Professional Documents
Culture Documents
Jumlah yang dijabarkan setelah hiperinflasi tidak mencerminkan nilai pasar atau biaya
historis dari gedung tersebut
Penjabaran versus Pengukuran Kembali
Laporan Keuangan Asing
Mata uang lokal (yaitu mata Mata uang lokal Penjabaran ke rupiah
uang negara tempat entitas Indonesia menggunakan
asing berlokasi) tingkat kurs kini
Mata uang lokal Rupiah Indonesia (seperti Diukur kembali dari mata
yang diharuskan dalam uang lokal ke rupiah
perekonomian hiperinflasi) Indonesia
Mata uang lokal Mata uang negara ketiga Pertama, diukur kembali
(bukan unit mata uang lokal dari mata uang lokal ke
atau rupiah Indonesia) mata uang fungsional.
Kemudian dijabarkan dari
mata uang fungsional ke
rupiah Indonesia
Rupiah Indonesia Rupiah Indonesia Tidak diperlukan
pernyataan kembali
(restatement); sudah
dinyatakan dalam rupiah
Indonesia
PENJABARAN LAPORAN MATA UANG FUNGSIONAL MENJADI MATA
UANG PELAPORAN PERUSAHAAN INDONESIA
PSAK meyakini bahwa hubungan ekonomi yang mendasari disajikan dalam laporan keuangan
entitas asing tidak boleh didistorsi atau diubah selama proses penjabaran dari mata uang fungsional
entitas asing menjadi mata uang entitas induk.
Ini merupakan hal yang penting untuk dapat mengevaluasi kinerja dari manajemen entitas
asing dengan ukuran ekonomi yang sama dengan yang digunakan dalam operasi entitas asing. Untuk
mempertahankan hubungan ekonomi dalam laporan mata uang fungsional, saldo akun kas harus
dijabarkan dengan kurs yang sebanding.
Penghasilan dan beban Umumnya, kurs rata-rata untuk periode yang tercakup dalam laporan
Ada beberapa alternatif format penyajian untuk laba rugi komprehensif, diantaranya adalah :
Tanggal Kurs
1 Januari 20X1 Rp 12.000
1 Oktober 20X1 13.600
31 Desember 20X1 14.000
Rata-rata 20X1 13.000
Tanggal Akuisisi Kertas Kerja Penjabaran
Penjabaran neraca saldo entitas anak dari mata uang fungsional (€) ke rupiah yang merupakan mata uang
pelaporan entitas Induk di Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode kurs kini.
• Ayat jurnal yg dibuat oleh PT Induk untuk mencatat pembelian 100% saham German Company :
1 Januari 20X1
(1) Investasi pada saham German Company 660.000.000
Kas 660.000.000
Diferensial pada tanggal 1 Januari 20X1, tanggal akuisisi, dihitung sebagai berikut :
Biaya investasi
Rp660.000.000
(goodwill)
Nilai wajar atas aset teridentifikasi neto Rp-0-
Total diferensial
Rp60.000.000 Rp660.000.000
Nilai buku atas aset teridentifikasi neto Kelebihan nilai wajar atas biaya
perolehan dari aset teridentifikasi neto
Rp600.000.000 (paten)
Rp60.000.000
Tanggal akuisisi laporan posisi keuangan konsolidasian
Jurnal eliminasi
E(2) Modal Saham biasa─German Company 480.000.000
Saldo laba 120.000.000
Diferensial 60.000.000
Investasi pada saham German Company 660.000.000
(( mengeliminasi saldo investasi ))
Eliminasi
PT induk German Company Debit Kredit Konsolidasian
Kas Rp2.840.000.000 Rp 30.000.000 Rp2.870.000.000
Piutang Usaha 750.000.000 120.000.000 870.000.000
Persediaan 1.000.000.000 90.000.000 1.000.000.000
Tanah 1.750.000.000 1.750.000.000
Aset Tetap 8.000.000.000 600.000.000 8.600.000.000
Investasi Pada Saham
660.000.000 (2) 660.000.000
Germany Co.
Diferensial (2) 60.000.000 (3) 60.000.000
Paten (3) 60.000.000 60.000.000
Total Debit Rp15.000.000.000 Rp840.000.000 Rp15.240.000.000
Pada akhir periode, entitas anak menyesuaikan unit mata uang asing (rupiah) ke kurs kini (Rp14.000 = €1) dengan
membuat ayat jurnal berikut :
Namun, nilai buku dijabarkan dari entitas anak di luar negeri merupakan komponen utama dari akun
investasi dalam pembukuan entitas induk dan berkaitan langsung dengan aset berbasis asing
PSAK 10 mengharuskan bahwa alokasi dan amortisasi dari selisih antara investigasi dengan nilai
bukunya dilakukan dari segi mata uan fungsional entitas anak di luar negeri dan jumlah tersebut
kemudian dijabarkan dengan kurs penutup.
Di sisi lain, sisa saldo yang belum diamortisasi dari diferensial dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan dan dijabarkan dengan kurs kini yang digunakan untuk akun laporan posisi keuangan.
Pengaruh dari perbedaan kurs tersebut disajikan dalam penyesuaian penjabaran entitas
induk sebagai revisi dari bagian investasi awa entitas induk ke entitas anak.
PT Induk mengamortisasi paten selama periode 10 tahun. Amortisasi paten adalah sebagai berikut:
A B
Entitas induk akan mencatat bagian dari Amortisasi paten untuk periode berjalan
penyesuaian penjabaran yang timbul dijabarkan pada saat kurs laporan laba
dari penjabaran entitas akun anak diluar rugi (kurs rata-rata untuk periode
negeri; berjalan), sedangkan saldo akhir paten
dijabarkan pada saat kurs laporan posisi
Sebagaimana disajikan dalam ayat keuangan (kurs kini).
jurnal (8) Sebagaimana ditunjukkan dalam ayat
jurnal (10)
Dalam contoh ini entitas induk yang memiliki
100% entitas anak, tetapi dalam kasus entitas
Penyesuaian penjabaran harus dihitung
anak tidak memiliki seluruhnya, maka
diferensial dan ditetapkan sebagai bagian dari
kepentingan non pengendali akan ditetapkan
investasi entitas induk ke dalam entitas anak di
sebesar bagian presentasinya atas penyesuaian
luar negeri.
penjabaran.
Kepentingan Non Pengendali Pada
Entitas Anak di Luar Negeri
Sebagai contoh jika PT. Induk memiliki 80% kepemilikan saham di German Company dan
investor lain memilik 20% kepentingan non pengendali, maka kepentingan non pengendali
akan dialokasikan sebesar presentase bagiannya dari penyesuaian penjabaran melalui ayat
jurnal eliminasi.
Kepentingan non pengendali pada laporan posisi keuangan konsolidasian akhir tahun akan
dimasukkan sebesar bagiannya atas akumulasi penghasilan komperhensif lain dari
penyesuaian penjabaran sebagai berikut :
Saldo Laba
Entitas anak di luar negeri yang tidak dikonsolidasi dilaporkan sebagai Investasi dalam
laporan posisi keuangan entitas Induk Indonesia.
Menggunakan metode:
1. Ekuitas, jika perusahaan anak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
atas kebijakan keuangan dan operasional.
2. Biaya, Mengakui laba rugi hanya dari dividen yang diterima.
Jika menggunakan metode ekuitas: laporan keuangan anak diukur kembali atau
dijabarkan, bergantung pada penentuan mata uang fungsional.Jika digunakan
pengukuran kembali, maka laporan keuangan entitas asing akan diukur kembali dalam
rupiah dan investor mencatat presentase dari laba rugi.
Likuidasi Investasi Asing
Pada tanggal 1 Januari 2011, PT Induk memutuskan untuk lindung nilai bagian
investasinya yang baru saja dilakukan di German Company yang terkait dengan nilai
buku aktiva bersih German Company. PT Induk tidak yakin apakah kurs langsung
euro akan meningkat atau menurun untuk tahun tersebut dan ingin melindungi nilai
investasi aktiva bersihnya. Pada tanggal 1 Januari 20X1, kepemilikan 100 %. PT Induk
atas aset neto German Company dengan €50.000 (€40.000 saham modal ditambah
€10.000 laba ditahan). PT Induk meminjam €50.000 pada tingkat bunga 5% untuk
lindung nilai investasinya di German Company serta pokok dan bunga jatuh tempo
dan terutang pada tanggal 1 Januari 20X2
Pendekatan Dua Laporan untuk menampilkan laba rugi komperhensif
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
Persyaratan Pengungkapan
Penerapan aturan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar untuk persediaan memerlukan
perlakuan kusus pada saat mata uang pencatatan bukan mata uang fungsional. Oleh karna itu, laporan
keuangan entitas asing harus diukur kembali terlebih dahulu menggunakan kurs historis untuk menentukan
nilai biaya perolehan historis dalam mata uang fungsional. Kemudian biaya perolehan hasil pengukuran
kembali ini dibandingkan dengan nilai pasar dari persediaan yang di translasikan menggunakan kurs sekarang.
Langkah terakhir adalah memandingkan biaya perolehan dan nilai pasar, yang keduanya sudah dalam mata
uang fungsional, dan untuk mengakui apakah diperlukan penurunan nilai ke nilai pasar. Perbandingan
dilakukan dalam mata uang fungsional, bukan mata uang lokal atau pelaporan, tetapi tidak ada dalam
pembukuan anak perusahaan atau ada dalam pembukuan tetapi tidak dalam laporan keuangan konsolidasi
Transaksi Antarperusahaan
Sebuah induk perusahaan atau kantor pusat indonesia dapat mempunyai transaksi
penjualan atau pembelian antarperusahaan dengan afiliasi luar negeri yang
menimbulkan piutang atau utang antarperusahaan. Proses translasi piutang atau
utang yang didenomonasi dalam mata uang asing. Sebagai contoh, asumsikan bahwa
perusahaan Indonesia mempunyai iutang yang didenominasi dalam mata uang asing
dari anak perusahaan luar negeri. perusahaan Indonesia akan pertama-tama menilai
kembali piutang yang didenominasi dalam mata uang menjadi nilai setara rupiah
pada tanggal laporan keuangan. Setelah laporan keuangan afiliasi luar negeri
ditranslasikan atau diukur kembali, tergantung mata uang fungsional afiliasi luar
negeri, maka piutang atau utang antar perusahaan akan mempunyai nilai rupiah
yang sama dan dapat dieliminasi.
Jika transaksi mata uang antar perusahaan tidak akan dilunasi dalam
waktu dekat, maka transaksi antar perusahaan tersebut dapat dianggap
bagian dari investasi bersih di entitas luar negeri. Selisih translasi dari
piutang atau utang jangka panjang ditangguhkan dan diakumulasi sebagai
bagian dari akun translasi kumulatif.
Penjabaran ketika Mata Uang Ketiga adalah Mata Uang Fungsional
Terdapat beberapa kasus di mana anak perusahaan Mengukur kembali laporan keuangan anak perusahaan kedalam mata
mempunyai pembukuan dan pencatatan dalam unit uang funsional. Dalam contoh kita, laporan keuangan dinyatakan dalam
mata uang lokal tetapi mempunyai mata uang ketiga euro akan diukur kembali kedalam franc Swiss. Laporan keuangan
sebagai mata uang fungsional. Sebagai contoh, tersebut sekarang sudah dinyatakan dalam mata uang fungsional entitas,
asumsikan anak perusahaan kita, German Cempany, yaitu franc Swiis
mempunyai pencatatan dalam mata uang lokal,
euro. Jika anak perusahaan melakukan sebagian
besar aktivitasnya dalam franc Swiss, maka
manajemen dapat memutuskan bahwa franc Swiss Laporan keuangan yang dinyatakan dalam franc
adalah mata uang funsional anak perusahaan. Jika
pembukuan dan pencatatan entitas tidak Swiss kemudian ditranslasikan ke dalam rupiah
dinyatakan dalam mata uang fungsional, maka menggunakan proses translasi.
harus digunakan proses dua langkah berikut:
THANK YOU