You are on page 1of 55

Tutor 1

Blok 3.1

Kelompok 5
KELOMPOK 5 :
ANGGUN MARDALITIYA G1A110069
IMAM AGASI G1A113010
NURAIDA ADLALAILA G1A113112
ZETRI SEPTIANI WULANDARI G1A113113
DENY EKA SAPUTRA G1A113135
ALI SUBEKTI G1A113138
NABILA DAVEGA G1A114039
ROMI WIJIANTO G1A114041
ARA BAYSARI G1A114052
MARISA HANA’ M. G1A114053
RACHILLA ARANDITA S. G1A114080
MUTIA RAMADHANI S.L. G1A114081
MUHAMMAD FAHMI IBNU G1A114114
Skenario
”Ngiik... Ngiik”
Tia 23 tahun datang ke UGD RS Raden Mattaher dengan keluhan
sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 1 jam yang lalu dan sudah
menggunakan obat yang biasa ia gunakan tetapi keluhan sesaknya tidak
berkurang. Di UGD Tia lebih nyaman dalam posisi duduk untuk
mengurangi sesakdan ketika berbicara dengan kata – kata. Sesak nafas
disertai dengan bunyi nafas mengi dan batuk berdahak berwarna jernih ,
darah (-). Sesak tidak disertai dengan demam. Tia mengaku keluhan
sepertiini sering ia rasakan sejak kecil. Keluhan timbul apabila ia terkena
debu atau asap. Keluhan timbul hampir tiap minggu, keluhan ini juga
mangganggu tidur dan dalam bulan ini keluhan timbul 3 kali ketika malam
hari. Setahun yang lalu bahkan Tia sempat dirawat di ICU akibat keluhan
sesak nafasnya.
Tia mengatakan ibunya sering bersin – bersin dan pilek apabila
terpapar debu atau cuaca dingin.
Tia pun bertanya ke dokter apakah ada hubungan antara kondisi
ibunya dengan keluhan yang di alami oleh Mulan. Saat memeriksa, dokter
sambil mengingat kembali ilmu-ilmu yang terkait dengan kelainan di
sistem pernafasan.
Sebagai dokter UGD apa yang harus anda lakukan untuk mengatasi
keluhan Tia? Edukasi apa yang harus diberikan oleh dokter kepada Tia?
Klarifikasi Istilah
• Sesak Nafas : Sensasi atau perasaan tidak bisa
meghirup udara secara normal penuh.
• Mengi : Bunyi nafas seperti bersiul, terjadi karena
penyempitan saluran nafas akibat adanya obstruksi.
• Batuk berdahak : Mekanisme pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asing disaluran nafas.
• Demam : Peningkatan suhu tubuh di atas normal (37,2
C)
• Bersin : Mekanisme reflex pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asing di saluran nafas.
• Pilek : Radang Selaput lendir di hidung.
• Dahak : Sekret atau mukus yang dikeluarkan karena
produksi secara berlebihan yang dapat menghambat
jalan nafas.
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi
sistem respirasi?
Jawab :
ANATOMI
Berdasarkan fungsi:
1. Zona Konduksi
cavum nasal, faring (nasofaring, orofaring,
laryngofaring), laring, trakea, bronkus (primer,
sekunder, tersier/segmental), bronkiolus
terminal.
2. Zona respiratorik
Bronkiolus respiratorik, duktus alveolaris, sacus &
alveoli.
HISTOLOGI
PERALIHAN EPITEL
Bagian konduksi -> epitel bertingkat silindris
bersilia bersel goblet; except vestibulum nasi,
orofaring, epliglotis pars lingua, pita suara

>> bronkiolus -> epitel selapis silindris bersilia


bersel goblet

>> bronkiolus terminal -> epitel selapis kuboid


bersilia & sel Clara
FISIOLOGI
• Ventilasi Pulmonal
• Difusi oksigen-karbondioksida
• Transport oksigen-karbondioksida dengan
menggunakan eritrosit
• Regulasi ventilasi
2. Apa klasifikasi dari sesak nafas?
Jawab:
• Berdasarkan Waktu:
1. Sesak Nafas Akut
2. Sesak Nafas Akut
• Berdasarkan Posisi Tubuh:
1. Ortopneu
2. Platipneu
3. Trepopneu
3. Bagaimana mekanisme dari sesak nafas?
Jawab :
• Rangsang sensorik menuju korteks serebral
Sesak napas terjadi akibat dari ketidaksesuaian
antara aktivitas pusat pernafasan motorik dan
informasi aferen dari mekanoreseptor di saluran
napas, paru dan struktur dinding dada.
• Persepsi dari sensasi
Hasil dari interpretasi informasi yang tiba dikorteks
sensorimotorik. Interpretasi tersebut sangat
bergantung pada psikologis seseorang dan menjadi
hal yang subjektif
4. Mengapa keluhan tidak berkurang setelah
diberikan obat?
Jawab :
Disebabkan karena 2 hal:
1. Karena ketidaktepatan dalam pemberian
dosis obat dan keluhan meningkat
2. Tubuh yang telah resisten terhadap obat
yang diberikan
5. Apa saja penyebab terjadinya sesak nafas?
Jawab :
Sesak nafas dapat dicetuskan beberapa hal :
1. Peningkatan kebutuhan pernafasan, seperti saat
latihan, demam, keadaan hipoksia, anemia berat,
asidosis metabolic.
2. Penurunan kapasitas ventilasi seperti efusi pleura,
pneumotoraks, massa intratoraks, trauma tulang uga
atau kelemahan otot
3. Peningkatan resistensi saluran nafas seperti pada
asma atau PPOK
4. Penurunan compliance paru, seperti pada fibrosis
interstisial atau edema paru.
6. Jelaskan macam-macam suara nafas?
Jawab :
1. Suara Nafas Pokok Normal Paru:
• Vesicular
• Bronkovesikular
• Bronchial
• Trakeal
• Amorfik
2. Suara nafas tambahan
• Ronki basah (crackels atau rales)
• Ronki kering
• Bunyi gesekan pleura
• Pneumothorax click
• Hippocrates succession
7. Apa saja gejala yang tampak saat sesak nafas?
Jawab :
1. Nafas menjadi pendek
2. Sulit untuk mengucapkan kalimat panjang.
3. Menggunakan otot nafas tambahan
4. Penderita lebih nyaman pada posisi duduk
5. Bahu membungkuk
6. Ukuran lubang hidung meningkat
8.Mengapa Tia merasa lebih nyaman pada posisi
duduk?
Jawab :
Posisi duduk/semi fowler dengan kemiringan 45
derajat adalah posisi paling efektif bagi pasien
dengan keluhan sesak nafas. Posisi ini akan
membantu paru-paru untuk lebih mudah
mengembang dan mengurangi tekanan dari
abdomen pada diaphragma.
9.Bagaimana mekanisme mengi dan batuk?
Jawab :
Mekanisme Mengi:
Adanya proses inflamasi

hiperproduksi mucus, edema mukosa dan spasme otot polos

penyempitan saluran nafas kecil

saluran nafas tidak dapat dikosongkan secara cepat.

turbulensi arus udara menggetarkan mucus bronkus secara berlebihan

mengi/ wheezing
Mekanisme Batuk

Fase • perangsangan reseptor mukosa oleh iritan, sinyal ke


Iritasi medula otak melalui nervus vagus

Fase • Glotis dan pita suara terbuka, 2,5 L udara di inspirasi


Inspirasi secara cepat
Dalam

• otot-otot abdomen berkontraksi kuat mendorong diafragma,


Fase
otot interkostalis internus juga berkontraksi >> tekanan dalam
Kompresi
paru meningkat sampai 100 mm Hg atau lebih.

• pita suara dan epiglotis sekonyong-konyong terbuka lebar >> udara


Fase bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar dengan kecepatan 75
Ekspulsi – 100 mil/jam. Biasanya membawa iritan dari bronkus atau trakea.
10. Apa saja jenis – jenis sputum? Dan jelaskan
penyebab terbentuknya masing – masing jenis
sputum tersebut!
Jawab :
Sputum kekuning-kuningan >> infeksi.
Sputum hijau >> penimbunan nanah.
Sputum yang mengandung darah:
 Darah dari saluran cerna >> gelap, dan mual, muntah
dan anemia.
 Darah dari saluran nafas bawah >> merah
cerah,berbusa dan riwayat batuk dengan atau tanpa
anemia.
Tampilan Sputum Kemungkinan Penyebab
Kental, translusen, putih keabu-abuan Pneumonia atipikal, asma
Seperti jelly buah kismis (merah bata) Klebsiella pneumonia
Warna karat (warna air buah plum) Pneumonia pneumolokal
Merah muda, berbusa Edema paru
Warna ikan salmon atau kuning pucat Pneumonia stafilokokus
Sputum mukopurulen: kuning kehijauan Pneumonia bakteri: bronkitis akut atau
atau abu-abu kotor kronis
Anaerob oral (aspirasi), abses paru,
Purulen dan berbau busuk
bronkiektasis
11. Apa makna klinis dari dahak yang jernih, tidak ada
darah, dan dan tidak ada demam?
Jawab:
• Jika sputum yang dikeluarkan berwarna jernih >>
terjadi hipersekresi mukus yang dapat disebabkan
adanya alergen yang masuk ke saluran nafas seperti
debu dan asap.
• Jika sputum yang dikeluarkan kuning atau hijau
berarti terdapat infeksi di saluran nafas.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
>>> tidak terjadi infeksi pada Tia.
12. Apa makna klinis sesak nafas disertai mengi?
Jawab :
• Sesak nafas >> ketidakseimbangan kebutuhan bernafas dan
kapasitas ventilasi atau ketidakmampuan untuk bernafas
secara normal maupun gabungan dari keduanya sehingga
meningkatkan usaha bernafas.
• Mengi (wheezing) >> suara nafas karena penyempitan jalan
udara atau tersumbat sebagian.

Pada kasus Tia, adanya sesak nafas disertai mengi


menunjukkan adanya penyempitan jalan nafas
sehingga menyebabkan peningkatan usaha bernafas.
13. Apa makna klinis sesak nafas yang tidak disertai
demam?
Jawab :

Gejala sesak napas Tidak terjadi proses


dan batuk berdahak infeksi yang merupakan
yang tidak disertai penyebab dari
demam terjadinya demam.
14. Apa hubungan sesak nafas dengan debu dan
asap?
Jawab :
Asap dan debu menimbulkan iritasi mata, kulit
dan gangguan saluran pernapasan yang lebih berat,
fungsi paru berkurang, bronchitis, asma ekserbasi,
dan kematian dini.
Partikel asap cenderung sangat kecil. Partikel
halus dapat terinhalasi ke dalam paru sehingga lebih
beresiko mengganggu kesehatan dibandingkan
partikel lebih besar.
15. Apa makna klinis yang dirasakan Tia sejak kecil?
Jawab :

Penyakit yang di
Sesak nafas alami
yang di alami merupakan
tia sejak kecil penyakit
kronik/berulang.
16. Apa makna klinis dari keluhan yang timbul 3 kali
saat malam hari dalam sebulan?
Jawab :
Gejala Klinis Asma
Persisten Ringan :
• Mingguan
Keluhan Tia : • gejala >1x/minggu
Asma Persisten • Terapi <1x/hari
Timbul 3 kali saat Ringan • serangan dapat
malam hari dalam menggangu aktifitas
sebulan dan tidur
• > 2kali sebulan
• APE >80%
• VEP1 >_ 80% nilai
prediksi
• APE >_ 80% nilai
terbaik
• variability APE 20-
30%
17. Apa hubungan keluhan tia dengan ibunya ?
Jawab :
Tia mengalami asma ektrinsik atau alergik. Pada
pasien yang mempunyai komponen alergi, jika
ditelusuri ternyata sering terdapat riwayat asma atau
alergi pada keluarganya. Faktor genetik yang
diturunkan adalah kecenderungan memproduksi
antibodi IgE yang berlebihan (sifat atopik). Gen yg
terlibat : IRF2, IL-3, II-4, HLAD dan lainnya.

Namun pada kasus Tia manifestasi antara ibu dan Tia


berbeda
18. Apa yang terjadi dengan ibunya Tia? dan
jelaskan penyebab, patogenesis, diagnosis,
dan diagnosis banding yang terjadi pada
ibunya Tia!
Jawab :

Etiologi :
Debu dan cuaca dingin.
Patogenesis
Histamin (preformed mediator) menyebabkan :
• Rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin.
• Kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi
dan permeabilitas kapiler meningkat >> rinorea.
• Hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid.

Diagnosis Banding
• Rhinitis Alergi
• Rhinitis vasomotor/rhinitis nonallergik
• Rhinitis gustatory
• Rhinitis medicamentosa
• Rhinitis hormonal
• Rhinitis anatomik
• Polip Nasal
• Sinusitis Akut dan Kronik
Diagnosis :
Rhinitis Alergi
19. Bagaimana alur penegakan diagnosis pada Tia?
Jawab :
Anamnesis yang baik cukup untuk menegakkan
diagnosis, ditambah dengan pemeriksaan jasmani dan
pengukuran faal paru untuk meningkatkan nilai diagnostik.

Riwayat penyakit atau gejala :


• Bersifat episodik, seringkali dengan atau tanpa pengobatan
• Gejala berupa batuk, sesak napas,rasa berat didada dan
berdahak
• Gejala timbul/memburuk terutama malam/dini hari
• Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
• Memberi respons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat
penyakit :
• Riwayat keluarga(atopi)
• Riwayat alergi/atopi
• Penyakit lain yang memberatkan
• Perkembangan penyakit dan pengobatan

Pemeriksaan jasmani
Kelainan pemeriksaan jasmani yang paling sering
ditemukan adalah mengi pada saat auskultasi.
Faal Paru
Pengukuran faal paru dengan Spirometri digunakan
untuk mengukur :
• Obstruksi jalan napas
• Reversibiliti kelainan faal paru
• Variabilitas faal paru, sebagai penilaian tidak
langsung terhadap hiperesponsif jalan napas.
20. Apa saja diagnosis banding pada Tia?
Jawab :
• BRONKITIS KRONIK
• EMBOLI PARU
• GAGAL JANTUNG KIRI
• EMFISEMA PARU
21. Apa yang terjadi pada Tia? Dan apa definisinya?
Jawab :

Tia mengalami asma


bronkial.

Asma bronchial adalah


suatu penyakit dengan ciri
meningkatnya respon trakea
dan bronkus terhadap
berbagai rangsangan
dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas
yang luas dan reversible
22. Mengapa Tia sempat dirawat ICU?
Jawab :
Kemungkinan keadaan Tia pada saat itu
membutuhkan perawatan yang intensive yang dapat
disebabkan oleh gangguan napas yang
membutuhkan terapi intensif .
23. Jelaskan etiologi yang terjadi pada Tia?
Jawab :
Etiologi Asma
Faktor predisposisi Genetik

Faktor presipitasi Alergen

Stress

Perubahan cuaca

Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat

Lingkungan kerja
24. Jelaskan epidemiologi dari penyakit yang
terjadi pada Tia?
Jawab :
• Terdapat 300 juta penduduk dunia yang menderita
penyakit asma.
• Asma terjadi pada anak-anak maupun dewasa,
dengan prevalensi lebih besar pada anak-anak
• Pada SKRT 1992, asma, bronkitiskronik, dan
emfisema sebagai penyebab kematian keempat di
Indonesia (5,6%).
• Pada SKRT 1995, dilaporkan prevalensi asma di
Indonesia sebesar 13 per 1.000 penduduk
• Dari hasil penelitian Riskesdas, prevalensi
penderita asma di Indonesia adalah sekitar 4%.
25. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi yang terjadi
pada Tia?
Jawab :
PATOGENESIS
Patofisiologi
Asma akan menimbulkan hal sebagai berikut:
1. Gangguan ventilasi berupa hipoventilasi
2. Ketidakseimbangan ventilasi perfusi dimana
distribusi ventilasi tidak setara dengan
sirkulasi darah paru
3. gangguan difusi gas ditingkat alveoli .
26. Apa saja faktor resiko dari penyakit Tia ?
Jawab :
27. Jelaskan manifestasi klinis yang terjadi pada Tia?
Jawab :
• Batuk
• Nafas sesak (dispnea) terlebih pada saat
mengeluarkan nafas (ekspirasi)
• Wheezing (mengi)
• Nafas dangkal dan cepat
• Ronkhi
• Retraksi dinding dada
• Pernafasan cuping hidung (menunjukkan telah
digunakannya semua otot-otot bantu pernafasan
dalam usaha mengatasi sesak yang terjadi
• Hiperinflasi toraks (dada seperti gentong)
28. Apa saja klasifikasi yang terjadi pada Tia?
Jawab :
Klasifikasi asma berdasarkan ada tidaknya penyakit
imun
1. Asma ekstrinsik
Episode asma biasanya disebabkan oleh reaksi
hipersentivitas tipe I yang dipicu oleh pajanan ke
suatu antigen ekstrinsik
2. Asma intrinsik
Mekanisme pemicu bersifat nonimun aspirin,
infeksi paru terutama virus, dingin, stress,
psikologis, olahraga dan inhalasi ozon dan sulfur
dioksida.
Klasifikasi derajat asma berdasarkan gambaran klinis
Klasifikasi berat serangan asma akut
29. Bagaimana penatalaksanaan yang terjadi pada Tia, mulai dari
tatalaksana dari UGD hingga tatalaksana setelah sembuh?
Jawab :
30. Bagaimana pencegahan dan Edukasi yang tepat
untuk Tia?
Jawab :
Pencegahan
• Pencegahan primer
Perkembangan respons imun jelas menunjukkan bahwa
periode prenatal dan perinatal merupakan periode untuk
diintervensi dalam melakukan pencegahan primer penyakit
asma.
• Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder yaitu mencegah yang sudah
tersensitisasi untuk tidak berkembang menjadi asma
• Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah mencegah agar tidak terjadi
serangan/bermanifestasi klinik asma pada penderita yang
sudah menderita asma
Edukasi
31. Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada
penyakit Tia? Dan jelaskan penyebab dari
masing – masing komplikasi tersebut!
Jawab :
• Atelektasis
• Emfisema Subkutis
• Gagal Nafas
• Pneumothoraks
• Status Asmatikus
32. Jelaskan prognosis yang terjadi pada Tia?
Jawab :
Prognosis jangka panjang asma anak pada umumnya
baik. Sebagian besar asma anak hilang atau
berkurang dengan bertambahnya umur.
Pada tia ini tergolong asma persistensi sedang
dengan prognosisnya baik karena tia masih bisa
berbicara dengan kata-kata dengan posisi duduk
tanpa membungkuk.
THX

You might also like