Professional Documents
Culture Documents
Kelas : S1-IIIB
Kelompok 3 :
Dosen Pengampu :
Mira Febrina,M.Sc,.Apt
Pembahasan
1 Definisi
2 Toksikannya
5 Pengujian Toksiknya
Neurotoksik
1. gangguan pada
transmitter,
1. Asap
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari
pembakaran tidak sempurna dari suatu bahan bakar. zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak
kesehatan yang paling umun dijumpai adalah ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan
Atas), termasuk diantaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernafasan
lainnya.
Salah satu sumber pencemar udara berasal dari sulfur oksida khususnya sulfur
dioksida. Sulfur dioksida dihasilkan dari letusan gunung berapi dan berbagai
macam hasil kegiatan pabrik industri.
Batuk
Asma
Batuk dapat ditimbulkan oleh
Mekanismenya:
gas SO₂ dari mekanisme
SO₂ masuk ke dalam saluran
berikut:
pernafasan kemudian mulai
SO₂ terhirup masuk ke dalam
menimbulkan iritasi dan
saluran pernafasan yang
kenaikan sekresi mucus. Orang
menimbulkan rangsangan
yang mempunyai pernafasan
pada selaput lendir
lemah sangat peka terhadap
pernafasan yang terletak di
kandungan SO₂ yang tinggi di
tenggorokan dan cabang-
atmosfer.
cabang enggorokan.
3. Hidrogen Sulfida (H₂S)
Mekanisme nya:
Amoniak masuk melalui pernafasan, kontak dengan mata dan kulit. Di dalam
tubuh amoniak akan masuk dan mengikuti sistem pernafasan. Amoniak
mudah larut di dalam air sehingga akan dikeluarkan bersama dengan urin
yang mengandung amoniak juga.
10.Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO₂
yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu
silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran
beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda,dll).
Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama
dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon
dalam bentuk abu. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan
mengalami masa inkubasi sekitar 2-4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih
pendek, atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila
konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam
jumlah banyak
11. Penyakit
Asbestosis
Adalah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di
udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru. Masa inkubasi penyakit ini cukup
lama, yaitu sekitar 5 tahun.
Gejala : Batuk, dada terasa sesak, bengek, gejala semakin memburuk pada hari-hari
kerja, gejala membaik jika penderita jauh dari tempatnya bekerja
Gejala Lokal
Gejala Umum
• Batuk • Demam
• Sesak • Pusing
• Pengeluaran Dahak • Nafsu makan
• Batuk Darah berkurang
• Keringat dingin
• Nyeri Dada
Senyawa logam yang dapat memberikan Efek Toksik
Terhadap Sistem Respirasi
Kromium Selenium
(Cr) (Se)
Adalah penyakit yang gejala utamanya adalah
EMFISEMA penyempitan saluran nafas karena kantong udara
diparu-paru menggelembung secara berlebihan dan
mengalami kerusakan yang luas.
Toksikan : Monocrotophos
Sumber : Pestisida
Adalah penyakit dengan ciri khas adanya
KANKER
pertumbuhan sel yang tidak terkontrol
PARU pada jaringan paru-paru
Toksikan : Kromium
Sel darah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan
atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah
mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida (CO) dari
pada oksigen (O2). Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan
cenderung berikatan
dengan CO.
Cara Kerja Pemeriksaan Fungsi Paru
1. Spirometri – Ini adalah salah satu tes yang paling umum digunakan dan
dilakukan dengan membuat pasien bernapas ke corong yang melekat
pada spirometer, yaitu perangkat khusus yang dirancang untuk merekam
pola pernapasan pasien dan mengubahnya menjadi informasi yang
dapat dicetak. Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik spirogram.
Spirometri dapat mengukur beberapa hal berikut:
• Kapasitas Vital Paksa (FVC)
• Volume Ekspirasi Paksa (FEV)
• Aliran Ekspirai Paksa (FEF)
• Tingkat Puncak Aliran Ekspirasi (PEFR)
• Volume Tidal (VT)
• Volume Menit (MV)
• Kapasitas Residual Fungsional (FRC) Volume Residual Volume Ekspirasi
Cadangan
• Total Kapasitas Paru-paru
• 2. Tes difusi gas – Tes ini mengukur jumlah gas yang berbeda,
termasuk oksigen, yang melewati alveoli atau kantung udara setiap
menitnya untuk menentukan apakah tubuh menyerap gas dari
darah dengan baik. Ada dua jenis tes difusi gas: tes gas darah arteri
dan kapasitas difusi karbon monoksida atau DLCO.