You are on page 1of 16

PEMERIKSAAN DNA DALAM

FORENSIK

Ai Rusmayanti G1A218066
Shinta Laksmi Setiawati G1A218068
Rachilla Arandita Saraswati G1A218070
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
• DNA adalah materi genetik yang membawa informasi
yang dapat diturunkan
• Terdiri dari komponen nukleotida
• Nukleotida,terdiri dari :
1. Basa nitrogen
2. Gugus fosfat
3. Gula Deoksiribosa
• Basa nitrogen membawa informasi genetik, terdiri dari :
adenine(A),cytosine(C)
guanine(G),thymine(T)

• Tes DNA  salah satu teknik biologi molekuler


penanda genetik yang dipakai untuk
pengujian terhadap materi profil DNA
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
• DNA berwujud dua rantai polimer (double helix)
• DNA forensik digunakan untuk membantu proses
identifikasi personal dengan menggunakan profil DNA
yang bersifat unik dan berbeda pada setiap orang
• Polimorfisme adalah istilah yang menunjukan adanya
suatu bentuk yang berbeda dari struktur dasar yang sama
PERAN IDENTIFIKASI FORENSIK

ORANG HIDUP JENAZAH


• Semua kasus medikolegal • Kasus peledakan
• Orang yang didakwa pelaku • Kasus kebakaran
pembunuhan
• Orang yang didakwa pelaku • Kecelakaan kereta api atau
pemerkosaan pesawat terbang
• Identitas bayi baru lahir yang • Banjir
tertukar, untuk menentukan • Kasus kematian yang dicurigai
siapa orang tuanya
melanggar hukum
• Anak hilang
Teknik – Teknik Pemeriksaan DNA
• Restriction Fragment Lenght Polymorphisms (RFLP)
• Polymerase chain reaction (PCR)
• Short Tandem Repeats (STR)
• Mitochondrial DNA
• Y-Short Tandem Repeats (Y-STRs)
• Combined DNA Index System (CODIS)
Restriction Fragment Lenght Polymorphisms
(RFLP)
• RFLP => suatu polomorfisme DNA yang terjadi akibat adanya variasi panjang
fragmen DNA setelah dipotong dengan enzim restriksi tertentu.

Kelebihan Kekurangan
• Sifatnya yang kodominan • Memerlukan DNA dalam
• Cukup berlimpah jumlah besar
• Frekuensi polimorfismenya tinggi • Waktu yang lama (± 3 hari)
• Stabil
• Dapat menentukan sebuah sampel
• Membutuhkan radioaktif
berasal dari lebih satu sumber dan
dapat membedakan sumbernya
dengan baik.
• Tidak lagi digunakan karena membutuhkan sampel dna yang
relatif banyak dan biasanya sampel yang sudah teregredasi
lingkungan tidak dapat menggunakan metode ini

• Interpretasi : pada beberapa kasus dapat menjadi suatu


masalah jika jumlah DNAnya sangat sedikit dan kualitasnya
rendah, hal ini dapat terlihat hasil pita sidik DNA yg tidak
tajam. jumlah pita sangat penting karena jika pitnya berkurang
akibat terdegradasi dapat menurunkan taraf kepercayaan,
semakin banyak pita yang cocok semakin meyakinkan
Polymerase chain reaction (PCR)
• PCR => suatu metode yang digunakan untuk memperbanyak fragmen DNA
tertentu secara in vitro dengan menggunakan enzim polimerase DNA.
• Digunakan untuk membuat jutaan salinan tepat dari DNA dari sampel biologis.
• Proses :

Fase
penempelan Fase ekstensi
Fase Denaturasi
primer (primer atau elongasi
annealing)
Kelebihan Kekurangan

• Simpel dan mudah • Mudah terkontaminasi


dilaksanakan di • Kebanyakan lokus dalam
laboraturium. PCR memiliki alel lebih
• Hasil diperoleh dalam sedikit dibandingkan
waktu singkat VNTR pada metode RFLP.
• Dapat menganalisa DNA
dalam jumlah sedikit.
Short Tandem Repeats (STR)
• STR => bagian DNA yang pendek dan bersifat sangat polimorfik sehingga dijadikan
lokus pilihan untuk penyelesaian-penyelesaian kasus-kasus forensik.
• Analisis STR dalam bidang forensik:
– Analisis ayah-anak-ibu (FCM analisys)
– Analisis pembanding (matching analisys)
• Teknik STR digunakan untuk mengevaluasi daerah-daerah spesifik (lokus) dalam DNA
inti sel.
• Kelemahan : Tidak bisa dilakukan pada laboratorium biasa.
• Interpretasi : apakah untaian STR pada anaknya sama dengan orang tuanya dilihat
dari nomor kromosom. misal : hasil pemeriksaan seorang anak ditemukan bahwa
pada kromosom nomer 3 memiliki urutan kode agact dengan pengulangan 2 kali, dan
ayah memiliki untaian yang sama pada nomor yang sama, maka dapat dipastikan ia
merupakan ayah kandungnya
Mitochondrial DNA
• Analisis DNA mitokondria (mtDNA) dapat digunakan untuk memeriksa DNA
dari sampel yang tidak dapat dianalisis dengan RFLP atau STR.
• Semua ibu memiliki DNA mitokondria yang sama dengan keturunan mereka.
• Pemeriksaan ini menyatakan dengan pasti hubungan antara anak dan ibu
• Tes sidik DNA dapat dilakukan dengan menggunakan ekstrak DNA dari
organela sel yang lain, yaitu mitokondria.
• Contoh: sampel biologis yang sudah berumur tua sehingga tidak memiliki
materi nukleus, seperti rambut, tulang dan gigi, maka karena sampel tersebut
tidak dapat dianalisa dengan STR dan RFLP, sampel tersebut dapat dianalisa
dengan menggunakan mtDNA.
• Pada investigasi kasus yang sudah sangat lama tidak terselesaikan
Y-Short Tandem Repeats (Y-STRs)
• Pemeriksaan Y-STRs dapat digunakan untuk memeriksa sampel tanpa
sperma yang bercampur antara sampel laki-laki dan perempuan,
seperti sampel darah atau air liur yang diambil dari korban kasus
perkosaan.

• Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi profil pria ketika hanya profil
wanita yang tampak jelas saat menggunakan STRs.
Combined DNA Index System (CODIS)
• CODIS => program software yang mengoperasikan database lokal, negara
bagian, dan nasional profil DNA dari pelanggar hukum, bukti tindak kriminal
yang belum terpecahkan, dan orang hilang.

• Kemungkinan bahwa 2 individu akan memiliki profil yang sama pada 13 lokus
DNA sekitar 1:1000.000.000 (1 Milyar).

• CODIS 13 dianjurkan oleh FBI dan digunakan di seluruh dunia, karena dengan
pemeriksaan 13 lokus ini didapatkan ketepatan identifikasi atau ketepatan
determinasi yang amat tinggi, mendekati 100%.
Tahap-tahap Analisa Tes DNA

Penyiapan
Isolasi DNA dan Interpretasi dan
Sampel dan Analisis DNA
penggandaanya penetapan hasil
isolasi DNA
Kelebihan dan Kekurangan Tes DNA
(+) (-)
TERIMA KASIH

You might also like