Professional Documents
Culture Documents
Kelompok F
Falah Gemilang 082010101015
Deti Rosalina 082010101018
Yuyun Mawaddatur Rohmah 082010101034
Amin Kamaril Wahyudi 082010101051
Md Ngr Arya Pradnyantara 082010101079
I Gst Ngr Agung Darma Putra 092010101006
Aulia Ratu Pritari 092010101015
M. Abdul Rozaq
Rizky Imansari 092010101030
Hendri Prasetiyo 092010101043
Indira Yuli Harini 092010101050
Devy Ayu Wulandari 092010101053
Adhitya Wicaksono 092010101056
Meilani Y. Debora Br. P 092010101059
OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut
maupun kronis disebabkan oleh bakteri dapat
terlogalisir atau difus, telinga rasa sakit
kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma local
dan alergi lapisan protektif
edema epitel skuamosa trauma local bakteri
masuk Otitis eksterna
Batasan
Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang
telinga yang disebabkan oleh kuman maupun jamur
(otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak
enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang
telinga dan kecenderungan untuk kambuhan.
Pengobatan amat sederhana tetapi membutuhkan
kepatuhan penderita terutama dalam menjaga
kebersihan liang telinga.
Etiologi
usia remaja dan dewasa muda
pemaparan terhadap air, ex : berenang pada air yang
tercemar
trauma mekanik
goresan atau benda asing
Idiopatik
Trauma
Iritan
bakteri atau fungal
Patofisiologi
Fisiologis :
sel-sel kulit yang mati dibuang dari gendang telinga
melalui saluran telinga.
Patologis :
- “cotton bud” mengganggu mekanisme
pembersihan dan mendorong sel-sel kulit yang mati
ke arah gendang telinga kotoran menumpuk +
penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika
mandi atau berenang infeksi
Klasifikasi Otitis Eksterna
A. Penyebab tidak diketahui :
Malfungsi kulit : dermatitis seboroita, hiperseruminosis,
asteotosis
Eksema infantil : intertigo, dermatitis infantil.
Otitis eksterna membranosa.
Meningitis kronik idiopatik.
Lupus erimatosus, psoriasis.
Cont..
B. Penyebab infeksi
Bakteri gram (+) : furunkulosis, impetigo, pioderma,
ektima, sellulitis, erisipelas.
Bakteri gram (-) : Otitis eksterna diffusa, otitis eksterna
bullosa, otitis eksterna granulosa, perikondritis.
Bakteri tahan asam : mikrobakterium TBC.
Jamur dan ragi (otomikosis) : saprofit atau patogen.
Meningitis bullosa, herpes simplek, herpes zoster,
moluskum kontangiosum, variola dan varicella.
Cont..
C. Erupsi neurogenik : proritus simpek,
neurodermatitis lokalisata/desiminata, ekskoriasi,
neurogenik.
D. Dermatitis alergika, dermatitis kontakta (venenat),
dermatis atopik, erupsi karena obat, dermatitis
eksamatoid infeksiosa, alergi fisik.
E. Lesi traumatika : kontusio dan laserasi, insisi bedah,
hemorhagi (hematom vesikel dan bulla), trauma
(terbakar, frosbite, radiasi dan kimiawi).
Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel/
bisul)
Infeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga
yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan
menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar
Gejala klinis
rasa sakit (ringan - berat, sangat mengganggu, rasa nyeri
makin hebat bila mengunyah makanan).
kurang pendengaran (bila furunkel menutup liang
telinga).
Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan.
Cont..
Penatalaksanaan
Lokal :
stadium infiltrat berikan tampon yang dibasahi dengan 10%
ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari.
stadium abses lakukan insisi pada abses dan tampon larutan
rivanol 0,1%.
Sistemik :
Antibiotika (pertimbangan infeksi yang cukup berat).
orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin 250 qid.
anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.
Analgetik
Parasetamol 500 mg qid (dewasa).
Antalgin 500 mg qid (dewasa).
Otitis Eksterna Difus
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang
telinga akibat infeksi bakteri.
Tanda klinis
Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya
tidak jelas.
Tidak terdapat furunkel (bisul).
Cont..
Pengobatan
masukkan tampon yang mengandung antibiotik ke
liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara
obat dengan kulit yang meradang.
kadang-kadang diperlukan obat antibiotika sistemik.
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh
kelembaban yang tinggi di daerah tersebut, ex: jamur
aspergilus >>, kandida albikans, jamur lain.
Gejalanya
rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering
pula tanpa keluhan.
Cont..
Pengobatannya :
Bersihkan liang telinga.
Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke
liang telinga biasanya dapat menyembuhkan.
Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai
salep) yang diberikan secara topikal.
Gejala Klinis
1. Rasa sakit
2. Rasa penuh pada telinga
3. Gatal
4. Kurang pendengaran
Tanda-Tanda Klinis
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :
Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis
dan eksudat, liang telinga menyempit.
Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak,
kulit hiperemis dan eksudat positif
Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema
dan bengkak
Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina
menebal, keriput, eritema positif.
Cont..
Menurut Senturia HB (1980) :
Tanda klasik Otitis diffuse acute : Eritema kulit, sekret
yang kehijau-hijauan dan edema kulit liang telinga.
Sekret bau busuk (-)
Otitis eksterna diffusa dapat dibagi atas 3 stadium yaitu :
“Pre Inflammatory“
Peradangan akut (ringan/ sedang/ berat)
Radang kronik
Diagnosis Banding
Otitis eksterna nekrotik
Otitis eksterna bullosa
Otitis eksterna granulose
Perikondritis yang berulang
Kondritis
Furunkulosis dan karbunkulosis
Dermatitis, seperti psoriasis dan dermatitis seboroika.
Squamous sel karsinoma (adanya rasa sakit pada
Definisi
Miringitis Infeksiosa (Infectious Myringitis) adalah
suatu peradangan pada gendang telinga yang
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Manifestasi klinis
Pada gendang telinga ditemukan lepuhan-lepuhan
berisi cairan (vesikel).
Nyeri timbul secara tiba-tiba dan berlangsung selama
24-48 jam.
Jika disertai demam dan hilangnya pendengaran
kemungkinan penyebabnya adalah infeksi bakteri.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan telinga dengan otoskop.
Terapi
Infeksi diatasi dengan antibiotik.
Untuk mengurangi nyeri diberikan obat pereda nyeri
atau dilakukan pemecahan vesikel.
DEFINISI
MASTOIDITIS : PROSES PERADANGAN PADA
PROSESUS MASTOIDEUS
DAPAT TIMBUL PADA ANAK-ANAK ATAU ORANG
DEWASA
AKIBAT OTITIS MEDIA AKUT DENGAN
PENGOBATAN YG TIDAK TUNTAS ATAU
TERLAMBAT
ETIOLOGI
S. AUREUS : PALING SERING
S. PNEMONIEAE : PADA ANAK-ANAK
PATOFISIOLOGI TERLAMBATNYA ATAU
INFEKSI TELINGA
TIDAK ADEKUATNYA
TENGAH
PENGOBATAN
• PENURUNAN SISTEM
FAKTOR IMUN
PENDERITA • BENTUK TULANG
• LETAK TULANG
• DINDING BAKTERI
FAKTOR BAKTERI • RESISTENSI OBAT
• KEKUATAN PENETRASI
GEJALA
KULIT YANG MELAPISI PROSESU MASTOIDEUS
MENJADI MERAH, BENGKAK,DAN NYERI
DAUN TELINGA TERDORONG KE SAMPING DAN
BAWAH
DEMAM
KELUAR CAIRAN KENTAL DARI TELINGA LEBIH
DARI 3 MINGGU
DAPAT TERJADI HILANGNYA PENDENGARAN
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
Kemerahan pada kompleks mastoid
Keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir
(warna bergantung dari bakteri)
Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan)
Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan nanah)
Proses peradangan yang tetap melebar ke bagian dan
organ lainnya.
Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kultur mikrobiologi
Pengukuran sel darah merah dan sel darah putih yang
menandakan adanya infeksi
Pemeriksaan cairan sumsum
CT- Scan kepala
MRI Kepala
Foto Polos Kepala
PENGOBATAN
ANTI BIOTIK
ANTI NYERI
ANTI INFLAMASI
PEMBEDAHAN : MASTOIDEKTOMI
PENCEGAHAN
PENGOBATAN INFEKSI TELINGA YANG ADEKUAT
OTITIS MEDIA AKUT
DEFINISI
Peradangan pada sebagian atau seluruh dari selaput
permukaan telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid.
Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas :
• otitis media supuratif
• otitis media non supuratif
EPIDEMIOLOGI
Banyak terdapat pada anak-anak
• sistem kekebalan tubuh anak masih dalam
perkembangan.
• saluran Eustachius pada anak lebih lurus secara
horizontal dan lebih pendek.
• adenoid pada anak relatif lebih besar dibanding
orang dewasa.
ETIOLOGI
Beberapa bakteri tersering penyebab otitis media akut
adalah bakteri-bakteri saluran pernafasan bagian atas
seperti streptokokus, stafilokokus, E. coli,
pneumokokus, dan hemofilus influenza.
PATOFISIOLOGI
Normal telinga tengah memiliki penghalang
sehingga biasanya dalam keadaan steril terdapat
infeksi bakteri pada nasofaring dan faring
mekanisme pencegahan penjalaran penyakit oleh
enzim pelindung & bulu halus tuba bila sistem
perlindungan ini tidak berfungsi akibat
peradangan/sumbatan tuba, terjadilah OMA.
PERJALANAN PENYAKIT
Stadium penyumbatan tuba eustachius
• terdapat gambaran retraksi membran timpani
• membran timpani berwarna normal atau keruh pucat
• sukar dibedakan dengan otitis media serosa virus
Stadium Hiperemis
• pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani
• mekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang
serosa sehingga sukar terlihat
Stadium Supurasi
• membran timpani menonjol ke arah luar
• sel epitel superfisial hancur
• terbentuk eksudat purulen di kavum timpani
• pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di
telingatambah hebat.
Stadium Perforasi
• Membran timpani ruptur
• Keluar nanah dari telinga tengah
• Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur
nyenyak
Stadium Resolusi
• Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan
akan normal kembali
• Bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan
mengering
• Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila virulensi
rendah dan daya tahan tubuh baik.
• Stadium perforasi dapat menetap dan berubah menjadi Otitis
DIAGNOSIS
Gejala yang timbul bervariasi bergantung pada stadium dan usia
pasien, pada usia anak – anak umumnya keluhan berupa rasa nyeri di
telinga dan demam.
Biasanya ada riwayat infeksi saluran pernafasan atas sebelumnya.
Pada remaja atau orang dewasa biasanya selain nyeri terdapat
gangguan pendengaran dan telinga terasa penih.
Pada bayi gejala khas Otitis Media akut adalah panas yang tinggi, anak
gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang dan sering memegang
telinga yang sakit.
TERAPI
Bergantung pada stadiumnya,
• pada stadium oklusi untuk melebarkan kembali saluran
eustachius, dengan pemberian obat tetes hidung berupa
dekongestan HCl efedrin 0,5% untuk <12 tahun, 1% untuk
>12 tahun. selain itu sumber infeksi harus segera diobati.
Drainase Sekret
Proteksi
Fungsi ventilasi dapat dibuktikan dengan
• Cara: meniupkan dengan keras dari hidung
sambil hidung dipencet serta mulut ditutup
• Tuba Terbuka terasa udara masuk ke dalam
Perasat Valsava rongga telinga tengah yang menekan
membrane timpani ke arah lateral
• KI: ada infeksi pada jalan napas atas
Etiologi
hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut tuba
penyakit kronis (rhinitis atrofi dan faryngitis),
gangguan fungsi otot seperti Myastenia Gravis, penggunaan obat anti-hamil
pada wanita dan penggunaan esterogen pada laki-laki.
Gejala
berupa rasa penuh dalam telinga tengah atau autofoni
Karena mengganggu mengakibatkan stress berat.
Pemeriksaan Klinis
• membran timpani yang atrofi, tipis, dan bergerak pada
respirasi (a telltale diagnostic sign).
Terapi
• cukup dengan obat penenang
• bila tidak berhasil digunakan pemasangan pipa ventilasi
(Grommet)
2) Myoklonus palatal
Kontraksi ritmik dari otot-otot palatum yang terjadi
secara periodic. Hal ini menimbulkan bunyi klik
dalam telinga pasien dan kadang-kadang dapat
didengar oleh pemeriksa.
3) Palatoskisis
Terjadi gangguan otot tensor veli palatine dalam
membuka tuba.
dilakukan koreksi sedini mungkin
4) Obstruksi tuba
Terjadi oleh berbagai kondisi, seperti peradangan di
nasofaring, peradangan adenoid atau tumor
nasofaring
Gejala
Gejala klinik awal adalah terbentuknya cairan pada
telinga tengah (otitis media serosa)
ETIOLOGI
Penyumbatan pada tuba eustakius
- Faktor Resiko
* Perubahan ketinggian
* Hidung tersumbat akibat alergi, pilek
GEJALA
- Nyeri telinga
- Kehilangan pendengaran
- Rasa penuh di telinga
DIAGNOSA
Dengan otoskop akan tampak
penggembungan ringan atau retraksi
PENGOBATAN
menguap
mengunyah permen karet
menghisap permen
menelan
PENCEGAHAN
dekongestan atau antihistamin
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo
(BPPV)
DEFINISI
BPPV merupakan vertigo yang ditandai
dengan episode berulang singkat yang
dipicu oleh perubahan posisi kepala
Merupakan penyebab tersering dari vertigo yang
berulang
Cemas
Labirintitis
Penyakit Meniere
PENATALAKSANAAN
1. Terapi medikamentosa
2. Manuver – manuver
a. Canalith Reposisi Prosedur (CRP)/Epley
Manuver
b. Latihan Semont Liberatory
c. Latihan Brandt Daroff
1. Terapi Medikamentosa
• Sifilis
• Leukaemia
TRIAS MENIERE
TRIAS
BERKURANGNYA
VERTIGO TINNITUS PENDENGARAN
SECARA
PROGRESIF
GEJALA KLINIS
• Vertigo episodik
• Tuli sensorineural
• Tinnitus
• Tinnitus dapat terjadi terus menerus atau pun hilang timbul dan
biasanya berupa tinnitus nada rendah dengan suara bergemuruh
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
– Full blood count
– Laju endap darah
• Tirah baring
• Steroid dapat membantu karena efek anti radang dan efek pada sistem
imun. Steroid dapat mengurangi vertigo, tinnitus dan tuli,
Kemungkinan efek menurunkan tekanan yang ada.
TERAPI BEDAH
Terapi bedah dilakukan medikamentosa gagal memberikan hasil
yang maksimal setelah 3-6 bulan.
• Terapi bedah dapat dibagi menjadi non destruktif (Konservatif)
dan destruktif.
Prosuder nondestruktif diindikasikan pada pendengaran yang masih
serviceable sedangkan prosuder destruktif menghilangkan kemampuan
sensori telinga dalam dan mengorbankan sisa pendengaran.
Kejadian
Infeksi virus
Autoimun
Obat ototoksin
Penyakit Meniere
Neuroma akustik
Gejala:
Timbul mendadak atau menahun secara tidak jelas.
Audiologi
Laboratorium
Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan perdagangan 65
4. Ruang terbuka hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan fasilitas umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khusus :- Bandar udara- Stasiun Kereta Api - Pelabuhan
70
Laut- Cagar Budaya
Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah dan sejenisnya 55
3. Tempat ibadah dan sejenisnya 55
TULI AKIBAT BISING
T.A.B adalah tuli sensorineural yang terjadi akibat
terpapar oleh bising yang cukup keras dan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Faktor yang Berpengaruh
Intensitas kebisingan
Frekuensi kebisingan
Lamanya waktu pemaparan
Kerentanan individu
Jenis Kelamin
Usia
Kelainan di telinga tengah
Patogenesis
Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di
Koklea, terutama sel-sel rambut.
Sel-sel rambut luar menunjukkan degenerasi
kurang kaku mengurangi respon thd stimulasi.
Stereosilia hilang sel-sel rambut mati jar.parut
timbul
Cont’d
Sel-sel rambut dalam dan sel penunjang rusak akibat
tingginya intensitas bising.
Kerusakan pada sel rambut luas timbul degenerasi
saraf.
Gambaran Klinis
Kesulitan dalam menerima & membedakan bunyi
konsonan.
Tidak dapat mendengar bunyi dg nada tinggi.
Tuli sensorineural, bilateral.
Tinitus.
Terjadi peningkatan ambang dengar sementara dan
menetap.
Gangguan Non-auditory
Gangguan komunikasi wicara.
Gangguan konsentrasi.
Gangguan tidur.
Stress.
Anamnesis
Pada awalnya sulit bicara di lingkungan bising.
Jika bicara, mendekatkan telinga ke arah orang yang
berbicara.
Bicara dengan suara menggumam.
Marah jika orang berbicara tidak jelas.
Sering timbul tinitus.
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada kelainan anatomis telinga luar sampai
gendang telinga.
Pemeriksaan THT dilakukan seksama untuk
menyingkirkan DD infeksi telinga, trauma telinga, dan
gangguan telinga akibat toksik dan alergi.
Penatalaksanaan
Memindahkan kerja dari tempat bising.
Menggunakan alat pelindung telinga: ear plug, ear
muff, dan helmet.
Pemasangan alat bantu dengar (jika tuli sudah
menyebabkan kesulitan komunikasi).
Latihan pendengaran, lip reading, membaca gerak
anggota badan dan mimik.
Cont’d
Rehabilitasi suara, agar dapat mengendalikan volume,
tinggi rendah, dan irama percakapan.
Jika telah mengalami tuli total bilateral dapat
dipasang implan koklea.
Prognosis
T.A.B adalah tuli sensorineural menetap.
Tidak dapat diobati dg obat atau pembedahan.
Alat bantu dengar hanya sedikit manfaatnya bagi
pasien.
Dianjurkan pemasangan implan koklea.
TERIMA KASIH