You are on page 1of 22

ANATOMI KLINIK

KASUS 2
Anggota
Kasus 2
 Seorang laki-laki datang ke RS dengan keluhan tidak bisa
mengadakan abduksi lengan kanannya setelah terjatuh dari
sepeda motor.

Pertanyaan
 Struktur Anatomi apa sajakah yang mungkin mengalami
kerusakan/ terlibat?
 Fungsi apalagi yang seharusnya bisa dilakukan oleh struktur
yg rusak tersebut?
 Kelainan apa lagi yang bisa didapatkan akibat kasus diatas?
1. Struktur anatomi yang mungkin mengalami kerusakan
Jika jatuhnya miring, maka kemungkinan yang terjadi
lengan dari laki – laki tersebut tertindih.
Bagian yang mengalami kerusakan:
Otot - ototnya :
 Otot – otot manset rotator  M. Rhomboideus mayor
 M. Teres minor  M. seratus anterior
 M. infraspinatus  M. deltoideus
 M. Supraspinatus
 M. Brachialis
 M. Subscapularis
 M. biceps Brachii
 M. pectoralis minor
 M. coracobrachialis

Kerusakan pada otot – otot ini berpusat pada caput humeri.


Nervus - nervusnya : Tulang :
 N. musculocutaneus  Os. Humerus
 N. cutaneus brachii  Os. Ulnaris
posterior  Os. Radialis
 N. medianus
 N. Radialis
 N. Ulnaris

Hal ini juga dapat menyebabkan caput humeri


terdorong kedepan, ini dapat menyebabkan dislokasi .
2. Fungsi lain yang seharusnya bisa dilakukan oleh
struktur yang rusak tersebut
1) M. Deltoid
Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 Pars clavicularis (anterior)
Origo : Akromial sepertiga klavikula
Gerakan : Prime mover fleksi 900 dan adduksi bahu dan
sebagai pembantu gerakan internal rotasi dan abduksi lebih
dari 600 dari bahu.
 Pars acromialis (middle)
Origo : akromion
Gerakan : Prime mover abduksi bahu sampai 900
 Pars spinalis (posterior)
Origo : Spina skapula (ventral bertendon pendek,
dorsal bertendo panjang)
Gerakan : Prime mover ekstensi bahu
Insertio : Tuberositas deltoid (bursa subdeltoid antara
otot dan tuberkulum majus)
Persyarafan : N. Axillaris (C5 – C6)
2) M. Supraspinatus
Origo : Fosa supraspinatus
Insertio : Tuberkulum majus humerus
Persyarafan : N. Supraskapularis (C5)
Gerakan : Prime mover abduksi bahu hingga 900
3) M. Infraspinatus
Origo : Fosa infraspinatus
Insertio : Middle dari tuberkulum majus humerus
Persyarafan : N.Supraskapularis (C5)
Gerakan : Prime mover rotasi ke lateral dan ekstensi
horisontal bahu dan sebagai pembantu gerakan abduksi
horisontal bahu.
4) M. Subskapularis
Origo : Fosa subskapularis
Insertio : Tuberculum minus humerus
Persyarafan : N. Subskapularis superior dan inferior
(C5 – C6)
Gerakan : Prime mover rotasi ke dalam dari humerus
5) M. Teres minor
Origo : Permukaan belakang lateral skapula
Insertio : Distal dari tuberkulum majus humerus
Persyarafan : N. Axillaris (C5)
Gerakan : Prime mover rotasi kelateral dan
ekstensi horisontal bahu
dan sebagai pembantu gerakan abduksi horisontal
bahu.

Ke otot di atas disebut juga sebagai otot intrinsik bahu,


sedangkan otot nomor dua sampai lima yaitu
M.Supraspinatus, M.Infraspinatus, M.Subscapularis,
M.Teres Minor yang disebut dengan “Manset Rotator”
6) M. Teres Mayor
Origo : Lateral skapula dan angulus inferior
Insertio : Krista tuberkulum minus humerus
Persyarafan : N. Subskapularis inferior (C5 – C6)
Gerakan : Prime mover ekstensi bahu
7) M. Latissimus Dorsi
Origo : Proccesus spinosus dari thorakal 6 hingga
lumbal, belakang sakrum, bagian posterior krista
illiaka dan beberapa tulang iga bagian bawah.
Insertio : Medial sulkus bisipitalis
Persyafaran : N. Thorakodorsalis (C7 – C8)
Gerakan : Prime mover ekstensi dan rotasi
kemedial dari bahu.
8) M. coracobrachialis
Origo : Proccesus korakoid skapula
Insertio : Permukaan anteromedial humerus
Persyarafan : N. Muskulokutaneus (C6 – C7)
Gerakan : Prime mover fleksi bahu 900

9) M. Pektoralis Mayor
Dibagi tiga, yaitu :
Pars klavikularis
Origo : dua pertiga bagian media klavikula
• Penggerak Pergelangan Bahu
1. M. Serratus anterior
Origo : 8 tulang rusuk bagian anterolateralis
Insertio : Permukaan anterior skapula dari sudut
atas hingga bawah
Persyarafan : N. Thorakalis longus (C5, C6, C7)
Gerakan : Prime mover adduksi dan rotasi ke atas
skapula dan sebagai pembantu gerakan abduksi
bahu 900
2. M. Rhomboideus mayor
 Origo : Proccesus spinosus thorakal 2, 3, 4, dan 5

 Insertio : Medial skapula hingga bawah skapula

 Persyarafan : N. Skapulodorsalis (C5)

 Gerakan : Prime mover adduksi dan rotasi ke bawah


skapula dan sebagai pembantu gerakan elevansi
skapula.
3. M. Pektoralis minor
 Origo : Tulang iga 3, 4, 5

 Insertio : Proccesus korakoideus

 Persyarafan : N. Pektoralis medialis (C8 – Th1)

 Gerakan : Adduksi horisontal bahu


Nervus :
N. musculocutanus
berasal dari fasiculus lateralis plexus brachialis,
menyarafi musculus coracobrachialis.

N. Ulnaris
Berasal dari fasiculus medialis plexus brachialis
dan berjalan diantara A. axillaris dan V. axillaris.

N. medianus
Berasal dari fasiculus brachialis dan laeralis
plexus brachialis di axilla.
3. Kelainan lain yang bisa didapatkan pada kasus diatas
1) Frozen shoulder : merupakan rasa nyeri yang
mengakibatkan keterbatasan lingkup gerak sendi
(LGS) pada bahu. Mungkin timbul karena
adanya trauma, mungkin juga timbul secara
perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat
trauma.Keluhan utama yang dialami adalah nyeri
dan penurunan kekuatan otot penggerak sendi
bahu dan keterbatasan LGS terjadi baik secara
aktif atau pasif.
2) Hilangnya denyut arteri radialis : pada saat abduksi
lengan , tidak dapat dijadikan peregangan , karen hal
ini bnyak dijumpai pada orang normal . Manuver
Adson hasilnya ternyata mengecewakan . Tes stress
dengan lengan dielevasi (the elevated arm stress
test) dapat bermanfaat, gejala-gejala timbul dengan
melakukan pengepalan tangan berulang pada posisi
lengan abduksi 90o. Manuver yang paling berguna
ialah timbulnya gejala pada pada saat lengan
abduksi saja dan pada sebagian besar pasien dengan
gejala-gejala yang berat, akan timbul gejala pada
saat abduksi lengan 30o. Pemeriksaan konduksi saraf
bermanfaat pada beberapa kasus biasanya dipaki
untuk menyingkirkan diagnosis syndrome carpal
tunnel.
3) Tenosinovitis/tenovaginitis : adalah proses
peradangan sarung tendo serta jaringan - jaringan
disekitarnya, sedangkan tendonya sendiri relatif
tidak terpengaruh. Pada tenosinovitis seringkali
cairan exudat menyusup kedalam sarung tendo,
sehingga mudah terjadi fibrosis dan perlengketan-
perlengketan. Biasanya hal ini terjadi akibat
pekerjaan pekerjan yang banyak melakukan gerakan
lengan dan jari-jari yang berulang-ulang yang
disertai posisi menggenggam yang kuat, atau
mempertahankan posisi deviasi pergelangan tangan
yang lama.
4) “Carpal Tunnel syndrom” : adalah
tenosinovitis/tenovaginitis/sinovitis yang mengenai
sarung-sarung tendo otot-otot fleksor lengan bawah
yang meliwati terowongan dibawah ligamentum
tranversum dibagian ventral pergelangan tangan
sehingga menjepit n.Medianus yang berjalan
bersama tendo-tendo tersebut.

5) Tension neck syndrome : Kelainan ini sering disebut


juga “Tension headache” atau “Myogenic
headache”. Terjadinya biasanya diakibatkan
pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan gerakan
lengan jauh dari dinding dada secara berulang-ulang
atau mempertahankan posisi lengan yang terangkat
jauh dari dinding dada untuk jangka lama.
6) kerusakan pembuluh darah : kerusakan pembuluh –
pembuluh darah dapat terjadi karena trauma pada
saat orang tersebut mengalami kecelakan ataupun
karena tekanan dari caput humeri.

7) Fraktur/dislokasi : dapat juga terjadi fraktur ataupun


dislokasi pada bagian proximal humerus.
Tuberositas majus dapat terlepas ataupun bergeser
selama dislokasi. Namun dapat dilakukan
penempelan kembali dengan cara operasi
8) Kaku sendi : kekakuan pada bahu dapat terjadi pada
orang yang berusia lebih dari 40tahun. Terjadi
kehilangan rotasi lateral, yang secara otomatis
membatasi abduksi. Terapinya biasanya dengan
melonggarkan sendi dengan melakukan gerakan
secara perlahan.

9) Dislokasi rekuren : dislokasi ini dapat bersifat


anterior(lebih sering) ataupun posterior. Dislokasi
ini terjadi karena adanya titik lemah pada selaput
sendi di sebelah depan dan terjadi karena trauma
yang ringan. Dislokasi rekuren dapat dengan mudah
terjadi apabila lengan dalam keadaan abduksi,
ekstensi.
10) Trauma : bisa saja setelah kecelakan sepeda motor
tersebut orang tersebut mengalami gangguan psikis
seperti trauma untuk mengendarai motor lagi
ataupun yang lainnya
TERIMA KASIH

You might also like