You are on page 1of 11

MUHAMAD INDIRA LUTHAIN

PUTRA (123141135)
 Ketatnya persaingan dalam dunia industri pada zaman
sekarang semakin memacu perusahaan manufacturing
untuk meningkatkan terus menerus hasil produksinya
dalam bentuk kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman
tepat waktu, dengan tujuan yang lebih nyata. Usaha yang
nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi
pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah dalam
berbagai hal termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas
bahan, pergerakan operator, pergerakan alat dan mesin,
menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan. Ide utamanya
adalah pencapaian secara menyeluruh efisiensi produksi
dengan mengurangi pemborosan. Oleh sebab itu
pendekatan Lean Manufacturing sangat membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan.
 Kapan awal mulai dikenalnya lean?
 Apakah yang dimaksud dengan lean?
 Bagaimana penerapan lean pada perusahaan
manufakturing?
 Apa yang dimaksud dengan lean accounting
dan bagaimana penerapannya?
 Perusahaan-perusahaan di Amerika selalu berusaha mencari strategi
efisiensi baru yang dapat menurunkan biaya, meningkatkan output,
menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan pangsa pasar.
 Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun
kembali diri mereka. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat
berbeda, bahkan bertolak belakang dengan apa yang ada di Barat. Pada
saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka mengalami
kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi
ini memaksa mereka untuk mengembangkan praktek-praktek
manufaktur baru yang rendah biaya. Pimpinan-pimpinan perusahaan
Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo
dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi
yang disiplin dan berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai
“Toyota Production System” atau “Lean Production”. Tujuan dari sistem
ini adalah untuk meminimumkan penggunaan sumber-sumber daya
yang tidak memberi nilai tambah pada produk.
 Arti dari Lean adalah suatu upaya untuk
menciptakan aliran lancar produksi sepanjang
value stream dengan menghilangkan segala
bentuk pemborosan serta meningkatkan nilai
tambah produk agar dapat memberikan nilai
tambah kepada pelanggan. Jadi Lean
Manufacturing itu berarti pendekatan sistematis
untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi
pemborosan/waste melalui perbaikan
berkesinambungan dengan aliran produk
berdasarkan kehendak konsumen (pulll system
atau JIT) dalam mengejar kesempurnaan.
 Produksi berlebihan (overproduction) :memproduksi lebih banyak dari yang permintaan, atau
memproduksi sebelum diinginkan.
 Menunggu (Waiting) : waktu menunggu dalam proses harus dihilangkan.
 Transportasi (transportation) :tidak ada nilai tambah pada produk.
 Memproses secara keliru/berlebihan (Inefficient Process) : harus dihilangkan dengan cara
bertanya mengapa sebuah proses diperlukan dan mengapa sebuah produk diproduksi.
 Work In Process (WIP) : material antar operasi yang timbul karena lot produksi yang besar
atau proses-proses dengan waktu siklus yang panjang.
 Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) : gerakan-gerakan tubuh yang tidak perlu,
seperti mencari, meraih, memutar akan membuat proses memakan waktu lebih lama.
 Produk cacat (defective product) : memproduksi barang cacat, sehingga membutuhkan
pengerjaan ulang atau bahkan dibuang karena tidak bisa diperbaiki.
 Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan (Underutilizing People) : kehilangan waktu,
gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau
mendengarkan karyawan.
 Lean Accounting adalah konsep yang dirancang untuk mencerminkan
kinerja keuangan pada perusahaan yang telah menerapkan sistem lean.
 Ada dua tekanan utama untuk lean accounting. Pertama adalah
penerapan metode bersandar perusahaan akuntansi, kontrol, dan proses
pengukuran. Hal ini tidak berbeda dengan metode untuk menerapkan
lean proses lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan pemborosan,
membebaskan kapasitas, mempercepat proses, mengurangi kesalahan
dan cacat, dan membuat proses yang jelas dan dapat dimengerti. Yang
kedua tekanan lean accounting adalah untuk secara mendasar mengubah
akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran sehingga mereka bersandar
pada memotivasi perubahan dan perbaikan, menyediakan informasi
yang cocok untuk pengendalian dan pengambilan keputusan,
memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai dampak
keuangan ramping perbaikan, sederhana, visual, dan rendah limbah.
Lean accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen
tradisional seperti penetapan biaya standar, biaya berdasarkan aktivitas,
varians pelaporan, biaya-biaya, sistem kontrol transaksi yang kompleks,
dan membingungkan laporan keuangan.
 Memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, &
dipahami untuk memotivasi transformasi lean seluruh
organisasi, dan untuk pengambilan keputusan yang
mengarah ke nilai pelanggan meningkat, pertumbuhan,
profitabilitas, dan aliran kas.
 Gunakan alat bersandar untuk menghilangkan limbah dari
proses akuntansi sambil mempertahankan kontrol
keuangan menyeluruh.
 Sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
(PSAK), peraturan pelaporan eksternal, dan internal
persyaratan pelaporan.
 Dukungan budaya ramping dengan memotivasi investasi
pada orang-orang, memberikan informasi yang relevan dan
ditindaklanjuti, dan memberdayakan perbaikan terus-
menerus pada setiap tingkat organisasi.
 Proses akan ditingkatkan dan operasi
perusahaan menjadi lebih baik.
 Orang-orang keuangan akan belajar banyak
tentang metode lean. Lean tidak dipelajari dari
buku, tetapi dari pengalaman.
 Penghapusan limbah akan membebaskan
waktu untuk orang-orang keuangan untuk
bekerja pada pengenalan Lean Akuntansi.
 Lean yang muncul pada zaman setelah PDII ini sangat bermanfaat bagi
perusahaan-perusahaan yang ada pada zaman sekarang, karena
penggunaannya yang mudah dan fleksibel serta bertujuan untuk
mengurangi ataupun menghapuskan biaya tidak berguna yang ada pada
perusahaan. Hal ini tentu saja akan menguntungkan perusahaan yang
menggunakan sistem ini, dimana pada zaman sekarang persaingan antar
perusahaan sangat sengit. Perusahaan yang menggunakan sistem ini
biasanya juga menerapkan sistem JIT.
 Lean biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur karena pada
perusahaan ini kemungkinan terjadinya biaya untuk transaksi atau
aktifitas yang tidak berguna sangat besar, karena umumnya sistem ini
pada perusahaan manufaktur maka terdapatlah istilah Lean
Manufacturing System. Namun lean tidak hanya dapat digunakan pada
perusahaan manufaktur saja, banyak perusahaan dibidang industry lain
nya yang dapat menerapkan sistem ini. Penggunaan lean biasanya tidak
banyak yang dapat dipelajari dari buku, lean dapat dipelajari dari
pengalaman.
 Lean accounting sendiri merupakan konsep yang digunakan oleh
perusahaan yang menggunakan sistem lean. Laporan keuangan lean
biasanya dalam bentuk box scorecard.

You might also like