You are on page 1of 83

Anatomi Sistem Endokrin

Regia Anadhia P
1410211047
FK UPN Veteran Jakarta
Sistem Endokrin
• Ductless
• Sel sekretoris kelenjar
endokrin melepas
produk molekul
pensinyal yg dsb dgn
hormon ke dlm PD
(sirkulasi)  sel
target
• Tipe persinyalan :
long term, slow
response
Hormon
• Special chemical messenger
• Pembawa pesan kimia yang disekresikan dan
dikirim melalui darah ke sel target/organ
• Hormones convey specific regulatory
information among cells and organs and are
integrated with the nervous system to
maintain communication and control
Karakteristik Sistem Endokrin
• Tidak mempunyai ductus
• Kelenjar endokrin umumnya mensekresi lebih
dari satu macam hormon (kecuali kelenjar
parathyroid)
• Kelenjar endokrin mendapat vascularisasi
yang banyak
Anatomi Sistem Endokrin
• Kelenjar Hipofisis
• Kelenjar Adrenal
• Kelenjar Pankreas
• Kelenjar Tiroid
• Kelenjar Paratiroid
• Kelenjar Pineal
KELENJAR HIPOFISIS
Ukuran & Bentuk
• Bentuk : oval, ukuran seperti kacang buncis
• Berat : 0.5 gram pd orang dewasa
• Dimensi : 10 x 13 x 6 mm
Letak
• Di bawah otak dalam rongga os. Sphenoidale
– yakni Sella Tursica
• Dilekatkan di hipothalamus oleh infundibulum
Bagian Utama
• Adenohipofisis
– Pars distalis
– Pars tuberalis
– Pars intermedia
• Neurohipofisis
– Pars nervosa
– Infundibulum
– Eminensia mediana
1. Adenohipofisis – Pars Distalis
• Membentuk 75% adenohipofisis
• Dilapisi oleh kapsula fibrosa tipis
• Sumber hormon2 hipofisis anterior
2. Adenohipofisis – Pars Tuberalis
• Daerah berbentuk corong yg mengelilingi
infundibulum neurohipofisis
3. Adenohipofisis – Pars Intermedia
• Letak: antara pars distalis-pars nervosa
1. Neurohipofisis – Pars Nervosa
• Tempat berakhirnya akson yang berasal dari
hipotalamus
2. Neurohipofisis – Infundibulum
• Tdd akson yang berasal dari nukleus
paraventrikular dan supraoptikus hipotalamus
• Menghubungkan otak dgn kelenjar hipofisis
3. Neurohipofisis - Eminensia Mediana
• Terletak di dasar hipotalamus
• Tdd ujung saraf akson yg muncul dari
hipotalamus ventral
Vaskularisasi
• ARTERI : A. carotis interna
– A. hipofisialis superior  eminensia media, tangkai
infundibulum
– A. hipofisialis inferior  lobus posterior & sedikit
lobus anterior
• A. hipofisialis superior  m’bntk jalinan kapiler primer 
bergabung mjd venula  bercabang mjd jalinan kapiler
sekunder di adenohipofisis

• VENA
– bermuara ke sinus intercavernosus
• Sistem portal
hipofisis :
– Terbentang dari
eminensia mediana
ke adenohipofisis
 membawa
releasing &
inhibiting hormone
Hormon yg disekresikan
• Adenohipofisis :
– Corticotropin – related hormones
• ACTH, MSH, B- Lipoprotein
– Glikoprotein
• LH, FSH, TSH
– Somatomammotropin
• GH, Prolaktin
• Neurohipofisis :
– ADH / Arginin Vasopressin
– Oxytocin
Hormon yg disekresikan
KELENJAR TIROID
Struktur
• Warna merah kecokelatan dan sangat vaskular
• Diselubungi oleh lapisan pretracheal dari
fascia cervicalis & tdd 2 lobus :
– Dextra
– Sinistra
• Dihubungkan o/ isthmus
Ukuran dan Bentuk
• Berat 25 gr
• Setiap lobus berukuran 5 x 3 x 2 cm
Letak
• Anterior cartilago thyroidea di bwh laring
setinggi C5 – T1
Vaskularisasi
• A. tiroid superior, inferior
– A. tiroid superior  menembus fascia tiroid,
bercabang mjd :
• Anterior  bag. Anterior kelenjar
• Posterior  permukaan lateral dan medial
– A. tiroid inferior  mensuplai basis kelenjar

• Vena
– Berasal dari plexus perifolikular  menyatu di
permukaan  membentuk v. tiroidea superior, lateral,
inferior
Pembuluh Limfatik
• Terhubung dgn plexus tracheal dan menjalar
s/d nodus prelaringeal di atas istmus tiroid
dan ke nodus pretrakeal serta paratrakeal
Inervasi
• Ganglia simpatis superior, middle, inferior
Hormon yg disekresikan
• Tiroksin (T4), triiodotironin(T3):
– stimulasi tk. metabolisme
• Kalsitonin:
– kontrol (↓) Ca darah & penyimpanan Ca di tulang
KELENJAR PARATIROID
Ukuran dan Bentuk
• Tdd 4 massa oval kecil, kuning kecokelatan
• 3 x 6 mm
• Berat : 0.4 gram
Letak
• Di belakang kelenjar tiroid (antara garis lobus
posterior), satu pada masing2 kutub atas dan
bawah
• Terbenam dlm simpai kelenjar yg besar
Vaskularisasi
• A. tiroid inferior
Inervasi
• Simpatik
– Dari ganglia servikalis superior
• Aktivitas paratiroid
– Dikontrol o/ level Ca dalam darah
Hormon yg disekresikan
• Paratiroid hormon (parathormon / PTH)
– mengatur kadar Ca serum & kadar fosfat
– Cara PTH ↑ kadar Ca serum:
• Pada tulang: ↑ resorbsi osteoklastik & memicu pemecahan
matriks tulang
• Pada ginjal: ↑ reabsorbsi Ca pada tubulus & menghambat
reabsorsi ion fosfat dari filtrat glomerular
• Memicu absorbsi Ca dari usus halus (melibatkan Vit. D)
KELENJAR PANKREAS
Ukuran, bentuk, letak
• Pipih, lunak, berlobulus
• Letak :
– di posterior abdomen, antara spleen dan
duodenum
– Epigastrium, kuadran kiri atas
Bagian Anatomis
• Caput pancreatis
– Bentuk spt cakram
– Terletak di bag. Cekung duodenum

• Collum pancreatis
– Bagian pankreas yg mengecil
– Menghubungkan caput dan corpus
– Terletak di depan pangkal v. porta hepatica
• Corpus pancreatis
– Berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah

• Cauda pancreatis
– Berjalan ke depan melalui ligamentum lienorenalis
Bagian fisiologis
• Bagian eksokrin  + getah pankreas
• Bagian endokrin, di Islet of Langerhans
– (+) glukagon & insulin
– Diameter 100-200 um
– Terdapat kurang lebih 1 jt pulau dlm pankreas
manusia  >> cauda
Vaskularisasi
• Arteri :
– A. pancreaticoduodenalis superior (cabang a.
gastroduodenalis)
– A. pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.
mesentrica cranialis)
– A. pancreatica magna & a. pancreatica caudalis &
inferior (cabang a. lienalis)

• Vena
– Sesuai dgn arterinya, mengalirkan darah ke sistem
porta
Aliran Limfatik
• Terletak di sepanjang arteri yg mendarahi
kelenjar
Inervasi
• Berasal dari serabut saraf simpatis (ganglia
celiaca) dan parasimpatis (vagus)
KELENJAR ADRENAL
Kelenjar Adrenal
• Sepasang organ yg terletak dekar kutub atas
ginjal, spt piramid
• Terbenam dlm jar. Adiposa perirenal
Ukuran & Bentuk
• Pipih, spt bulan sabit
• Panjang 4-6 cm, lebar 1-2 cm, tebal 4-6 mm
• Berat : 8 gram
• Berwarna kekuningan, ada 2 buah
Struktur
• Dibungkus o/ simpai jaringan ikat padat &
membentuk sekat/septa ke dlm kelenjar sbg
trabekula
• Tdd 2 bag. Utama :
– Korteks 80%
– Medula 20%
Vaskularisasi
• A. suprarenalis superior (cabang dari a. frenika
inferior)
• A. suprarenalis media (cabang dr aorta)
• A. suprarenalis inferior (cabang dr a. renalis)
KELENJAR PINEAL
Ukuran & Bentuk
• Dsb jg : epifisis serebri
• Bentuk : kerucut, sangat kecil di otak
• Panjang : 5-8 mm
• 150 mg
• Warna abu2 kemerahan
Struktur
• Penonjolan spt kerucut dari diencefalon
• Berbentuk garis tengah spt buah pohon
cemara
• Dilapisi o/ piamater  terjulur septa yg
mengandung PD kecil
Letak
• Rostrodorsal dgn superior cooeliculus
• Berasal dari jaringan saraf, terletak di atap
ventrikel 3 otak
Bagian2
• Pinealosit (sel sekretoris yg mencolok &
banyak)
• Sel glia interstisial
Inervasi
• Noradrenergic symphathetic nerve terminal yg
dikontrol oleh pathway di hipotalamus
Hormon yg disekresi
• Dipengaruhi periode terang-gelap (diurnal)
• Fungsi: neuroendocrine transducer (cahaya
dari retina diubah menjadi sinyal kimia
melatonin)
– Melatonin:
• Mengatur circadian rhythms (mempengaruhi tingkat
metabolisme, fs. endokrin, aktivitas digestif, siklus
bangun-tidur, dll)
KELENJAR THYMUS
Struktur
• Kelenjar tymus berwarna kemerah-merahan
dan terdiri dari 2 lobus.
• Kedua lobus tersebut saling berhubungan
secara erat dan bersatu dalam jaringan ikat.
Letak
• Timus terletak di atas perikardium jantung, di
depan aorta, antara paru-paru, di bawah
tiroid, dan di belakang tulang dada.
• Timus berkembang sejak awal selama masa
kehamilan dan tumbuh dengan cepat sampai
masa kelahiran
• Pada bayi baru lahir, bentuknya sangat kecil
dan beratnya kira-kira 10 gram.
• Ukurannnya bertambah setelah masa remaja
antara 30-40 gram dan setelah dewasa akan
mengerut.
• Perkembangan tymus bervariasi sesuai
dengan umur seseorang, perkembangannya
mencapai maksimum pada masa pubertas
kemudian berangsur menyusut.
• Setelah pubertas, timus akan mengalami
involusi bertahap dan akan digantikan oleh
jaringan lemak.
• Sehingga kelenjar timus hanya dijumpai
pada anak dibawah 18 tahun
KELENJAR GONAD
TESTIS
• Oval, halus, panjang 4-5 cm dan diameter 2,5
cm
• Testis dibungkus oleh tunica albuginea berupa
kapsul jaringan pengikat, meluas ke dalam
membagi testis menjadi kurang lebih 250
lobulus
• Terletak di dalam skrotum
• Di dalam lobulus terdapat tubulus
seminiferus, berupa kumparan di dalam
lobulus, tempat terjadinya spermatogenesis.
• Sinistra lebih rendah dextra
• Dari permukaan dalam capsula terbentang
banyak septa fibrosa yang membagi bagian
dalam organ menjadi lobulus-lobulus (lobuli
testis).
• Di dalam setiap lobulus terdapat satu sampai
tiga tubuli seminiferi yang berkelok-kelok.
• Tubuli seminiferi bermuara ke dalam jalinan
saluran yang dinamakan rete testis.
• Ductuli efferentes yang kecil menghubungkan
rete testis dengan ujung atas epididimis.
Vaskularisasi Testis
• Arteri dan vena testicularis (cabang langsung
dari aorta abdominalis)
OVARIUM
• Berbentuk seperti buah almond, panjang 3-5
cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1 cm
• Tiap ovarium terletak di tepi dinding cavum
pelvis posterior pada suatu cekungan dalam
yang disebut fossa ovarii
• Terletak pada posisinya menggantung pada
mesenterium pelvis (lipatan peritoneum
diantara peritoneum viscerale dan peritoneum
parietale).
Fungsi
• Alat reproduksi yg setelah dewasa
menghasilkan ova/ ovum (sel telur).
• Kelenjar endokrin yg mengeluarkan hormon
estrogen dan progesterone.
• Pd waktu hamil, ovarium akan menghasilkan
hormon relaxin.
Vaskularisasi
• A. ovarica dan v. ovarica.
– V. ovarica dextra akan bermuara ke VCI.
– V. ovarica sinistra akn bermuara ke v. renalis
sinistra lalu akan bermuara ke VCI
Inervasi
• Ovarium dipersarafi oleh Plexus Hypogastricus
Referensi
• Pathophysiology The Biologic Basis for Disease
in Adults and Children, 6th edition. Elsevier
• Histologi Junquiera
TERIMA KASIH

You might also like