You are on page 1of 50

Preperitoneal fat line

Psoas line
Pola udara dalam saluran cerna
Adanya udara bebas
Soft tissue mass(+)/(-)
Kalsifikasi (+) / (-)
Tulang
Page  2
Page  3
Lambung : Udara selalu (+)
Usus kecil : terlihat 2-3 loop usus, tak ada
distensi.Diameter < 3cm
Rectum dan Sigmoid : selalu terlihat

Page  4
X- foto polos abdomen yang normal.
Dapat digunakan untuk mencari batu
radioopak dan mendeteksi organomegali.
Panah hitam menunjukkan bahwa ada
gas pada small bowel hanya terdpat 2-3
loop usus yang tidak terdilatasi

Panah hitam putus-putus menunjukkan


bahwa selalu ada gas di gaster
Panah putih putus-putus menunjukkan
psoas line

Panah putih menunjukkan rectosigmoid.

Page  5
Udara dalam
lambung
Udara terlihat pada
bbrpa loop usus
halus

Udara dalam Rectum


& Sigmoid

Page  6
Distensi pada colon yang normal.
Colon dapat terdistensi secara
normal sampai diameter yang
terlihat saat pemeriksaan barium
enema (panah putih). Diluar dari
diameter tersebut colon dikatakan
terdilatasi.
Pemeriksaan barium enema double
kontras dimana barium dan udara
digunakan secara bersamaan
sebagai kontras.
Kombinasi ini dapat digunaka
sebagai cara visualisasi terbaik
untuk menggambarkan permukaan
mukosa colon.

Page  7
Fecalith dikenali dengan adanya
bubble-bule kecil multiple disertai
opasitas densitas soft tissue.
Fecalith terletak di large vowel
yang dapat membantudalam
mengidentifiksi loop-loop usus
pada radiogrfi konvensional.
Pasien ini mengalami dilatasi
colon sigmoid karena konstipasi
kronis.

Page  8
Aorefagia. Sebenarnya semua gas
pada usus yang berasal dari
kegiatan menelan. Penelanan
udara daam jumlah yag sangat
besar disebut Aerophagia, yang
ditandai dengan tampaknya banyak
bentuk poligonal yang merupakam
loop-loop usus yang terisi banyak
udara tetapi tidak ada yang
terdilatasi (tanda lingkaran putih)

Page  9
Lambung : selalu (+), kecuali proyeksi supine
Usus kecil: 2-3 fluid level masih normal
Usus besar : 2-5 fluid level masih normal

Page  10
Air fluid level di
lambung

Air fluid level


sedikit pada usus
kecil

Page  11
MEMBEDAKAN LARGE BOWEL DAN
SMALL BOWEL
• Large bowel biasanya terletak di perifer
pada cavum abdomen, kecuali pada
kuadran kanan atas, yang ditempati oleh
hepar
• Haustra biasanya tidak melebar dan
terhubung secara lengkap satu dengan
yang lain, tanda haustra ini akan lebih
lebar dari pada valvula coniventes pada
small bowel.
Page  12
Gambaran normal haustra
pada large bowel. Pada colon,
haustra biasanya tidak meluas
dari satu dinding lumen ke
dinding lumen yang lainnya
(panah putih). Tidak seperti
valvula coniventes pada small
bowel, haustra pada colon juga
mempunyai jarak yang lebih
lebar antara satu dengan yang
lainnya.

Page  13
Valvula normal pada small
bowel.
• Valvula pada small bowel
biasanya melebar dari satu sisi
lumen ke sisi lumen yang
lainnya.
• Valvula ini juga berjarak cukup
dekat antara satu dengan yang
lainnya
• Panah hitam menunjukkan 2
valvula yang memanjang
sepenjang lumen pada small
bowel yang terdilatasi pada
pasien dengan obstruksi small
bowel.

Page  14
Usus Besar
Perifer
Haustra: plika semi lunaris
Diameter < 6 cm, cecum <9 cm

Usus Kecil
Central
Valvulae: plika sirkularis
Diameternya < 3 cm

Page  15
Supine (paling sering)
Prone
Left Lateral Dicubitus(LLD)
Erect atau semi erect
Pada kasus obstruktivus biasanya digunakan
proyeksi > 1 atau cukup 1 proyeksi erect
dengan sinar horisontal
Page  16
Untuk melihat :
• Pola udara dalam usus
• Kalsifikasi
• Soft tissue mass
• Tulang

Page  17
Untuk melihat :
•Udara dalam rectum/ sigmoid
•Udara dalam colon asenden
dan desenden

Page  18
Untuk melihat :
•Free-air
•Air fluid level
Dapat digantikan
dengan Proyeksi Left
Lateral Decubitus(LLD)

Page  19
Dilatasi usus halus & usus besar
Usus Halus Kolon
Haustra - +
Valvula + _
conniventes
Jumlah loop >>>> <<<<
Letak loop Sentral Perifer
Radius curvatura Kecil Besar
loop
Diameter lumen 30-50mm > 50 mm

Massa feses - +

Page  20
 Udara bebas intraperitoneum atau ekstraluminer
 Causa :
- Robeknya dinding saluran cerna (trauma, iatrogenik,
kelainan di saluran cerna),
- Tidakan melalui permukaan peritoneal (transperitoneal
manipulasi, endoscopic biopsy, abdominal needle biopsy)
- Intraperitoneal ( gas forming peritonitis, ruptur abses )

Page  22
Gambaran Radiologi :
Cupula sign
Foot ball sign
Double wall sign /Rigler sign
Ligamentum falciforum sign
Umbilical sign
Urachus sign

Page  23
Biasanya menggunakan 2 proyeksi foto :
- FPA supine
- X Torak erect atau left lateral decubitus

Page  24
Cupula sign
Cupula sign

Page  25
Air on both sides of bowel
wall – Rigler’s Sign

Free Intraperitoneal Air

Page  26
Umbilical sign

Page  27
Urachus sign

Page  28
Falciform Ligament
Sign

Football sign

Page  29
Fungsional Ileus :
Localized (sentinel loop)
Generalized adynamic ileus
Mechanical Obstructions :
Small bowel obstructions(SBO)
Large bowel obstructions (LBO)
Page  31
Air in Rectum/ Air in small bowel Air in large
Sigmoid bowel

Localized Ileus + 2-3 distended loops Air in rectum/


sigmoid

Generalized Ileus + Multiple distended Distended


loop

SBO - Multiple dilated loop -

LBO - None-unless Ileocecal Dilated


valve incompetent

Page  32
1 atau 2 loop usus kecil atau usus besar
yang dilatasi persisten
Udara dalam rectum / sigmoid (+)

Page  33
Prone
Supine

Page  34
Cholecystitis Pancreatitis
Ulcer

Diverticulitis
Appendicitis

Ulcer
Ureteral calculus

Page  35
Sentinel Loops
Gambaran udara dalam usus kecil dan usus
besar yang dilatasi
Udara dalam rectum/ sigmoid (+)
Multipel air fluid level panjang
Sering terjadi pada pasien post operasi

Page  36
Erect
Supine

Generalized Adynamic Ileus

Page  37
Dilatasi usus kecil
Gambaran coil spring dan herring bone
Udara dalam colon minimal, terutama di daerah
rectum
Multipel air fluid level pendek
Causa : Adhesi, volvulus, gallstone ileus.
intusupsesi

Page  38
Page  39
SBO
Coil spring

Page  40
Dilatasi colon
Udara minimal terutama di rectum
Udara di usus kecil minimal/ (-) jika katub ileocecal
competent
Jika katub ileocecal incompetent maka akan terjadi
decompresi udara dari colon ke usus kecil
Causa : tumor, volvulus, hernia divertikulitis,
intususepsi

Page  41
Supine Prone

Page  42
Supine Prone

Page  43
Pemeriksaan Imaging

Barium meal ( OMD ): Follow through:


Upper GI study Upper GI dan usus halus
Menggunakan kon- Kontra tunggal ( Ba )
tras ( Ba, water slb) Pengamatan / Ft periodik
Kontras tunggal
Kontras ganda

Page  44
Pemeriksaan Barium Meal

Page  45
Pemeriksaan follow through

Page  46
Pemeriksaan Imaging

Ba enema/ Colon inloop


Kontras ganda/ tunggal
Curiga perforasi: kontr water soluble.

ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio


Pancreatography):
Invasif
Pem Tr Biliaris dan Dukt
Pankreatikus dg kontras
water slb ( melalui Amp Vater)
Page  47
PEMERIKSAAN ERCP

Page  48
Pemeriksaan Imaging
CT Scan Abdomen: USG:
 Canggih, helical/spiral  Tidak invasif, aman, relatif
 Kontras: IV, per oral. murah, cepat

kd per rektal.  Tidak memerlukan


persiapan khusus
MRI:
 Tampak jelas: hepar, bilier,
 Canggih, mahal, aman pankreas, lien, ren,
 Waktu pem lama, artefak ascites
ok gerak
 Lebih baik dg Tesla tinggi
 MRCP: tanpa kontras
Page  49
Page  50

You might also like