You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN

LAPARATOMI EKSPLORASI
APPENDIKS ATAS INDIKASI
APPENDISITIS PERFORASI
PADA AN. M.I
ImmariaVerolitaTanasale 01503180134
Ivana Lola Saur 01503180143
Amesti Ratna Sari 01503180011
Yacinta Adna Dewanti 01503180290
Sindi SagitaTasiabe 01503180263
Pengkajian
 IDENTITAS KLIEN
 Inisial : An. M. I
 Jenis Kelamin : Laki – laki
 Usia : 8 tahun
 Tgl Lahir : 22 Februari 2011

 KELUHAN UTAMA Keluhan Utama


 Nyeri perut kurang lebih 3 hari yang lalu dan muntah-muntah sudah 3 x.

 Data Fokus
 Pasien dengan keluhan nyeri perut kurang lebih 3 hari, muntah-muntah. Nyeri tidak dapat
tertahankan, pasien tampak meringis kesakitan, skala nyeri 8/7 menggunakan wong baker Faces
Pain Rating Scale. Ibu pasien mengatakan “kata anak saya nyerinya seperti tertusuk, menetap
dan tidak menyebar dan sakit sekali”. BB 43 kg, tanda-tanda vital HR: 103 x/mnt, RR: 24x/mnt,
suhu: 36,6oC, SpO2: 98%.
LABORATORIUM

Hasil Lab (07/05/19):

- HB 12.4 g/dl (11.0-15.0)

- Lekosit H 16.8 10^3/ul (5.0-13.5)

- Eosinofil L0 % (1-3)

- Batang L0 % (2-6)

- Segmen H 79 % (32-52)

- Limfosit L 12 % (30-60)

- Monosit H9 % (2-8)

- Jumlah Eritrosit H 5.72 10^6/ul (4.10-5.50)

- MCV L 68.2 fL (73.0-91.0)

- MCH L 21.7 pg (24.0-30.0)

- MCHC L 31.8 g/dL (32.0-36.0)

- Laju Endap Darah H 93 mm/jam (0-10)

- Kreatinin Darah L 0.60 mg/dL (0.8-1.3)


Pemeriksaan Diagnostik

 Hasil USG abdomen (07/05/2019) :


 Kesan : Fluid collection ringan di regio Mc Burney, struktur appendiks tidak
tervisualisasi, suspek inflamasi mesenterial regional.
 Mild fatty liver
 Tidak tampak kelainan pada organ-organ intraabdomen lain yang
tervisualisasi baik saat ini.

 Hasil Rontgen Thorax (07/05/2019) :


 Kesan : tidak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo
Analisa Data Pre Operatif
Masalah
Data Subjektif Data Objektif
Keperawatan
Pasien mengeluh perutnya sakit sekali. Pasien tampak meringis kesakitan, terbaring
memegang daerah perut yang sakit sebelah kanan,
Ibu pasien mengatakan anaknya sakit
tampak menahan sakit, pasien tidak tampak cemas
dibagian perut sejak 3 hari yang lalu,
karena berfokus pada diri sendiri menahan nyeri
sempat muntah-muntah berhenti saat
perut. Skala nyeri 8/7 menggunakan menggunakan
diberikan obat. Tapi nyeri perut tidak
wong baker Faces Pain Rating Scale.
hilang. Ibu pasien mengatakan “kata anak
saya nyerinya seperti ditusuk-tusuk, nyerinyaHasil USG abdomen :
menetap dan tidak menyebar, semakin
Fluid collection ringan di regio Mc Burney, struktur Nyeri Akut
terasa jika bergerak”.
appendiks tidak tervisualisasi, suspek inflamasi
mesenterial regional.

Mild fatty liver

Tidak tampak kelainan pada organ-organ


intraabdomen lain yang tervisualisasi baik saat ini.

HR: 103 x/mnt, RR: 24x/mnt, suhu: 36,6oC, SpO2: 98%,


BB : 43 kg
Dx. Kep. Pre OPeratif
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologis (inflamasi abdomen).
Tujuan
 Setelah dilakukan perawatan 1x 30 menit nyeri akut berkurang/hilang
 Kriterian Hasil:
 Skala nyeri berkurang/minimal (1-3)
 Menyatakan rasa nyaman saat nyeri semakin berkurang
 TTV dalam batas normal
Intervensi
1. Posisikan pasien secara nyaman
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
3. Teknik distraksi mendengarkan musik
4. Observasi ttv
5. Kaji nyeri secara komprehensif
Hari/ Tanggal No Dx Pukul Implementasi Paraf & Nama Mahasiswa

Selasa, 07 Mei 1 14.00 WIB  Memposisikan pasien secara nyaman Immaria, Ivana, Amesti
 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2019 14.15 WIB
Immaria, Ivana, Amesti
 Meminta mengulang teknik relaksasi nafas dalam
 Memutar musik
 Mengobservasi ttv
 Mengkaji nyeri secara komprehensif

Hari/ Tanggal No Dx Pukul SOAP Paraf & Nama Mahasiswa

Selasa, 07 Mei 2019 1 14.30 WIB S : Ibu pasien mengatakan anak mulai tenang, sudah mulai Immaria, Ivana, Amesti
berbicara dengan ibu. Pasien mengatakan nyeri masih terasa
namun sudah berkurang.
O : Pasien tampak tenang dan masih terlihat menahan nyeri
perut, tidak memegangi perut dan tidak berfokus pada diri
sendiri. Skala nyeri 4/4 menggunakan menggunakan wong
baker Faces Pain Rating Scale
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P : Pasien masuk keruang tindakan untuk laparatomi
eksplorasi appendinks
Analisa Data Post Operatif
DS: Risiko Jatuh
Tidak dapat dikaji
DO:
Tidak ada pengawasan dari orangtua
Tidak terpasang re-stain
< 24 jam pasca bedah
DS: Hipotermia
Pasien mengatakan badan terasa mengigil
Pasien mengatakan tangan dan kaki terasa
dingin
Pasien mengatakan ingin selimut yang lebih
tebal
DO:
Pasien tampak mengigil
Turgor kulit pasien tampak pucat
Kulit teraba dingin
Dasar kuku tampak sianosis
Akral teraba dingin
TTV:N: 108x/menit, S:34,50C, RR:17x/menit,
SpO2: % dengan Nassal Canule 2 lpm
DS: Risiko Infeksi
-
DO:
-Pasien terpasang RL 500 ml/12 jam
-Terdapat luka insisi bedah pada abdomen
bawah
- S: 34, 5 derajat C
- Luka bekas operasi tertutup kassa dan plester
anti air
Rencana Asuhan Keperawatan
Dx Keperawatan: Hipotermia bd efek anastesi Dx. Keperawatan: Risiko Jatuh bd periode
pemulihan pasca bedah
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Tujuan dan Kriteria Hasil:
1 jam, suhu tubuh normal. setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1
Kriteria hasil: jam, didapati kriteria hasil:
-Suhu dalam batas normal (36,50C-37,50C) pasien terhindar dari kejadian jatuh.
-Nadi dan RR dalam batas normal (N:75-118x/m,
RR: 18-24x/m) Intervensi:
1. Pasang bed rails
Intervensi: 2. Pastikan roda bed pasien terkunci
1. Monitor suhu tubuh pasien 3. Pastikan bed posisi rendah
2. Monitor nadi dan pernapasan pasien 4. Hadirkan pengasuh atau orangtua pasien
3. Monitor tanda-tanda hipotermia (fatigue,
kelemahan, bingung, perubahan warna kulit)
4. Berikan selimut tebal dan selimut elektrik
5. Ajarkan pada orang tua indikasi dan
penanganan yang diperlukan
Rencana Asuhan Keperawatan
Dx. Keperawatan: Risiko Infeksi bd prosedur invasif

Tujuan dan Kriteria Hasil:


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 60 menit, infeksi dapat
dikontrol.
Kriteria Hasil:
-Tidak ada tanda-tanda infeksi
-Keluarga mampu mengenali tanda-tanda infeksi
-Keluarga mampu mencegah terjadinya infeksi

Intervensi:
1. Bersihkan lingkungan sekitar pasien
2. Cuci tangans ebelum dan sesudah melakukan perawatan pada pasien
3. Jelaskan kepada orang tua tentang tanda-tanda dan cara pencegahan
infeksi pada luka operasi
Implementasi Post Operatif

Hari/ Tanggal No. Dx Pukul Implementasi Paraf & Nama Mahasiwa

Selasa, 07/05/19 1,3 16.30  Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan Sindi & Yacinta
 Memberikan posisi supine kepada pasien
 Memberikan selimut tebal
 Memberikan alat penghangat (air warming) kepada
pasien.
 Memasang SpO2, kemudian memberi oksigenasi O2 2 lpm

Selasa, 07/05/19 2,3 16.35  Membersihkan lingkungan sekitar pasien Sindi & Yacinta
 Memasang bed rails, memastikan roda bed telah terkunci
dan memposisikan bed paling rendah

Selasa, 07/05/19 1 16.45 - Mengukur tanda-tanda vital pasien Sindi & Yacinta

Selasa, 07/05/19 2,3 16.50 - Menghadirkan orangtua pasien untuk menemani pasien Sindi & Yacinta
- Mengedukasi orang tua tentang tanda-tanda infeksi dan
cara pencegahannya
Evaluasi Keperawatan Dx. 1
S:
-Pasien mengatakan mengigil sudah hilang
-Pasien mengatakan sudah merasa hangat

O:
-Pasien tampak tidak menggigil
-Kulit teraba cukup hangat
-Dasar kuku mulai tampak kemerahan
-Akral teraba hangat
-TTV:N: 110x/mnt, RR: 18x/mnt, S: 360C

A: Masalah keperawatan hipotermia teratasi

P:
• Intervensi dilanjutkan 1-5
• Monitor suhu tubuh pasien
• Monitor nadi dan pernapasan pasien
• Monitor tanda-tanda hipotermia (fatigue, kelemahan, bingung, perubahan warna kulit)
• Berikan selimut tebal dan selimut elektrik
• Pasien pindah ruang perawatan
Asuhan Keperawatan Dx. 2
S:
Tidak dapat dikaji
O:
-Bed rails terpasang, bed pada posisi terendah, roda bed pasien terkunci
-Orangtua pasien berjaga dalam ruangan recovery room
A:
Masalah keperawtan risiko jatuh teratasi
P:
-Pasien pindah ruang perawatan
Asuhan Keperawatan Dx.3
S:
Tidak ada

O:
-Pasien terpasang infus RL 500 ml/12 jam
-Terdapat luka bekas jahitan di kuadaran abdomen bawah, tertutup perban elastic,
bersih, dan tidak ada rembesan.

A: Masalah keperawatan resiko infeksi belum teratasi

P:
-Lanjutkan intervensi 1-3
-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotic
-Pasien pindah ruang perawatan
-Menginfokan kepada perawat ruangan bagaiamana untuk mencegah adanya risiko
infeksi
PEMBAHASAN
An. MI dengan diagnosa medis appendisitis perforasi segera dilakukan tindakan
operasi laparatomi eksplorasi. Tujuan dilakukan dengan segera untuk mencegah
terjadinya sepsis yang tidak terkontrol (akibat peritonitis), abses intra-abdomen atau
septikemia gram negatif, hingga menyebabkan kematian kematian. Diagnosa
keperawatan yang diangkat saat pre operative pada anak MI ialah nyeri akut.
Pada intra operasi masalah yang muncul adalah risiko penyebaran infeksi
berhubungan dengan procedure invasive.
Pada post operasi, masalah keperawatan yang dapat diangkat adalah hipotermi,
risiko jatuh dan risiko infeksi.
Asuhan keperawatan atau intervensi lanjutan pada anak MI setelah dipindahkan ke
ruang perawatan adalah rencana ganti diit berubah menjadi cair yang dimulais sejak
nanti malam sampai besok (08/05/19), IVFD RL 1000ml/24 jam, observasi tanda-tanda
adanya rembesan, kaji karakteristik nyeri (PQRST), kolaborasi pemberian terapi sesuai
pesan medis dari dokter yaitu Interpin 2x1gr, Remopain 3x20mg, Metronidaxole
3x100mg. Edukasi kepada keluarga mengenai pencegahan resiko infeksi dan
mengurangi nyeri pada anak jika perawtan sudah diruangan rawat inap dan dirumah

You might also like