You are on page 1of 33

PENANGANAN HIPERTENSI PADA

KEADAAN KHUSUS

Sally Aman Nasution

DIVISI KARDIOLOGI
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FKUI/RSCM, JAKARTA
PENDAHULUAN

Prevalensi penderita tekanan darah tinggi akan


meningkat dengan meningkatnya usia harapan hidup
Pedoman penatalaksanaan :
- The Seventh Report of the Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure
- European Society of Hypertension-European
Society of Cardiology guidelines for the management
of hypertension
- Beberapa panduan lainnya
TUJUAN PENGOBATAN :
Menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat
penyakit kardiovaskular dan ginjal.

STRATEGI PENGOBATAN :
Stratifikasi Risiko Penyakit Kardiovaskular

PEMILIHAN OBAT :
- Tekanan Darah
- Kerusakan organ target
- Diabetes Mellitus
- Penyakit Ginjal dan Kardiovaskular
Penatalaksanaan Khusus

Penanganan pasien secara holistik


Pasien dengan komorbiditas tertentu
memerlukan perhatian dan
penatalaksanaan khusus
Penyakit Jantung Koroner, Gagal
Jantung, Diabetes Mellitus dan
Penyakit Ginjal Kronik
PENYAKIT JANTUNG KORONER

PJK kronik stabil dan Sindrom


Koroner Akut
PJK merupakan kerusakan organ
target yang terbanyak ditemukan
akibat hipertensi
ANGINA PEKTORIS STABIL

Klasifikasi CCS (Canadian Cardiovascular


Society)
Angina pada hipertensi : tekanan pada
dinding pembuluh darah -- meningkatkan
kebutuhan oksigen miokard dan tekanan
akhir diastolik ventrikel kiri --
menurunkan perfusi subendokardium
Tujuan terapi : menurunkan tekanan darah
dan mengurangi angina
ANGINA PEKTORIS STABIL

Tujuan terapi antiangina : mengurangi


gejala iskemia miokard, memperbaiki
fungsi fisik dan meningkatkan kualitas
hidup secara keseluruhan
Pilihan terapi : Golongan beta blocker dan
calcium antagonist
ANGINA PEKTORIS STABIL

Beta Blocker :
- menurunkan denyut jantung : target HR 55-
60 kali/menit
- Menurunkan kontraktilitas dan tekanan
arterial
- Menurunkan kebutuhan oksigen miokard
--- menurunkan tekanan darah dan
mengurangi gejala angina
ANGINA PEKTORIS STABIL

Calcium Antagonist :
- menurunkan resistensi vaskular
- Dilatasi dan peningkatan aliran darah koroner
: menghilangkan angina vasospastik
- Efek inotropik negatif : penurunan kebutuhan
oksigen miokard
Kombinasi Beta Blocker dengan Calcium
Antagonist

Penatalaksanaan awal dengan BB tidak


berhasil
BB tidak dapat diberikan ( efek samping
atau kontraindikasi )
Studi CAPE :
Amlodipin sebagai tambahan antianginal
regular
Meningkatkan efikasi antianginal bila
dikombinasi dengan BB
SINDROM KORONER AKUT

Angina Pektoris tidak Stabil, Infark Miokard


tanpa dan dengan Elevasi Segmen ST
Hipertensi pada SKA akan memperburuk
perfusi miokard
Target tekanan darah < 140/90 mmHg dan <
130/80 mmHg pada Diabetes dan Penyakit
Ginjal Kronik
Nitrogliserin intravena pilihan utama ( nyeri
dada berkepanjangan, hipertensi dan edema
paru akut )
SINDROM KORONER AKUT

Pilihan antihipertensi lain :


- Beta Blocker
- ACE Inhibitor : menurunkan mortalitas
pasca IMA, pasien Diabetes dengan
disfungsi ventrikel kiri, risiko tinggi PJK
- Calcium Antagonist : golongan
dihydropyridine kerja cepat seperti nifedipin
sebaiknya dihindari. Diltiazem dan
verapamil dihindari pada edema paru akut
dan disfungsi ventrikel kiri yang berat
Pilihan Antihipertensi untuk penyakit kardiovaskular
GAGAL JANTUNG

Sindrom klinis akibat gangguan struktur atau


fungsi jantung sehingga menimbulkan
gangguan kemampuan ventrikel dalam
pengisian (diastolik) atau memompakan
darah (sistolik)

- PJK merupakan penyakit dasar 2/3 gagal


jantung sistolik. Selain itu : hipertensi,
kelainan katup jantung, miokarditis dll
Remodeling ventrikel pada gagal jantung. NEJM 2003; 348: 2007-18
Klasifikasi

Fungsi aktivitas berdasarkan NYHA :


klas I, II, III dan IV
Berdasarkan evolusi dan progresifitas
gagal jantung : stage A, B, C dan D
Klasifikasi NYHA menggambarkan evolusi dan progresifitas
gagal jantung. NEJM 2003; 348: 2007-18
Strategi Pengobatan

Stage A :
- Kontrol faktor risiko dengan baik
- Terapi efektif hipertensi akan menurunkan
HVK dan mortalitas kardiovaskular -
mengurangi insidens gagal jantung 30-50%
- ACE Inhibitor pada risiko tinggi (DM, HT,
Vaskular) menurunkan angka kematian, IMA
dan strok (klas 1)
- Mencegah remodeling
Strategi Pengobatan

Stage B, C dan D :
- Memperbaiki kualitas hidup
- Memperlambat progresifitas penyakit
- Mengurangi gejala
- Minimalisasi faktor risiko
Pilihan obat antihipertensi :
Golongan ACE Inhibitor, ARB, Beta
Blocker. Beta blocker : stabil, tanpa
retensi cairan, tidak membutuhkan
inotropik
Studi Carvedilol pada Gagal Jantung. NEJM 2001; 344: 1651-8
PENYAKIT GINJAL KRONIK

HIPERTENSI ~ PENYAKIT GINJAL


KRONIK
HT : faktor risiko yang mempercepat
progresifitas penyakit ginjal kronik dan
perburukan penyakit kardiovaskular
Tujuan terapi : memperlambat perburukan
fungsi ginjal dan mencegah penyakit
kardiovaskular
Target tekanan darah < 130/80 mmHg
Pilihan obat antihipertensi harus sesuai
dengan tujuan terapi
Stage dari Chronic Kidney Disease
Rekomendasi Terapi

Modifikasi gaya hidup : aturan diet


(terutama kandungan garam),
olahraga dan kebiasaan lain (ct
merokok)
Terapi obat antihipertensi : dimulai
bersamaan dengan modifikasi gaya
hidup
Memperlambat progresifitas penyakit
ginjal kronik : pilihan antihipertensi
yang sesuai.
Upaya mengurangi kadar proteinuria
Stratifikasi Risiko dan Indikasi Antihipertensi
Rekomendasi terapi

Modifikasi gaya hidup selama 6-12


bulan
Obat antihipertensi : diuretik kombinasi
dengan ACEI, ARB, BB atau Calcium
Antagonist bila diperlukan lebih dari 1
obat antihipertensi
Risiko tinggi : mulai obat antihipertensi
sejak awal , target tekanan darah <
130/80 mmHg
ACEI dan ARB : gagal jantung, DM
DIABETES MELLITUS

Hipertensi (tek darah  140/90 mmHg)


kondisi komorbid yang plg >> (± 20-60%)
pada DM
DM tipe 2 : HT ~ sindrom metabolik,
bersamaan dengan obesitas sentral dan
dislipidemia
DM tipe 1 : HT ~ onset nefropati diabetik
DM + HT : risiko kardiovaskular 2x lebih tinggi
UKPDS dan Studi HOT : semakin rendah
tekanan darah dapat dicapai, akan
memperbaiki hasil terutama pencegahan
kejadian KV dan strok
Rekomendasi Terapi

Modifikasi gaya hidup :


- Aturan diet dengan restriksi sodium
- Penurunan BB
- Latihan fisik intensif
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
Rekomendasi Terapi

Pemilihan Obat Antihipertensi :


- ACEI, BB dan diuretik : terapi awal
- ARB : bila ACEI tidak dapat diberikan
- ARB dan ACEI : monitor fungsi ginjal dan
kalium
- DM tipe 1 (+/- HT, albuminuria) : ACEI
memperlambat progresifitas nefropati
- DM tipe 2 (HT, mikroalbuminuria) : ACEI dan
ARB memperlambat progresifitas
makroalbuminuria
Rekomendasi Terapi

ACEI : usia > 55 +/- HT, tetapi dgn faktor


risiko KV (riw peny KV, dislipidemia,
mikroalbuminuria, merokok) - mengurangi
KV
BB : pasca infark miokard - mengurangi
mortalitas
CC : tidak terlalu dianjurkan. Dapat
ditambahkan untuk kombinasi. Gol non-
dihydropyridine (verapamil dan diltiazem)
dapat menurunkan kejadian kardiak dan
jangka pendek menurunkan ekskresi
Antihipertensi pada Hipertensi Diabetes Mellitus
Diabetes and Cardiovascular Disease Review.
TERIMA KASIH

You might also like