Professional Documents
Culture Documents
REFRAKSI dan
AMBLIOPIA
Budi Hartono I40611172030
1
Pendahuluan
Cahaya merupakan bentuk dari radiasi elektromagnetik yang berjalan
seperti gelombang.
Mata struktur khusus yang berisi reseptor peka cahaya yang penting bagi
persepsi penglihatan, yaitu sel batang dan sel kerucut yang terletak di
retina.
Agar bayangan dapat terbentuk dengan jelas, cahaya yang masuk di mata
harus jatuh tepat di retina.
2
Refraksi/Pembiasan
Sinar yang melewati dua media
yang berbeda kepadatannya dan
mengalami pembiasan.
Derajat refraksi juga ditentukan
oleh kelengkungan lensa.
Lensa cembung (konveks)
bersifat mengumpulkan berkas
cahaya.
Lensa cekung (konkaf) bersifat
menyebarkan cahaya.
3
Struktur Refraktif Mata
Kemampuan mata untuk
membelokkan cahaya ditentukan
oleh media refraksi (kornea,
aqueous humor, lensa dan vitreous
humor serta panjang bola mata.
Total kekuatan refraksi pada mata
normal (emetropia) adalah 58D,
dimana 43Da oleh kornea dan 15D
oleh lensa, aqueous humor dan
vitreous humor.
Mata normal (emetropia)
bayangan benda berada tepat di
retina pada keadaan mata saat
tidak berakomodasi atau relaksasi
melihat jauh Normalnya : 6
meter
4
Akomodasi
Akomodasi merupakan
kemampuan mengubah bentuk
lensa dan penyesuaian panjang
fokus
Akomodasi kontraksi otot
siliar mengubah bentuk lensa
perubahan panjang fokus
Otot siliaris berfungsi untuk
mengatur kekuatan lensa agar
dapat mengakomodasikan
perbedaan dalam pengelihatan
jauh dan dekat
5
Terminologi
Emetropia (mata normal) Suatu keadaan di mana sinar
yang sejajar atau jauh dibiaskan atau difokuskan oleh
sistem optik tepat pada daerah makula lutea tanpa mata
melakukan akomodasi.
Ametropia Tidak terdapat keseimbangan antara
kekuatan pembiasan media penglihatan dengan panjang
bola mata
Presbiopi Berkurangnya kemamapuan mencembungnya
lensa dengan bertambahnya umur
6
Emetropia (Mata Normal)
Rasio panjang aksial mata = kekuatan bias kornea dan lensa.
Kemampuan akomodasi baik.
Sinar cahaya yang masuk ke mata bertemu tepat titik fokus pada
retina.
7
Ametropia
Merupakan kondisi dimana
terdapat kelainan refraksi.
Berkas cahaya yang masuk
tidak difokuskan tepat di
retina, melainkan di depan
atau dibelakang retina.
Disebabkan ketidaksesuaian
antara panjang aksial mata
dan/ atau kekuatan bias
kornea dan lensa.
Ametropia terdiri dari;
Ametropia aksial
Ametropia refraktif
8
Miopia
Miopia (rabun jauh), terjadi ketika berkas cahaya yang
masuk difokuskan pada satu titik di depan retina.
Disebabkan oleh daya bias yang terlalu kuat atau bola
mata yang terlalu panjang.
Miopia dapat dikoreksi dengan lensa konkaf (-D)
MIOPIA
NORMAL
9
Hipermetropia
Hipermetropia (rabun dekat) terjadi ketika berkas
cahaya yang masuk difokuskan pada satu titik di
belakang retina.
Disebabkan oleh daya bias yang lemah atau bola mata
yang terlalu pendek.
Hipermetropia dapat dikoreksi dengan lensa konveks
(+D)
10
Astigmatisme
Astigmatisme terdapat
kelainan kelengkungan permukaan
kornea yang tidak sama sehingga
berkas cahaya mengalami refraksi
yang tidak sama.
Hal tersebut akan menyebabkan
terbentuknya dua titik fokus
pada retina.
Astigmatisme dapat dikoreksi
dengan lensa silindris yang akan
mengimbangi kelengkungan
kornea yg terganggu
11
Presbiopia
Ketidakmampuan mata berakomodasi pada usia lanjut karena
kelemahan otot akomodasi atau berkurangnya elastisitas
lensa.
Terjadi akibat hilangnya kekenyalan lensa, yg menyulitkan
lensa utk menjadi cembung saat melihat dekat.
Keluhan: sukar melihat dekat, terutama melihat tulisan kecil
pd jarak dekat dengan menjauhkan kertas yg dibaca, orang
dengan presbiop dpt membaca lebih jelas
Sampai usia 40 th, umumnya tidak sulit untuk melihat dekat
Keluhan presbiop banyak terjadi pada usia> 40 tahun.
12
Presbiopia (2)
Pada pasien presbiopia, lensa + diperlukan untuk
membantu melihat dekat dengan kekuatan:
o +1,0D untuk usia 40 tahun
o +1,5D untuk usia 45 tahun
o +2,0D untuk usia 50 tahun
o +2,5D untuk usia 55 tahun
o +3,0D untuk usia 60 tahun
13
Ambliopia
Kondisi berkurangnya tajam
pengelihatan walau dengan koreksi
terbaik
Biasa terjadi unilateral, yang tidak
berhubungan dengan keadaan
anisohiperopia dibandingkan miopi
atau anisometropia
Ambliopia terjadi akibat adanya
gangguan perkembangan
pengelihatan pada usia dini
Penyebab umum penurunan tajam
pengelihatan unilateral pada anak-
anak
14
Ambliopia strabismuk
15
Ambliopia Anisometropia
16
Ambliopia (iso)ametropia
17
Amblopia Deprivasi
Kondisi dimana terjadi jika ada
hambatan dimanapun disepanjang
sumbu pengelihatan (kelopak, lapisan
bening mata sampai lensa
Halangan tersebut mengakibatkan
terjadinya stimulasi yang abnormal
pada jalur penglihatan
Hal itu mengakibatkan terjadinya
penurunan pembentukan bayangan
amblyopia
Merupakan tipe amblyopia yang
jarang terjadi, namun paling berat
dan sulit diterapi dibandingkan tipe
amblyopia yang lain
18
Diagnosis dan Tatalaksana
Diagnosis amblyopia ditegakkan jika terdapat penurunan
tajam pengelihatan (bukan karena kelainan pada struktur
bola mata)
Pada pemeriksaan tajam pengelihatan fenomena
crowding (tanda khas dari amblyopia) yaitu kesulitan
mengidentifikasi huruf jika huruf tersebut
ditampilkan/terdapat dalam satu barisan linear Bersama
huruf lain pada Snellen chart, dibandingkan jika huruf
ditampilkan secara individual
Terapi amblyopia :
• Menghilangkan penyebab terhalangnya media pengelihatan
• Mengoreksi setiap kelainan refraksi dengan tepat
• Mendayagunakan atau merangsang pemakaian mata yang
bermasalah dengan cara membatasi penggunan mata yang
normal/dominan (cara oklusi)
19
Sumber
20
TERIMA KASIH
21