You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN BAYI


DAN BALITA
OLEH : TIM KEPERAWATAN KELUARGA
VI.
IV.
III. Keluarga V. Keluarga Keluarga VII. VIII.
I. Keluarga II. Keluarga
dengan dengan melepaska Orangtua Keluarga
pasangan Childbearin dengan
anak pra anak n anak paruh lansia
baru g family anak
sekolah remaja dewasa baya pensiunan
sekolah
muda

8 TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN


KELUARGA (DUVALL, 1977)
 Tahap II dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai bayi berusia 30 bulan.

Tugas perkembangan Perhatian pelayanan kesehatan


Membentuk keluarga muda sbg suatu unit yg Persiapan utk pengalaman melahirkan
stabil Transisi menjadi orangtua
Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik Perawatan bayi
mengenai tugas perkembangan & kebutuhan Perawatan bayi yang sehat
berbagai anggota keluarga
Mempertahankan hubungan pernikahan yg Mengenali secara dini & menangani masalah-masalah kesehatan
memuaskan fisik anak dg tepat
Memperluas hubungan dengan keluarga besar Imunisasi
dengan menambah peran menjadi orangtua Pertumbuhan & perkembangan yg normal
Tindakan utk keamanan
Keluarga berencana
Interaksi keluarga
Praktik kesehatan yg baik

TAHAP II : CHILDBEARING FAMILY


Banyaknya wanita yg bekerja

Naiknya angka perceraian & masalah perkawinan

Penggunaan alat kontrasepsi & aborsi yg sudah lazim

Meningkatnya biaya perawatan anak

FAKTOR YANG MENYULITKAN


Kesulitan dalam Terdapat
Suami merasa
perawatan peningkatan
diabaikan
anak perselisihan

Interupsi dalam Kehidupan


jadwal yang sosial & seksual
terus menerus terganggu

MASALAH YANG SERING TERJADI


 Perawatan bayi yg baik
 Imunisasi
 KB
 Penyakit infeksi
 Masalah transisi pada orangtua
 Sibling rivalry
 Tempertantrum
 Negativisme
 Tumbuh kembang

MASALAH KESEHATAN PADA TAHAP II


 Tahap ketiga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan
diakhiri ketika anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan Perhatian pelayanan kesehatan

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan Penyakit menular pada anak-anak


rumah, ruang privasi, dan keamanan yang Pencegahan kecelakaan & keamanan rumah
memadai Hubungan pernikahan
Mensosialisasikan anak Hubungan sibling
Keluarga berencana
Kebutuhan dalam pertumbuhan & perkembangan
Mengintegrasikan anak kecil sbg anggota keluarga Isu-isu tentang hal menjadi orangtua
baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak Penganiayaan & pengabaian anak
lain Praktik kesehatan yg baik
Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam
keluarga

TAHAP III. KELUARGA DENGAN ANAK


PRA SEKOLAH
 Masalah kesehatan fisik pada anak, sakit, jatuh
 Kebutuhan psikososial : hubungan perkawinan
 Persaingan kakak – adik
 Masalah komunikasi keluarga
 Masalah pengasuhan anak, penelantaran

MASALAH KESEHATAN PADA TAHAP III


Masalah Intervensi Keperawatan

Bersendawa Sendawakan dengan sering selama pemberian makan


Gunakan posisi tegak utk menyendawakan, usap punggung & menundukan di atas
pangkuan orangtua
Coba menyendawakan anak setiap 10-15 menit
Duduk tegakan bayi selama 30-45 menit setelah pemberian makan
Kolik Tinjau kembali kebutuhan dasar bayi bersama orangtua
Tinjau metode pemberian makan, teknik menyendawakan, tinjau diet maternal ibu menyusui
Catat waktu kapan terjadi episode kolik, tenangkan & nyamankan anak
Bedung bayi
Berjalan, timang, & gendong bayi di bahu
Coba membunyikan suara menoton utk menenangkan
Ubah posisi bayi dari telungkup ke posisi miring kemudian posisi telungkung ke posisi duduk
Telungkupkan bayi atas permukaan keras yg hangat
Ciptakan lingkungan yg tenang
Coba berikan dot atau air gula atau susu kedelai
Yakinkan orangtua bahwa bayi tidak sakit, sudah memberikan perawatan yg baik, & kolik
akan menghilang
Beri dukungan dan beri kesempatan orangtua utk mendiskusikan perasaan mereka

MASALAH KESEHATAN TAHUN


PERTAMA
Masalah Intervensi Keperawatan

Menangis Yakinkan bahwa bayi menangis utk suatu alasan. Bayi menangis sehari selama 5-10 menit
merupakan hal normal
Bantu orangtua membentuk pendekatan yg positif & rileks
Yakinkan & dukung orangtua di masa-masa stres
Anjurkan orangtua bergantian merawat & memenuhi kebutuhan bayi
konstipasi Diskusikan pola feses yg normal utk jenis metode pemberian makan
Yakinkan bahwa mengejan, mendengkur, & jumlah infrekuensi bersifat normal
Yakinkan bahwa setiap bayi memilikki pola feses masing-masing & ajarkan orangtua tentang
feses
Diskusikan sikap orangtua berkaitan dg kebiasaan eliminasi & harapan thdp pola feses
Tingkatkan jumlah cairan dalam diet, berikan air di antara waktu makan
Jika perkenalan thdp makanan terlalu dini, hentikan pemberiannya dan mulai kembali dg
jumlah yg sedikit
Sirup karo 1 – 3 sdt diberikn beberapa kali sehari
Jika tepat utk tahap pemberian makanan, tambahkan buah prem atau jus ke dalam diet

MASALAH KESEHATAN TAHUN


PERTAMA
Masalah Intervensi Keperawatan

Flatus Sendawakan dg sering selama & setelah pemberian makanan


Tenangkan bayi ketika menangis & sendawakan setelah ia menangis
Miringkan bayi ke kiri utk memudahkan pengeluaran gas
Jika curiga alergi, cobalah formulasi kedelai atau diet eliminasi
Yakinkan orangtua
Cegukan Beritahu orangtua bahwa bayi akan menangis jika benar-benas stres
Berikan sesuatu pada bayi utk dihisap
Bantu orangtua memahami aspek positif & negatif dari penggunaan dot
Penggunaan positif : diindikasikan segera setelah lahir sebelum bayi dapat memanipulasi ibu
jari ke dalam mulut
Penggunaan negatif : dot tidak dapat menggantikan peran gendongan orangtua, tidak
boleh digunakan secara konstan, dan hentikan penggunaan saat usia 5 bulan
Memanjakan Orangtua memerlukan konseling & pendidikan yg memperkuat hal2 berikut ini :
Kebutuhan dini bayi harus dipenuhi
Anak tidak dapat mengatasi frustasi dg baik sampai usia 8-9 bulan & tidak dapat menunda
pemuasan kebutuhan sampai usia ini
Pendekatan yg lembut & bertahap utk membatasi & menunda pemuasan merupakan hal
yg terbaik
Pendekatan yg rileks dan positif akan membantu
Dibutuhkan kelompok pendukung bagi orangtua

MASALAH KESEHATAN TAHUN


PERTAMA
Masalah Intervensi Keperawatan

Menggigit Jika b/d pertumbuhan gigi, cek pertumbuhan gigi


Ibu menyusui harus melepas bayi dari payudara setiap terjadi dan bilang “jangan”, beri
selang waktu sebelum melanjutkan menyusui
Kecemasan thdp perpisahan Beri penekanan pada ibu bahwa hal ini merupakan perkembangan yg normal
Anjurkan pada ibu utk melakukan ‘cilukba’, berikan waktu 30-45 menit utk memperkenalkan
kpd orang baru, hindari menyelinap, beritahu bahwa ‘ ibu pergi, ibu kembali’, hindari
membuat perubahan besar dlm rutinitas anak/ kondisi rumah tangga
Kecemasan thdp orang asing Anjurkan orangtua utk menggendong bayinya jika ada orang asing, jika akan ditinggal,
luangkan waktu ibu dg orang asing tsb
Pola tidur bayi Ketahui riwayat utk mengetahui lama tidur bayi, jadwal makannya, waktu tidur, dan rutinitas
rumah tangga, adanya penyakit atau pertumbuhan gigi
Konseling harus diarahkan kepada pendidikan orangtua, bayi memerlukan pemuasan &
pola tidur yg normal : bayi perlu dibantu utk tertidur (misal gendongan, memberi dot), harus
disediakan lingkungan dan suasana kondusif, jika ada masalah fisik, harus diobatkan

MASALAH KESEHATAN TAHUN


PERTAMA
Masalah Intervensi Keperawatan

Ruam popok Tindakan pencegahan untuk menjaga agar area popok tetap bersih, kering : popok hrs
sering diganti, bersihkan dengan air & keringkan setiap mengganti popok,tidak dianjurkan
menggunakan celana karet/ plastik, lapisan lubrikasi tipis (baby oil), lpas popok selama
periode singkat setiap hari
Penatalaksanaan di rumah : melepas popok dg sering, menggantinya jika basah,
membersihkan area popok secara menyeluruh, salep zzinkum oksida utk mengurangi ruam
non jamur, periksa ke dokter jika bertambah
Cradle cap Tindakan pencegahan : ajarkan orangtua cara mengeramasi kepala bayi & anjurkan dua
hari sekali, tekankan bahwa menggosok kepala bayi tidak akan mencedarai fontanel atau
tengkorak
Penatalaksanaan di rumah : keramasi kepala setiap hari dengan air hangat dan sampo dan
beri tekanan yg ringan pada kulit, kendurkan kepala dengan memberikan baby oil 15-20
menit sebelum keramas, sisir kulit kepala dengan sisir yg halus, penggunaan sampo
antiseborea atas anjuran dokter

MASALAH KESEHATAN TAHUN


PERTAMA
Usia/ Bln Tahap perkembangan Tugas orangtua
1 Mengangkat kepala pada posisi Tempatkan bayi pada posisi telungkup & gantungkan benda berwarna
telungkup di atas kepala
2 Senyum sosial Tingkatkan dengan mengajak bayi berbicara & memberikan
kesempatan utk tersenyum
4 Menjerit Dorong & puji anak untuk melakukannya

5 Berguling dari belakang ke depan Tempatkan bayi pada area yg aman & dorong bayi utk bergerak
dengan menempatkan mainan di luar jangkauan
8-9 Menggunakan genggaman menjepit Sediakan finger foods
utk makan cracker sendiri
10 Menarik diri ke posisi berdiri Berikan lingkungan yg aman

11-12 Memulai vokalisasi Sering berbicara dg bayi & libatkan dalam perkumpulan keluarga

12-15 Berjalan Dorong & berikan tempat berjalan yg bebas hambatan & aman, serta
puji bayi jika berhasil
15 Minum dari cangkir Berikan cangkir berisi minuman yg sesuai, jangan marahi jika minuman
tumpah
18 Menirukan pekerjaan rumah tangga Berikan kain lap utk membantu membersihkan debu

TUGAS ORANGTUA DALAM TAHAP


PERKEMBANGAN MASA BAYI
1) Data umum : nama KK, komposisi anggota keluarga, alamat, agama, suku, bahasa
sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat, kontrasepsi
2) Kondisi kesehatan semua anggota keluarga : nama, hubungan dg keluarga, umur,
jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, TTV, status imunisasi
dasar, & penggunaan alat bantu serta kesehatan anggota keluarga saat ini :
keadaan umum, riwayat penyakit/ alergi
3) Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan : nama individu yg
sakit, diagnosis medis, rujukan dokter/ RS, keadaan umum, sirkulasi, cairan,
perkemihan, pernafasan, muskuloskeletal, neurosensori, kulit, istirahat dan tidur, status
mental dan komunikasi, budaya, kebersihan diri, perawatan diri sehari-hari, & data
penunjang medis ( hasil laboratorium, radiologi, dll)
4) Data kesehatan lingkungan : sanitasi lingkungan (ventilasi, penerangan, kondisi lantai,
tempat pembuangan sampah
5) Struktur keluarga : struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA
6) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini. Serta
sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan,
adakah penyimpangan, hambatan, atau masalah yg terjadi
7) Riwayat keluarga dari sejak lahirnya keluarga sampai saat ini
(misal : perceraian, kehilangan, kematian)
8) Fungsi keluarga : aspek instrumental (makan, tidur,
pemeliharaan kesehatan) dan aspek ekspresif (emosi,
komunikasi, pemecahan masalah, keyakinan)

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Perubahan proses keluarga b/d pernikahan anak dewasa &
pembentukan hubungan yg baru melalui pernikahan, kelahiraan, &
perceraian
2. Perubahan menjadi orangtua b/d ketidakmampuan meningkatkan
pertumbuhan & perkembangan anak secara optimum
3. Resiko perubahan perlekatan orangtua/ bayi/ anak b/d kurangnya
model peran, ketrampilan orangtua, atau pengetahuan mengenai isu-
isu perkembangan anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA TAHAP II
1. Ketidakefektifan, gangguan, atau ketidakmampuan koping
keluarga b/d kondisi perawatan kesehatan anak yg akut atau
kronik
2. Koping keluarga : potensial pertumbuhan yg berhubungan
dengan tantangan kesehatan anggota keluarga
3. Hambatan manajemen pemeliharaan rumah b/d kurangnya
keamanan lingkungan rumah
4. Perubahan menjadi orangtua b/d ketidakmampuan
meningkatkan pertumbuhan & perkembangan anak secara
optimum

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA TAHAP III
1. Diskusikan tentang tugas keluarga
2. Diskusikan penyebab ketidakharmonisan
3. Identifikasi sumber dukungan yg ada
4. Ajarkan cara merawat anak
5. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
6. Bantu keluarga mengenali kebutuha anggota keluarga

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA


 Tn. D dan Ny. D berumur 19 tahun, telah menikah selama 5
bulan, mempunyai bayi berumur 1 minggu. Pernikahan mereka
tidak disetujui kelarga. Tn. D bekerja keras utk menghidupi
keluarganya. Ny. D merasa kelelahan dlm merawat anak.
Mereka sering bertengkar karena tanggung jawab masing-
masing.

CONTOH KASUS 1
 Tn. V dan Ny. V menikah selama 2 tahun dikarunia bayi berumur
1 bulan. Setelah melahirkan BB Ny. V naik 15 kg, malas
berdandan karena sibuk merawat anaknya. Tn. V sudah
mengingatkan istrinya tapi menurut Ny. V itu hal yang wajar. Hal
ini membuat Tn. V merasa diabaikan.

CONTOH KASUS 2
 Tn. R dan Ny. R pasangan eksekutif muda, mempunyai 1 anak
berumur 1 tahun yang belum bisa berbicara dan duduk.
Pasangan ini sibuk bekerja dan dugem sehingga tidak
memperhatikan anaknya. Pengasuhan diserahkan kepada baby
sisternya.

CONTOH KASUS 3
 Tn. W dan Ny. W 5 tahun menikah dikarunia 2 anak berumur 3
tahun dan 2 tahun. Anak kesatu mengalami gangguan yaitu
tidak peduli dengan lingkungannya. Dia belum bisa
berkomunikasi dan hanya mengeluarkan suara-suara tidak jelas.
Mereka belum memeriksakan anaknya secara serius karena
menganggap bawaan dari lahir.

CONTOH KASUS 4

You might also like