You are on page 1of 17

Terapi Medik Nyeri, Terapi

Pemberian Cairan, Program


Kesehatan Nasional Lansia

Kelompok 5 :
-Dwi Rizky Praja Putri
-Lasmiaty
-Jessy Shavilla
-Reggyanto M.Gussabi
-Tri Handayani
Terapi Medik Dalam Mengatasi Nyeri
Pada Lansia
• Definisi
Nyeri adalah suatu sensasi yang disebabkan karena rusaknya
jaringan, bisa di kulit sampai jarngan yang paling dalam.
Setiap orang,apalagi lansia ( lanjut usia ), tentu pernah
merasaskan nyeri selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri ini
kualitas dan kuantitasnya berbeda dari satu orang ke orang lain,
tergantung dari tempat nyeri, waktu, penyebab dan lain-lain.
Pada lansia rasa nyeri ini sudah menurun, sehingga keluhan akan
berkurang, karena kepekaan sarafnya sudah mulai berkurang
bahkan bisa sampai hilang sama sekali. (Warfileds,1991; Park and
Fulton,1991).
• Nyeri pada lansia dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan,fisik dan psikologi. Penanganan nyeri pada lansia,
tergantung darin lokasi, lamanya nyeri tersebut berlangsung dan
berbagai faktor lain yang mempengaruhinya. Nyeri akut harus
diselesaikan segera, dan penanganan nyeri kronis harus dilakukan
secara hati-hati. Penganan nyeri harus dilakukan dengan asesmen
yang sering melibatkan: psikiater, occupational therapist dan
dibawah pimpinan geriatrist dan penyakit dalam. Terapi nyeri
dengan cara pemberian obat secara oral, injeksi, perilaku, operasi
dan lain-lain yang melibatkan disiplin ilmu lain.
Obat Yang Sering Digunakan Untuk
Nyeri
1. Analgesik sederhana :
 Parasetamol dan aspirin merupakan analgesik
sederhana,dimana aspirin mempunyai efek anti – inflamasi.
Dallam penatalaksaan nyeri, aspirin tidak lebih baik dari
obat AINS lain dan penggunaannya tidak di rekomendasikan
untuk pemakaian rutin yang teratur.
 Parasetamol merupakan analgesik yang paling sering
digunakan, aman dan dapat diberikan secara teratur.
2. Obat AINS
 Merupakan analgesik efektif dengan daya anti –
inflamasi. Obat ini sering digunakan pada artritis
dan nyeri muskuloskeletal serta keluhan myeri
lain yang berdasar atas peradangan.
3. Anti-konvulsan :
 Karbamasepin, valproat sodium dan fenition
sering digunakan pada nyeri kronik neuropatik.
Pada lanjut, nyeri pasca-herpetika, nyeri pasca
stroke dan nyeri neuropati perifer sering
terdapat dan obat anti konvulsan ini lebih
efektif dibandingkan analgesik untuk
mengontrolnya.
4. Anti depresan :
 Nyeri kronik sering didapatkan dalam bentuk
campuran dengan depresi klinik. Depsi dapat
diterapi dengan obat anti depresan atau
psikoterapi.
Obat-obat lain :
 Kapsaisin merupakan obat topikal yang digunakan
untuk nyeri neuropatik.
Lansia seringkali memerlukan intervensi
psikologik untuk penatalaksanaan nyeri
kroniknya, seperti edukasi tentang nyeri dan
akibatnya, konseling, relaksasi, imagery dan
meditasi juga bisa bermanfaat.
Terapi Medik Pemenuhan Cairan Pada
Lansia
• Definisi terapi cairan adalah suatu tindakan pemberian air dan
elektrolit dengan atau tanpa zat gizi kepada pasien-pasien yang
mengalami dehidrasi dan tidak bisa dipenuhi oleh asupan oral
biasa melalui minuman atau makanan.
• Dehidrasi ringan : digunakan terapi cairan oral (lewat mulut).
• Dehidrasi sedang sampai berat atau asupan oral tidak
memungkinkan, misalnya jika ada muntah-muntah atau pasien
tidak sadar diberikan cairan melalui infus.
Pemenuhan Cairan Pada Lansia
Manusia perlu minum untuk mngganti cairan tubuh yang hilang
setelah melakukan aktivitas. Dianjurkan minimal kita minum air
putih 1,5 sampai dengan 2 liter/hari. Air mineral atau air putih
lebih baik dari pada kopi, softdrink, sirup, dll. Karena tidak baik
untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi para lansia
yang pempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti kencing manis,
darah tinggi, obesitas dan jantung.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan pada lansia :
1. Berat badan (lemak tubuh)
2. Fungsi ginjal
3. Terdapat penurunan asam lambung
4. Lansia mempunyai pusat haus yang kurang sensitif dan mungkin
mempunyai masalah dalam mendapatkan cairan (misalnya
gangguan dalam berjalan) atau mengungkapkan keinginan untuk
minum (misalnya penderita stroke).
Program Kesehatan Lansia
• Kebijakan pelayanan lansia terutama ditunjukan disusun
berdasarkan prinsip-prinsip mewujudkan lansia sehat sebagai
berikut :
1. Pembinaan kesehatan lansia terutama ditujukan pada upaya
peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk mandiri, tetap
produktif dan berperan aktif dalam pembangunan, selama
mungkin.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran
keluarga dan masyarakat, serta menjalin kemitraan dengan
Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakat,
kelompok khusus, dan swasta dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan lansia secara berkesinambungan.
3. Pembinaan kesehatan lansia dilaksanakan melalui
pendekatan holistik dengan memperhatikan nilai
sosial dan budaya yang ada
4. Pembinaan kesehatan lansia dilaksanakan secara
terpadu dengan meningkatkan peran, koordinasi dan
integrasi dengan lintas program dan lintas sektor.
5. Pembinaan kesehatan lansia dilaksanakan sebagai
dari pembinaan kesehatan keluarga
6. Pendekatan siklus hidup dalam pelayanan kesehatan
untuk mencapai lansia sehat, mandiri,aktif dan
produktif.
7. Upaya kesehatan lansia dilaksanakan melalui
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
rujukan yang berkualitas, secara komprehensif
meliputi upaya promotif,preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan program nasional
kesehatan lansia
1. Memperkuat dasar hukum pelaksanaan pelayanan kesehatan
lansia
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan tingkat
pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan santun lansia
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring
pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia yang melibatkan lintas
program, lintas sektor, organisasi profesi, lembaga
pendidikan, lembaga penelitian, lembaga swadaya masyarakat,
dunia usaha, media massa dan pihak terkait lainnya.
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di
bidang kesehatan lansia
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan
keluarga, masyarakat, dan lansia dalam upaya
peningkatan kesehatan lansia
6. Meningkatkan peran serta lansia dalam upaya
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Referensi
 http://stikeskabmalang.wordpress.com/nyeri-
dan-tatalaksanaan-nyeri-pada-lansia/
 http://dokumen.tips//documents/terapi-cairan-
pada-lansia.html
 PMK no 25 tahun 2016 tentang rencana aksi
nasional kesehatan usia lanjut
 Utama, Hendra. 2000. GERIATRI ( Ilmu
kesehatan usia lanjut) edisi 2. Jakarta

You might also like