You are on page 1of 24

TUTORIAL

SKENARIO D BLOK 26
TAHUN 2018

GROUP B6
FITRI MARETA ELZANDRI 04011181520001

MIRA MAULANI FATIMA 04011281520129

RICKY PRATAMA WIJAYA 04011381520090

ABRAR ARBHIWA TANGUIRSYAF SIREGAR 04011381520093

DITA MARISCA 04011381520198

MUHAMMAD AMMAR LUTHFI KURNIAWAN 04011381520100

DANANG BAGUS UNTORO 04011381520108

BHAGATDEEP KAUR KAUR SINGH 04011381520185

MUHAMMAD IKMAL BIN MD. SHAHROM 04011381520087

VINIL KIRAN KALAICHELVAN 04011381520193


SKENARIO
Sebagai ketua yang bgaru di departemen health and safety environment (HSE) PT Kayu Indah, dr John
menemukan beberapa masalah terkait kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja sekitar. PT Kayu
Indah adalah perusahaan kayu yang terletak di daerah kabupaten Lahat yang merupakan daerah endemic dmam
berdarah. 40% dari pekerja merupakan pekerja dari luar daerah perusahaan. Sebelum memulai kerjanya, dr John
melakukan langkah-langkah industrial hygine (antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan control) untuk menganaliss
masalah yang ada di lapangan.
Pada proses antisipasi dr John membuat penilaian risiko kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang dapat
dinilai melalui proses bisnis aktivitas perusahaan. Pada proses rekognisi didapatkan bahwa pengolahan air
limbah perusahaan yang menggunakan bakteri Bacillus subtilis untuk menjernihkan dan memastikan kualitas air
limbah tidak berbahaya jika masuk kedalam air tanah atau sungai di sekitar perusahaan. Tetapi dr Jihn
menemukan E coli pada air penampungan yang digunakan untuk pekerja dan masak. Berdasarkan laporan klinik
perusahaan didapati tiga penyakit terbanyak berdasarkan keluhan pekerja adalah alergi pernapasan, pegal-pegal,
dan luka akibat kerja. 80% pekerjaan di dalam pabrik menggukanan mesin yang memiliki total bising 120dB dan
pada daerah pemukiman warga memiliki total bising 75dB. Pekerja bekerja dari hari senin sampai sabtu selama 5
jam sehari. Koki perusahaan belum melakukan tes kesehatan terkait pekerjaannya dan dr. John menemukan food
safety and hygiene perusahaan yang buruk.
Perusahaan belum memberikan alat pelindung diri (APD) yang tepat seperti masker untuk debu kayu, ear plug
yang memiliki npise reduction rate (NRR) yang tepat, safety sign yang tepat dan belum dibuatnya area evakuasi
dan tempat berkumpul apabila terjadi kasus emergensi. Penggunaan bahan kimia tidak disimpan sesuai dengan
material safety data sheet (MSDS) –nya. Dr. John melakukan proses evaluasi dengan membagi analisis
findingnya berdasarkan risiko kesehatan kerja dan keselamatan kerja. Resiko kesehatan kerja dilihat berdasarkan
hazard fisikal, kimia, biologi, psikososial, dan ergonomic, sedangkan risiko keselamatan kerja dilihat dari unsafe
action dan unsafe condition. Pada proses control, dr. John melakukan HSE risk management.
Klarifikasi Istilah
 HSE (Health and safety environtment): suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Industrial hygiene: ilmu dan seni dalam melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap
factor-faktor lingkungan atau stress yang timbul di/dari tempat kerja yang bisa menyebabkan sakit, gangguan
kesehatan, dan kesejahteraan bagi pekerja maupun warga masyarakat.
 Antisipasi: kegiatan memprediksi potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
 Rekognisi: melakukan pengenalan atau identifikasi terhadap bahaya yang ada di tempat kerja.
 Evaluasi: melakukan sampling dan pengukuran bahaya di tempat kerja dengan metode yang spesifik.
 Control: kegiatan untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja sehingga keberadaannya tidak menimbulkan
dampak kesehatan bagi pekerja khususnya dan masyarakat umum
 Proses bisnis: suatu kumpulan dari aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling berhubungan untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan suatu produk.
 Food safety: system manajemen pangan yang dapat membantu untuk mengurangi resiko bahaya yang berkaitan
dengan makanan dan minuman.
 Hygiene: aman, bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan, dan bebas dari kerusakan.
 Noise reduction rate: Ukuran Kemampuan sebuah pelindung ke=pendengaran dalam mengurangi tingkat
kebisingan.
 Material safety data sheet (MSDS): kependekan dalam material safety data sheet memuat informasi
mengenai sifat zat kimia dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat kimia, pertolongan
apabila terjadinya kecelakaan penanganan zat yang berbahaya.

 Resiko kesehatan kerja:

 Keselamatan kerja: segala upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan
pekerjaan.

 Hazard: segala sesuatu yang dapat berpotensi menjadi bahaya bahkan accident atau incident.

 Unsafe action: tindakan-tindakan yang tidak aman bagi para pekerja.

 Unsafe condition: kondisi-kondisi yang tidak aman bagi para pekerja.

 Risk management: proses, mengidentifikasi, mengukur, dan memastikan resiko dan mengembangkan
strategi untuk mengolah resiko tersebut.
Identifikasi Masalah
1. Sebagai ketua yang baru di departemen health and safety environment (HSE) PT Kayu Indah,
dr John menemukan beberapa masalah terkait kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan kerja sekitar. PT Kayu Indah adalah perusahaan kayu yang terletak di daerah
kabupaten Lahat yang merupakan daerah endemic dmam berdarah. 40% dari pekerja
merupakan pekerja dari luar daerah perusahaan. Sebelum memulai kerjanya, dr John
melakukan langkah-langkah industrial hygine (antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan control)
untuk menganaliss masalah yang ada di lapangan.
2. Pada proses antisipasi dr John membuat penilaian risiko kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan yang dapat dinilai melalui proses bisnis aktivitas perusahaan.
3. Pada proses rekognisi didapatkan bahwa pengolahan air limbah perusahaan yang
menggunakan bakteri Bacillus subtilis untuk menjernihkan dan memastikan kualitas air limbah
tidak berbahaya jika masuk kedalam air tanah atau sungai di sekitar perusahaan. Tetapi dr Jihn
menemukan E coli pada air penampungan yang digunakan untuk pekerja dan masak.
Berdasarkan laporan klinik perusahaan didapati tiga penyakit terbanyak berdasarkan keluhan
pekerja adalah alergi pernapasan, pegal-pegal, dan luka akibat kerja. 80% pekerjaan di dalam
pabrik menggukanan mesin yang memiliki total bising 120dB dan pada daerah pemukiman
warga memiliki total bising 75dB. Pekerja bekerja dari hari senin sampai sabtu selama 5 jam
sehari. Koki perusahaan belum melakukan tes kesehatan terkait pekerjaannya dan dr. John
menemukan food safety and hygiene perusahaan yang buruk. Perusahaan belum memberikan
alat pelindung diri (APD) yang tepat seperti masker untuk debu kayu, ear plug yang memiliki
npise reduction rate (NRR) yang tepat, safety sign yang tepat dan belum dibuatnya area
evakuasi dan tempat berkumpul apabila terjadi kasus emergensi. Penggunaan bahan kimia
tidak disimpan sesuai dengan material safety data sheet (MSDS) –nya.
4. Dr. John melakukan proses evaluasi dengan membagi analisis findingnya berdasarkan risiko
kesehatan kerja dan keselamatan kerja. Resiko kesehatan kerja dilihat berdasarkan hazard fisikal,
kimia, biologi, psikososial, dan ergonomic, sedangkan risiko keselamatan kerja dilihat dari unsafe
action dan unsafe condition.

5. Pada proses control, dr. John melakukan HSE risk management.


ANALISIS MASALAH
1. Sebagai ketua yang baru di departemen health and safety environment (HSE) PT Kayu Indah, dr John
menemukan beberapa masalah terkait kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja sekitar. PT
Kayu Indah adalah perusahaan kayu yang terletak di daerah kabupaten Lahat yang merupakan daerah
endemic demam berdarah. 40% dari pekerja merupakan pekerja dari luar daerah perusahaan. Sebelum
memulai kerjanya, dr John melakukan langkah-langkah industrial hygine (antisipasi, rekognisi, evaluasi,
dan control) untuk menganaliss masalah yang ada di lapangan.
a. Apa itu HSE?
b. Apa tugas dari departemen health and safety environment?

c. Apa peranan dari ketua departemen HSE?


d. Bagaimana langkah-langkah melakukan industrial hygiene?

e. Apa tujuan dilakukan industrial hygiene?


2. Pada proses antisipasi dr John membuat penilaian risiko kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
yang dapat dinilai melalui proses bisnis aktivitas perusahaan.
a. Apa saja masalah-masalah terkait kesehatan dan keselamatan kerja?

b. Bagaimana proses antisipasi dalam industrial hygiene?


c. Bagaimana penilaian resiko kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan?
3. Pada proses rekognisi didapatkan bahwa pengolahan air limbah perusahaan yang menggunakan
bakteri Bacillus subtilis untuk menjernihkan dan memastikan kualitas air limbah tidak berbahaya
jika masuk kedalam air tanah atau sungai di sekitar perusahaan. Tetapi dr John menemukan E coli
pada air penampungan yang digunakan untuk pekerja dan masak. Berdasarkan laporan klinik
perusahaan didapati tiga penyakit terbanyak berdasarkan keluhan pekerja adalah alergi
pernapasan, pegal-pegal, dan luka akibat kerja. 80% pekerjaan di dalam pabrik menggukanan
mesin yang memiliki total bising 120dB dan pada daerah pemukiman warga memiliki total bising
75dB. Pekerja bekerja dari hari senin sampai sabtu selama 5 jam sehari. Koki perusahaan belum
melakukan tes kesehatan terkait pekerjaannya dan dr. John menemukan food safety and hygiene
perusahaan yang buruk. Perusahaan belum memberikan alat pelindung diri (APD) yang tepat
seperti masker untuk debu kayu, ear plug yang memiliki noise reduction rate (NRR) yang tepat,
safety sign yang tepat dan belum dibuatnya area evakuasi dan tempat berkumpul apabila terjadi
kasus emergensi. Penggunaan bahan kimia tidak disimpan sesuai dengan material safety data sheet
(MSDS) –nya.
a. Bagaimana kualitas air yang baik?

b. Apa fungsi dari bakteri Bacillus subtillis?


c. Bagaimana penampungan air di perusahaan terkontaminasi e. coli?

d. Berapa nilai standard bising pada tempat kerja dan permukiman?


e. Berapa durasi waktu maksimal terpapar suara dengan 120dB?

f. Apa dampak dari terpapar suara 120dB? (pekerja)


g. Apa dampak dari terpapar suara 75dB? (warga)

h. Apa tes kesehatan yang perlu dlakukan oleh koki perusahaan?


i. Apa kriteria food safety and hygiene yang baik?

j. Apakah APD pada perusahaan PT Kayu Indah sudah lengkap?


k. Apa akibat jika bahan kimia tidak disimpan sesuai dengan MSDS?

l. Apa kemungkinan bahan kimia yang digunakan oleh perusahaan kayu?


4. Dr. John melakukan proses evaluasi dengan membagi analisis findingnya berdasarkan risiko
kesehatan kerja dan keselamatan kerja. Resiko kesehatan kerja dilihat berdasarkan hazard fisikal,
kimia, biologi, psikososial, dan ergonomic, sedangkan risiko keselamatan kerja dilihat dari unsafe
action dan unsafe condition.
a. Bagaimana cara melakukan evaluasi risiko kesehatan kerja?
b. Bagaimana cara melakukan evaluasi risiko keselamatan kerja?

c. Apa saja hazard yang terjadi pada kasus? Jelaskan!


5. Pada proses control, dr. John melakukan HSE risk management.
a. Bagaimana cara melakukan proses control HSE risk management?
KERANGKA KONSEP
KESIMPULAN

Dr. John ketua departemen health and safety environment (HSE) PT Kayu
Indah menemukan masalah kesehatan dan keselamatan kerja sehingga perlu
dilakukan industrial hygiene.

You might also like