Indonesia merupakan negara importir, prosesor, konsumen
dan eksportir terbesar ke-8 di dunia dalam asbes dan bahan asbes. dengan data terakhir menunjukkan konsumsi tahunan 65.000 ton / tahun
Industri asbes di Indonesia terdapat lebih dari 26 pabrik
yang memproduksi dan mempekerjakan lebih dari 7000 pekerja dalam proses tersebut. Beberapa kasus asbes yang disebabkan mesothelioma atau kanker paru-paru, masa inkubasi dari serat asbes yang cukup lama akan membuat para pekerja tidak mengerti akibat dari paparan asbes dapat menyebabkan kanker
Kementerian Tenaga Kerja Indonesia juga
telah mengeluarkan keputusan untuk perlindungan dan pengawasan pekerja asbes (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-03- / MEN / 1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan asbes). APA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MEMINIMALISIR RISIKO ARD DI ASIA? 1. Pengurangan pajanan 3. Melatih keterampilan para pekerja Oleh karena itu meminimalkan paparan serat akan mengurangi Pusat Nasional untuk Asbestos risiko pengembangan ARD. Di terkait penyakit ini Australia Inggris peraturan hukum penggunaan asbes sudah ada telah memberikan kontribusi sejak tahun 1930an dan untuk pelatihan di sejumlah penggunaan asbes dilarang lebih dari 10 tahun yang lalu. negara Asia dan juga
mengembangkan Kerjasama
2. Deteksi dini Penelitian Asbes Australia-Asia
• Skrining mesothelioma untuk memfasilitasi kolaborasi adalah serum atau urinary penelitian dan mengembangkan mesothelin levels walaupun nilainya sebagai beasiswa pelatihan di bidang ini. alat skrining terbatas.