Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Akreditasi
Proses Akreditasi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif
?
Beberapa Hasil Survey Yang Menunjukan
Pelayanan Kesehatan Di Tingkat Pelayanan
Dasar Belum Memenuhi Standar KUALITAS
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :
1. Proses Pengukuran
2. Proses Monitoring
3. Proses Pengendalian
4. Proses Pemeliharaan
5. Proses Penyempurnaan
6. Proses Pendokumentasian
Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja
melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap
sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
Komitmen
Leadership
SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN +Mengukur +Struktur
MUTU +Memonitor +Proses
+Mengendalikan
+Memelihara, +Outcome
+menyempurnakan
SDM
Biaya
Pelayanan
Sarana
Kesehatan
Prasarana
Yang
Alat Kesehatan
Berkualitas Kepuasan
Pasien
Penyelenggaraan Pelayanan :
-Mengukur
-Memonitor
-Mengendalikan
-Memelihara
-Menyempurnakan
-Mendokumentasikan
Continous Improvement
Bagian dari standar akreditasi Puskesmas :
Terakreditasi Dasar
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %
Bab IV, V, VI ≥ 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 %
Bab VI, VII ≥ 60 % dan
Bab VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Utama
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 dan bab VIII,
IX ≥ 60 %
Terakreditasi Paripurna
Jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75 %
Bagian dari standar akreditasi Klinik :
STANDAR
2. Proses Persiapan
3. Proses Pendampingan
4. Proses Pengajuan
5. Proses Survei/Penilaian
6. Proses Penetapan
Pelatihan bagi calon surveior Komisi Akreditasi Fasyankes Primer
sesuai dengan kriteria
Dilaksanakan oleh Komisi Akreditasi Fasyankes Primer
Komisi Akreditasi
Surveyor Pusat Puskesmas &
dan Provinsi Klinik cq
Penugasan Kemenkes RI
Penilaian
Puskesmas
1. Survey akreditasi dilaksanakan selama 3 (tiga) hari
2. Jumlah surveyor tergantung pada banyaknya program yang akan
diakreditasi
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang akan
dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik
1. Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima hasil
penilaian/rekomendasi dari tim surveyor
2. Penerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi
3. Pengiriman sertifikat kelulusan akreditasi kepada Dinas
Kesehatan Provinsi
4 Komisi 5
Akreditasi
Dinkes
9
Provinsi Koordinator
8 Surveyor
10 Di Provinsi
3
11 6
7
Dinkes
Kab/Kota 2
Puskesmas Klinik
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik
Akreditasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan
usulan Dinas Kesehatan Kab/Kota
Bab:
–Standar:
Kriteria :
–Maksud dan Tujuan:
»Elemen Penilaian
9 Bab standar akreditasi puskesmas
(TOTAL 772 EP)
(20 % – 79 %)
– 10 = jika sudah dilaksanakan (80 % – 100 %)
Skor total untuk tiap kriteria =
jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10
Skor total untuk tiap bab=
jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10
Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
Telusur:
– Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggungjawab program
Stafpuskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
– Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
Dokumen
Dokumen eksternal:
– Regulasi: Undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan presiden, peraturan menteri, keputusan
menteri,
– pedoman-pedoman, pedoman pelayanan klinis, pedoman
program, dsb
Puskesmas:
– Kebijakan (Surat Keputusan)
– Perencanaan puskesmas, Perencanaan Program
– Pedoman yang disusun puskesmas: pedoman
pengorganisasian, pedoman mutu (manual mutu),
pedoman pelayanan, pedoman program, kerangka acuan
– SPO
Pengertian
Kebijakan: ringkasan konsep dan asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
Pedoman: kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, hal pokok
yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb) untuk
menentukan atau melaksanakan sesuatu
SPO: suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu
Metoda pembuktian dokumen dan
telusur
Membuktikan bahwa sistem dibakukan lihat
dokumen kebijakan, manual mutu, pedoman internal
dan dokumen prosedur (SPO)
Membuktikan sistem berjalan ketelusuran
Membuktikan sistem berjalan sesuai prosedur
telusur monitoring dan bukti dokumen monitoring
Membuktikan keberhasilan sistem telusur evaluasi
dan bukti dokumen evaluasi
Membuktikan sistem diperbaiki bukti analisis
masalah dan upaya perbaikan (telusur dan dokumen)
Keputusan akreditasi
– Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI < 60 %, VII, VIII, IX
kurang dari 20 %
– Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI ≥ 60 %, Bab VII, VIII, IX ≥ 20
%
– Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII ≥ 60 % VIII , IX ≥ 20 %
– Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V, VI, VII ≥ 75 Bab VIII, IX ≥ 60 %
– Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua
Bab ≥ 75 %
Keputusan Akreditasi
TidakTerakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II,
dan III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII, VIII,
IX kurang dari 20 %
Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II,
dan III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I,
II, III, IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I,
II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai
semua Bab ≥ 75 %
Keputusan Akreditasi
TidakTerakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II,
dan III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII, VIII,
IX kurang dari 40 %
Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II,
dan III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX ≥ 40 %
Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I,
II, III, IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 40 %
Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I,
II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 40 %
Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai
semua Bab ≥ 75 %
Keputusan akreditasi klinik
Dinkes Kab/Kota
Menyiapkan Dinkes Provinsi
Puskesmas untuk melakukan
maju dalam penilaian penilaian ke
Puskesmas
Puskesmas
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan :
Kegiatan Seleksi di tingkat kabupaten/kota menjadi
tanggung jawab Dinas kesehatan Kabupaten/Kota
Kegiatan Seleksi tingkat Provinsi menjadi
tanggungjawab Dinas kesehata Provinsi
Kegiatan Seleksi tingkat nasional menjadi tanggung
jawab Kementerian Kesehatan
Pemanggilan Pemenang Tingkat Nasional untuk
menerima penghargaan pada hari kesehatan nasional
menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan
KISI-KISI
1. Bila dalam EP (Elemen Penelitian) tertulis kata SPO
atau PROSEDUR atau MEKANISME.........maka
maksudnya adalah SPO (Standard Prosedur
Operasional),
2. Bila ditemukan unsur-unsur PELAYANAN atau
TINDAKAN...... harus dibuat SPO,
3. SK Pemberlakuan SPO dalam 1 kriteria (yang dapat
berisi 1 atau lebih SPO). SK ini tidak boleh
digunakan untuk kriteria yang lain (???).
4. Bila terdapat tulisan SK atau PENETAPAN atau
KETETAPAN.......maka harus dibuat SK semua,
Lanjutan……..
5. Penilaian utama dalam akreditasi puskesmas adalah
PEMBENTUKAN SISTEM (Internal dan eksternal),
6. Dalam penyusunan suatu dokumen (seperti SPO, KA,
dll), maka unsur2 dalam proses pembentukannya
(seperti Presensi, Undangan, Notulen, dll)...TIDAK
PERLU DITANYAKAN. Tetapi untuk DOKUMEN
TELUSUR WAJIB DITANYAKAN,
7. Dalam penilaian, minimal telusur dokumennya dari
4 bulan yang lalu,
8. Minilokakarya Puskesmas dengan Lintas Sektoral
HARUS DILAKSANAKAN (WAJIB)...............3 bulan
sekali.
•Keputusan akreditasi klinik