Professional Documents
Culture Documents
DD
Kolangitis
Kolesistitis
Pankreatitis
kolelitiasis
Definisi
Batu yang berada di duktus koledokus
dapat dibentuk di duktus tersebut sejak
dari awal atau karena migrasi batu dari
kandung empedu. Proporsinya tidak
lebih dari 5%. Sebanyak 95% kasus
koledokolitiasis terjadi karena migrasi
dari kandung empedu, yang disebut
koledokolitiasis sekunder
Etiologi
Faktor presdiposisi:
komposisi empedu (sangat jenuh
dengan kolesterol)
statis empedu (akibat gangguan
kontraksi kandung empedu atau spasme
sfingter oddi)
infeksi (bakteri dapat berperan sebagai
pusat presipitasi atau pengendapan)
kandung empedu.
Epidemiologi
Epidemiologi batu empedu di Amerika
Serikat cukup tinggi sekitar 10-20%
orang dewasa (± 20 juta orang). Setiap
tahunnya bertambah sekitar 1–3 % kasus
baru dan sekitar 1–3% nya dari penderita
kandung empedu menimbulkan
komplikasi . Kira – kira 500.000 orang
yang menderita simptom batu empedu
atau batu empedu dengan komplikasi
dilakukan kolesistektomi.
Patofisiologi
Batu Pigmen
karna tidak terkonjugasi menyebabkan
prespitasi hingga terjadi batu
Batu kolesterol
tidak larut dalam air, tergantung dari lesitin
dan empedu. Pada OS terjadi penurunan
sintesis as.empedu serta peningkatan
sintesis kolesterol mengakibatkan
supersaturasi. Kemudian keluar dari
empedu,mengendap dan jadi batu empedu
Patogenesis
Manifestasi klinik
Asimptomatik
Biasanya ditemukan secara tidak
sengaja pada saat medical check up
melalui plain radiograf, sonogram
abdomen atau CT scan.
Simptomatik
kolik bilier,kolesistitis akut dan
kronik,kolangitis
Diagnosis Banding
Kolelitiasis
kuadran kanan atas,kadang menjalar ke
daerah punggung kanan belakang.
Terjadi akibat obstuksi batu di duktus
kistikus. Biasanya dipengaruhi makanan
berlemak dan dapat hilang dengan
perubahan posisi tubuh. Biasanya tidak
ada demam dan fungsi hati normal,
kecuali bila disertai infeksi.
Diagnosis Banding
Kolesistitis
Nyeri perut kuadran kanan atas disertai
demam menggigil,nyeri menjalar ke
skapula kanan bisa selama 60 menit
tanpa jeda. Nyeri semakin bertambah
tiap kali menarik nafas,ada juga mual,
muntah, dan anoreksia.
Diagnosis Banding
Keluhan kolangitis digambarkan dengan
Triad Charcot yaitu nyeri kuadran kanan
atas, ikterik dan demam. Kolangitis
dapat mengarah pada syok septik
Pankreatitis akut dengan gejala nyeri
epigastrik (<30 mnt), menjalar ke
punggung,dan hilang (<72 jam), muntah
dan ikterus
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi
menggunakan sinar x
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
Pemeriksaan Penunjang
Ct scan,dalam keadaan khusus, CT
scan perlu digunakan untuk mendeteksi
adanya komplikasi akibat batu empedu.
Endoscopic retrograde cholangio
pancreatography (ERCP) merupakan
metode pemeriksaan yang digunakan
untuk tujuan diagnostik maupun terapi
batu saluran empedu
Pemeriksaan Penunjang
Magnetic resonance cliolangio
pancreatography (MRCP) merupakan
pemeriksaan untuk mengetahui adanya
batu di duktus koledokus, dengan
akurasi mencapai 90%.
Penatalaksanaan
Medika mentosa
kolesiramin yang mengontrol pruritus
vitamin D dan kalsium untuk mengurangi
berkurangnya densitas tulang
asam ursodeoksikolat (pelarut batu empedu
dan menurunkan absorpsi kolesterol)
metotrekstat untuk menurunkan reaksi
inflamasi akibat autoimun
Penatalaksaan
Non medika mentosa
Endoscopic Retrograde
Cholangiopancreatgraphy (ERCP)
Kolesistektomi terbuka Komplikasi yang
paling bermakna yang dapat terjadi
adalah cedera duktus biliaris.
Kolesistektomi laparaskopi hanya
pasien dengan kolelitiasis simtomatik
tanpa adanya kolesistitis akut.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin segera segera terjadi
setelah pembedahan adalah:
Perdarahan
Peradangan pankreas (pankreatitis)
Perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran dapat menciut
kembali dan batu empedu muncul lagi.
Pencegahan
a. Ursodeoxycholic acid
Pengobatan ursodeoxycholicacid dapat
mencegah pembentukan batu empedu.
b. Pola makan dan olah raga
Prognosis
Koledokolitiasis sering menimbulkan
masalah yang sangat serius karena
komplikasi mekanik
Kesimpulan
Berdasarkan kasus dapat disimpulkan
bahwa diagnosis pasien mengarah
kepada koledokolitiasis, yaitu batu
empedu yang terdapat pada duktus
koledokus. Diagnosis tersebut tidak
dapat dipastikan sampai melakukan
pemeriksaan lebih lanjut, seperti
pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang yang lainnya.