gas dan unsur vital dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas. Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan. Pemberian terapi O2 dalam asuhan keperawatan, memerlukan dasar pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya O2 dari atmosfir hingga sampai ke tingkat sel melalui alveoli paru dalam proses respirasi. Berdasarkan hal tersebut maka perawat harus memahami indikasi pemberian O2, metode pemberian O2 dan bahaya-bahaya pemberian O2. PENGERTIAN Oksigen adalah gas tidak berbau,tidak berwarna yang digunakan dalam mengobati ataupun mencegah terjadinya hipoksia pada jaringan. (Jamieson et al 2007). Walaupun sudah umum digunakan dalam pelayanan kesehatan naamun masih sering dijumpai ketidaktepatan dalam penggunaanya.(Kor and Lim 2000, Wong et al 2000,Thompson et al 2002,Kbar and Campbell 2006) Proses respirasi merupakan proses pertukaran gas yang masuk dan keluar melalui kerjasama dengan sistem kardiovaskuler dan kondisi hematologis. Oksigen di atmosfir mengandung konsentrasi sebesar 20,9 % akan masuk ke alveoli melalui mekanisme ventilasi kemudian terjadi proses pertukaran gas yang disebut proses difusi. Difusi adalah suatu perpindahan/ peralihan O2 dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dimana konsentrasi O2 yang tinggi di alveoli akan beralih ke kapiler paru dan selanjutnya didistribusikan lewat darah Kegagalan pernafasan Peningkatan pernafasan Hipoksemia 1. Sistem Aliran Rendah a. Kateter nasal
b. Kanula nasal c. Sungkup muka sederhana.
d. Sungkup muka dengan kantong
rebreathing e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
2. Sistem Aliran Tinggi
Penggunaan oksigen mempengaruhi jaringan paru.Hal ini terjadi jika pemberian oksigen dengan konsentrasi lebih dari 60 % diberikan lebih dari 24 jam maka akan menyebabkan menurunnya pengembangan paru.Perubahan jaringan paru yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi oksigen disebut dengan keracunan oksigen ( Oxygen Toxicity)(Jevon and Ewens 2001). Tingginya konsentrasi oksigen dapat menyebabkan menurunnya produksi surfaktan, sehingga mengakibatkan atelektasis ANALISA PICO OKSIGENASI.docx Terapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat. Secara klinis tujuan utama pemberian O2 adalah (1) untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah, (2) untuk menurunkan kerja nafas dan meurunkan kerja miokard. Syarat-syarat pemberian O2 meliputi : (1) Konsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol, (2) Tidak terjadi penumpukan CO2, (3) mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah, (4) efisien dan ekonomis, (5) nyaman untuk pasien. Dalam pemberian terapi O2 perlu diperhatikan “Humidification”. Hal ini penting diperhatikan oleh karena udara yang normal dihirup telah mengalami humidfikasi sedangkan O2 yang diperoleh dari sumber O2 (Tabung) merupakan udara kering yang belum terhumidifikasi, humidifikasi yang adekuat dapat mencegah komplikasi pada pernafasan