You are on page 1of 18

KERACUNAN SIANIDA

SYUKRI
G1A218060
Secara tradisonal sianida dikenal sebagai racun. Selama ini sianida telah digunakan
sebagai alat untuk pembunuhan massal, upaya bunuh diri, dan sebagai senjata
perang.

Bahan-bahan seperti wol, sutra, dan polimer sinstetik mengandung karbon


dan nitrogen juga dapat menghasilkan gas sianida bila terpapar suhu tinggi

Sianida banyak diigunakan dalam proses industri yang membutuhkan


electroplating atau polishing logam

Sianida juga ditemukan pada insektisida untuk pengasapan/desinfeksi massal


BENTUK

Cairan

Padat
NaCN dan KCN

Gas
CAIRAN

Hidrogen Sianida dalam bentuk cair dikenal sebagai Asam sianida atau
asam prussit merupakan cairan jernih atau dapat juga berwarna biru pucat
pada suhu kamar yang bersifat asam, larut dalam air, alkohol dan eter, titik
didih 26,5 C (mudah menguap dalam suhu ruang), titik beku 14 C .
• HCN memiliki aroma khas yaitu amandel atau bau pahit seperti almond
• HCN digunakan untuk :
Sintesis kimia
Lumigasi gudang-gudang kapal untuk membunuh tikus
Padat
Sianida dalam bentuk padat ialah sodium sianida (NaCN) dan
potassium sianida (KCN) yang berbentuk serbuk dan berwarna putih
• Kegunaan : dipakai dalam proses pengerasan besi dan baja, penyepuhan
emas dan perak, serta dalam fotografi
• Kegunaan lain :
• AgCN : semir sepatu putih
• Ferosianida : fotografi
• Acrylonitrile : sintesis kares
• Ca-Cyanimide : pupuk penyubur
Gas

Hidrogen sianida disebut juga formonitrile merupakan gas yang tidak


berasa dan memiliki bau pahit yang seperti bau almond. Kebanyakan orang
dapat mencium baunya, tetapi ada beberapa orang yang karena masalah
genetiknya tidak dapat mencium bau HCN. Sianida dalam bentuk gas
lambat diabsorbsi melalui kulit namun cepat diabsorbsi melalui pernafasan
Keracunan
Keracunan akut
• Meyebabkan kegagalan pernafasan, kematian timbul dalam beberapa menit
• Gejala yang timbul antara menelan-kematian: rasa terbakar di kerongkongan dan
lidah, sesak nafas, hipersalivasi, mual, muntah, sakit kepala, vertigo, fotofobi,
tinitus, pusing, kelelahan.
• Gejala lain : sianosis muka, busa di mulut, nadi cepat dan lemah, pernafasan cepat,
pupul dilatasi, reflek lambat, udara pernafasan dan muntahan berbau amandel..
• Racun yg diinhalasi : palpitasi, sukar nafas, mual muntah, sakit kepala,salivasi,
lakrimasi, iritasi mulut dan kerongkongan, pusing, kelemahan ekstremitas, kejang,
koma bahkan meninggal.
Keracunan kronik
Gejala :
• Pucat, berkeringat dingin, rasa tidak enak dalam perut, mual dan kolik, rasa
tertekan didada dan sesak nafas.
• Menyebabkan goiter dan hipotiroid

Gejala keracunan Calsium cynamide : sakit kepala, vertigo, sesak nafas dan
meninggal akibat kegagalan pernafasan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan luar :
-Ditemukan bau amandel dari mulut dan hidung dengan menekan dada mayat
-Sianosis pd wajah dan bibir
-Busa keluar dari mulut
-Lebam mayat berwarna merah terang, kadang biru-kemerahan

Pemeriksaan bedah jenazah :


-Bau amandel ketika membuka rongga dada, perut, otak dan lmbung.
-Darah, otot, penampang tubuh bewarna merah terang.
-Ditemukan tanda-tanda asfikia
-Korban yang menelan alkali sianida : mukosa lambung korosi dan bewarna merah kecoklatan,
Pemeriksaan
Laboratorium :
1. Uji kertas saring
interpretasi
+ : bila warna berubah menjadi biru
- : bila warna tidak berubah atau merah muda
Sedangkan warna biru muda meragukan.

2. Sianida serum
- sianida serum > 0.5 mg/L  keracunan sianida-

3. Laktat serum
- Laktat serum >8 mmol/L  keracunan sianida
Pengobatan
Pengobatan
A. Dekontaminasi
Dekontaminasi disesuaikan dengan jalur paparan, secara umum bisa dikategorikan sebagai
berikut:
1) Inhalasi: pindahkan pasien ke lokasi yang bebas dari asap paparan dan tanggalkan
pakaian pasien.
2) Mata dan kulit: tanggalkan pakaian yang terkontaminasi, cuci kulit yang terpapar dengan
sabun dan atau air, irigasi mata yang terpapar dengan air atau salin, lepaskan lensa kontak.
3) Saluran pencernaan: jangan menginduksi emesis, arang aktif bisa diberikan bila pasien
dalam keadaan sadar dan masih dalam waktu 1 jam sejak terpapar sianida. Isolat emesis
bisa diberikan untuk membantu pengeluaran hidrogen sianida.
Pengobatan
B. Bantuan hidup dasar dan bantuan pertama pada penyakit jantung
Tujuan utama adalah untuk melindungi otak dari kerusakan yang
ireversibel akibat hipoksia, karena peredaran darah akan berhenti selama 3-4
menit.
Pada kasus keracunan sianida di mana terjadi penurunan utilisasi,
pemberian oksigen 100% pada pasien dengan masker nonrebreather atau tube
endotrakeal bisa membantu. Hal ini bisa membantu efektifitas penggunaan
antidot dengan mekanisme kompetisi dengan sianida ke sisi ikatan sitokrom
oksidase.
Pengobatan

C. Terapi antidot.
Di Amerika ada dua antidot yang telah disetujui oleh FDA yaitu kit antidot
sianida yang sudah digunakan selama puluhan tahun serta hidroxokobalamin
yang disetujui pada tahun 2006. Kit antidot sianida merupakan kombinasi dari 3
jenis antidot yang bekerja sinergis (amyl nitrite, sodium nitrite, dan sodium
thiosulfate)
Pengobatan
D. Terapi pendukung
Terapi pendukung yang bisa dilakukan pada pasien adalah dengan:
1) Memonitor fungsi jantung, pernafasan dan kardiovaskuler pasien di ruang
ICU
2) Melakukan uji laboratorium untuk memonitor kadar gas dalam darah
arteri, kadar laktat dalam serum, tes darah lengkap, kadar gula darah, kadar
sianida dalam darah dan kadar elektrolit.
3) Monitoring dan terapi efek samping penggunaan antidot.
TERIMA KASIH

You might also like