You are on page 1of 22

AKAR ANTROPOLOGI

OLEH
LIA NURLIANAWATI, S.KEP., NERS. M.KEP

1
Koentjaraningrat (1990)
Antropologi kesehatan membicarakan
masalah konsep sakit, sehat, pengobatan
tradisional, serta kebiasaan atau perilaku dan
pantangan suatu kelompok masyarakat
terhadap makanan tertentu.

2
mempelajari gejala :
Biobudaya → aspek biologis
sosiobudaya → tingkah laku manusia
Interaksi kesehatan dan penyakit dari
berbagai segi terutama terkait dengan
budaya

3
1. Kajian tentang obat primitif, tukang sihir,
dan magics

4
 Kajian tentang kepribadian dan kesehatan di
berbagai seting budaya

5
 Keterlibatan ahli-ahli antropologi dalam
program-program kesehatan internasional
dan perubahan komunitas yang terencana

6
 Antropologi ekologi
 Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita
mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan
atau sistem dengan lingkungannya.

7
 Kosmogini = manusia harus menyesuaikan
diri dengan lingkungan karena lingkungan
sendiri yang mengetahui paling baik
 Determinisme = perkembangan manusia
sangat ditentukan oleh alam lingkungannya.
 Posibilisme = alam bukan faktor yang
menetukan melainkan faktor pengontrol,
peluang atau kemungkinan terjadinya
kegiatan dan kebudayaan manusia.

8
 Teori evolusioner
 kebudayaan manusia itu pangkalnya adalah
satu dan di suatu tempat tertentu, yaitu pada
waktu manusia baru saja muncul di dunia.
Kemudian kebudayaan induk tersebut
berkembang dan menyebar ke dalam banyak
kebudayaan baru dikarenakan pengaruh
lingkungan hidup, alam, dan waktu

9
10
 a. Antropologi fisik
 b. Etnomedisin
 c. Studi-Studi Tentang Kebudayaan Dan
kepribadian
 d. Kesehatan masyarakat internasional

11
1. NUTRISI DAN PERTUMBUHAN
( korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi
yang luas dari penyakit-penyakit,

Misalnya radang pada persendian


tulang(arthritis), tukak lambung (ulcer), kurang
darah (anemia) dan penyakit diabetes ).

12
 UNDERWOOD
◦Pengaruh-pengaruh evolusi
manusia serta jenis penyakit
yang berbeda-beda pada
berbagai populasi yang terkena
sebagai akibat dari faktor-faktor
budaya,
◦misal: migrasi, kolonisasi dan
 Penyakit akibat migrasi

14
 FIENNES

◦ Penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia


adalah suatu konsekuensi yang khusus dari suatu
cara hidup yang beradab, dimulai dari pertanian
yang menjadi dasar bagi timbulnya dan
berkembangnya pemukiman penduduk yang padat
• KEDOKTERAN FORENSIK,
 suatu bidang mengenai masalah-
masalah kedokteran hukum yang
mencakup identifikasi misal: umur,
jenis kelamin, dan peninggalan ras
manusia yang diduga mati karena
unsur kejahatan serta masalah
penentuan orang tua dari seorang
anak melalui tipe darah, bila terjadi
keraguan mengenai siapa yang
 DALAM USAHA PENCEGAHAN
PENYAKIT
 penelitian mengenai
penemuan kelompok-
kelompok penduduk yang
memiliki risiko tinggi, yakni
orang-orang yang tubuhnya
mengandung sel sabit
 Cabang dari etnobotani atau
antropologi kesehatan yang
mempelajari pengobatan
tradisional, tidak hanya yang
berhubungan dengan sumber-
sumber tertulis (contohnya
pengobatan tradisional cina)
tetapi terutama pengetahuan dan
 Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli
antropologi, psikiater dan ahli ilmu tingkah
laku lainnya mulai mempertanyakan tentang
kepribadian orang dewasa, atau sifat-sifat
dan lingkungan sosial budaya di mana
tingkah laku itu terjadi.

19
 Suku Amungme, dimana bila terjadiketidak
seimbangan antara lingkungan dengan
manusia maka akan timbulberbagai
penyakit. Yang dimaksudkan dengan
lingkungan di sini adalahyang lebih
berkaitan dengan tanah karena tanah
adalah “mama” yang memelihara,
mendidik, merawat,dan memberikan
makan kepada mereka (Dumatubun,
1987).
 Untuk itu bila orang Amungme mau sehat,
1. WHO
 Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di
lingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih
cepat menemukan masalah daripada mereka
yang bekerja dalam kebudayaan sendiri, dan
khususnya mereka yang terlibat dalam klinik
pengobatan melihat bahwa kesehatan dan
penyakit bukan merupakan gejala biologik
saja, melainkan juga gejala sosial-budaya.

21
22

You might also like