You are on page 1of 34

Anatomi Sistem Saraf Tepi:

Nervi Cranialis, Spinalis et


SSO
CLASSIDIO PRIMASA M G0013069
INDRA HAKIM FADIL G0013119
Sistem saraf tepi terdiri dari
saraf cranial, spinal, dan
system saraf otonom
Nervus Cranialis

 Nervus Olfaktorius (I)


 Nervus Optikus (II)
 Nervus Okulomotorius (III)
 Nervus Troklearis (IV)
 Nervus Trigeminus (V)
 Nervus Abdusen (VI)
 Nervus Facialis (VII)
 Nervus Vestibulokoklearis (VIII)
 Nervus Glossofaringeus (IX)
 Nervus Vagus (X)
 Nervus aksesorius (XI)
 Nervus Hipoglossus (XII)
Nervus Olfaktorius (I)
Nervus Optikus (II)
Nervus Okulomotorius (III)
Nervus Toklearis (IV)
Nervus Trigeminus (V)
Nervus Abdusen (VI)
Nervus Facialis (VII)
Nervus Vestibulokoklearis (VIII)
Nervus Glosofaringeus (IX)
Nervus Vagus (X)
Nervus Aksesorius (XI)
Nervus Hipoglosus (XII)
Sistem saraf otonom

 Sistem saraf simpatis


 Sistem saraf parasimpatis
 Sistem saraf enterik
Sistem saraf simpatis
Secara umum sistem saraf ini adalah sistem saraf otonom (di bawah
kesadaran) yang punya sebutan lain sistem saraf torakolumbaris
(berdasarkan letaknya) dan memiliki preganglion yang lokasinya
dekat dengan pusatnya (medulla spinalis) dan post ganglion
panjang menuju organ spesifik masing-masing.
 Soma neuron preganglionik dari sistem saraf simpatik terletak di
kolom sel lateral corda spinalis tingkat T1 ke L2,3 (Gambar. 9.2).
Karena akson dari neuron ini keluar dari kanal tulang belakang di
akar depan saraf tulang belakang pada tingkat asal mereka
bercabang, sistem saraf simpatik ini juga dikenal sebagai aliran
torakolumbalis.
Badan sel neuron simpatik postganglionik berada di rantai ganglion
simpatis (ganglia paravertebral terletak di kedua sisi tulang
belakang), ganglia pelvicum , ganglia preaortic, dan ganglia
renalin (Gambar. 9.3). Beberapa fungsi dari saraf simpatis sistem
diberikan dalam Tabel 9.1.
Gambar 9.2 Diagram sistem saraf simpatis. Garis lurus menunjukkan serabut simpatik
preganglion dan garis putus-putus menunjukkan serabut simpatik postganglion.
Gambar 9.3 Diagram rantai ganglia simpatis kanan dan kiri . Amati
kedua sisi bagian bawah yang bergabung membentuk ganglion
impar.
Struktur yang ter-innervasi Fungsi

Kelenjar keringat ekrin kulit Pelepasan keringat


Musculus arector pili Kontraksi
Pembuluh darah otot lurik Dilatasi
Pembuluh darah membran mukosa Vasokonstriksi
Pembuluh darah viscera abdomen Vasokonstriksi
Arteri koronaria Tidak berefek
Nodus SA dari jantung Meningkatkan denyut jantung
Miokard Ventrikel Meningkatkan daya kontraksi
Saluran pencernaan Menurunkan peristaltik
Iris Dilatasi pupil
Levator Pelpebrae superior Kontraksi otot polos kelopak mata atas

Duktus deferens Meningkatkan peristaltik pembawa sperma

Otot polos bronkiolus Relaksasi


Medulla Suprarenal Pelepasan epinefrin

Tabel 9.1 Fungsi sistem saraf simpatis


Sistem saraf parasimpatis
Secara umum sistem saraf ini adalah sistem saraf otonom (di bawah
kesadaran) yang punya sebutan lain sistem saraf kraniosakralis
(berdasarkan letaknya) dan memiliki preganglion yang panjang
menuju ganglia sekundernya dan post ganglionnya dekat atau
berlokasi langsung di organ spesifik masing-masing.

 Badan sel preganglionik dari sistem saraf parasimpatis terletak di


saraf kranial serta dalam kornu lateral medula spinalis sakral. Oleh
karena itu, sistem saraf parasimpatis juga disebut sebagai
kraniosakralis . Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatis diberikan
dalam Tabel 9.2.
Struktur yang ter-innervasi Fungsi

Iris Miosis
Musculus ciliaris Kontraksi
Kelenjar lakrimalis Bekerja saat proses menangis
Kelenjar saliva Bekerja membantu sekresi serous
Pembuluh darah Efek minim
Musculus sphincter Relaksasi
Nodus SA dari jantung Menurunkan denyut jantung
Kelenjar sistem respirasi Sekresi
Saluran pencernaan Meningkatkan peristaltik
Pankreas Sekresi
Kelenjar empedu Rangsang pelepasan bili
Penis dan klitoris Stimulasi ereksi
Otot polos bronkiolus Kontraksi

Tabel 9.2 Fungsi sistem saraf parasimpatis


Gambar 9.6 Diagram sistem saraf parasimpatis. Garis lurus menunjukkan serabut
parasimpatik preganglion dan garis putus-putus menunjukkan serabut parasimpatik
postganglion.
Sistem saraf enterik
Secara UMUM sistem saraf ini adalah suatu sistem saraf yang ditujukan
untuk meng-innervasi dari organ viscera terutamanya yang berkaitan
dalam sistem pencernaan.
 Pleksus Meissner submukosa dan pleksus Auerbach myenterik mengisi bagian
intrinsik dari sistem saraf enterik sementara serabut simpatis dan parasimpatis
mengisi bagian ekstrinsiknya. Pleksus Meissner submukosa terletak di submukosa
pada antarmuka dengan lapisan melingkar bagian dalam muskularis eksterna.
Secara umum, pleksus submukosa Meissner bertanggung jawab untuk peristaltik
dan global, bukan dari lokal. Pleksus Auerbach myenteric berlokasi antara
lapisan membujur dalam lingkaran dan luar muskularis eksterna. Secara umum,
Pleksus Auerbach bertanggung jawab atas fenomena lokal dan untuk gerakan
dari, dan sekresi kelenjar dari, mukosa. Masing-masing dari pleksus tersebut
bekerja sama dengan sistem saraf simpatis dan parasimpatis mengatur sistem
pencernaan tubuh untuk bekerja sebagaimana seharusnya. Komponen intrinsik
dari sistem saraf enterik mengatur banyak proses pencernaan dengan meng-
innervasi otot polos, kelenjar, serta sistem neuroendokrin difus (Dnes) sel yang
berada di lapisan epitel saluran pencernaan. Setidaknya ada 20 jenis Sel Dnes
dan setiap rilis hormon parakrin tertentu (meskipun banyak hormon ini juga
masuk ke aliran darah untuk sel target jarak jauh). Hormon-hormon ini bertindak
dalam pengaturan untuk mengatur banyak dari proses pencernaan. Sebuah
daftar pilih sel-sel ini, hormon mereka, dan fungsi mereka disajikan pada Tabel
9.3.
Nervi spinalis

 Nervi ini berasal dari masing-masing segmen korda spinalis dari


bagian depan maupun belakang yang mana pada akhirnya
bergabung di sekitaran foramen intervertebral untuk membentuk
nervi spinalis itu masing-masing.
 Neuron dari nervi spinalis ini dibedakan menjadi 3 yaitu sensorik
(aferen), interkalatus (penghubung), dan motorik (eferen). Untuk
sensorik dan motorik di kategorikan lagi menjadi somatik dan
visceral. Nervi spinalis ini biasanya memiliki 4 komponen khas yang
disebut modalitas : GSA (General Somatic Afferent), GVA (General
Visceral Afferent), GSE (General Somatic Efferent), dan GVE
(General Visceral Efferent)
TERIMA KASIH

You might also like