You are on page 1of 26

EFISIENSI PEMASARAN

PERTANIAN
KONSEP PEMASARAN

• Menurut Hammond dan Dahl (1977), pemasaran adalah suatu proses


penyampaian barang dari titik produksi ke titik konsumsi melalui fungsi
pertukaran dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
• Thamson dan Limbong (1987) mendefinisikan pemasaran pertanian adalah
mencakup segala pekerjaan dan badan-badan yang menyelenggarakannya
yang terlibat dalam pemindahan hasil-hasil pertanian dari petani sampai ke
tangan konsumen akhir.
• Menurut Kotler (1995), pemasaran muncul ketika orang memutuskan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran
adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dengan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Lima kondisi agar pertukaran dapat terjadi

• Sekurang-kurangnya terdapat 2 pihak


• Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga
bagi pihak lain
• Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan
penyerahan
• Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran
pertukaran
• Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain
adalah layak dan bermanfaat
Definsi Efisiensi Pemasaran
• Efisiensi pasar adalah ukuran dari persentase perbandingan antara biaya
pemasaran dengan nilai produk yang dipasarkan.
• Setiap lembaga pemasaran menghendaki adanya efisiensi dari kegiatan
pemasaran yang dilakukannya, sehingga biaya pemasaran dapat
ditekan dan keuntungan yang diperoleh pedagang dapat lebih tinggi.
Semakin rendah angka persentase efisiensi pasar, maka semakin tinggi
efisiensinya. Suatu kegiatan pemasaran dikatakan tidak efisien jika
biaya pemasaran semakin besar dan nilai produk yang dipasarkan
jumlahnya kecil.
Definsi Efisiensi Pemasaran
Kohl dan Downey (1972), efisiensi pemasaran dibagi menjadi dua yaitu:
• Efisiensi operasional (teknologi), efisiensi ini menekankan pada minimasi
biaya untuk melakukan fungsi pemasaran
• Efisiensi harga (ekonomi), efisiensi ini menekankan pada harga antara
berbagai tingkat lembaga pasar dalam mengalokasikan komoditas dari
produsen ke konsumen yang disebabkan oleh perubahan tempat, waktu
atau bentuk komoditas. Melalui efisiensi harga dapat dilihat integrasi pasar,
yaitu seberapa jauh harga komoditas pada suatu tingkat lembaga
pemasaran dipengaruhi oleh harga tingkat lembaga pemasaran lainnya.
Syarat Terjadinya Efisiensi Pemasaran :

• Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan


pemasaran dapat lebih tinggi
• Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen
dan produsen tidak terlalu tinggi
• Tersedianya fasilitas fisik pemasaran
• Adanya kompetisi pasar yang sehat.
SALURAN PEMASARAN
Petani

Pengepul

pedagang besar

Pengecer

konsumen akhir
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN
• Penelitian efisiensi pemasaran produk - produk pertanian, antara lain lain
dilakukan oleh Kiptiyah dan Semaoen (1994), Fahmi (1993), Marpaung
(1997) dan Prasojo (1997) serta Made Soma (1999) secara umum
menyimpulkan bahwa pemasaran produk – produk pertanian belum /tidak
efisien dianalisis dari berbagai pendekatan seperti :
• Pendekatan biaya dan keuntungan, pendekatan margin dan Net Profit
Margin, pendekatan S–C–P yaitu Struktur Pasar : struktur pasar tidak
bersaing sempurna, pasar tidak terintegrasi secara sempurna, Perilaku
Pasar, Analisis Kinerja Pasar : share harga yang diterima petani rendah,
margin pemasaran tinggi, share biaya dan keuntungan diantara
lembaga pemasaran distribusinya tidak merata yang berakibat pada
pendapatan petani produsen rendah.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN MELALUI PENDEKATAN KINERJA
PASAR
(MARJIN PEMASARAN, DISTRIBUSI MARGIN, SHARE PRODUSEN)

Analisa Usahatani Dan Efisiensi Pemasaran Bawang Prei (Allium Porrum


Bl.) Di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung
(Studi kasus di Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung)
Marjin Pemasaran
Marjin Pemasaran adalah bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan
untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran.
Marjin Pemasaran dapat diartikan selisih harga beli ditingkat akhir/konsumen
dengan harga jual produsen /petani pada produk yang sama.
Bagian darri harga beli konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya
pemasaran (Downey dan Ericson, 1987)
Marjin pemasaran meliputi biaya dan keuntungan pemasaran.
Rumus Marjin Pemasaran :
MP = BP + KP
Dimana:
• Mp = Margin Pemasaran,
• Bp = Biaya pemasaran
• Kp = Keuntungan pemasaran
Faktor yang mempengaruhi Margin
Pemasaran

• Biaya pemasaran, keuntungan dari perantara,


harga eceran, dan harga produsen
• Sifat barang yang diperdagangkan
• Tingkat pengolahan barang yang dipasarkan.
Marjin Pemasaran
Marjin Pemasaran

• (Look Tabel 1)
• Marjin Pemasaran Pada Pengepul sebesar 10,74%
• Marjin Pemasaran Pada Pengecer sebesar 9,72%
• Efisien = Marjin Pemasaran berkisar 0 - 33%
Distribusi Marjin

• Distribusi margin pemasaran ditentukan dari porsentasi bagian total margin


pemasaran yang digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran
dan persentase total bagian margin pemasaran yang digunakan untuk
keuntungan lembaga pemasaran (Rahim dan Hastuti, 2008).
• Distribusi margin merupakan porsentasi dari biaya maupun keuntungan
yang diporsikan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran
agar menghasilkan.
Distribusi Marjin
• Bagian keuntungan lembaga pemasaran dan biaya jasa yang telah dialokasikan untuk
melakukan fungsi pemasaran
• Rumus Untuk menganalisis Distribusi Marjin :
• 1. Distribusi Marjin Biaya

• Sbij = 𝑪𝒊𝒋
𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐫 − 𝑷𝒇
• Cij = Hij – Hbj – Pij
2. Distribusi Marjin Keuntungan :

• Skj = 𝑷𝒊𝒋
𝑷𝒓−𝑷𝒇
x 100%
• Pij = 𝑯𝒊𝒋 − 𝑯𝒃𝒋 − 𝑪𝒊𝒋
Distribusi Marjin

• Sbij = persentase biaya untuk melaksaakan fungsi pemasaran ke=i oleh pedagang
ke=j (100%)
• Cij = biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran ke-i oleh pedagang ke-j (Rp)
• Skj = bagian keuntungan pedagang ke-j (Rp)
• Pij = keuntungan pedagang ke-j (Rp)
• Pr = Harga ditingkat pengecer (Rp)
• Pf = harga ditingkat petani (Rp)
• Hij = harga jual pedagang ke-j (Rp)
• Hbj = harga beli pedagang ke-j (Rp)
Analisa Farmer’s Share
• Farmer’s share adalah perbandingan bagian yang diterima petani terhadap
harga yang dibayar konsumen akhir.
• Rumus untuk menghitung farmer’s share adalah:
𝑃𝑓
FS = x 100%
𝑃𝑟
• Di mana:
• Fs = farmer’s share
• Pf = harga di tingkat petani
• Pr = harga di tingkat konsumen akhir
Analisa Farmer’s Share
 (Look Tabel 1)
(farmer’s share) sebesar 79,54%.
Farmer’s share berhubungan negatif dengan marjin pemasaran, artinya
semakin tinggi marjin pemasaran, maka bagian yang akan diperoleh petani
(farmer’s share) semakin rendah.
Hal ini dapat dikatakan efisien, karena nilai tersebut jauh lebih besar dari
marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran.
Jika Farmer share ≥ 60% berarti pemasaran dikatakan efisien sedangkan
jika share produsen ≤ 60% berarti pemasaran dikatakan belum efisien
Contoh kasus pemasaran ikan Tengiri di pantai
Ampenan Selatan Kota Mataram

• Margin Pemasaran
• Distribusi Margin
• Share Produsen
Efisiensi Pemasaran

• MP = BP + KP
• = 638 + 4362
• = 5000

• Distribusi Margin Sbij =


𝟏𝟎𝟐
𝟔𝟎𝟎𝟎𝟎 − 𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎
𝐱 𝟏𝟎𝟎%

• Cij = Hij – Hbj – Pij = 0,0102 x 100%

• Sbij =
𝑪𝒊𝒋
𝐏𝐫 − 𝑷𝒇
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 1,02
Efisiensi Pemasaran

• Distribusi Margin Keuntungn Skj =


𝟒𝟑𝟔𝟐
𝟔𝟎𝟎𝟎𝟎 − 𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎
𝐱 𝟏𝟎𝟎%

• Cij = Hij – Hbj – Cij = 0,4362 x 100%

• Skj = 𝐏𝐫 − 𝑷𝒇 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒊𝒋
= 43,62
• Share Produsen
• FS = 𝑃𝑓
𝑃𝑟
x 100%

• =
50.000
60.000
x 100%
• = 83,3 %
• Kesimpulan Analisis pemasaran Ikan Tengiri :
• 1. Margin Pemasaran = Efisien = margin terkecil sebesar 10.000 pada saluran
pemasaran I
• 2. Distribusi Margin = Efisien = distribusi margin merata dari saluran I antar
lembaga pemasaran 1 dan 2
• 3. Share Produsen sebesar 83.3 = Efisien .
Referensi

• Ermawati Dewi, Jurnal Agribisnis Unita vol 11 no 13 2015


• Titi Yuniarti, Efisiensi Pemasaran Jambu Mete di Kabupaten Lombok Barat,
Wacana Vol 12, no 1, Januari 2009, Ekonomi Pertanian PPSUB, ISSBN 1411-
0199
• Arif Rahmaddhiyanto, Analisis Pemasaran Ikan Tengiri Hasil tangkapan
nelayan Kelurahan Ampenan Selatan Kec.Ampenan kota Mataram, 2018,
Unram

You might also like