You are on page 1of 4

11.4.

3 SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PEMERINTAH DAERAH

Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan. Secara spesifik tujuan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas Pemerintah Daerah atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan Keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal


 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Pendapatan-LRA
 Belanja
 Transfer
 Pembiayaan
 Pendapatan-LO
 Beban

Pembuatan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD dengan cara melakukan penggabungan/konsolidasi
atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh SKPD. Laporan Pemerintah Daerah terdiri dari :
 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
 Laporan Operasional (LO)
 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
 Neraca
 Laporan Arus Kas (LAK)
 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan Keuangan Daerah dibuat 2 kali dalam satu tahun anggaran, yaitu:
1. Laporan Keuangan Interim (Semesteran) dengan periode Januari-Juni
2. Laporan Keuangan Tahunan, mencakup periode Januari-Desember.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH


Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah Laporan Keuangan Gabungan/Konsolidasi dari Laporan Keuangan SKPD
dengan Laporan Keuangan PPKD yang juga bertindak sekaligus sebagai konsolidator.

Langkah 1 (Penyiapan Kertas Kerja)


Fungsi akuntansi PPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) untuk menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Format Dokumen Kertas Kerja


Disesuaikan dengan kebutuhan yang berkembang.
Langkah 3 (Jurnal Eliminasi)
Fungsi akuntansi PPKD membuat jurnal eliminasi antara PPKD dan SKPD. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan eliminasi
atas saldo pada akun akun yang bersifat “reciprocals”. Jurnal eliminasi-penyesuaian atas akun-akun yang bersifat
“receiprocals” diletakkan dikolom “penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.

Tgl Kode Rekening Uraian Debit Kredit


xxxx x.x.x.xx.xx RK PPKD xxx
x.x.x.xx.xx RK SKPD.... xxx
x.x.x.xx.xx RK SKPD.... xxx

Langkah 4 (Rekapitulasi Neraca Saldo Setelah Penyesuaian)


Fungsi akuntansi PPKD melakukan rekapitulasi Neraca Saldo Setelah Penyesuaian dari SKPD dan PPKD. Nilai tersebut
diletakkan di kolom “Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada kertas kerja.

Langkah 5 (Penggabungan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian)


Fungsi akuntansi PPKD melakukan penggabungan Neraca Saldo SKPD dan PPKD. Angka-angka Neraca Saldo Penggabungan
tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo Penggabungan” yang terdapat pada kertas kerja.

Langkah 6 (Identifikasi Akun-akun Laporan Realisasi Anggaran/RA)


Fungsi akuntansi PPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran (kode akun
4,5,6,7) dan memnindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada kertas kerja.
Langkah 7 (Identifikasi Akun-akun Laporan Operasional/LO)
Fungsi akuntansi PPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Operasional (kode akun 8,9)
dan memindahkannya ke kolom “Laporan Operasional” yang terdapat pada kertas kerja.

You might also like