You are on page 1of 24

Kelompok 7: Aris S

Desy A
Farida Nafrizal
Nurhalida
Mesrita
Pendahuluan
 Jantung merupakan salah satu organ vital yang
termasuk dalam sistem sirkulasi (kardiovaskular),
komponen dasar sistem sirkulasi lainnya adalah
darah & pembuluh darah
 Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan
tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien
tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir
ke jaringan
Aspek Anatomi
 Jantung adalah organ
berotot berongga dengan
ukuran sekepalan tangan
yang terletak di rongga
dada, antara sternum di
anterior dan vertebra di
posterior
 Jantung terletak di tengah
rongga dada dengan apeks
di kiri sternum
Korelasi Klinis
 Jantung berada di tengah rongga dada, sehingga
pada saat resusitasi jantung-paru (RJP) kita
melakukan penekanan pada sternum di tengah
rongga dada (bukan di dada sebelah kiri)
 Aspek anatomi jantung tersebut menjadi dasar saat
melakukan auskultasi dan memasang lead EKG
 Terdapat kelainan kongenital posisi jantung di mana
apeks jantung berada di sebelah kanan sternum
sehingga pemasangan lead EKG dan auskultasi
harus disesuaikan
Vaskularisasi Jantung
 Jantung mendapat
vaskularisasi dari
arteri koronaria
kanan dan kiri yang
keluar langsung dari
aorta di dekat katup
aorta
Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan berbeda:
 Endokardium; lapisan tipis endotelium yang melapisi
bagian dalam jantung
 Miokardium; lapisan tengah berupa otot jantung,
membentuk sebagian besar dinding jantung
 Epikardium; membran tipis di bagian luar yang
membungkus jantung
Korelasi Klinis
 Sumbatan pada arteri koronaria atau cabang-
cabangnya akan menimbulkan apa yang disebut
sindrom koroner akut (ACS) atau serangan jantung
 Sumbatan ini bila tidak ditangani segera akan
menyebabkan kematian sel otot jantung (infark
miokard) yang akan menurunkan kontraktilitas
jantung
 Adanya infark miokard dapat dideteksi dengan EKG
dan pemeriksaan kadar enzim jantung
Ruangan-Ruangan Jantung
 Jantung memiliki 4 ruangan (2 atrium & 2 ventrikel)
 Atrium menerima darah yang kembali ke jantung
 Ventrikel memompa darah keluar dari jantung
 Jantung belahan kanan (atrium & ventrikel kanan)
yang mengandung darah miskin oksigen dipisahkan
oleh septum dengan jantung belahan kiri (atrium &
ventrikel kiri) yang kaya oksigen  menghindari
tercampurnya darah
Korelasi Klinis
 Terdapat beberapa kelainan kongenital di mana
ruangan-ruangan jantung atau septumnya tidak
terbentuk sempurna  percampuran darah kaya
oksigen dengan miskin oksigen  gangguan
oksigenasi jaringan  sianosis
Katup Jantung
 Katup jantung memastikan bahwa darah mengalir
dalam arah yang sesuai melalui jantung
 Katup-katup jantung merupakan katup satu arah
 Terdapat 4 buah katup penting di jantung
 Katup mitral: antara atrium & ventrikel kiri
 Katup trikuspid: antara atrium & ventrikel kanan
 Katup aorta: antara ventrikel kiri & aorta
 Katup pulmonal: antara ventrikel kanan & a.
pulmonalis
Korelasi Klinis
 Penutupan katup jantung menimbulkan bunyi
jantung yang dapat didengar dengan stetoskop
(auskultasi)  kelainan katup dapat dideteksi
dengan auskultasi
 Aliran darah melalui katup abnormal dapat
menimbulkan bising jantung yang dapat didengar
dengan stetoskop
 Kelainan katup dapat timbul sejak lahir (kongenital)
atau didapat, misalnya karena infeksi jantung
(endokarditis)
Aliran Darah Melalui Jantung
 Sistem sirkulasi manusia merupakan sistem sirkulasi
tertutup  darah tidak pernah keluar dari pembuluh
darah
 Aliran darah melalui jantung:
 Ventrikel kanan  arteri pulmonalis  paru  vena
pulmonalis  atrium kiri  ventrikel kiri  aorta 
organ sistemik  vena kava  atrium kanan 
ventrikel kanan
Korelasi Klinis
 Gangguan keseimbangan elektrolit terutama ion
kalium dan kalsium dapat menimbulkan gangguan
irama dan kontraktilitas jantung
 EKG dapat mendeteksi adanya kelainan posisi
jantung, gangguan konduksi, aritmia, infark
miokardium & pembesaran jantung (hipertrofi)
Proses Mekanis Siklus Jantung
 Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk
mengosongkan isi dan berelaksasi untuk mengisi
 Siklus jantung terdiri dari period sistolik (kontraksi &
pengosongan isi) dan diastolik (relaksasi &
pengisian jantung), atrium & ventrikel mengalami
siklus sistolik & diastolik yang berbeda
 Untuk memudahkan, siklus jantung didasarkan pada
siklus ventrikel yang meliputi fase pengisian
ventrikel, fase pengosongan venntrikel & relaksasi
ventrikel isometrik
Curah Jantung & Kontrolnya
 Curah jantung (cardiac output) adalah volume darah
yang dipompa oleh setiap ventrikel per menit,
dipengaruhi oleh:
 Kecepatan denyut jantung  jumlah denyut per menit
 Volume sekuncup (stroke volume)  volume darah
yang dipompa per denyut
 Denyut jantung rata-rata adalah 70x/mnt sedangkan
volume sekuncup rata-rata adalah 70 ml per denyut
sehingga curah jantung : 70x/mnt x 70 ml = 4900
ml/menit (~ 5 l/menit)
 Dapat meningkat hingga 25 l/mnt saat beraktivitas
Curah Jantung & Kontrolnya
 Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh
pengaruh sistem saraf otonom (simpatis &
parasimpatis pada nodus SA)
 Stimulasi simpatis meningkatkan denyut jantung
 Stimulasi parasimpatis menurunkan denyut jantung
 Volume sekuncup dipengaruhi oleh aliran balik vena
(venous return) dan kontraktilitas otot jantung,
peningkatan aliran balik vena & kontraktilitas akan
meningkatkan volume sekuncup dan sebaliknya
 Peningkatan aliran balik vena sendiri sampai batas
tertentu  peregangan otot jantung  peningkatan
kontraktilitas otot jantung (Frank Starling)
Pathway CHF
 PATHWAY CHF.JPG
Referensi & Bacaan yang
dianjurkan
 Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia, Dari Sel ke
Sistem, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1996. (Edisi terbaru bahasa Inggris : edisi 5
tahun 2004)
 WF Ganong. Fisiologi Manusia, Edisi 20. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.
 Benjamin Cummings & Adam.com. Interactive
Physiology CD-ROM. 2000.

You might also like