (-66o)

Patchouly alkohol Dicantumkan sesuai hasil uji

Dalam perdagangan mutu minyak nilam


yang baik adalah ditandai dengan kadar
patchouli alkohol sebagai komponen
utama tinggi.
Aplikasi minyak nilam :
• Industri makanan : bahan
penyedap dan penambah cita
rasa)
• Industri bahan pengawet
(sebagai insektisida)
• Industri kosmetik dan personal
care products : Massage oil
sabun, pasta gigi, lotion,
skincare, produk-produk
kecantikan, dan sebagainya
• Industri parfum (aroma woodsy)
digunakan untuk mengharumkan
kamar tidur untuk memberi efek
Sabun
Transparan
menenangkan
Garam Mandi
Aplikasi minyak nilam :
• Industri farmasi :
> anti septik,anti jamur, anti jerawat,
> obat eksim, dan kulit pecah-pecah, serta ketombe,
> mengurangi peradangan, membantu mengurangi
kegelisahan dan depresi,
> membantu penderita insomnia (gangguan susah
tidur) dan meningkatkan gairah seksual,
> membuat tidur lebih nyenyak (anti-insomnia)
> penawar racun
minyak nilam murni (100%) yang diteteskan pada
kapas dan diusapkan pada bagian yang digigit uiar
cobra, dapat menetralisir racun/bisa ular sebagai
pertolongan pertama.
 Pewangi

 Selain aromanya, minyak nilam juga berfungsi sebagai


fiksatif, yaitu pengikat wangi.
 Untuk parfum, air fresher
 Skin lotion  Lilin untuk aromaterapi
 Sabun mandi
MINYAK KAYU PUTIH
Minyak Kayu Putih
• Tergolong sebagai minyak atsiri yaitu minyak
yang mudah menguap
• Dihasilkan dari tanaman melalui penyulingan
daun

Tanaman penghasil minyak kayu putih :

1. Melaleuca leucadendron
2. Eucalyptus spp
Sentra Produksi Minyak Kayu Putih : Gunung Kidul, Yogyakarta
Pulau Buru di Maluku
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi

Dahulu Indonesia telah mengekspor minyak kayu putih


Minyak kayu putih dari P. Buru di Maluku termasuk mutu terbaik

Kebutuhan domestik 1.500 ton/tahun


Impor dari China
Produksi < 500 ton/tahun dan Vietnam

Budidaya Kayu Putih di Indonesia :


1. Hutan Alam
2. Hutan Buatan
Hutan Alam

• Sumatera Selatan
• Sulawesi tenggara
• Maluku (P.Buru, P. Seram, Nusa Laut, Ambon)
• Bali
• NTT
• Irian Jaya

Hutan Buatan

• Jawa Timur (Ponorogo, Kediri, Madiun)


• Jawa tengah (Gala, Gundih, Grobogan, Purwodadi)
• DIY (Gunung Kidul, Bantul)
• Jawa Barat (Banten, Bogor, Sukabumi, Indramayu, Majalengka)
Proses pengolahan minyak kayu putih

Tanaman kayu
putih

Pemetikan
Memotong cabang dan ranting 20 cm dari pucuk

Pengisian daun ke ketel

Penyulingan

Pemisahan air
Air
Penyaringan kotoran
Kotoran
Minyak
Kayu putih
Pemanenan dan Pascapanen

Daun hasil panen Unit Penyulingan

• Menurunkan rendemen
Penyimpanan
• Menurunkan kualitas minyak
• Terjadi hidrolisis atau resinifikasi
tergantung kondisi penyimpanan
Mutu Minyak Kayu Putih

Minyak Kayu Putih • Cajuput oil


• Melaleuca oil

Minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan daun kayu putih

Minyak kayu putih memiliki beberapa komponen, yang dominan


adalah sineol

Mutu minyak kayu putih ditentukan oleh kadar sineol

Kadar
Sineol Mutu tinggi
Mutu Minyak Kayu Putih Dipengaruhi Oleh :
1. Cara penyimpanan daun
2. Cara penyajian daun
3. Cara pengisian daun ke ketel
4. Kondisi penyulingan
5. Jenis atau varietas pohon

Standar minyak kayu putih yang berlaku di Indonesia


adalah SNI 06-5009.11-2001

Klasifikasi mutu minyak :


1. Mutu Utama
Perbedaan pada persyaratan kadar sineolnya
2. Mutu Pertama
Standar Mutu Minyak Kayu Putih (SNI 01-5009.11-2001)

Variabel Kualitas Utama Kualitas Pertama

Bau Khas minyak kayu putih Khas minyak kayu putih

Kadar Cineol ≥ 55% < 55%

Minyak pelikan Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan

Minyak lemak Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan

Kelarutan dalam alkohol 1:1-1:10 larut 1:1-1:10 larut


80%
BJ pada 15oC 0,90 - 0,93 0,90 - 0,93

Indeks bias pada 20oC 1,46 – 1,47 1,46 – 1,47

Putaran optik 27oC (-4)o – 0o (-4)o – 0o


KETERANGAN

Minyak pelikan : golongan minyak bumi seperti minyak tanah

(kerosene) dan bensin yang biasa ditambahkan sebagai bahan

pencampur dalam minyak kayu putih

Minyak lemak : minyak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan,

seperti : lemak sapi dan minyak kelapa, yang mungkin ditambahkan

sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih

Cineol : senyawa kimia yang termasuk golongan ester sebagai

turunan terpen alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri, seperti :

minyak kayu putih, minyak eucalyptus, minyak kilemo


Aplikasi Minyak Kayu Putih

Industri yang mengunakan minyak kayu putih antara lain :

Industri Obat luar (minyak kayu putih,


Jamu/farmasi balsem) terapi uap

Obat dalam, dengan diminum

Industri kosmetik Pasta gigi, sabun, parfum

Industri makanan Permen

Aplikasi lain
Lilin aromaterapi, blended
cream, in the bath
Obat Luar
Beredar di pasaran dengan berbagai merek produk
Dalam bentuk cair dan balsem

Minyak telon
Campuran minyak kayu putih, minyak adas dan minyak
serai
Memberikan rasa hangat karena merangsang
pembuluh darah membesar sehingga aliran darah
menjadi lebih cepat.
Efek yang terjadi adalah rasa hangat dan nyaman.
Balsem
Campuran menthol, minyak kayu putih, mint oil, vaselin
dsb
Digunakan untuk gosok, kerik dan pijat
Dapat menyembuhkan penyakit flu ataupun demam

Terapi uap
Terapi sistem pernafasan, menurangi infeksi dan rasa
sakit
Menjernihkan pikiran
Massage Oil
Mengurangi rasa sakit, encok, rheumatik, dan penyakit
lainnya

Sabun minyak kayu putih


Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan
pada formula sabun mandi
Sabun tidak memerlukan pewangi tambahan
Memberi rasa segar
Pasta gigi
Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan
pada formula pasta gigi
Dapat menyehatkan gigi

Lilin aromaterapi
Untuk relaksasi
Sebagai perlengkapan spa dan terapi-terapi lainnya

Permen kayu putih


Minyak kayu putih digunakan sebagai tambahan
pada formula permen (hard candy)
Memberikan efek melegakan tenggorokan
Dikenal dengan permen herbal atau medicated
sweets yang dikenal sebagai permen fungsional.
Penggunaan pada saat mandi
Dapat menurunkan demam dengan menggunakan
pengaruh cooling

Blended cream
Campuran formula cream wajah
Dapat mencegah jerawat dan penyakit kulit
MINYAK SEREH WANGI
Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Winterianus Jowitt)

Daun dan Batang

Daun hijau, rumpun, merunduk, 125 cm

Panen 3 kali dlm setahun, selama 5 tahun

Rendemen 0,2 – 1,2%


Indonesia adalah produsen minyak sereh wangi terbesar
setelah Cina
Hampir 75% diekspor dalam bentuk minyak kasar
Impor turunan minyak atsiri 2.1 kali nilai ekspor

Citronella Oil 389.400 US/th Department of Commerce, U.S. Census


Bureau, Foreign Trade Statistics 2006,
Rata-rata ekspor Indonesia HS No 3301295011

ke Amerika Serikat Periode 2001-2005 79.480 kg/th

Mixtures Odor 9.490.400 US/th


Department of Commerce, U.S. Census
Bureau, Foreign Trade Statistics 2006,
Rata-rata Impor Indonesia HS No 3302100000
dari Amerika Serikat Periode 2001-2005

Pengolahan Lanjut harus dilakukan


Komponen Utama Citronellal Citronellol Geraniol
Minyak Sereh Wangi

Khasiat Minyak Sereh Wangi


• Menenangkan, menyegarkan dan mempertajam pikiran,
• Dapat digunakan sebagai penolak serangga dan kucing
• Untuk perawatan kulit
• Sebagai obat urut
Ekstraksi
Crude Citronella Oil
konvensional

? Pengolahan lanjut

Pemisahan Komponen Utama

Senyawa-senyawa turunan
Harga Minyak Sereh Wangi dan Turunannya

Nama Bahan Harga (Rp100 g)


Minyak Sereh Rakyat 35.000/kg
(Sitronelal 32%)*)
Sitronelal (82%) 203.000
Sitronelol (95-100%) 288.000
Geraniol (98%) 310.000
Hidroksi citronelal (98-100%) 398.700
Menthol (99-100%) 1.020.000
Citral ( 99%) 399.700
Geranyl acetate (98-100%) 886.400
Citronelyl acetate (98-100 %) 335.100
α-ionon (90-100%) 825.700
ß-ionon (98-100 %) 783.900

Sumber : www. thegoodscentscompany.com, 11 September 2006


*) Harga di penyulingan Gunung halu – Jawa Barat, 2005
MINYAK AKAR WANGI
Minyak Akarwangi
(Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides),

1. Dihasilkan dari penyulingan akar tanaman akar


wangi
2. Digunakan sebagai zat pewangi pada parfum,
kosmetik dan sabun
3. Memiliki bau yang keras (dosis tertentu)
4. Sering dilakukan pencampuran dengan minyak
nilam, minyak mawar.
5. Mampu membunuh larva nyamuk

Obat anti nyamuk


Komposisi minyak akar wangi :

Senyawa
- dan β-Vetivenon

Vetivenol
Vetivenil Vetivenat
Asam palmitat
Asam benzoat
Vetivena
Santoso (1993)

Khasiat Minyak akar wangi


• melemaskan dan menyegarkan pikiran dan tubuh
• membantu menurunkan tekanan darah
• meningkatkan sirkulasi darah
• menenangkan dan menstabilkan emosi
• membantu mengatasi stres dan mengembalikan
keadaan emosi.
Sentra Produksi : Kabupaten Garut Jawa Barat

Memasok 90% total produksi minyak akar


wangi Indonesia

Produktivitas lahan : 30-50 ton akar basah/ha


12-14 ton akar kering kotor/ha
10.8-12.6 ton akar kering siap suling/ha

EKSPOR : Asia, Eropa dan Amerika


Singapura, India, Jepang, Hongkong, Inggris,
Belanda, Jerman, Italia, Swiss, dan Amerika
Serikat

Produsen pesaing terbatas


Pesaing : Tahitti dan Borbon
Peluang ekspor
masih besar
Proses pengolahan minyak akar wangi

Tanaman akar
wangi

Pemanenan
Mencabut tanaman dengan hati-hati

Pembersihan akar dari tanah

Pemotongan akar

Pembersihan dan pengeringan akar

Penyulingan

Minyak
akar wangi
Syarat mutu minyak akar wangi
No Karakteristik Syarat
1 Warna Kecoklata-coklatan sampai coklat
kemerahan
2 Berat jenis pada25oC 0.978-1.038
3 Bilangan ester 5-25
4 Bilangan ester setelah asetilasi 100-150
5 Kelarutan dalam etanol 95% Perbandingan volume 1: ½
opalesensi seterusnya
opalesensi
6 Alkohol tambahan Negatif
7 Minyak lemak Negatif
8 Minyak pelikan Negatif
Aplikasi minyak akar wangi

Cream bath
Shampoo

Parfum Sabun
KAYU MANIS
Jenis – jenis kayu manis yang diperdagangkan (lokal maupun ekspor):

1. Cinnamomum burmanni

Asli Indonesia
Dalam dunia perdagangan dikenal dengan
cassiavera, kaneel cassia
Sentra budidaya : Sumatera Barat dan Utara, Jambi,
Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Maluku
Daun kecil dan kaku
Pemanenan terhadap kulit batang dan ranting
Komponen utama minyak atsiri : sinamat aldehida
2. Cinnamomum zeylanicum

Asal Srilanka (P. Ceylon)


Kualitas lebih baik dibanding C. burmanni
Cinnamomum zeylanicum
Kulit batang lebih tipis
Destilasi kulit menghasilkan 0.5-1% minyak
atsiri
3. Cinnamomum cassia
• Asli Birma
• Dalam dunia perdagangan dikenal dengan
chinese kaneel
• Warna pucuk bervariasi
• Kandungan minyak atsiri : kulit batang, kulit
cabang, ranting, daun
• Kadar minyak atsiri :kulit cabang (4.05%), kulit
batang (3.78%), kulit ranting (3.95%), daun
(0.98%)

4. Cinnamomum cullilawan

Dikenal hanya di Ambon dan Maluku


Perdagangan dalam negeri, jumlah sedikit
Komposisi Minyak Kayu Manis

Mutu Minyak kayu manis ditentukan oleh kandungan


eugenol dan sinamat aldehida

Minyak kayu manis :


• Komposisi minyak atsirinya sangat dipengaruhi oleh asal
daerah
• Kandungan terbesar adalah sinamat aldehida (60-75%)
• Komponen lain : eugenol, aldehid lain, benzil-benzoat,
felandren

Peluang pasar kayu manis :


(ekspor)
 Minyak atsiri : Amerika serikat, Eropa
 Kulit
 Oleoresin
Volume ekspor kayu manis Indonesia 1994-1999

Tahun Volume (kg)

1994 19.925.787
1995 18.052.979
1996 23.455.678
1997 24.604.846
1998 36.201.097
1999 31.255.762

Sumber : BPS (1994-1999)


Teknologi Proses Kayu Manis

Tanaman Kayu Manis

Kulit kayu Minyak Oleoresin Bubuk kayu


manis atsiri manis
Minyak Atsiri Kayu Manis

Dihasilkan dari penyulingan kulit ranting dan daun kayu manis


Jenis minyak kayu manis yang diperdagangkan didasarkan pada asal
bahan dan jenis kayu manis
• Cinnamon leaf oil : daun C. zeylanicum
• Cinnamon bark oil : kulit
• Cassia oil : daun, ranting, bubuk kayu manis jenis C. cassia

Komponen aromatik minyak atsiri bersifat larut air


Teknologi Proses Minyak Kayu Manis

Ranting dan daun Metode penyulingan : air dan uap


Perbandingan ranting dan daun : 30:70.
Penggilingan Pemisahan minyak menggunakan CO2
cair.
Penyulingan

Pemisahan

Minyak
Kayu manis
Teknologi Proses Oleoresin Kayu Manis

Kulit batang, cabang


atau daun

Penggilingan

Ekstraksi

Residu
/ampas Ekstrak

Pemisahan pelarut Pemisahan pelarut

Ampas bebas Oleoresin


pelarut murni
MINYAK PALA
Minyak pala

• Dihasilkan dari penyulingan biji dan fuli pala


• Bahan baku industri obat-obatan
• Digunakan pada pembuatan sabun dan parfum
• Komponen utamanya : myristicin (8.19%)

Daging buah pala


• Diolah menjadi manisan pala (kering atau basah)
Minyak Pala
• Cairan jernih (hampir tidak berwarna - kuningmuda)
• penyulingan serbuk biji dan fuli pala
• Mengandung unsur-unsur psikotropik (berkhayal, halusinasi)
• Daya bunuh yang hebat terhadap larva serangga
• Penyegar pasta gigi
• Pencampur aroma tembakau
• Mengandung : eugenol, iso-eugenol, terpineol, borneol, linalol,
geraniol, safrole, terpene, aldehide

Khasiat :
• mengatasi masalah sirkulasi darah, otot, persendian,
asam urat (gout), sakit dan nyeri otot, rematik,
kembung, salah pencernaan, lemah pencernaan, mual
• membantu melawan infeksi bakteri.
Mutu Minyak Pala (EOA)

No Karakteristik Syarat
1 Penampilan, warna Cairan bening atau kuning pucat
2 Bau Bau dan rasa khas pala
3 Berat jenis 25oC 0.880-0.930
4 Putaran optik 2o-30o
5 Indeks refraksi 25oC 1.4740-1.4880
6 Kelarutan dalam alkohol 80% Larut dalam 3 volume

Lutony dan Rahmayati (2002)


Teknologi proses produksi minyak pala

Pohon pala

Pemanenan biji dan fuli

Penghalusan biji, pencampuran


dengan fuli

Penyulingan

Pemisahan minyak

Minyak
pala
Pemanenan dilakukan terhadap buah yang hampir tua
Ditandai dengan biji keras, warna coklat tua, fuli merah muda

Buah pala siap panen

Penghancuran biji dengan ditumbuk, dihancurkan secara mekanik


Penyulingan 2 cara :
1. Penyulingan uap
2. Penyulingan air dan uap
Aplikasi Minyak Pala

Body scrub Cream mata

Minyak pala
untuk obat
MINYAK JAHE
Jahe Tanaman terna berbatang semu, tumbuh
berumpun, tinggi 30 cm – 1m, tegak, tidak
bercabang, tersusun atas lembaran
pelepah daun, berbentuk bulat, berwarna
hijau pucat dengan warna pangkal batang
kemerahan
Jahe
(Zingiber officinale Roxb )

Bagian tanaman yang digunakan untuk


bahan industri yaitu rimpangnya

3 jenis jahe :
Jahe putih besar (gajah)
Digunakan oleh industri makanan (permen, jahe instan, sirup)
Jahe putih kecil (emprit)
Jahe merah (sunti)
• Kandungan m.atsiri tinggi
• Dipakai untuk pengobatan
• Lebih pedas

Jahe merah Jahe gajah


Jahe mengandung sejumlah kecil minyak volatil
dan fixed oil yang mengandung zat resin yang
pedas, 40—60% pati, 9% protein, beberapa
jenis mineral dan vitamin

Kandungan minyak atsiri : 1.7-3.8%

Minyak Jahe
 Hasil penyulingan dan destilasi rimpang jahe
 Memiliki bau harum, tapi rasa tidak pedas
 Komponen utama : seskuiterpen-zingiberen
 Kandungan lainnya :  dan β felandren, d-kamfen, asetil
heptenon, n-desil aldehid, n-nonil aldehid, borneol, sineol,
linalol, sitral dan sesquiterpen alkohol
Patokan mutu Ginger Oil (EOA)

No Karakteristik Syarat
1 Penampilan, warna Cairan kuning muda sampai kuning
2 Berat jenis 25oC 0.871-0.882
3 Putaran optik -28o-(-45o)
4 Indeks refraksi 20oC 1.4880-1.4940
5 Bilangan penyabunan Tidak lebih dari 20
6 Kelarutan dalam alkohol Larut dengan kekeruhan

Lutony dan Rahmayati (2002)


Teknologi Proses
Jenis penyulingan :
Tanaman Jahe
• Penyulingan uap

Pemanenan rimpang • Penyulingan air

Penyortiran, pencucian, pengirisan,


pengeringan

Penghalusan irisan jahe kering

Penyulingan / ekstraksi pelarut

Ginger oil
Aplikasi Minyak Jahe
Khasiat Minyak Jahe :
mengurangi gejala flu, pilek, batuk, masuk angin, pegal-pegal,
sebagai penyegar badan, serta berkhasiat sebagai obat kuat

Industri Pengguna MInyak Jahe :

• Industri minuman

• Industri penyedap

• Farmasi

• Industri wewangian
Aromaterapi minyak jahe Massage Oil Jahe

Ginger Body Smoothing


Ginger Oil Permen Jahe
Selamat Belajar...

You might also like