You are on page 1of 31

dr. Muhammad Rustam HN, M.Kes, Sp.

OT

KAKI DIABETIK
Definisi DM
• Diabetes Mellitus (DM) adalah sekumpulan penyakit metabolism yang
ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-keduanya dan hiperglikemia yang kronis akan
menimbulkan kerusakan, disfungsi berbagai organ dalam jangka
panjang.

• Satu diantaranya adalah ulkus yang mengenai tungkai bawah, dengan


atau tanpa infeksi dan menyebabkan kerusakan jaringan di bawahnya
yang selanjutnya disebut kaki diabetic
Studi Epidemiologi
• Lebih dari satu juta amputasi pada penyandang
diabetes setiap tahun.

• Sebagian besar perawatan di RS Cipto


Mangunkusumo menyangkut gangren diabetes,
angka kematian dan angka amputasi masing-
masing sebesar 16% dan 25% (2003).

• Sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun


pasca amputasi dan 37% akan meninggal tiga
tahun pasca-operasi
Faktor Resiko

Ada 3 alasan mengapa orang


diabetes lebih tinggi Neuropati Angiopati
resikonya mengalami
masalah kaki

Infeksi
Faktor Resiko
NEUROPATI
• Gangren motorik, sensorik, dan otonom masing-masing
memiliki peranan pada terjadinya luka kaki.
• Paralisis otot kaki menyebabkan perubahan keseimbangan di
sendi kaki, perubahan cara berjalan dan akan menyebabkan
titik tumpu baru pada telapak kaki sehingga akan terbentuk
kalus di daerah tersebut.
• Gangguan sensorik akan menyebabkan mati rasa setempat
dan menimbulkan hilangnya perlindungan pada trauma
sehingga penderita mengalami cedera tanpa disadari 
Akibatnya kalus dapat berkembang menjadi ulkus yang bila
disertai infeksi akan menjadi selulitis dan berakhir dengan
gangrene.
• Gangguan saraf otonom akan menyebabkan hilangnya sekresi
kulit sehingga kulit akan menjadi kering dan mudah
mengalami luka yang sukar sembuh.
Faktor Resiko
ANGIOPATI
• Sirkulasi darah dan tungkai yang menurun dan kerusakan endotel
pembuluh darah  penyempitan dan penyumbatan pembuluh
darah perifer (yang utama)  Akibatnya, perfusi jaringan bagian
distal dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang
kemudian dapat berkembang menjadi nekrosis/gangren
• Gangguan mikrosirkulasi  menyebabkan berkurangnya aliran
darah dan hantaran oksigen pada serabut saraf yang kemudian
menyebabkan degenerasi dari serabut saraf (neuropati.)
• Plasma darah penderita diabetes yang tidak terkontrol baik
mempunyai kekentalan (viskositas) yang tinggi  Sehingga aliran
darah menjadi melambat  mengalami infeksi akibat munculnya
lingkungan gula darah yang subur untuk berkembangnya bakteri
patogen. Karena kekurangan suplai oksigen,bakteri-bakteri yang
akan tumbuh subur terutama bakteri
Faktor Resiko
INFEKSI
• Secara umum penderita diabetes lebih rentan
terhadap infeksi (berkurangnya daya tahan
tubuh)  dikarenakan kemampuan sel darah
putih memakan dan membunuh kuman
berkurang pada kondisi kadar gula darah (KGD)
diatas 200 mg%. (Kemampuan ini pulih kembali
bila KGD menjadi normal dan terkontrol baik)
• Kuman pada borok akan berkembang cepat ke
seluruh tubuh melalui aliran darah yang bisa
berakibat fatal, ini yang disebut sepsis (kondisi
gawat darurat).
Faktor Resiko Demografis
1. Usia: semakin tua semakin berisiko
2. Jenis kelamin: laki-laki dua kali lebih tinggi. Mekanisme perbedaan jenis
kelamin tidak jelas, mungkin dari perilaku, mungkin juga dari psikologis
3. Etnik : diakibatkan bisa dari faktor perilaku, psikologis, atau berhubungan
dengan status sosial ekonomi, atau transportasi menuju klinik terdekat
4. Faktor resiko perilaku : keterampilan menajemen diri sendiri sangat
berkaitan dengan adanya komplikasi kaki diabetik. Ini berhubungan
dengan perhatian terhadap kerentanan.
5. Faktor resiko lain:
• Ulserasi terdahulu (inilah faktor risiko paling utama dari ulkus)
• Berat badan
• Merokok
Apa itu KAKI DIABETIK ???
Perubahan patologis di kaki akibat
diabetes yang mempengaruhi :

• kulit, otot, saraf, pembuluh darah,


tulang dan sendi kaki (semua
struktur kaki dapat terkena)
Penyebab
• Kerusakan Saraf
• Gangguan
Sirkulasi
• Trauma
• Infeksi
KLASIFIKASI WAGNER
• Dengan klasifikasi ini akan dapat ditentukan kelainan yang dominan,
vaskular, infeksi, atau neuropatik dengan ankle brachial index (ABI),
filament test, nerve conduction study, electromyography (EMG),
autonomic testing, sehingga pengelolaan lebih baik.

• Ulkus gangren dengan critical limb ischemia lebih memerlukan


evaluasi dan perbaikan keadaan vaskularnya.

• Sebaliknya jika factor infeksi menonjol, antibiotik harus adekuat.


• Sekiranya faktor mekanik yang dominan, harus diutamakan koreksi
untuk mengurangi tekanan plantar
ABI  Vascular
Monofilament Test 
Sensorik
MANIFESTASI KLINIS
Penilaian ulkus kaki diabetes
Komplikasi Kaki Diabetik
• Resiko terjadinya charcot neuropathic
osteoarthropathy (cn)

• Resiko amputasi • Risiko infeksi  Gas


Ganggren  Sepsis
PENGELOLAAN
• Pada setiap tahap harus diingat berbagai faktor yang harus
dikendalikan, yaitu:
 Mechanical control-pressure control
 Metabolic control
 Educational control
 Wound control
 Microbiological control-infection control
PROGNOSIS KAKI DIABETES
• Prognosis kaki diabetes bergantung pada berbagai
faktor yang terlibat dalam patofisiologinya.
• Berat ringannya komplikasi dan penyakit penyerta
lain juga mempengaruhi prognosis.
• Angka amputasi mencapai 25%. Oleh karena itu,
penatalaksanaan secara holistik harus ditekankan
untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas kaki
diabetik.
Terima kasih

You might also like