You are on page 1of 8

PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN INFEKSI

Permenkes no. 27 tahun 2017


tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pasal 5 :
Pelaksanaan PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan melalui
pembentukan Komite atau Tim PPI.

Pasal 7 :
(1) Komite atau Tim PPI bertugas melaksanakan kegiatan
kegiatan pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan pembinaan.
(2) Hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1) harus dilaporkan kepada pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan secara berkala paling sedikit 2 (dua)
kali dalam setahun, atau sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan dan Sasaran
• Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan
kesehatan, sehingga melindungi sumber daya manusia
kesehatan, pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan.
• Sasaran Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
disusun untuk digunakan oleh seluruh pelaku pelayanan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi tingkat pertama,
kedua, dan ketiga.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program PPI meliputi :
• Kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait pelayanan kesehatan
(Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang harus
dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs (bundles), surveilans HAIs,
pendidikan dan pelatihan serta penggunaan anti mikroba yang bijak.
• Disamping itu, dilakukan monitoring melalui Infection Control Risk
Assesment (ICRA), audit dan monitoring lainya secara berkala. Dalam
pelaksanaan PPI, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri
wajib menerapkan seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, penerapan PPI disesuaikan dengan
pelayanan yang di lakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
KEWASPADAAN STANDAR
• Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama,
dirancang untuk diterapkan secara rutin dalam perawatan
seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga
terinfeksi atau kolonisasi.
• Diterapkan untuk mencegah transmisi silang sebelum pasien
di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan
laboratorium dan setelah pasien didiagnosis
KEWASPADAAN STANDAR
1. Kebersihan tangan.
2. Alat pelindung diri (apd)
3. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pengelolaan limbah
6. Penatalaksanaan linen
7. Perlindungan kesehatan petugas
8. Penempatan pasien
9. Pebersihan pernapasan/etika batuk dan bersin
10. Praktik menyuntik yang aman
11. Praktik lumbal pungsi yang aman
TERIMA KASIH
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI
• Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai tambahan kewaspadaan
Standar yang dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis dan setelah
terdiagnosis jenis infeksinya.
• Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai berikut:
• 1. Melalui kontak
2. Melalui droplet
3. Melalui udara (Airborne Precautions)
4. Melalui common vehicle (makanan, air, obat, alat, peralatan)
5. Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)

You might also like