You are on page 1of 39

DESIMINASI AWAL

STASE MANAJEMEN
KELOMPOK 2
RUANG MERAK RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN BANJARBARU
PROFIL RUMAH SAKIT :

RSD Idaman Banjarbaru terletak di Jalan


Trikora No. 115 Guntung Manggis Landasan
Ulin 70721 Kota Banjarbaru Kalimantan
Selatan.

Ruang Merak merupakan salah satu ruangan di


RSD Idaman Banjarbaru yang merupakan
ruang keperawatan anak.

VISI :
Rumah Sakit unggul dalam pelayanan dan
berkarakter
MISI :

a. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di seluruh unit pelayanan rumah sakit dalam
hal pengembangan skill knowledge dan attitude (keterampilan, keilmuan dan perilaku yang baik)
di semua lini`pelayanan
b. Mengembangkan bangunan rumah sakit yang menarik
c. Menyediakan peralatan medis yang canggih dan mutakhir sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran
d. Mengembangkan perangkat manajemen yang inovatif dan responsif yang mampu menjawab
tantangan rumah sakit di masa yang akan datang
e. Memberikan pelayanan yang berkualitas standar dan dikemas dengan sikap yang santun
f. Berperan aktif dalam menurunkan kematian ibu dan bayi di rumah sakit sebagai daya dukung
dalam penurunan kematian ibu dan bayi di Kota Banjarbaru dan sebagai penyelenggara dalam
upaya penurunan penyakit menular TB paru (DOTs)
MOTTO:

Kesehatan dan keselamatan anda prioritas kami

VALUE (Nilai)

Memberikan pelayanan berdasarkan sentuhan nurani.


INPUT

• MAN
• MATERIAL
• MONEY
• METHODE
• MARKETING/MUTU
TENAGA KESEHATAN (PERAWAT)

BERDASARKAN JENIS DAN TINGKAT PENDIDIKAN


TKK Jlh
Berdasarkan Jenis Dan PNS
(%) (%)
No Jenis Tenaga PNS TKK Jlh
(%)
Tingkat Pendidikan Ruang
25 100
Merak Yang Paling Banyak 1 Media 3 1 4 75

Adalah Perawat DIII TKK 10 2 Keperawatan

Orang Dengan Persentase


a. Perawat Profesional (Ners) 2 4 7 33.3 66.7 100
55.6% Dan PNS 8 Orang
Dengan Persentase 44.4%.
b. DIII Keperawatan 8 10 17 44.4 55.6 100

- 100
c. Ahli gizi 1 - 1 100

4 Non Medis 1 2 3 33.3 66.7 100

Total 15 17 32 46.8 53.2 100


Berdasarkan jenjang karir
Tabel 3.2. Jenjang Karir
Sumber: Data Sekunder RSD Idaman Banjarbaru 2019

No Jenis Tenaga Jumlah %

1 Perawat Klinis Penata Muda TK. I 2 8.3

2 Perawat Pengatur TK. I 2 8.3

3 Perawat Klinis Penata Muda 4 16.7

4 Perawat Klinis Penata 3 12.5

5 Perawat Klinis Kontrak. 13 54.2

Total 24 100

• Berdasarkan data jenjang karir Pada ruang merak Perawat Klinis Kontrak paling banyak daripada
Perawat Klinis lainnya yaitu 13 orang dengan persentase 54.2%.
BERDASARKAN PELATIHAN YANG DIIKUTI
No Jenis Pelatihan Jumlah

1. Pelatihan BHD 24

2. Konseling HIV 1

3. Pelatihan BTCLS 1

4. Pelatihan Vaksin Bosten Vensavalen 1

5. Pelatihan PICU 1

6. Pelatihan Onkologi 1

7. Pelatihan Hemofili 2
Jumlah Pasien Masuk dan Keluar Tiga Bulan Terakhir

Keluar
No. Bulan Masuk

APS Hidup Meninggal

1. Februari 381 10 380 1

2. Maret 297 6 295 2

3. April 261 2 259 2

• Berdasarkan Data Jumlah Pasien Masuk Dan Keluar Empat Bulan Terakhir Yaitu Bulan Februari-
april 2019 Yang Masuk Sebanyak 939 Pasien. Pasien Keluar Secara APS 18 Pasien. Pasien Keluar
Hidup 939 Pasien. Dan Yang Meninggal Sebanyak 5 Pasien.
10 PENYAKIT TERBANYAK 3 BULAN TERAKHIR DI RSD
IDAMAN BANJARBARU
N Nama Penyakit Jumlah
o

1 Thalasemia 59

2 Thypoid Fever 24

3 DHF 23

4 Diare Non Infeksi 22

5 ALL 20

6 KDS 16

7 Faringitis Akut 14

8 Demam Dengue 14

9 Tensino Faringitis 13

1 Viral Infeksi 8
0
MATERIAL
No Jenis Barang/ Nama Barang

• ALAT KESEHATAN 1. Handsrub

BOX DARAH TIDAK ADA 2. Handwash

• ALAT HABIS PAKAI 3. Kasa gulung

4. Cairan alcohol

5. Kapas alcohol

6. Plester (kuning)

7. Hipapix

8. Spuit dan needle

9. Handscoon

10. Masker

11. Cairan antiseptic

12. Infus set

13. Masker O2
MONEY

• Sumber Pembiayaan Ruangan Berasal Dari Dana Rumah Sakit, Sumbangan


Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). Adapun Pembayaran Rawat Inap Pasien Diruangan Merak
Sebagian Besar Menggunakan Jaminan Dari Badan Penyelenggaaraan Jaminan
Sosial (BPJS) Yaitu BPJS Mandiri, BPJS PNS, BPJS JAMSOSTEK, BPJS
TNI/POLRI. Ada Dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) Yaitu BPJS
JAMKESMAS, JAMKESDA, Dan, JAMKESPROV, Selain Itu, Ada Dari
Pembayaran Umum, BPJS Ketenagakerjaan, Dan Jasa Raharja.
METHODE

• Metode Pemberian Asuhan Keperawatan Yang Digunakan Di Ruang Merak (Anak) RSD Idaman
Banjarbaru Adalah Metode SP2KP
• Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Kepala Ruangan Merak, Di Dapatkan Hasil Ruangan Memiliki
1 Orang Kepala Ruangan, 2 Orang Supervisor, 3 Orang Kepala Tim Yang Memiliki 6 Anggota
Perawat Assosiatif.
• Berdasarkan Hasil Wawancara Juga Didapatkan Bahwa Sebagian Besar Perawat Assosiatif Di Ruang
Merak Kurang Memahami Metode Yang Digunakan Yaitu Sp2kp. Kepala Ruangan Menyatakan
Bahwa Model Asuhan Yang Digunakan Saat Ini Sudah Relevan Karena Beragamnya Tingkat
Pendidikan Perawat Di Ruangan, Akan Tetapi Memiliki Kendala Dimana Terjadi Kecemberuan Antara
Perawat Assosiatif Dengan Ketua Tim Terkait Fungsi Masing-masing Peran.
MARKETING/MUTU
Sasaran Keselamatan Pasien

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Setiap Pasien Yang Masuk Rawat Inap Dipasangkan Gelang Identitas Pasien.
2. Komunikasi Efektif
Rumah Sakit Menggunakan Tehnik SBAR
3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai
Keamanan Obat Yang Di Tandai Dengan Stiker High Alert Dan LASA Tidak Semua Di Tandai
Dengan Stiker.
4. Kepastian Tepat-- Lokasi, Tepat-- Prosedur, Tepat—pasien Operasi
Penandaan Daerah Operasi Di RSD Idaman Banjarbaru Dengan Menggunakan Tanda Centang Dengan
Spidol Hitam Dan Dilakukan Oleh Dokter Operator.
5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Semua Petugas Dirumah Sakit Termasuk Dokter Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan Dan 5 Momen
Cuci Tangan Yang Telah Ditentukan.
Berdasarkan data kepatuhan cuci tangan pada 3 bulan terakhir yaitu pada bulan januari terdapat 90,
20% perawat yang patuh dalam mencuci tangan, pada bulan Februari ada 90,88% perawat dan pada
bulan Maret terdapat 92% perawat patuh untuk melakukan cuci tangan dalam pengurangan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepatuhan cuci tangan oleh
petugas kesehatan di ruang merak sudah baik dengan persentase kepatuhan tiap bulannya dari data 3
bulan terakhir adalah lebih dari 90%. Adapun angka kejadian infeksi nasokomial selama 3 bulan
terakhir di ruang merak didapatkan kasus infeksi nasokomial sejak bulan Januari sampai bulan Maret
2019.
6. Pengurangan Risiko Jatuh
Penilaian risiko jatuh pada pasien anak menggunakan scoring HUMPTY DUMPTY
Berdasarkan tabel diatas selama buan januari- maret, angka tertinggi pada bulan maret jumlah
kasus yang mendapat ketiga upaya pencegahan pasien jatuh 399 orang (88,8%) dari jumlah
semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh 449 orang (100%).
Berdasarkan data angka pasien jatuh pada 3 bulan terakhir yaitu dari bulan Januari-Maret tidak
terdapat angka pasien jatuh.
PROSES
• Fungsi Perencanaan (Planning)
• Fungsi Pengorganisasian
• Fungsi Pengaturan Staf (Staffing)
FUNGSI PERENCANAAN

• SOP dan SAK


Berdasarkan hasil wawancara secara langsung dengan kepala ruangan mengenai SPO di ruang merak
sudah mengikuti pedoman SPO yang dibuat oleh RSD idamaan banjarbaru. Perawat selalu berusaha
agar melakukan setiap tindakan yang dilakukan ke pasien berdasarkan SPO yang sudah ditetapkan oleh
rumah sakit agar meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien.
• Standar kinerja
Wawancara: berdasarkan hasil wawancara secara langsung dengan kepala ruangan mengenai standar
kinerja sebagai pedoman para staf sudah ada.
Observasi: standar kinerja sudah tersusun dalam aturan kepegawaian rumah sakit.
FUNGSI PENGORGNISASIAN

• Pembagia tugas
Uraian tugas kepala ruang pelayanan rawat inap
Uraian tugas ketua tim
Uraian tugas perawat pelaksana di ruang rawat
• Pengaturan pengorganisasian pasien
FUNGSI PENGATURAN STAF (STAFFING)

• ORIENTASI STAF PERAWAT BARU


Di RSD Idaman Banjarbaru khususnya diruang merak setiap perawat baru diorientasi selama kurang
lebih 3 bulan. Selama 3 bulan itu, 2 minggu roling /ruangan yang ada di RSD idaman banjarbaru.
Selama diorentasi diruangan ada lembar penilaian khususnya yang menyangkut etik dan skill. Hasil
dari nilai tersebut dijadikan acuan dasar kridensial dan penempatan tiap ruangan.
• PENGATURAN JADWAL DINAS
Di Ruangan Merak, Pengaturan Jadwal Dinas Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Menempatkan
KATIM Pada Shift Pagi Dan Perawat Pelaksana Paling Banyak Yang Dinas Pada Shift Pagi.
• PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA DI RUANGAN
Menurut Perhitungan Menggunakan Rumus Dari PPNI :
Jumlah seluruh tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah 22 orang, untuk tenaga keperawatan
di ruang merak ada 24 orang jadi di ruang merak kelebihan tenaga kerja keperawatan sebanyak 2
orang.
FUNGSI PENGARAHAN (ACTUATING)
• TIMBANG TERIMA (HAND OVER)
Berdasarkan observasi tanggal 07 - 08 Mei 2019 didapatkan operan dilakukan 3 kali dalam
sehari, yaitu pada pergantian shift malam ke pagi, pagi ke sore, sore ke malam. Timbang terima
sudah dijalankan namun kurang maksimal. Timbang terima dilakukan dan diikuti oleh semua
perawat yang telah dinas di nurse station. Setelah timbang terima di ruangan, semua perawat
keliling untuk melihat keadaan pasien, namun hal ini hanya pada pergantian shift malam ke pagi.
Timbang terima di ruang merak hanya menyampaikan keluhan pasien saat ini dan menekankan
pada intervensi yang sudah dilakukan dan intervensi yang akan diberikan atau tindakan
kolaboratif yang belum atau sudah dilaksanakan, dan keluhan pasien saat perawat ruangan
keliling.
• Preconferen
Berdasarkan observasi pre conference dilakukan setiap pergantian shif, semua perawat di
ruangan mengikuti namun di beberapa pergantian shif ada perawat yang tidak mengikuti. Saat
wawancara perawat diruangan mengatakan isi dari pre conference adalah rencana tindak lanjut.
Waktu pergantian shift malam ke pagi sekitar pukul 08.00 wita, pagi ke sore sekitar 14.00 wita,
sore ke malam sekitar 21.45 wita.
• Postconferen
Berdasarkan observasi post conference dilakukan setiap pergantian shif, semua perawat di
ruangan mengikuti namun di beberapa pergantian shif ada perawat yang tidak mengikuti. Saat
wawancara perawat diruangan mengatakan isi dari post conference adalah hasil tindak lanjut.
Waktu pergantian shift malam ke pagi sekitar pukul 08.00 wita, pagi ke sore sekitar 14.00 wita,
sore ke malam sekitar 21.45 wita.
• Motivasi
Kepala ruangan memotivasi katim dan perawat pelaksana saat timbang terima pergantian dinas
malam ke pagi sekitar pukul 08.00 wita dan kadang-kadang saat pergantian dinas pagi ke sore
dengan memberikan masukan seperti mengingatkan validasi terkait tindakan dan terapi.
• Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan 07-08 mei 2019, pendelegasian sudah berjalan
dengan baik dengan mementingkan tanggung jawab, kemampuan dan wewenang. Saat observasi
pendelegasian dari kepala ruangan ke katim dan katim ke perawat pelaksana serta mahasiswa yng
berdinas berjalan baik sesuai dengan tiga komponen.
• Supervisi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan 07-08 Mei 2019, supervisi sudah dilakukan oleh
kepala ruangan. Saat wawancara tugas supervisi dilakukan Katim.
• Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan secara terstruktur sudah dilaksanakan di ruangan merak. Namun ronde
keperawatan hanya dilakukan apabila kasus multidisiplin terjadi diruangan.
FUNGSI PENGENDALIAN (CONTROLLING)
• Indokator Mutu
Berdasarkan wanwancara diruangan evaluasi kinerja perawat rutin dilakukan diruangan
bersama ketua tim dan perawat pelaksana. Perhitungan BOR, ALOS, TOI dilakukan tiap
bulan pada setiap tahun dan untuk infeksi nasokomial dilakukan oleh tim PPI di rumah
sakit. Namun setiap ruang memiliki perawat yang diberikan pelatihan PPI guna
melakukan pencegahan infeksi nasokomial di setiap ruangan rumah sakit.
• Audit Dokumentasi Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan didapatkan bahwa
untuk audit dokumentasi asuhan keperawatan di ruangan merak sudah ada pengauditan
dokumentasi asuhan keperawatan, tetapi audit dokumentasi langsung dilakukan oleh
kabid keperawatan rumah sakit, yaitu dengan cara melihat kelengkapan dari dokumentasi
di ruangan yang sudah diisi saat melakukan asuhan keperawatan
• Survei Kepuasan Pasien
Berdasarkan Hasil Survei Yang Diberikan Kepada Pasien Pada Tanggal 07 Dan 08 Mei 2019,
Mengenai Kepuasan Pasien Terhadap Kinerja Perawat. Didapatkan Hasil Kuesioner Tentang
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Perawat Yang Dibagikan Kepada 10 Responden Secara
Umum Menyatakan Bahwa Pelayanan Perawat Di Ruang Merak Adalah Puas Yaitu Sebanyak
(90%). Sebanyak (10%) Menyatakan Tidak Puas Terhadap Fasilitas Dan Pemberian Informasi
Yang Disampaikan Kepada Pasien Dan Keluarga Pasien Terhadap Tindakan Yang Dilakukan.
• Rekapitulasi Komplain Pasien
Permasalahan pasien yang didapat dari hasil kuesioner kepuasan pasien yang dibagikan kepada
10 orang pasien di ruangan merak pada tanggal 07 dan 08 mei 2019, didapatkan adalah perawat
tidak memperkenalkan diri sebanyak (40%), perawat menanyakan pantangan dalam hal makanan
(40%) dan perawat membantu menyuapi (50%).
OUTPUT

• Indikator Pelayanan Efisiensi Ruangan

Pasien Keluar
No Tanggal Jumlah Tempat Tidur Jumlah Hari Perawatan
(Hidup+Mati)

1 Februari 64 772 381

2 Maret 64 747 297

3 April 64 635 261

Total 64 2154 939


• BOR = JUMLAH HARI PERAWATAN X 100% • TOI = ((JUMLAH TEMPAT TIDUR X PERIODE) - HARI PERAWATAN)
JUMLAH TEMPAT TIDUR X JUMLAH HARI DALAM 1 PERIODE JUMLAH PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

= 2136 X 100% = (64X89) - 72


64 X 89 939
= 37,5% = 2,6 ATAU 3 HARI

• ALOS = JUMLAH LAMA DIRAWAT • NDR = JUMLAH PASIEN MATI > 48 JAM X 1000 PERMIL
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH PASIEN KELUAR (HIDUP+MATI)
= 2136 = 6 X 1000 PERMIL
939 534
= 2.3 ATAU 2 HARI = 11,23 PERMIL

• BTO = JUMLAH PASIEN KELUAR


• GOR = JUMLAH PASIEN MATI SELURUHNYA X 1000 PERMIL
JUMLAH TEMPAT TIDUR
JUMLAH PASIEN KELUAR (HIDUP+MATI)
= 939
= 12 X 1000 PERMIL
64
534
= 14.6 ATAU 15 KALI
= 22,47 PERMIL
Hasil Evaluasi penerapan SAK (Instrumen ABC)

• Instrumen A
Berdasarkan Data Pengumpulan Data Instrumen A Hasil Rata-ratanya Adalah 100%.
• Instrumen B
Berdasarkan Pengumpulan Data Dari Pertanyaan Instrumen B Didapatkan Angka Kepuasan Pasien
Yang Merasa Puas Sebesar (81,3%) Dan Merasa Tidak Puas Sebesar (18,7%).
• Instrumen C
Berdasarkan Pengumpulan Dari Data Pertanyaan Instrumen C Yang Menyatakan Sangat Puas
Sebanyak 21%, Puas 40%, Cukup Puas 23%, Tidak Puas 15%, Dan Sangat Tidak Puas 1%.
IDENTIFIKASI MASALAH
M-1 (MAN)

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Jumlah tenaga perawat di Ruang  Kurangnya pengetahuan  Adanya kebijakan rumah sakit tentang  Persaingan antar rumah
Merak yaitu 24 orang perawat. perawat associatte profesionalisme perawat dengan sakit semakin kuat.
 Adanya tenaga perawat tentang sistem SP2KP memberikan kesempatan kepada  Adanya tuntutan tinggi
profesional lulusan S1  Menurut Depkes setiap perawat untuk melanjutkan dari masyarakat untuk
keperawatan Ners, perawat perhitungan tenaga pendidikan dan mengikuti pelatihan. pelayanan yang lebih
lulusan DIII. kesehatan untuk ruang  Adanya kesempatan untuk professional.
 Adanya tenaga Non Merak yaitu 25 orang meningkatkan pengetahuan melalui  Makin tingginya
keperawatan. perawat, sedangkan di seminar-seminar manajemen. kesadaran masyarakat
 Kemampuan dalam ruang Merak hanya ada  Adanya kesempatan untuk akan pentingnya
menggunakan waktu bekerja 24 orang perawat. meningkatkan kemampuann kerja kesehatan.
dan penugasan yang diberikan. seperti melalui pelatihan BTCLS.  Tingginya kesadaran
 Pelatihan internal dan eksternal  Rumah Sakit menerima mahasiswa hukum pelayanan
dari pihak rumah sakit untuk praktek salah satunya mahasiswa kesehatan dari
meningkatkan kinerja dan Universitas Muhammadiyah masyarakat
keahlian. Banjarmasin dalam melakukan
 Hubungan dan komunikasi yang pelaksanaan asuhan keperawatan.
baik antar karyawan..  Adanya kerja sama yang terjalin
dengan baik antara pihak Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
M-2 (MATERIAL)
STRENGTH WEAKNEES OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk  Pemeliharaan alat kesehatan  Adanya kesempatan Adanya tuntutan yang
kebutuhan ruangan dan pasien seperti : Alat-alat dan obat dan barang yang belum optimal untuk perbaikan dan tinggi dari masyarakat
emergency, syringe pump, pembagian bak medis dan non medis seperti spoel hoek dan penggantian alat – alat untuk melengkapi sarana
yang terpisah. handscrub. yang tidak layak pakai dan prasarana.
 Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga  Pengawasan yang kurang  Adanya pendanaan
kesehatan yang cukup seperti gedung yang kondusif dan sarana terhadap fasilitas yang ada seperti BPJS, JAMKESDA
umum (meja, kursi, lemari) diruangan. dan juga Umum.
 Mempunyai peralatan dan semua perawat ruangan mampu
menggunakanya
 Terdapat administrasi penunjang.
 Tersedianya nurse station dan terpakai secara optimal

M-3 (Metode)

Penerapan Model SP2KP


STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Penggunaan SP2KP di rungan  Terjadi kecemberuan  Adanya mahasiswa praktik stage  Adanya tuntutan pelayanan
yang dimodifikasi antara perawat assosiatif managemen keperawatan yang tinggi dari masyarakat
 Adanya SOP dan SAK di ruangan dengan ketua tim terkait  Adanya kerjasama yang baik  Tingginya kesadaran
 Pelayanan dari kepuasan pasien fungsi masing-masing antara pihak RS dan pihak masyarakat terhadap status
sebanyak 81,3%% pasien peran. akademik kesehatan
 Serah terima pasien baru  Persaingan antara intitusi
merasa puas.
antara lover dengan pelayanan kesehatan
perawat belum jelas
TIMBANG TERIMA
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima Pada saat melakukan  Adanya mahasiswa  Adanya tuntutan mendapatkan
setiap pagi timbang terima dan praktik stage pelayanan lebih baik oleh
 Timbang terima dilakukan di nurse station, melakukan validasi ke managemen pasien dari perawat yang
terkadang divalidasi langsung ke pasien ruangan pasien tidak keperawatan melayaninya
 Adanya laporan masing-masing shift jaga semua perawat  Adanya kerjasama yang  Meningkatnya kesadaran
 Adanya kemauan melaksanakan timbang terima memperkenalkan diri baik dari perawat dan masyarakat terhadap
 Timbang terima dilakukan pada pergantian shift pada pasien untuk mahasiswa program tanggung gugat dan
malam ke pagi, shift pagi ke shift sore, sore ke menjelaskan profesi Ners stage tanggungjawab terhadap
malam. pergantian shift managemen pelayanan yang diberikan
 Ruang Merak sudah membudayakan adanya hand perawat. kepada pasien dan keluarga
hygiene pada saat timbang terima di Nurse Station

PENERIMAAN PASIEN BARU


STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Adanya kelengkapan  Serah terima pasien  Adanya mahasiswa yang  Adanya tuntutan
administrasi penerimaan baru antara lover melakukan praktik di ruang masyarakat untuk
pasien baru dengan perawat belum Kumala 3 mendapatkan pelayanan
 Adanya formulir pemberian jelas  Adanya kerjasama yang baik asuhan keperawatan
informasi dan persetujuan antara perawat dan mahasiswa. semakin tinggi
umum (general consent)  Tingginya kesadaran
 Dilakukannya pengkajian pada terhadap pentingnya
pasien baru dengan form. kesehatan
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Tersedianya sarana penunjang Masih ada status pasien  Kerjasama yang baik dalam  Akreditasi RS
administrasi tenaga kesehatan yang tidak terisi lengkap pendokumentasian antara perawat, terhadap sistem
 Tersedianya format pengkajian dibuktikan dengan masih dokter, ahli gizi dan mahasiswa pendokumentasian
tersistem belum lengkapnya dokumen  Adanya mahasiswa yang praktik  Tingkat kesadaran
 Adanya format masalah pengkajian pasien yang di isi managemen untuk mengembangkan masyarakat
keperawatan dalam bentuk oleh perawat ruangan dan sistem pendokumentasian terhadap
check list hasil observasi pada  Adanya mahasiswa praktik klinik tanggungjawab
 Adanya kemauan dalam instrumen A observasi keperawatan yang dapat dijadikan (tanggungjawab
pendokumentasian dokumentasi Asuhan rujukan perkembangan konsep dan hukum)
keperawatan Keperawatan 80% pada asuhan keperawatan
pengkajian.  Kesempatan mengikuti pendidikan
lanjutan bagi perawat ruangan
M-4 (Money)
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Dana operasional ruangan  Panjangnya birokrasi untuk Pendanaan BPJS dan JAMKESDA  Adanya tuntutan dari
diperoleh dari rumah sakit permintaan sarana dan masyarakat untuk pelayanan
 Dana Fasilitas kesehatan diperoleh prasarana masih terhambat yang lebih professional dengan
dari rumah sakit dan belum terpenuhi harga terjangkau
 Mayoritas Pembiayaan pasien  Alokasi dana untuk penunjang
menggunakan BPJS (Badan kesehatan belum optimal
Penyelenggara Jaminan Sosial)

M-5 (Marketing)
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
• Selama 2 bulan terakhir,  Saat akan melakukan tindakan pemberian  Pasien mau menerima anjuran Persaingan rumah sakit dalam
tidak terdapat angka injeksi ke pasien etiket yang digunakan perawat. memberikan pelayanan kesehatan.
kejadian pasein jatuh, belum sesuai dengan akredts, namun  Adanya kesempatan bagi perawat
tidak adanya angka diruangan hanya mencatumkan nama obat ruangan untuk melanjutkan
kejadian infeksi pada dan nama pasien. pendidikan
pasien yang dilakukan  Berdasarkan pengumpulan data dari
operasi. pertanyaan instrumen B didapatkan angka
merasa tidak puas sebesar (18,7%).
PRIORITAS MASALAH
DIMANA YANG MENJADI PRIORITAS ADALAH:
No Masalah M S Mn Nc Af Prioritas
1 Belum optimalnya pengetahuan terkait metode 4 4 3 4 4 768
SP2KP berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan

2 Belum optimalnya pemeliharaan dan pengawasan 3 3 4 2 3 216


terhadap fasilitas ruangan berhubungan dengan
kurangnya pemeliharaan dan pengawasan
ANALISIS MASALAH FISH BONE
POA (PLANNING OF ACTION)
No MASALAH TUJUAN KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN WAKTU BIAYA PENANGGUNG JAWAB

1 Belum optimalnya Agar lebih 1. Meningkatkan pengetahuan Dilakukannya Role play ±400.000 Penanggung jawab:
pengetahuan terkait memahami tentang metode SP2KP. pengadaan kalender dilaksanakan 1. Mulyati Lestari
metode SP2KP tentang 2. Membuat kalender poster poster uraian tugas pada tanggal 2. Nadia Febriana
berhubungan dengan metode SP2KP uraian tugas dalam metode dalam metode SP2KP 13 Mei – 26 3. Muriani
kurangnya SP2KP untuk melaksanakan oleh mahasiswa stase Mei 2019 4. Nadia Faradisa Madani
pengetahuan. edukasi metode SP2KP manajemen. Dan 5. Huda Al Faris
3. Melakukan sosialisasi dapat diterapkan di 6. Amalia Anita
kepada perawat ruangan ruangan. 7. Atika Nur Huda
tentang penggunaan 8. Sarvia
kalender poster yang sudah 9. Dinatul Adawiyah
dibuat 10. Eva Hariati
11. Noor Lailan Najjah
12. Resty Hapsari
2 Belum optimalnya Untuk menjaga 1. Membuat stiker peringaan Dilakukannya Role play ±200.000 Penanggung jawab:
pemeliharaan dan fasilitas tentang peringatan untuk pengadaan stiker dilaksanakan 1. Mulyati Lestari
pengawasan ruangan agar menjaga dan memelihara tentang peringatan pada tanggal 2. Nadia Febriana
terhadap fasilitas tetap utuh sarana dan prasarana untuk menjaga dan 13 Mei – 26 3. Muriani
ruangan berhubungan sehingga ruangan memelihara sarana Mei 2019 4. Nadia Faradisa Madani
dengan kurangnya dapat 2. Membantu ruangan untuk dan prasarana 5. Huda Al Faris
6. Amalia Anita
pemeliharaan dan meningkatkaan merapikan ruangan spoel ruangan oleh
7. Atika Nur Huda
pengawasan kepuasan hoek. mahasiswa stase
8. Sarvia
pasien manajemen.
9. Dinatul Adawiyah
terhadap 10. Eva Hariati
sarana dan 11. Noor Lailan Najjah
prasarana 12. Resty Hapsari
yang ada.
TERIMAKASIH

You might also like