You are on page 1of 154

ANATOMI TELINGA. BS.

0204

ANATOMI TELINGA
- organ telinga terdapat didalam tulang temporal.
- dibagi menjadi :
 telinga luar
- daun telinga ( aurikel )
- liang telinga luar ( meatus akustikus
eksternus )
- membran timpani bagian luar
 telinga tengah
- ruang telinga tengah (beserta isinya)
- tuba Eustachii
26/05/2019
- prosesus mastoideus 1
ANATOMI TELINGA. BS. 0204

 telinga dalam
- alat pendengaran (organon auditus )
 cochlea
- alat keseimbangan (organon status )
 utrikulus
 sakulus
 3 kanalis semisirkularis

26/05/2019 2
Tulang temporal saat
lahir dan dewasa.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978 hal.
158 )

26/05/2019 3
Potongan
melalui
mastoid
antrum dan
telinga tengah
dilihat dari
medial.
(Dari Adams
Boies
Paparella :
Boies’s
Fundamentals
of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W
B. Saunders
Co. 1978 hal.
163 )

26/05/2019 4
Topografi dan
ukuran relatif
telinga.
(Dari Adams
Boies
Paparella :
Boies’s
Fundamentals
of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W
B. Saunders
Co. 1978 hal.
165 )

26/05/2019 5
ANATOMI TELINGA. BS.0204

TELINGA LUAR

AURIKEL :
- lobulus
- helix
- anti helix
- tragus
- anti tragus

26/05/2019 6
Aurikel dan liang
telinga luar. (Dari
Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978
hal. 179 )

26/05/2019 7
MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS

- pars cartilagineous
- isthmus
- pars osseous
- rambut
- glandula seruminosa
- glandula sebacea

26/05/2019 8
Aurikel dan
meatus akustikus
eksternus. (Dari
Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978
hal. 180 )

26/05/2019 9
ANATOMI TELINGA. BS.0204

MEMBRANA TIMPANI BAGIAN LATERAL / LUAR

- margo timpani
- pars tensa
- pars flasida
- prosesus brevis
- plica maleolaris anterior
- plica maleolaris posterior
- manubrium malei
- umbo
- refleks cahaya
26/05/2019 10
Membrana timpani
kanan normal.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia
W B. Saunders Co.
1978 hal 161 )

26/05/2019 11
ANATOMI TELINGA. BS.0204

TELINGA TENGAH

BATAS – BATAS KAVUM TIMPANI

superior : - tulang tipis tegmen timpani,


berbatasan dengan fosa
kranii media
- dapat terdapat dehisensi

inferior : - tulang tipis, disebelah kaudal


nya terdapat bulbus vena
jugularis.
26/05/2019 12
ANATOMI TELINGA. BS.0204

posterior : - lanjutan dinding posterior MAE


- aditus ad antrum
- kanalis N. fasialis pars vertikalis

anterior : - ostium tuba Eustachius


- origo muskulus tensor timpani
- arteri carotis interna

26/05/2019 13
ANATOMI TELINGA. BS.0204

medial :- dinding lateral labirin


- promontorium
- foramen ovale
- foramen rotundum (dengan
membrana timpani sekunder)
- kanalis semisirkularis pars
horisontalis / lateralis
- kanalis N.fasialis pars horisontalis
lateral :- pars oseus: dinding lateral epitimpanum
- pars membranous : membrana timpani
26/05/2019 14
Diagram bentuk
dan hubungan
struktur telinga
tengah. (Dari
Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978
hal. 162 )

26/05/2019 15
ANATOMI TELINGA. BS.0204

ISI KAVUM TIMPANI

osikule : - malleus (caput,collum, manubrium,


prosesus brevis dan longus)
- incus (corpus, prosesus brevis dan
longus)
- stapes (…………….)
otot : - m. tensor timpani
- m. stapedius
syaraf : - n. chorda timpani cabang N. VII
- n. stapedius di kanalis
26/05/2019 vertikalis 16
Ketiga osikule. (Dari Adams Boies Paparella : Boies’s Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth edition Philadelphia W B. Saunders Co. 1978 hal.
166 )

26/05/2019 17
Anatomi fungsionil
N VII
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia
W B. Saunders Co.
1978 hal. 36 )

26/05/2019 18
ANATOMI TELINGA. BS.0204

TUBA EUSTACHII

- bagian tulang ( sepertiga lateral )


- mengarah kebawah, medial dan
sedikit kedepan
- selalu terbuka
- bagian kartilago (duapertiga medial)
- terbuka saat menelan atau
mengunyah
- epitel bersilia, berlanjut dengan mukosa
nasofaring dan kavum timpani
- tuba bayi lebih pendek, lebar, horisontal
26/05/2019 19
ANATOMI TELINGA. BS.0204

PROSESUS MASTOIDEUS

- antrum mastoid
- aditus ad antrum
- cellulae mastoid
- pneumatisasi mastoid :
- mulai tahun pertama sp usia 4-6 th
- mastoid tip menonjol akibat tarikan
m. sternocleidomastoid
- macam : - hiperpneumatic
- pneumatic
- diploic
26/05/2019 - infantil / sclerotic 20
Pneumatisasi dan tipe perkembangan mastoid. (Dari Adams Boies Paparella : Boies’s
Fundamentals of otolaryngoloy , Fifth edition Philadelphia W B. Saunders Co. 1978 hal. 159 )

26/05/2019 21
Foto mastoid posisi
Schuller. (Dari Adams
Boies Paparella :
Boies’s Fundamentals
of otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978
hal. 45 )

26/05/2019 22
ANATOMI TELINGA. BS.0204

TELINGA DALAM

Didalamnya terdapat :
ORGANON AUDITUS

ORGANON STATUS

26/05/2019 23
Labirin tulang dan
selaput.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy ,
Fifth edition
Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978
hal. 167 )

26/05/2019 24
ANATOMI TELINGA. BS.0204

ORGANON AUDITUS :

- skala vestibuli
- skala media - organ korti
- sel rambut luar dan dalam
- membrana tectoria
- skala timpani
- membran Reisner ( sk med -- sk vestib)
- membran basilaris ( sk med -- sk timpani)
- ganglion spiralis
- n. kokhlearis
- perilimf (di skala vestibuli dan timpani)
- endolimf (di skala media)
26/05/2019 25
Struktur dan hubungan
organ corti. Potongan
melintang koklea.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia W
B. Saunders Co. 1978
hal. 169 )

26/05/2019 26
ANATOMI TELINGA. BS.0204

ORGANON STATUS :
- utrikulus
- makula utrikuli
- sakulus
- makula sakuli
- kanalis semi sirkularis
- tiga : - superior / anterior
- inferior / posterior
- lateralis / horisontalis
- tiga ampula
- krista ampularis
- n. vestibularis
26/05/2019 27
- endolimf
FISIOLOGI TELINGA. BS.0204

FISIOLOGI TELINGA

FISIOLOGI PENDENGARAN :
- vibrasi membrana timpani
- vibrasi osikule
- gerakan stapes pada foramen ovale
- transmisi lewat perilimf pada
skala vestibuli – (helikotrema) –
skala timpani
26/05/2019 28
FISIOLOGI TELINGA. BS.0204

- rangsangan pada organ korti diubah


menjadi energi listrik
- energi listrik dihantarkan
melalui ganglion spiralis, n. akustikus
ke pusat pendengaran di korteks otak
lobus temporalis
- basis koklea :
frekwensi tinggi / nada tinggi
- apex koklea :
frekwensi rendah / nada rendah

26/05/2019 29
Representasi
skematis bagaimana
gelombang suara
mengakibatkan
pergerakan
membrana basilaris.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia
W B. Saunders Co.
1978 hal. 172 )

26/05/2019 30
Diagram hubungan
pendengaran sentral.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978 hal.
171 )

26/05/2019 31
FISIOLOGI TELINGA. BS.0204

FISIOLOGI KESEIMBANGAN

- rangsangan yang adekwat : percepatan


- rangsangan makula utrikuli /sakuli :
- percepatan linear dan gravitasi
- keseimbangan statis
- rangsangan krista kanalis semi sirkularis:
- percepatan sudut
- keseimbangan dinamis
- polarisasi sel rambut struktural dan
fungsional
- pasangan kanalis : eksitasi dan inhibisi
26/05/2019 32
FISIOLOGI TELINGA. BS.0204

- refleks vestibulo-okularis
nistagmus :
- komponen lambat
- kompensasi gerakan kepala
- menstabilkan bayangan
pada retina
- berlawanan arah dengan
putaran kepala
- komponen cepat
- mengarahkan kembali
tatapan pandangan mata
26/05/2019 33
Diagram polarisasi
morfologis sel sensoris,
dan pola polarisasi
epitel sensoris
vestibuler. (Dari Adams
Boies Paparella :
Boies’s Fundamentals
of otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia W
B. Saunders Co. 1978
hal. 175 )

26/05/2019 34
Diskard elektrik sel
rambut,sebagai fungsi
pergerakan sel rambut.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia W B.
Saunders Co. 1978 hal.
176 )

26/05/2019 35
FISIOLOGI TELINGA. BS.0204

FUNGSI TUBA EUSTACHII

- menghubungkan kavum timpani


dengan nasofaring
- fungsi
- ventilasi
- drainase
- proteksi telinga tengah terhadap
kontaminasi sekresi nasofaring
26/05/2019 36
PENYAKIT TELINGA LUAR

I. SERUMEN
II. OTITIS EKSTERNA
III. TRAUMA
IV. MALFORMASI
V. NEOPLASMA
( dibicarakan pada onkologi THT )
VI. BENDA ASING
VII. MISCELLANEOUS
( kista sebaseus, tofi Gout, otalgi aurikel dan mae.)
26/05/2019 37
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

SERUMEN OBSTURAN
- wax adalah produksi sekresi kelenjar
serumen dan sebaseous yang terdapat
di pars kartilago mae.
- ada 2 tipe dasar, “basah” dan “kering”
( ras Mongoloid lebih sering kering )
- pada orang tua cenderung lebih kering
- berfungsi proteksi, sarana pengangkut
(debris epitel, kontaminan), pelumas

26/05/2019 38
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- terhenti karena : rambut,deskwamasi,


eksostosis, penyebab obstruksi lain
- patologis jika mengakibatkan sumbatan
- gejala : tuli, tinitus, rasa tertekan
- terapi :
- pengambilan serumen
- ekstraksi
- irigasi
- penghisapan
- melunakkan serumen dengan
minyak mineral, H2O2 3%
26/05/2019 39
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

OTITIS EKSTERNA

- meliputi - infeksi ( bakteri , jamur,virus )


- inflamasi / dermatosis
- dermatosis dapat mengalami infeksi
- infeksi kulit dapat mengalami reaksi
ekzematosa
- keluhan dapat berupa - nyeri (otalgia)
- gatal
- pembengkaan
- perdarahan
26/05/2019
- rasa buntu 40
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- infeksi dapat terjadi akibat faktor predisposisi :


- perubahan pH menjadi basa
- perubahan lingkungan, khususnya
kombinasi peningkatan suhu dan
kelembaban
- trauma ringan seperti berenang
atau pembersihan telinga yang berlebihan

26/05/2019 41
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- prinsip penatalaksanaan
- pembersihan dengan hati hati mae.
dengan dihisap atau hapusan kapas
- evaluasi sekret, edema mae., membrana
timpani, untuk memutuskan
- perlu tidaknya penggunaan tampon
- pemilihan obat lokal

26/05/2019 42
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

INFEKSI DAN KERADANGAN AKUT


- furunkulosis ( o.e. sirkumskripta )
- otitis eksterna difusa
- otomikosis
- infeksi virus
- perikondritis
- dermatitis ekzematosa

INFEKSI DAN KERADANGAN KRONIS


- bakteriil (a.l. otitis eksterna maligna)
- otomikosis
26/05/2019 43
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

FURUNKULOSIS ( O. E. SIRKUMSKRIPTA )

- terbatas pada bagian kartilago


- infeksi folikel rambut
- biasanya disebabkan Stafilokokus aureus /
S.albus
- nyeri dapat sangat hebat
- pada kasus berat, terjadi selulitis jaringan
disekitarnya yang dapat meluas melewati
daerah ini
- dapat terjadi abses
26/05/2019 44
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- terapi :
- obat topikal
- pemanasan
- analgetika
- pengobatan sistemik biasanya
tidak diperlukan
- abses kadang memerlukan insisi

26/05/2019 45
1/183
Furunkel mae

26/05/2019 46
2/8
Selulitis aurikel
karena otitis eksterna

26/05/2019 47
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

OTITIS EKSTERNA DIFUSA

- predisposisi : maserasi / sekret OMP /


garukan
- etiologi : Pseudomonas
Staphylococcus albus
Escherichia coli
Enterobacter aerogenes

26/05/2019 48
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- kriteria diagnosa :
- nyeri tragus
- nyeri hebat
- pembengkaan sebagian besar mae.
- sedikit sekret
- pendengaran normal atau
sedikit terganggu
- tidak didapatkan partikel jamur
- dapat terjadi adenopati regional
yang nyeri

26/05/2019 49
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- terapi :
- tampon telinga / kompres basah
supaya obat kontak dengan dinding
liang telinga luar yang edema
- tetes telinga antibiotik, kortikosteroid
- pada kasus berat
- antibiotika sistemik
- bila perlu test sensitivitas
- jika penyebabnya otitis media kronis,
harus diobati

26/05/2019 50
2/8
Otitis eksterna
dengan edema mae.

26/05/2019 51
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

OTOMIKOSIS

- paling sering - Pityrosporum


- Aspergilus niger, A. flavus
- kadang ditemukan Candida albicans
- dapat hanya menyebabkan sisik superfisial
menyerupai ketombe
- kadang tanpa keluhan lain selain rasa buntu

26/05/2019 52
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- dapat - terjadi proses keradangan


- mengenai epitel MAE
dan membrana timpani
- menyebabkan keluhan akut
- terapi: - pembersihan liang telinga
- larutan asam salisilat/asetat 2%
dalam alkohol
- fungisida topikal spesifik

26/05/2019 53
2/8
Otitis eksterna karena jamur

26/05/2019 54
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

INFEKSI VIRUS

- jarang, berupa herpes simplex,


miringitis bulosa dan herpes zoster
- herpes zoster oticus (sindrom Ramsay
Hunt)
- paralise n.VII
- otalgia,dapat ringan
- erupsi herpetik di mae.,aurikel
- dapat mengenai n.VIII
- pengobatan simtomatis
- steroid sistemik jika terdapat
26/05/2019
paralise n.VII 55
2/29
Vesikel herpetik pada aurikel

26/05/2019 56
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

PERIKONDRITIS

- efusi serum atau nanah diantara


perikondrium dan kartilago telinga luar
- akibat - trauma ( laserasi, luka operasi )
- keradangan
- furunkel merupakan
sumber kuman penyebab
- stafilokokus
- streptokokus,
- Pseudomonas aeruginosa
26/05/2019 57
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- kriteria diagnosa : aurikel bengkak, merah


terasa panas, nyeri pada palpasi
- terapi
- biasanya perlu antibiotika parenteral,
sebaiknya berdasarkan hasil kultur
- bila perlu insisi
- kartilago nekrotis sebaiknya di eksisi
- dapat terjadi deformitas permanen aurikel

26/05/2019 58
1/187
Perikondritis aurikel

26/05/2019 59
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

DERMATITIS EKZEMATOSA

- lesi mae., daerah sekitarnya dan konka


- lesi khas :
- merah, gatal, bengkak
- stadium eksudasi serous
- diikuti pembentukan krusta
- dermatosis primer sulit dibedakan dari
infeksi
- dermatitis seborhoic atau alergi neomisin
dapat bermanifestasi seperti ini
26/05/2019 60
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- perubahan kronis khas


- berupa penebalan kulit
- dapat terjadi stenosis mae.
- stadium kronis dapat mengganggu
- rasa gatal, ingin menggaruk
- mengakibatkan iritasi lebih lanjut

26/05/2019 61
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- terapi
- jika sebagian aurikel terkena dan lesi
cenderung meluas, dianjurkan
kompres basah burowi selama
24 - 48 jam.
- selanjutnya dapat digunakan salep
dan larutan steroid
- mungkin diperlukan antibiotik topikal

26/05/2019 62
3/24
Otitis eksterna akibat
ekzem dan infeksi

26/05/2019 63
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

TRAUMA
- laserasi
- frostbite
- hematoma

LASERASI
- sering akibat korek-korek telinga
- dapat menyebabkan perdarahan
- biasanya tidak memerlukan terapi
- perlu dipastikan tidak ada ruptur membran
- pada laserasi aurikel perlu diwaspadai
kemungkinan perikondritis
26/05/2019 64
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

FROSBITE
- di lingkungan dingin
- telinga perlu segera dihangatkan dengan air
hangat

HEMATOMA
- sering pada pegulat atau petinju
- dapat mengakibatkan “cauliflower ear”
- terapi terbaik dilakukan segera setelah
trauma, sebelum terjadi organisasi :
- insisi dan drainase secara steril
- bebat tekan mastoid
26/05/2019 65
2/4
Hematoma sub perikondrium
yang disebabkan oleh trauma

26/05/2019 66
2/4
Telinga bunga kol

26/05/2019 67
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

MALFORMASI KONGENITAL

- koreksi dengan bedah plastik


- deformitas aurikel : lop – ear
makrotia
mikrotia
- telinga rudimenter / agenesis
- stenosis mae. parsial / total

26/05/2019 68
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- kista / sinus kongenital


- muara tepat di depan akar helix
- dapat mengeluarkan sekret
secara intermiten
- dapat mengalami infeksi
- terapi : eksisi

26/05/2019 69
1/190
Lop - ear

26/05/2019 70
2/2
Mikrotia

26/05/2019 71
1/192
Sinus preaurikuler
terinfeksi

26/05/2019 72
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

BENDA ASING MAE

- biasanya pada anak-anak


- berupa bermacam-macam benda
- tersering kapas, biji-bijian, monte,batu
kecil
- benda bulat paling menyulitkan

26/05/2019 73
PENYAKIT TELINGA LUAR. BS.0204

- peralatan yang tepat (forsep kecil, kait)


mempengaruhi keberhasilan pengam -
bilan benda asing
- jika benda terdorong lebih dalam dari
ismus mae., biasanya tidak dapat
dikeluarkan dengan irigasi
- pada anak tidak jarang perlu bius
umum

26/05/2019 74
PENYAKIT TELINGA TENGAH DAN MASTOID

- PENYAKIT MEMBRAN TIMPANI


- KELAINAN TUBA EUSTACHII
- RADANG TELINGA TENGAH NON SUPURATIF
- OTITIS MEDIA PURULEN AKUT
- INFEKSI KRONIS TELINGA TENGAH DAN MASTOID
- KOMPLIKASI OTITIS MEDIA AKUT DAN MASTOID
- KELAINAN RANGKAIAN OSIKEL
- TUMOR TELINGA TENGAH DAN MASTOID
(dibicarakan pada onkologi THT)
- TRAUMA TULANG TEMPORAL
26/05/2019 75
PENYAKIT TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

PENYAKIT MEMBRAN TIMPANI

- biasanya berkaitan dengan perubahan


patologis telinga tengah dan mastoid
- menebal akibat keradangan
- menipis akibat gangguan ventilasi tuba
- retraksi akibat vacum telinga tengah
- menonjol akibat cairan atau tumor
- perforasi akibat trauma
- perforasi akibat otitis media
- dapat kecil, lebar, sangat lebar
- dapat tubal, sentral, marginal, atik
26/05/2019 76
1/196
Perforasi membran timpani
A. tubal
B. sentral
nekrosis osikel
granulasi
polip
C. marginal
D. pars flasida / atik

26/05/2019 77
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- miringitis (keradangan primer)


- miringitis hemoragik/bulosa
- paling sering didapat
- karena virus influensa
- bula berisi cairan serous, darah atau
campuran, tampak merah / purple
- DD : - otitis eksterna
- herpes zoster otikus
- self limited
- terapi - tt. anti biotik dan steroid
- jika nyeri bula dipecah
- tidak perlu antibiotik sistemik
26/05/2019 78
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

KELAINAN TUBA EUSTACHII


- tuba Eustachii paten abnormal
- menyebabkan autofoni, telinga rasa penu
- palatal myoclonus
- otot palatal kontraksi periodik
- obstruksi tuba Eustachii
- akibat keradangan, tumor, benda asing,
trauma
- celah langit-langit
- tidak ada tempat pelekatan m. tensor
palatini
26/05/2019
- sehingga tuba tidak bisa membuka 79
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

RADANG TELINGA TENGAH NON SUPURATIF

- aerotitis / barotrauma
- otitis media serosa
- otitis media mukoid

26/05/2019 80
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

AEROTITIS / BAROTRAUMA

- akibat kehilangan ketinggian yang cepat,


saat terbang atau menyelam
- otot tidak dapat membuka tuba, jika beda
tekanan melebihi 90 mm Hg
- keluhan : tuli, nyeri, autofoni
rasa cairan dalam telinga
kadang tinitus dan vertigo sesaat
- fase akut : dekongestan, latihan tuba
- fase kronis : miringotomi, pipa ventilasi
- pencegahan - mengunyah permen karet
26/05/2019 - dekongestan 81
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

OTITIS MEDIA SEROSA / MUKOID

- oms. akibat transudasi plasma,


oms. akibat sekresi aktif kelenjar
- sebab utama : disfungsi tuba Eustachii
- alergi sering merupakan peran tambahan
- sering pada anak, berupa tuli konduksi
- membrana timpani immobil, retraksi
- m. timpani kuning (oms.), suram (omm.)

26/05/2019 82
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- terapi
- konservatif
- antibiotik (jika ada infeksi (omm.))
- antihistamin
- dekongestan
- latihan tuba
- hiposensitisasi
- operatif
- miringotomi
- pipa ventilasi
- adenoidektomi (jika ada indikasi)
26/05/2019 83
16

3/16
OMS

26/05/2019 84
1/202
miringotomi

1/203
pipa ventilasi

26/05/2019 85
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

OTITIS MEDIA PURULEN AKUT


- peradangan akut sebagian / seluruh
mukoperiosteum telinga tengah, tuba,
mastoid
- telinga tengah biasanya steril
- mekanisme pertahanan
- aksi fisiologis silia dan enzim penghasil
mukus (mis. muramidase), anti bodi
- jaringan kapiler sub epitelial memberi
faktor humoral, lekosit pmn., sel
fagositik lain
26/05/2019 86
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- faktor penyebab dasar adalah obstruksi tuba


- meskipun mayoritas infeksi saluran nafas
disebabkan virus, tetapi ompa. kebanyakan
disebabkan bakteri piogenik
- tersering : Streptokokus pneumoni
Streptokokus beta hemolitikus
Hemofilus influensa
- stadium : - stadium oklusi tuba Eustachii
- stadium hiperemi
- stadium supurasi
- stadium perforasi
- stadium resolusi
26/05/2019 87
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- stadium oklusi tuba Eustachii


- tekanan kavum timpani menurun,
membran timpani retraksi
- sukar dibedakan dengan otitis media
serosa karena virus atau alergi
- stadium hiperemi (pre-supurasi)
- pembuluh darah membran timpani
melebar
- sekret mungkin masih bersifat eksudat
serous, sehingga sukar terlihat

26/05/2019 88
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- stadium supurasi
- eksudat purulen, tekanan kavum
timpani meningkat
- membran timpani menonjol
- nekrosis mukosa dan sub mukosa
- penderita tampak sangat sakit, suhu
dan otalgi meningkat
- stadium perforasi
- membran timpani perforasi
- eksudat mengalir ke mae.
- gejala umum suhu dan otalgi berkurang
26/05/2019 89
1/205

a. MT normal
b. Stadium awal otitis media akut
c. Stadium berikut otitis media akut
d. Otitis media serous
e. Gelembung udara pada oms.

26/05/2019 90
2/23
Otitis media akut, perforasi
mae. penuh nanah

26/05/2019 91
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- terapi :
- terapi penyebab oklusi tuba Eustachii
- mengobati sumber infeksi
- antibiotika dianjurkan minimal 7 hari,
jika penyebabnya kuman
- analgetika, jika perlu
- jika pada stadium supurasi dalam dua
hari tidak ada tanda resolusi, dilakukan
miringotomi

26/05/2019 92
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

INFEKSI KRONIS TELINGA TENGAH DAN


MASTOID
- karena telinga tengah berhubungan
dengan mastoid, ompk. biasanya disertai
mastoiditis kronis
- dua bentuk
- menurut proses keradangannya
- aktif
- inaktif
- menurut kelainan patologinya
- benigna
- maligna (terdapat kolesteatoma)
26/05/2019 93
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- ompk. aktif (ada infeksi)


- otore purulen atau mukoid
- otore kotor kuning abu-abu
mencurigakan kolesteatoma
- tuli biasanya tuli konduksi
- jika ada nyeri, ini tanda serius dan
harus dicurigai komplikasi
- vertigo merupakan keluhan serius
( curiga fistula, dapat labirintitis )
- jika perforasi marginal atau atik,
hendaknya dicurigai kolesteatom
- granulasi / polip perlu diekstraksi
26/05/2019 94
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- terapi konservatif
- mencegah telinga kemasukan air
- pembersihan telinga dengan
penghisapan atau H2O2 3 %
- tetes telinga antibiotik dan steroid
- terapi ispa
- antibiotika pada eksaserbasi akut
- antibiotika tidak selalu bermanfaat
untuk menyembuhkan, karena pada
ompk. sudah terdapat perubahan
patologis membandel
26/05/2019 95
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- terapi bedah
- mastoidektomi : eradikasi infeksi
- timpanoplasti : preservasi / restorasi
pendengaran
- mastoidektomi : - simpel
- modified radikal
- radikal
- timpanoplasti :
- graft membran timpani
- rekonstruksi telinga tengah
26/05/2019 96
1/ 212
Mastoidektomi simpel

26/05/2019 97
1/213
Mastoidektomi radikal
modifikasi

26/05/2019 98
1/213
Mastoidektomi
radikal

26/05/2019 99
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- ompk. inaktif (tidak ada infeksi lagi)


- sequelae :
- tuli, vertigo, tinitus, rasa penuh.
- membran timpani perforasi kering
- timpano sklerosis (bercak putih)
- osikel hilang, fiksasi, putus
- tuli yang cukup berat, mungkin
memerlukan timpanoplasti

26/05/2019 100
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

KOMPLIKASI OTITIS MEDIA DAN


MASTOIDITIS
- perluasan
- melalui jalan yang sudah ada
- akibat destruksi tulang akibat erosi,
seperti pada kolesteatom
- granulasi di telinga tengah dan mastoid
- komplikasi berupa
- telinga tengah
- perforasi menetap
- erosi osikel
26/05/2019 - paralisa n.VII 101
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- telinga dalam
- fistula disertai - vertigo
- tuli sensorineural
- labirintitis supuratif
- tuli sensorineural
- ekstradural
- abses ekstradural
- trombosis sinus lateralis
- petrositis ( sindrom Gradenigo )

26/05/2019 102
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- susunan saraf pusat


- meningitis
- abses otak
- hidrosefalus otitik

26/05/2019 103
1/216
Komplikasi otitis media
A. ruang subperiosteal
B. ruang subdural
C. meningen
D. otak
E. apex os petrosum
F. labirin
G. nervus fasial
H. leher
- lainnya : sinus lateralis,
dibelakang mastoid

26/05/2019 104
2/16
Pembengkaan dan kemerahan di
belakang telinga pada mastoiditis
akut

26/05/2019 105
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

KELAINAN RANGKAIAN OSIKEL


- kongenital
- dapat terjadi tersendiri atau bersamaan
dengan kelainan kongenital lainnya
arkus brankialis pertama dan kedua
- tersering - missing incus
- fiksasi stapes
- rangkaian terputus - ompk. (tulang hilang)
- trauma
- fiksasi osikel, karena timpano sklerosis
(pada penderita otitis media sebelumnya)
26/05/2019 106
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- otosklerosis
- penyakit autosomal dominan
- penyakit labirin tulang
mengakibatkan fiksasi kaki stapes
- kadang disertai otosklerosis koklea
- problem utama biasanya tuli konduksi
- terapi dengan bedah plastik
- timpanoplasti
- stapedektomi

26/05/2019 107
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

TRAUMA TULANG TEMPORAL


- akibat trauma kepala
- sering disertai fraktur dasar tengkorak
- fraktur longitudinal
- hemotimpanum / perdarahan telinga
- paralise n.VII
- tuli konduksi
- fraktur transversal / horisontal
- jika mengenai labirin tulang
- tuli total
- vertigo hebat
26/05/2019 108
KELAINAN TELINGA TENGAH DAN MASTOID. BS.0304

- terapi
- evaluasi saraf otak, khususnya n.VII
- paralise segera n.VII : dekompresi
- paralise n.VII setelah beberapa hari,
biasanya hilang spontan
- perdarahan telinga atau liquore jangan
dibersihkan, kecuali dalam keadaan steril
- evaluasi status telinga tengah, sekali saja
- telinga ditutup dengan penutup steril
- cairan hemoragis dan cairan serebro
spinal biasanya berhenti spontan
- antibiotik profilaksi (penisilin), segera
26/05/2019 109
PENYAKIT TELINGA DALAM

TULI SENSORINEURAL
TINITUS
VERTIGO

26/05/2019 110
PENYAKIT TELINGA DALAM. BS. 0304

TULI SENSORINEURAL

- kongenital genetik
- kongenital non genetik
- delayed / aquired genetik
- delayed / aquired non genetik
- labirintitis
- ototoksisitas
- tumor
- trauma
- tuli mendadak
26/05/2019
- sklerosis multipel 111
PENYAKIT TELINGA DALAM. BS. 0304

- TINITUS
- objektif
- sering karena gangguan vaskuler
- subjektif
- nada rendah biasanya konduktif
- nada tinggi (4000 Hz) biasanya
pada sensorineural
- merupakan fenomena psiko-akustik
murni, sehingga tidak dapat diukur

26/05/2019 112
- penyebab tinitus antara lain
- serumen obsturan
- kelainan osikel
- kelainan sensorineural

- terapi - sesuai penyebab, (bila ditemukan)


- penyamaran
- adaptasi

26/05/2019 113
PENYAKIT TELINGA TENGAH. BS.0304

- VERTIGO
- mata
- proprioseptif
- susunan saraf pusat
- psikoneurosis
- otologik
- vertigo non spesifik

26/05/2019 117
PENYAKIT TELINGA TENGAH. BS.0304

VERTIGO OTOLOGIK

- berhubungan dengan otitis media akut


- berhubungan dengan otitis media kronis,
kolesteatom
- post trauma - konkusi labirin
- fraktur tulang temporal
- vertigo posisi jinak
- neuronitis vertibuler
- neuroma akustik
- hidrops endolimfatik - penyakit Meniere
- alergi
26/05/2019
- lues 118
AUDIOLOGI

- GANGGUAN PENDENGARAN
- PEMERIKSAAN PENDENGARAN
- ALAT BANTU DENGAR
- REHABILITASI PENDENGARAN

26/05/2019 119
AUDIOLOGI.BS.0304

- audiologi adalah ilmu mengenai pendengaran


- audiologi juga meliputi
- evaluasi pendengaran
tujuan : - diagnosa lokasi dan jenis
penyakit
- menilai dampak gangguan
pendengaran terhadap
- proses belajar,
- interaksi sosial
- pekerjaan
- rehabilitasi masalah komunikasi karena
26/05/2019
gangguan pendengaran 120
AUDIOLOGI.BS.0304

- dokter terpaksa menilai integritas telinga


tengah secara tidak langsung, bahkan sama
sekali tidak mampu memeriksa koklea dan
sistem saraf pendengaran, kecuali dengan
mempelajari respon mereka terhadap suara
- ketrampilan dan ketepatan pemeriksa
dipengaruhi oleh
- ketersediaan alat
- hasil pendidikan, pengalaman, imajinasi
dan kebijaksanaan pemeriksa
26/05/2019 122
AUDIOLOGI.BS.0304

GANGGUAN PENDENGARAN

- tuli konduksi karena kelainan


telinga luar dan telinga tengah
- tuli sensorineural karena kelainan
koklea, n.VIII atau jaras pendengaran
sentral
- tuli koklear
- tuli retro koklear
- tuli campuran

26/05/2019 124
AUDIOLOGI.BS.0304

PEMERIKSAAN PENDENGARAN
- TES BISIK
- TES GARPU TALA
- NILAI AMBANG
- TES WEBER
- TES RINNE
- TES SCHWABACH
- AUDIOMETRI NADA MURNI
- TES KHUSUS - TES ABLB
- TES SISI
- TES TONE DECAY
- BEKESY AUDIOMETRI
- AUDIOMETRI TUTUR
- AUDIOMETRI IMPEDANS
26/05/2019 - AUDIOMETRI ANAK 125
AUDIOLOGI.BS.0304

MODEL TES
- diperlukan referensi pembanding
- nilai rata-rata pendengaran normal
- pemeriksa sebagai standar
- penderita sendiri, misalnya
- sebelum vs. sesudah pengobatan
- telinga kiri vs. telinga kanan
- hantaran udara (HU) vs. hantaran
tulang (HT)

26/05/2019 126
AUDIOLOGI.BS.0304

- TES GARPU TALA

- NILAI AMBANG
- TES WEBER
- TES RINNE
- TES SCHWABACH

26/05/2019 128
Test Rinne.

(Dari Adams Boies


Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia
W B. Saunders Co.
1978 hal. 11 )

26/05/2019 129
Test Weber.

(Dari Adams Boies


Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth
edition Philadelphia
W B. Saunders Co.
1978 hal. 12 )

26/05/2019 130
AUDIOLOGI.BS.0304

AUDIOMETRI NADA MURNI


- audiometer mulai dibuat awal 1920 an
- intensitas nada dapat dipertahankan pada
level tertentu, dapat diinterupsi
- audiometer nada murni
- alat elektronik yang menghasilkan suara
- yang relatif bebas bising (“pure” tone)
- 125,250,500,1000,2000,4000,8000 Hz
- bagian - oscillator, penghasil suara
- atenuator, pengatur intensitas
- transducer (earphone, bone
26/05/2019
vibrator, kadang loudspeaker)
131
AUDIOLOGI.BS.0304

- prinsip pemeriksaan
- telinga kanan kiri dperiksa terpisah
- 2 sumber suara
- earphone : audiogram HU
- vibrator : audiogram HT
- dimulai pada telinga yang lebih baik /
kanan dahulu, frekwensi 1000 Hz.
- dicari intensitas terendah (dB) yang
dapat didengar untuk setiap frekwensi
(threshold = nilai ambang pendengaran)
- kadang diperlukan masking (dengan
26/05/2019
narrow band noise) 132
- penilaian audiometri
 jenis ketulian
- tuli konduksi
- BC normal
- BC lebih baik dp. AC ≥10dB
- tuli sensori neural
- BC dan AC tidak normal
- BC = AC
- tuli campuran
- BC dan AC tidak normal
- BC lebih baik dp. AC ≥ 10dB
26/05/2019 133
AUDIOLOGI.BS.0304

 derajat ketulian
- dihitung dengan menggunakan indeks
Fletcher, yaitu ambang dengar = rata-rata
ambang dengar 500,1000, 2000 Hz
- dapat dihitung ambang dengar HU atau HT
- derajat ketulian dihitung dengan AD HU
- derajat ketulian (menurut ISO)
0 - 25 dB : normal
26 - 40 dB : tuli ringan
41 - 60 dB : tuli sedang
61 - 90 dB : tuli berat
> 90 dB : tuli sangat berat
26/05/2019 134
Audiogram dan
simbol standard.
(Dari Adams Boies
Paparella : Boies’s
Fundamentals of
otolaryngology , Fifth
edition Philadelphia W
B. Saunders Co. 1978
hal. 73 )

26/05/2019 135
Gap treshold udara – tulang 10 dB
atau lebih ; khas tuli konduksi.
(Dari Adams Boies Paparella :
Boies’s Fundamentals of
otolaryngology , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders Co.
1978 hal. 80 )

26/05/2019 136
Penurunan sama treshold udara
dan tulang, khas tuli sensori
neural.
(Dari Adams Boies Paparella :
Boies’s Fundamentals of
otolaryngology , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders
Co. 1978 hal. 80 )

26/05/2019 137
Penurunan tidak sama treshold
udara dan tulang, dengan gap
treshold udara-tulang, khas
tulicampuran.
( Dari Adams Boies Paparella :
Boies’s Fundamentals of
otolaryngoloy , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders Co.
1978 hal. 81 )

26/05/2019 138
AUDIOLOGI.BS.0304

AUDIOMETRI KHUSUS

- untuk membedakan tuli saraf koklea


dengan retro koklea
- tes ABLB (alternate binaural
loudness balance)
- tes SISI ( short increment
sensitivity index)
- tes kelelahan (test tone decay)
- audiometri Bekesy

26/05/2019 139
AUDIOLOGI.BS.0304

AUDIOMETER TUTUR

- menilai aspek komunikasi pendengaran


- stimulus berupa kata-kata (dua suku kata,
penekanan sama)
- dengan rekaman atau live voice
- mengukur - sensitivitas
- pemahaman
- speech reception treshold (SRT)
- dB terlemah dimana skor 50 %
- biasanya 20 - 30 dB diatas ambang
dengar
26/05/2019 140
AUDIOLOGI.BS.0304
- word / speech discrimination score (SDS)
- skor maksimum (PB max)
- biasanya 35 – 40 dB diatas SRT,
mendekati 94 – 100%, pada
- pendengaran normal
- tuli konduksi
- kebanyakan tuli sensorineural
ringan
- pada tuli sensorineural berat
- diperiksa pada MCL
- dapat sangat rendah pada
lesi saraf, misalnya neuroma
26/05/2019 akustik 141
AUDIOLOGI.BS.0304

- penilaian SDS
90 – 100% : pendengaran normal
75 – 90% : tuli ringan
60 – 75% : tuli sedang
50 – 60% : kesukaran mengikuti
pembicaraan sehari – hari
< 50% : tuli berat
- manfaat SDS
- menilai kemampuan pasien dalam
memahami pembicaraan sehari-hari
- menilai pemberian alat bantu dengar
26/05/2019 142
Hubungan pemahaman kata
tunggal terhadap perubahan
intensitas
A = normal,
B = kondutif,
C = koklear,
D = retro koklear
(perhatikan ” rollover” saat
intesitas ditingkatkan)

(Dari Adams Boies Paparella :


Boies’s Fundamentals of
otolaryngology , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders
Co. 1978 hal. 84)

26/05/2019 143
AUDIOLOGI.BS.0304

AUDIOMETRI IMPEDANS

- merupakan salah satu audiometri objektif


- audiometri impedans
- elektrokokleografi
- evoked response audiometri (BERA)
- timpanometri adalah pengukuran indirek
compliance / mobilitas / kelenturan
membran timpani dan sistem osikuler
pada tekanan positif, normal, negatif mae.

26/05/2019 144
Klasifikasi timpanogram (Jerger).
A = normal
AS = kekakuan sistem timpano-osikular
AD = disartikulasi
B = cairan, timpanosklerosis atau sumbat serumen
C = tekanan negatif dalam telinga tengah
(Dari Adams Boies Paparella : Boies’s Fundamentals of otolaryngology , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders Co. 1978 hal. 112 )

26/05/2019 147
AUDIOLOGI.BS.0304

AUDIOMETRI ANAK

- penting karena :
- normal anak siap berkomunikasi
efektif umur 18 bulan
- proses belajar berbicara
terpenting antara 2 - 3 tahun
- diperlukan diagnosa dini dan
penanganan dini gangguan
pendengaran pada anak

26/05/2019 148
AUDIOLOGI.BS.0304

- behavioral observation audiometry


- 0 - 6 bulan
- (dikerjakan saat bayi tidur ayam,
- refleks Moro (sampai 8-10 minggu)
- kedipan mata, dll
- 6 - 24 bulan ( free field test )
- instrumental / operant conditioning / play
audiometry test ( 2 - 4 tahun )
- audiometri nada murni ( umur > 4 tahun )
- audimetri objektif
- brain evoked response audiometry
- audiometri impedans
26/05/2019 149
AUDIOLOGI.BS.0304

ALAT BANTU DENGAR

- terdiri dari mikrofon, amplifier,


speaker, baterai, earmold
- model - body - worn
- behind the ear
- in the ear
- eyeglass
- in the canal
- spesifikasi
- ada bermacam-macam
( analog, digital, super power,
26/05/2019 programmabel ) 150
AUDIOLOGI.BS.0304

- indikasi
- kesulitan mendengar dan
memahami percakapan
- dipengaruhi status sosial dan
kebutuhan komunikasi
- diperlukan pemilihan jenis yang tepat

26/05/2019 151
Berbagai model alat bantu dengar

26/05/2019 152
AUDIOLOGI.BS.0304

IMPLAN KOKLEA

- perangkat elektronik untuk memperbaiki


fungsi pendengaran penderita tuli saraf
berat / total bilateral
- perlu program rehabilitasi pasca bedah
- indikasi : tuli saraf berat / total bilateral
anak maupun dewasa yang tidak
mendapat manfaat dengan ABD
konvensional

26/05/2019 153
Bagian dan
mekanisme kerja
inplan koklea

Komponen luar
1,2,4, kabel

Komponen dalam
6 dan 8

2 / hal 32

26/05/2019 154
AUDIOLOGI.BS.0304

REHABILITASI / HABILITASI PENDENGARAN


- rehabilitasi pendengaran
- tujuan memperbaiki efektifitas
komunikasi sehari-hari penderita
- meliputi - lipreading / speechreading
- auditory training
- oleh - audiologist
- speech patologist

26/05/2019 155
AUDIOLOGI.BS.0304

- habilitasi pendengaran
- secepatnya memakai ABD
- dilakukan penilaian tingkat kecerdasan
- bila perlu dirujuk ke SLB - B / SLB - C
- perlu kerja sama
- dokter ahli THT
- audiologist
- ahli terapi wicara
- psikolog anak
- guru khusus tuna rungu
- keluarga penderita
26/05/2019 156
AUDIOLOGI.BS.0304

TULI AKIBAT KEBISINGAN


- paparan suara 85 dB untuk jangka
waktu lama dianggap traumatik
- sering merupakan penyakit akibat kerja
(berkaitan masalah hukum perburuhan)
- faktor - tingkat kebisingan keseluruhan
- komposisi frekwensi kebisingan
- distribusi dan lama total
paparan sehari-hari
- akibat degenerasi organ Corti
- kelainan audiogram berawal di 4000 Hz
26/05/2019 157
Audiogram pada noise induced
hearing loss, sds turun (perhatikan
takik 4000)

(Dari Adams Boies Paparella :


Boies’s Fundamentals of
otolaryngology , Fifth edition
Philadelphia W B. Saunders Co.
1978 hal. 90 )

26/05/2019 166
26/05/2019 169
KEPUSTAKAAN

1. Adams Boies Paparella : Boies’s Fundamentals


of Otolaryngology , Fifth edition, Philadelphia,
W.B. Saunders Co, 1978
2. Nurbaiti, Efiati : Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga
Hidung Tenggorok, Edisi ke III, Balai penerbit
FKUI, 1997
3. N.D. Stafford / R. Youngs : Atlas Bantu THT
( Telinga Hidung Tenggorokan ), alih bahasa :
Jonatan Oswari, 1994
4. Peter Allen : Understanding Ear Infections,
Whangarai, New Zealand,1992
26/05/2019 170
26/05/2019 171
26/05/2019 172

You might also like