You are on page 1of 51

KONFERENSI KLINIK

Minggu Ke II
(7 Januari 2017 – 14 Januari 2017)

Perdarahan Antepartum e.c Plasenta


Previa Pada Kehamilan Aterm

OLEH : Indasil, Indri, Hanum, Mulia, Fika, Yuli, Litha, Ezra.


Pembimbing :
Dr. dr. Herlambang , SpOG(K)
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN RADEN
MATTAHER/FKIK UNJA
2017
LAPORAN KEGIATAN
KOAS
MINGGU KE II
7 Januari 2017 – 14 Januari 2017
LAPORAN JAGA VK
7 Januari 2017 – 14 Januari
2017
Partus
patologis kamar Operasi Peny
Gine
Partus kolo Pasien
KASUS Bermasa Total
fisiologis
ekstraksi Mayor Minor gi
spontan vakum lah

Kureta
SC Gin Onk se

OBS - 2 - 3 - - 2 5 12

GYN - - - 24 24

TOTAL 36
LAPORAN JAGA OK
7 Januari 2017 – 14 Januari 2017

KASUS JUMLAH
OBSTETRI 0
GINEKOLOGI 0
TOTAL 0
KASUS JUMLAH
OBSTETRI 7
GINEKOLOGI 37
TOTAL 44

LAPORAN JAGA POLI


7 Januari 2017 – 14 Januari 2017
KASUS JUMLAH
OBSTETRI 4
GINEKOLOGI 27
TOTAL 31

LAPORAN JAGA BANGSAL


7 Januari 2017 – 14 Januari
2017
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. E Nama Suami : Tn.K


Umur : 40 tahun Umur : 40 tahun
Suku/bangsa : Melayu Suku/bangsa : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Rt. 26 Bagan Alamat :Rt. 26 Bagan
Pete Simpang Rimbo Pete Simpang Rimbo
Keluhan Utama:

Keluar darah dari Jalan lahir 1 Jam SMRS


Riwayat Perjalanan Penyakit
Os datang ke IGD tanggal 6 Januari 2017 dengan
Keluhan keluar darah segar melalui jalan lahir sebanyak 4
pembalut sejak 1 Jam SMRS, tanpa disertai keluhan
lainnya, nyeri pada perut tidak ada. Riwayat keluar darah
segar dari jalan lahir sebelumnya (+) kurang lebih 2 minggu
yang lalu dan dirawat di RSUD. Rd. Mattaher dengan
keluhan yang sama. Sebelumnya pada usia kehamilan 24-
25 minggu pasien didiagnosa dengan plasenta previa di RS.
Abdul Manap Kota Jambi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-)
Hepatitis (-)
DM(-)
Asma (-)
PJK (-)
Malaria (-)
Penyakit Ginjal (-)
Riwayat Obstetri
 GPA : G3 P2 A0
 HPHT : 20 April 2016
 UK : 36-37 minggu
 TP : 27 Januari 2017
 Menarche : Umur 15 tahun
 Lama haid : 4 hari.
 Riwayat Perkawinan:Pasien menikah1 kali, pada usia
17 tahun
Riwayat Persalinan

P1 2002 Spontan aterm Ditolong Perempu 4500 gr


bidan an
P2 2009 Spontan aterm Dokter Laki-laki 3400 gr
P3 Ini
PEMERIKSAAN
FISIK
Tanda-Tanda Vital

Keadaan umum : Tampak baik


Kesadaran : Compos mentis
TB / BB : 160 cm / 65 kg
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respiratory rate : 22 x/menit
Suhu : 36,7 º C
STATUS
GENERALIS
 Kepala : normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut.
 Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
 THT : dbn
 Leher : pembesaran KGB (-)
 Thorak : pergerakan dada simetris statis dan dinamis
 Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : pembesaran perut simetris, linea nigra, striae albicans,
bising usus (+),
 Genitalia externa : labia mayora/minora simetris.
 Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, petekie pada tungkai
Pemeriksaan Obstetri
 Pemeriksaan luar :
L1 : Teraba massa lunak tidak melenting
L2 : Pu-ka
L3 : Teraba massa keras melenting /preskep
L4 : U
TFU : 33 cm TBJ : 3200
Djj : 134 x/i

Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan Inspekulo: Tidak dilakukan
Vaginal touche : tidak dilakukan
Pemeriksaan Lab

 Urine :
 Protein : -
 Glukosa : -

 Darah Rurin
 HB : 11,3 L gr/dL
 WBC : 9,7 103/mm3
 HCT : 27,7 L gr/dl
 RBC : 3,60 106 L/mm3
 PLT : 231 103/mm3
G3 P2 A0 Gravida 36-37 minggu belum
DIAGNOSA inpartu Janin Tunggal Hidup
intrauterin + Preskep dengan
KERJA perdarahan antepartum e.c Plasenta
Previa.
Penatalaksanaan

 Observasi KU, TTV, PERDARAHAN


 Pasang kateter
 IVFD RL 20 gtt
 Inj. Ampicilin 1 g
 Pasien SC
Tanggal 6 Januari 2017 pukul 22.00 WIB Os.
Masuk ke VK

Tanggal 7 Januari 2017 Pukul 14:30 WIB os


masuk ruang OKE untuk SC

22
 Laporan operasi SCTP tanggal 07-01-2017
 Operator : dr. Hanif M Noor,Sp.OG
1. Pasien dalam stadium narkose dilakukan insisi
dinding perut secara pfanenstiel
2. Dinding perut dibuka lapis demi lapis
3. Segmen bawah rahim dibuka, dilebarkan secara
tumpul
4. Kepala bayi diluksir
5. Bayi dilahirkan dengan perabdominal
JK : perempuan PB : 48 cm A/S 8/9
BB : 3300 gr Pukul : 16.30 WIB
6. Plasenta dilahirkan perabdominal secara
lengkap
7. Segmen bawah rahim dan dinding perut ditutup
lapis demi lapis
8. Tindakan selesai
Tanggal Follow Up Ket
8-1-2017 S : Nyeri bekas luka op. \
O : KU: tampak sakit sedang
TD : 100/70 mmHg N : 80x/i
RR : 21 x/i T : 36,1 º C

A : P3 A0 post SCTP hari ke 1 a.i


Plasenta Previa totalis.

P : IVFD RL 20 gtt
Inj. Ampicilin 3 x 1g
Alinamin tab 1 x 50mg
Paracetamol 3 x 500mg
Kaltrofen supp 3 x 1

24
FOLLOW UP
Tanggal Follow Up Ket
9-1-2017 S : Nyeri bekas luka operasi berkurang \
O : KU: tampak sakit sedang
TD : 110/80 mmHg N : 84x/i
RR : 21 x/i T : 36,1 º C

A : P3 A0 post SCTP hari ke 2 a.i


Plasenta Previa totalis.
.

P : IVFD RL 20 gtt
Inj. Ampicilin 3 x 1g
Alinamin tab 1 x 50mg
Paracetamol 3 x 500mg
Kaltrofen supp 3 x 1

25
FOLLOW UP
Tanggal Follow Up Ket
10-1-2017 S : Nyeri bekas luka op. berkurang \
O : KU: tampak sakit sedang
TD : 110/70 mmHg N : 80x/i
RR : 21 x/i T : 36,1 º C

A : P3 A0 post SCTP hari ke 3 a.i Plasenta


Previa totalis.
.

P : IVFD RL 20 gtt
Inj. Ampicilin 3 x 1g
Alinamin tab 1 x 50 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
Kaltrofen supp 3 x 1
Pasien Boleh Pulang 26
TINJAUAN
PUSTAKA
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

 Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi

seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.

Plasenta previa adalah keadaan di mana implantasi


plasenta terletak pada atau didekat serviks
Klasifikasi
 Plasenta previa totalis atau komplit
 Plasenta previa parsialis
 Plasenta previa marginalis
 Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm
dianggap plasenta letak normal
Plasenta Previa
Faktor Risiko

1. Wanita dengan umur 35 tahun 2 kali lebih besar


dibandingkan dengan umur < 35.

2. Multigravida 1,3 kali > primigravida.

3. Wanita dengan riwayat abortus 4 kali lebih >


dibandingkan dengan tanpa riwayat abortus.

4. Riwayat seksio sesaria tidak ditemukan sebagai


faktor risiko terjadinya plasenta previa.
Gambaran Klinik

 Perdarahan dari uterus keluar melalui


vagina tanpa rasa nyeri
 Bagian terbawah janin masih tinggi diatas
simfisis, dengan letak janin tidak dalam
letak memanjang
Patofisiologi
 Plasenta previa adalah implantasi plasenta disegmen bawah
rahim sehingga menutupi kanalis servikalis dan mengganggu
proses persalinan dengan terjadinya perdarahan. Implantasi
plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan:
 Endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi.
 Endomentrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan
plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin.
 Vili korealis pada korion leave yang persisten.
Diagnosis

1. Anamnese plasenta previa


a. Terjadi perdarahan pada vagina
b. Sifat perdarahan
- Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba
- Tanpa sebab yang jelas
- Dapat berulang
c. Perdarahan menimbulkan penyulit pada
ibu maupun janin.
2. Pada inspeksi dijumpai :
a. Perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal.
b. Pada perdarahan yang banyak ibu tampak anemis.

3. Pemeriksaan fisik ibu


a. Keadaan normal-syok
b. Kesadaran baik-koma
c. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
- Tekanan darah, nadi dan pernapasan dalam batas normal
- Tekanan darah turun, nadi dan pernapasan meningkat
- Daerah ujung menjadi dingin
- Tampak anemis
4. Pemeriksaan khusus kebidanan
a. Pemeriksaan palpasi abdomen
b. Pemeriksaan denyut jantung janin
c. Pemeriksaan dalam
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang

 Tindakan PD tidak boleh dilakukan diluar


persiapan double set up examination
 Transabdominal ultrasonografi
 Transperineal sonografi
 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Komplikasi
 Anemia dan syok hipovolemik
 Plasenta akreta, inkreta bahkan plasenta perkreta
 Serviks dan SBR yang rapuh dan kaya pembuluh darah
sangat potensial untuk robek disertai dengan perdarahan
yang banyak
 Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering
terjadi
 Kehamilan premature dan gawat janin
 Solusio plasenta
 Kematian maternal akibat perdarahan
 Disseminated intravascular coagulation (DIC)
 Infeksi sepsis
Terapi
 Harus dirawat di rumah sakit
 Tirah baring → darah lengkap, golongan darah dan factor Rh
 Jika perdarahan tidak banyak dan berhenti serta janin dalam
keadaan sehat dan janin masih premature → dibolehkan
pulang dan dilanjutkan dengan rawat rumah atau rawat jalan
→ segera kembali kerumah sakit bila terjadi perdarahan
ulang
 UK 37 minggu
 Jika ada gejala hipovolemia → hipotensi dan takikardi →
Transfusi darah
 Hubungan suami isteri dan kerja rumah tangga dihindari
 Tanda his, janin masih premature → sulfas magnesius →
u/ menekan + steroid u/mempercepat pematangan paru
janin
 Antibiotik
Jenis persalinan tergantung pada :
 Perdarahan banyak atau sedikit
 Keadaan ibu dan anak
 Besarnya pembukaan
 Tingkat plasenta previa
 Paritas
 Perdarahan banyak, pembukaan yang kecil, nullipara
dan tingkat plasenta previa yang berat →
seksiosesaria.
 Perdarahan yang sedang /sedikit, pembukaan yang
sudah besar, multiparitas dan tingkat plasenta previa
yang ringan dan anak yang mati → pervaginam.
Indikasi Seksio sesaria :
 Plasenta Previa Totalis
 Perdarahan banyak tanpa henti
 Presentasi abnormal
 Panggul sempit
 Serviks belum matang
 Gawat janin
Cara-cara vaginal terdiri dari :
 Pemecahan ketuban
 Versi Braxton Hicks
 Cunam willett-Gauss

Prognosis ibu dan anak lebih baik


ANALISA
KASUS
Dilaporkan pasien atas nama Ny. E 40 thn MRS 6 Januari
2017 dengan diagnosis G3 P2 A0 Gravida 36-37 minggu
Janin Tunggal Hidup intrauterin + Preskep dengan
perdarahan antepartum e.c Plasenta Previa. Kesimpulan
tersebut didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
maupun pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap
pasien.
KASUS TEORI
pada kasus ini pasien dengan
usia kehamilan 36-37 minggu Perdarahan pervagina tanpa rasa nyeri
mengeluhkan perdarahan dan biasanya terjadi pada kehamilan
pervaginam tanpa disertai rasa 34 minggu keatas
nyeri
KASUS TEORI
Pemeriksaan dalam.
Pemeriksaan dalam dilakukan di atas meja
Pada kasus ini tidak dilakukan operasi dan siap untuk segera mengambil
tindakan. Tujuan pemeriksaan dalam untuk:
pemeriksaan dalam
Menegakkan diagnosis pasti.
Sebelumnya pada usia kehamilan Mempersiapkan tindakan untuk melakukan
24-25 minggu os pernah operasi persalinan atau hanya memecahkan
didiagnosa plasenta previa di ketuban.
RSUD Abdul Manap Kota Jambi Hasil pemeriksaan dalam teraba plasenta
sekitar osteum uteri internum.
Dari pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang.
didapatkan Hb yaitu 11,3 L g/dl
Pemeriksaan ultrasonografi.
Mengurangi pemeriksaan dalam.
Menegakkan diagnosis.

You might also like