You are on page 1of 28

TORCH

Radya Agna N 1610211011


Radya Agna Nugraha

2
Definisi
• TORCH adalah istilah yang mengacu
kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovi
rus (CMV) dan Herpes simplex virus
II (HSV-II) pada wanita hamil.

03
Toxoplasmosis
• Toxoplasmosis is a zoonosis
disease causing by Toxoplasma
gondii. Zoonosis is any disease
or infection that is naturally
transmissible from vertebrate
animals to humans
• The name Toxoplasma is
derived from the shape of the
organism, which is crescent-like
(toxon is Greek for “arc”).

4
EPIDEMIOLOGY
• Toxoplasma gondii almost can found in worldwide
and has been infected more than 50% human
population in the world.
• Angka kejadian 1-15/1000
• Prevalensi toxoplasmosis pada wanita subur 15%
• Wanita hamil meningkatkan resiko terkena
Toxoplasmosis sebesar 85%
• Transmisi toxoplasma kongenital terjadi hanya
dalam fase akut.
• Infeksi ditransmisikan ke janin pada sekitar 40 %
kasus.
• Jika ibu terinfeksi selama kehamilan,resiko BBLR 4-
7/1000
• The incidence and severity of fetal toxoplasmosis
infection depend on gestational age at the time of 5

maternal infection. Risks for fetal infection increase


with pregnancy duration
Etiology
Infection
• Toxoplasma gondii adalah
spesies protozoa parasit pada genus Toxopl
asma. Intracellular parasite dapat bertahan
hidup dan berkembang biak di dalam sel
serta dapat bertahan terhadap reaksi
imunologik.
• Melapisi antigen permukaannya dengan
protein pejamu sehingga dianggap sebagai
self dan dapat merubah antigen
permukaan dalam siklus hidupnya.
• Dapat mencegah aktivasi dan lisis oleh
komplemen dengan cara merubah susunan
biokimiawi permukaannya.

6
Structure and morphology
Toxoplasma gondii

• Structure :
• Canoid,sebagai pusat attrechment dan invasi
tembus sel inang untuk masuk.
• Micronemes dan rhoptries,sekresi kompleks M2AP-
M2IC bantu adhesi dan perlekatan serta fasilitasi
motilitas Mo dan di sekresikan selama infiltrasi.
• Dense-granul,kelangsungan hidup di sel inang dan
bantu proses replikasi.
• Golgi,untuk modifikasi DNA selama fase replikasi.
• Mitochondria,kelangsungan metabolisme.
• Apicoplast, "a source of some substrate essential
for energy production by the mitochondria“

7
Cellular Satges
During different periods of its life cycle, individual parasites convert into
various cellular stages, with each stage characterized by a distinct
cellular morphology, biochemistry, and behavior. These stages include the
tachyzoites, merozoites, bradyzoites (found in tissue cysts), and sporozoites
(found in oocysts)

8
Morfologi Takizoit

• Takizoit : mirip bulan sabit dengan satu ujung runcing dan satu ujung membulat, panjang 4-8
mikron, satu inti di tengah.
• Tachyzoites are responsible for expanding the population of the parasite in the host, When a
host consumes a tissue cyst (containing bradyzoites) or an oocyst (containing sporozoites),
the bradyzoites or sporozoites stage-convert into tachyzoites upon infecting the intestinal
epithelium of the host.
• During the initial acute period of infection, tachyzoites spread throughout the body via the
blood stream. During the later, latent (chronic) stages of infection, tachyzoites stage-convert
to bradyzoites to form tissue cysts.
• Tidak mempunyai alat pergerakan (silia, flagella, pseudopodia).
• Dapat berputar, meluncur di permukaan, undulate movement (pergerakan seperti ombak).
Mekanisme invasi Takizoit
Merozoit
• Like tachyzoites, merozoites divide quickly, and are responsible for expanding the population of the parasite
inside the cat's intestine before sexual reproduction.
• When a feline definitive host consumes a tissue cyst (containing bradyzoites), bradyzoites convert into
merozoites inside intestinal epithelial cells.
• Following a brief period of rapid population growth in the intestinal epithelium, merozoites convert into the
noninfectious sexual stages of the parasite to undergo sexual reproduction, eventually resulting in zygote-
containing oocysts
Bradyzoites (in cyst)
• Bradyzoites are the slowly dividing stage of the parasite that make up tissue cysts.
• When an uninfected host consumes a tissue cyst, bradyzoites released from the cyst infect intestinal
epithelial cells before converting to the proliferative tachyzoite stage.
• Following the initial period of proliferation throughout the host body, tachyzoites then convert back to
bradyzoites, which reproduce inside host cells to form tissue cysts in the new host.
• Kista (mengandung bradizoit) :
– Di otak: bulat, lonjong
– Di otot: panjang mengikuti
bentuk sel otot (s/d 100 μm)
• 5 – 8.5 x 1-3 μm
• Stadium pembelahan yang lambat
• Kista yang baru terbentuk hanya
mengandung sedikit bradizoit → berukuran
sekitar 5 μm
• Bradizoit membelah secara endodyogeny
(Tunas internal atau endodyogeny adalah
proses reproduksi aseksual)
Sporozoites (in oocyst)
• Sporozoites are the stage of the parasite residing within oocysts.
• When a human or other warm-blooded host consumes an oocyst, sporozoites are released from it,
infecting epithelial cells before converting to the proliferative tachyzoite stage
Ookista dan Sporokista
• Ookista : lonjong, 12,5 mikron
• Ookista tersporulasi diameternya 11- 13 μm
• Dalam setiap ookista terdapat 2 sporokista
berbentuk elipsoidal / sub- spherical
• Sporokista adalah stadium parasit yang
terdapat pada ookista yang telah
tersporulasi
• Ukuran sporokista 2 x 6-8 μm
• Sporokista membelah secara
endodyogey menjadi 4
Life Cycle

15
Life Cycle
Daur hidup dalam hospes definitif (kucing)
• Dalam sel epitel usus halus kucing daur
aseksual (skizogoni) & seksual (gametogoni,
sporogoni)  menghasilkan oocyst
• Oocyst2 sporocyst (isi 4 sporozoit)
• MASA PRAPATEN
– 3-5 hari: dari kista
– 5-10 hari: dari takizoid
– 20-24 hari: dari ookista
Risk factors for human infection
The following have been identified as being risk factors for T. gondii infection in humans and
warm-blooded animals :
• by consuming raw or undercooked meat containing T. gondii tissue cysts. The most common
threat to citizens in the United States is from eating raw or undercooked pork. It is possible,
though unlikely, to ingest the parasite through other products :
• by ingesting water, soil, vegetables, or anything contaminated with oocysts shed in
the feces of an infected animal. Cat fecal matter is particularly dangerous : Just one cyst
consumed by a cat can result in thousands of oocysts. This is why physicians recommend
pregnant or ill persons do not clean the cat's litter box at home. These oocysts are resilient to
harsh environmental conditions and can survive over a year in contaminated soil, from
a blood transfusion or organ transplant
• from transplacental transmission from mother to fetus, particularly when T. gondii is
contracted during pregnancy

19
Clinical Manifestaion
• Toksoplasmosis akuista : pada orang dewasa • Toksoplasmosis kongenital : Janin
– Jarang menimbulkan gejala (asimtomatik) – Makin muda usia janin, makin berat kerusakan
– Pada ibu hamil yang menderita penyakit ini dapat
organ tubuh.
mengakibatkan bayi yang menderita toksoplasmosis
kongenital – Infeksi pada kehamilan muda dapat menyebabkan
– Manifestasi Klinis : limfadenopati, rasa lelah, demam, abortus spontan
nyeri otot, sakit kepala.
– Manifestasi klinis dapat langsung muncul setelah
– Toxoplasma menyebabkan infeksi oportunistik yang kelahiran atau setelah beberapa minggu sampai
disebabkan imunosupresi berhubungan dengan tahun. Anak hidup dengan kemunduran mental yang
transplatasi organ dan penyebab keganasan parah, kejang-kejang, strabismus dan kebutaan.
– Pada bayi lahir prematur gejala klinis tampak lebih berat
Diagnose

• Anamnesis
• Px Fisik
• Px penunjang
• Serologis (Sabin-Feldman dye test (IgG) )
Sabin–Feldman dye test is a serologic test to
diagnose for toxoplasmosis. The test is based on the
presence of certain antibodies that prevent methylene
bluedye from entering
the cytoplasm of Toxoplasmaorganisms.
If anti-Toxo antibodies are present in the serum,
because these antibodies are activated by complements
and lyse the parasite membrane, Toxoplasma
trophozoites are not stained (positive result); if there are Gambaran IgM.A.E  acute,IgG chronic.
no antibodies, trophozoites with intact membrane are
• If both + (now infection and mother
stained and appear blue under microscope (negative
result). been infected before)
Diagnosis toksoplasmosis pada kehamilan ditegakkan berdasarkan, antara lain :
• Kehamilan dengan imun seropositif, yaitu ditemukan adanya antibodi IgG anti- toksoplasma dengan titer 1/20 – 1/1000
• Kehamilan dengan antibodi IgG atau IgM spesifik dengan titer tinggi (biasanya disertai juga hasil positif uji Sabin-
Feldman), yang menunjukkan bahwa ibu hamil dengan seropositif mengalami reinfeksi. Keadaan ini sering juga disebut
kehamilan dengan toksoplasmosis eksaserbasi akut.
• Kehamilan dengan seronegatif, yaitu darah ibu tidak mengandung antibodi spesifik. Dalam hal ini ibu hamil dianjurkan
untuk mengulangi uji serologik (cukup lateks aglutinasi) tiap trimester.
• Kehamilan dengan serokonversi, yaitu adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif selama kehamilan.
Penderita memiliki risiko tinggi transmisi vertikal dari maternal ke janin serta mengakibatkan toksoplasmosis kongenital.
Hal ini merupakan indikasi pengobatan antiparasit selama kehamilan.
Diagnosis prenatal
Diagnosis prenatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu (trimester II) dan dapat ditegakkan
melalui pemeriksaan-pemeriksaan di bawah ini :
• Kordosintesis, yaitu pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat (1,5-3 ml) atau amniosentesis
(aspirasi cairan ketuban 15-20 ml) dengan tuntunan ultrasonografi
• Biakan darah janin atau cairan ketuban dalam kultur fibroblas, atau diinokulasikan ke rongga peritoneum
tikus, diikuti isolasi parasit, yang ditujukan untuk mendeteksi adanya parasit
• Pemeriksaan PCR untuk identifikasi DNA T. gondii pada darah janin atau cairan ketuban
• Pemeriksaan ELISA pada darah janin untuk mendeteksi antibodi IgM spesitik
• Petanda nonspesifik darah fetus yang terinfeksi seperti hitung trombosit, hitung eritrosit, fetal IgM,
eosinofil, dan enzim-enzim hati

• Diagnosis toksoplasmosis kongenital ditegakkan dengan adanya IgM dan IgA spesifik dari darah janin, ditemukannya
parasit dari hasil kultur atau inokulasi pada tikus, dan adanya DNA T. gondii pada pemeriksaan PCR darah janin atau
cairan ketuban
Tatalaksana
• Pengobatan pada ibu hamil
• Pengobatan dengan spiramisin
• Spiranter, Kalbiotic, Rovadin, Spiramycin, Varoc, Provamed, Spiradan, Provamed, Rofacin, Osmycin,
Medirov, Ismacrol, Inamycin.
• Spiramisin merupakan antibiotik makrolid paling aktif terhadap toksoplasmosis di bandingkan
dengan antibiotika lainnya.
• Spiramisin menghambat pergerakan mRNA pada bakteri/parasit dengan cara menghambat 50s
ribosom, sehingga sintesis protein bakteri/parasit akan terhambat dan kemudian mati
• Untuk ibu hamil yang memiliki kemungkinan infeksi tinggi atau infeksi janin telah terjadi, pengobatan
dengan spiramisin harus ditambahkan pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat setelah usia
kehamilan 18 minggu.
• Dosis spiramisin yang diberikan ialah 3 gram/hari atau , 100mg/kg berat badan/hari selama 30-45
hari

• Pengobatan dengan pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat


• Kombinasi pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat diindikasikan untuk ibu hamil yang mengalami
infeksi T. gondii akut pada akhir trimester kedua (> 18 minggu) atau pada trimester ketiga.
• Pirimetamin  terdapat zat aktif diaminopirimidin yang bekerja sebagai inhibitor poten dari
dihidrofolat reduktase dan bekerja secara sinergis dengan sulfonamid.
• Dosis pirimetamin 25-50 mg per oral sekali sehari dan dikombinasikan dengan sulfonamid selama 1-
3 minggu; kemudian dosis obat dikurangi setengah dari dosis sebelumnya, dan terapi dilanjutkan 4-5
minggu
Tatalaksana

• As. Folinat 2-4 mg /hari • Pengobatan pada bayi


• Kombinasi sulfadiazin, pirimetamin, dan asam folat
• Sulfadiazin merupakan golongan sulfonamida.
biasanya diberikan untuk bayi yang lahir dari ibu
• Mekanisme kerjanya bersifat bakteriostatik dengan hasil positif pada cairan amnionnya atau
dengan menghambat sintesis asam folat, yang sangat dicurigai menderita T. gondii.
serta menghambat enzim yang membentuk • Dosis pirimetamin 2 mg/kgBB/hari (maksimal 50
asam folat dan para amino benzoic acid mg), dilanjutkan 1 mg/kgBB/hari untuk 2-6 bulan,
(PABA). dan setelah itu 1 mg/kgBB/hari 3 kali perminggu.
• Dosis pemberian 2-4 gram per oral sehari • Dosis sulfadiazin 50 mg/kgBB setiap 12 jam, dan
sekali selama 1-3 minggu, kemudian dosis • Dosis asam folat 5 – 20 mg 3 kali perminggu
dikurangi setengah dari dosis sebelumnya
dan terapi dilanjutkan hingga 4-5 minggu.

26
Pencegahan

• There is no vaccine for toxoplasmosis, so avoidance of infection is


necessary if congenital infection is to be prevented. Efforts include :
• cooking meat to safe temperatures;
• peeling or thoroughly washing fruits and vegetables;
• cleaning all food preparation surfaces and utensils that have
contacted raw meat, poultry, seafood, or unwashed fruits and
vegetables;
• wearing gloves when changing cat litter, or else delegating this duty;
and
• avoiding feeding cats raw or undercooked meat and keeping cats
indoors. Although these preventive steps are recommended, there
are no data to support their effectiveness Vaccine development is
actively being pursue.
Terimakasih

28

You might also like